Anda di halaman 1dari 17

PEMERIKSAAN HBsAg DALAM DIAGNOSTIK HEPATITIS B

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

VIROLOGI

Program Studi Analis Kesehatan

Disusun oleh:

Ari Wibowo NPM 15.308.024

Bagja Pajriyana S. NPM 15.308.022

Luthfi Romadoni NPM 15.308.019

Jubaedah NPM 15.308.017

Wina Hastuti NPM 15.308. 012

POLITEKNIK PIKSI GANESHA

BANDUNG

2017
LEMBAR

PENILAIAN TUGAS

Makalah ini telah diperiksa

Di Bandung tanggal :

Dengan nilai angka :.

Dosen Mata kuliah,

Lisa Hidayati S.KM., M.Si

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
berjudul PEMERIKSAAN HBsAg DALAM DIAGNOSTIK HEPATITIS B.
Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Quran dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas pada matakuliah Virologi di program
studi Analis Kesehatan pada Politeknik Piksi Ganesha Bandung. Selanjutnya
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Lisa
Hidayati S,KM., M.Si selaku dosen pembimbing matakuliah Virologi yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Kami menyadari keterbatasan kemampuan dan pengetahuan dalam penyusunan


makalah ini sehingga masih jauh dari kesempunaan. Maka dari itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami
dan bagi pihak-pihak yang memerlukan.

Bandung, Oktober 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Lembar Penilaian Tugas ....................................................................................... i


Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................... iii
I Pendahuluan .......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah .............................................................................................2
II Kerangka Teori ..................................................................................................3
2.1 Definisi Hepatitis ..........................................................................................3
2.2 Klasifikasi .....................................................................................................3
2.3 Etiologi .........................................................................................................4
2.4 Manifestasi klinik .........................................................................................5
2.5 Pemeriksaan diagnostik ................................................................................6
III Pembahasan ......................................................................................................8
3.1 Definisi HBV ................................................................................................8
3.2 Macam-macam pemeriksaan diagnostik HBV .............................................8
3.3 Pemeriksaan HBV metode chromatography ................................................8
3.4 Hasil ............................................................................................................ 9

Daftar Pustaka ........................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai
gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam
tubuh seperti alkohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi dari
darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh bagian tubuh yang menjamin
terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu.

Salah satu penyakit yang menyerang hati adalah penyakit hapatitis. Istilah
Hepatitis dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver) disebabkan mulai
dari virus atau obat-obatan. Virus yang menyebabkan penyakit ini berada dalam
cairan tubuh manusia yang sewaktu-waktu bisa ditularkan keorang lain. Beberapa
jenis virus hepatitis yang diketahui diantaranya adalah : Hepatitis A, Hepatitis B,
Hepatitis C, Hepatitis D, Hepatitis F, dan Hepatitis G. Manifestasi penyakit
hepatitis akibat virus bisa akut (Hepatitis A), bisa kronik (Hepatitis B & Hepatitis
C) dan bisa juga kemungkinan menjadi kanker hati (Hepatitis B).

Untuk mendeteksi adanya penyakit hepatitis perlu dilakukan serangkaian tes


fungsi hati dan sifatnya enzimatik (menguji kadar enzim), yaitu :

1. Enzim yang berkaitan dengan kerusakan hati antara lain SGOT, SGPT,
GLDH, LDH.
2. Enzim yang berhubungan dengan adanya penanda adanya sumbatan pada
kantung empedu, yaitu gamma GT dan alkali phosfatase.
3. Enzim yang berhubungan dengan kapasitas sintesis hati, yaitu
kolinesterase.
Pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan serologi (sel), yaitu : HbsAg,
HbeAg, anti Hbe dan anti HBv DNA.Jika serangkaian tes menandakan adanya
gangguan hati dan diagnosa menunjukan adanya hepatitis.

1
Namun yang akan dijelaskan pada makalah ini tentang pemeriksaan HbsAg pada
penyakit Hepatitis B.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah, kami tertarik untuk mengkaji rumusan masalah
sebagai berikut:

1. Apa itu Hepatitis B?


2. Bagaimana prinsip metode HbsAg?
3. Apa saja prosedur yang digunakan dalam pemeriksaan hepatitis B?
4. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan tersebut?
5. Bagaimana cara pencegahan dari penyakit hepatitis B ?

1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan makalah ini sebagai berikut :

1.3.1 Mengetahui definisi hepatitis B


1.3.2 Mengetahui prinsip metode HbsAg
1.3.3 Mengetahui prosedur yang digunakan dalam pemeriksaan hepatitis B
1.3.4 Mengetahui interpretasi dari pemeriksaan hepatitis B
1.3.5 Mengetahui cara pencegahan hepatitis B virus

2
BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Definisi Hepatitis


Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat
disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta
bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi,1999)1
Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver).
Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-
obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis,
hepatitis A, hepatitis B, C, D,dan E (Hadi, 2000)1. Manifestasi penyakit
hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik
(hepatitis B,C) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B
dan C ).hepatitis yang biasanya disebabkan oleh obat-obatan, alkohol
(hepatitis alkoholik ), dan obesitas serta gangguan metabolisme yang
menimbulkan nonalkoholik steatohepatitis (NASH) disebut Hepatitis
Nonvirus.
2.2 Klasifikasi
2.2.1 Hepatitis A
Virus hepatitis A (HAV) merupakan virus RNA kecil yang berdiameter
27 nm, virus ini dapat dideteksi di dalam feses pada akhir masa inkubasi dan
dalam fase preikterik. Penyebabnya adalah virus hepatitis A, dan merupakan
penyakit endemis di berbagai negara berkembang. Selain itu merupakan
hepatitis yang ringan, bersifat akut, sembuh spontan/ sempurna tanpa gejala
sisa dan tidak menyebabkan infeksi kronik. Penularannya melalui fecal oral.
Sumber penularan umumnya terjadi karena pencemaran air minum, makanan
yang tidak dimasak, makanan yang tercemar, sanitasi yang buruk dan personal
hygne yang rendah. Gejalanya bersifat akut, tidak khas bisa berupa demam,
sakit kepala , mual dan muntah sampai ikterus bahkan dapat menyebabkan
pembengkakan hati.
2.2.2 Hepatitis B

3
Hepatitis B adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh
Virus Hepatitis B (VHB) dan merupakan salah satu dari enam bentuk hepatitis
yang berbeda, dapat berkembang menjadi penyakit hati kronik, termasuk
hepatitis kronik persisten, hepatitis kronik aktif, sirosis, dan kanker hati
primer.
2.2.3 Hepatitis C
Hepatitis yang penyebab utamanya adaalah sirosis dan kanker hati.
Penularannya melalui darah dan cairan tubuh, penularan masa perinatal
sangat kecil,melalui jarum suntik, (IDUs, tatto), transplantasi organ,
kecelakaan kerja (petugas kesehatan), hubungan seks dapat menularkan tetapi
sangat kecil.
2.2.4 Hepatitis D
Hepatitis D adalah virus yang bergantung pada virus hepatitis B yang
lebih kompleks untuk bertahan. Hepatitis D hanya merupakan risiko untuk
mereka yang mempunyai antigen permukaan hepatitis B positif Hepatitis D
dicurigai ketika pasien sakit akut dengan gejala baru atau berulang dan
sebelumnya telah mengalami hepatitis B atau sebagai
carrier hepatitis B. hepatitis D , juga disebuit virus delta, virus ini memerlukan
virus hepatitis B untuk berkembang biak sehingga hanya ditemukan pada
orang yang telah terinfeksi virus hepatitis B
2.2.5 Hepatitis E
Hepatitis E adalah infeksi virus yang menyebar melalui kontaminasi
makanan dan air melalui jalur fekal oral. Sampai dengan saat ini, infeksi
disebut dengan hepatitis enteric Non- A Non- B. Diagnosa dibuat dengan
menyingkirkan hepatitis A, B, dan C dan menentukan yang paling mungkin
dari sumber makanan atau air yang terkontaminasi. Gejalanya ringa
menyerupai gejala flu sampai icterus. Pengobatannya belum ada pengobatan
antivirus.
2.3 Etiologi
Penyebab hepatitis bermacam-macam. Pada prinsipnya penyebab hepatitis
terbagi atas infeksi dan bukan infeksi. Penyebab-penyebab tersebut antara
lain:

4
Infeksi virus

Hepatitis
Tipe Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C Hepatitis D
E

Jenis Virus rna


Virus rna
hepatovirus genus Virus
hepatitis
Virus dari Hepadnavirus hepacivirius dari
delta atau
picornavirus dari famili kotoran
hdv
family flaviridae

Parental
Parental
jarang,
Fekal oral Parenteral perinatal,
seksual, Fekal
Penyebaran melalui seksual, infeksi dari
orang ke oral
orang lain parnatal hepatitis
orang,
tipe B
perinatal

Menyebar

luas, dapat Gagal


Ikerik dan Gagal hepar
Keparahan Parah berkembang hepar
asimtomatik akut
sampai akut

kronis

Darah, Darah, saliva,


Darah,
feses,saliva, semen, Melalui Melalui
Sumber feses,
hepar, sekresi darah darah
saliva
empedu vagina,

5
2.4 Manifestasi klinik
Masa inkubasi masing-masing hepatitis berbeda, antara lain :
a) Hepatitis A memiliki masa inkubasi 15 45 hari ( 4 minggu)
b) Hepatitis B dan D masa inkubasi 30 180 hari ( 4 12 minggu)
c) Hepatitis C masa inkubasi 15 160 hari ( 7 minggu)
d) Hepatitis E masa inkubasi 14 60 hari ( 5 6 minggu).
Gejala awal hepatitis bersifat umum dan bervariasi. Gangguan pencernaan
seperti mual,muntah, lemah badan, lemas, pusing, nyeri sendi dan otot, sakit
kepala, mudah silau, nyeri tenggorok, batuk, dan pilek dapat timbul sebelum
badan menjadi kuning selama 1 2 minggu. Demam yang tidak terlalu tinggi
antara 380-390C lebih sering terjadi pada hepatitis A dan E. Keluhan lain
berupa air seni menjadi berwarna seperti air teh (pekat gelap) dan warna feses
menjadi pucat terjadi 1 5 hari sebelum badan menjadi kuning.
2.5 Pemeriksaan Diagnostik
Berikut ini beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk pemeriksaan
penyakit hepatitis.
1. Tes fungsi hati : abnormal (4-10 kali dari normal). Catatan :
merupakan batasan nilai untuk membedakan hepatitis virus dengan
nonvirus.
2. AST(SGOT atau ALT(SGPT) : awalnya meningkat. Dapat
meningkat satu sampai dua minggu sebelum ikterik kemudian
tampak menurun.
3. Darah lengkap : SDM menurun sehubungan dengan penurunan
hidup SDM (gangguan enzim hati atau mengakibatkan perdarahan)
4. Leucopenia : trombositopenia mungkin ada (splenomegali)
5. Diferensial darah lengkap : lekositosis, monositosis, limfosit
atipikal, dan sel plasma
6. Alkali fosfatase : agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat)
7. Fesses : warna tanak liat, steatorea (penurunan fungsi hati)
8. Albumin serum : menurun

6
9. Gula darah : hiperglikemia transien/hipoglikemia (gangguan
fusngsi hati)
10. Anti-HAV IGM : Positif pada tipe A
11. HBSAG : dapat positif (tipe B) atau negative (tipe A). catatan :
merupakan diagnostic sebelum terjadi gejala kinik
12. Massa protrombin : mungkin memanjang (disfungsi hati)
13. Bilirubin serum : diatas 2,5 mg/100mm (bila diatas 200mg/mm,
prognosis buruk mungkin berhubungan dengan peningkatan
nekrosis seluler)
14. Tes eksresi BSP : kadar darah meningkat
15. Biaosi hati : menentukan diagnosis dan luasnya nekrosis
16. Scan hati : membantu dalam perkiraan beratnya ketrusakan
parenkim
17. Urinalisa : peninggian kadar bilirubin;protein/hematuria dapat
terjadi

7
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Definisi HBV

Hepatitis B merupakan penyakit infeksi atau inflamasi pada hepatosit yang


disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus
yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian
kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Penularan virus
hepatitis B seringkali berasal dari paparan infeksi darah atau cairan tubuh yang
mengandung darah.

3.2 Macam-macam Pemeriksaan diagnostik HBV

Untuk mengetahui adanya virus Hepatitis B dalam tubuh pasien


diperlukan pemeriksaan HBsAg. HBsAg merupakan salah satu jenis antigen
yang terdapat pada bagian pembungkus dari virus Hepatitis B yang dapat
dideteksi pada cairan tubuh yang terinfeksi. Pemeriksaan HBsAg dapat dilakukan
dengan berbagai cara, yaitu: dengan metode RIA (Radio Immuno Assay),
ELISA (Enzym Linked Immuno Sorbent Assay), RPHA (Reverse Passive
Hemagglutination).

3.3 Pemeriksaan HBV metode immune chromatography

Pemeriksaan HBsAg rapid screening test untuk deteksi dini terhadap Hepatitis
dan mengetahui ada tidaknya HBsAg dalam serum probandus secara
immunochromatografi. Dari segi Sensitifitasnya yaitu dapat dapat mendeteksi
kosentrasi HBsAg dalam serum kurang dari 5 ng/ml dalam 20 menit dan 1 ng/ml
dalam 30 menit.Pengambilan Darah Untuk pemeriksaan HBsAg diperlukan
darah vena 2 ml. Darah diambil dari vena fosa cubiti (Gandasoebrata, 2010).2

8
Prinsip :

Prinsip dari metode ini adalah bereaksinya immunochromatografi yang


menggunakan membrane berwarna untuk mendeteksi HBsAg dalam serum,
9egative yang dilapisi dengan anti-HBs pada daerah test (T) dapat bereaksi
secara kapilaritas sehingga membentuk garis merah.

Alat dan Bahan yang digunakan dalam pemeriksaan HBV adalah sebagai
berikut:

Alat : spuit injeksi steril, venoject, kapas, 9egativ 70%, 9egative9t, cen-trifuge,
tabung centrifuge/venoject, clinipet, tabung serologis, HbsAg diagnostic test.

Bahan : serum atau plasma dari darah probandus.

Prosedur pemeriksaan

Pemeriksaan HbsAg untuk 9egative Hepatitis B menggunakan metode


immunochromatografi adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan tabung serologis dan diletakkan 9egative tabung serologis.


2. Mengambil serum atau plasma dengan menggunakan clinipete
sebanyak 200 l secara hati-hati.
3. Meletakkan pada tabung yang telah diberikan label identitas sesuai
dengan pemilik sampel tersebut.
4. Memasukkan stick dalam tabung secara perlahan-lahan.
5. Tunggu dan biarkan selama 10-15 menit supaya serum bereaksi secara
sempurna

Cara pembuatan serum tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memasukkan darah kedalam tabung bersih lalu didiamkan selama 15


menit.
2. Centrifuge darah dengan kecepatan 1500-2000 rpm selama 15 menit.
3. Memisahkan serum dengan pipet tetes kedalam wadah atau tabung
yang bersih.

9
4. Memberi label yang berisi tanggal pengambilan, nama pasien, dan jenis
kelamin.

Interpretasi hasil

Adanya HbsAg dalam serum akan membentuk 2 tanda garis merah pada
stick yang nampak jelas dalam waktu kurang lebih 15 menit. Setelah stick
dimasukkan dalam serum.

10
3.4 Hasil

Menurut dari jurnal yang berjudul Efektivitas HbsAg Rapid Screening Test
untuk deteksi dini yang diteliti oleh Ika Budi Wijayanti Prodi D-III Kebidanan
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA. Dari jurnal tersebut dijelaskan
bahwa dari hasil pemeriksaan dapat diketahui bahwa dari 20 sampel yang
diambil dan diperiksa didapatkan hasil yang (-)11negative tidak mengandung
HbsAg yaitu terbentuknya satu garis merah di daerah C saja. Sampel tersebut
didapat dari semua mahasiswa atau mahasiswa di Prodi D-III Kebidanan .
Pemeriksaan HbsAg metode immune kromatografi dinilai cukup efektif sebagai
screening test sebelum dilakukan program vaksinasi hepatitis B.

Berikut ini data pemeriksaan HbsAg Mahasiswi prodi DIII Kebidanan


STIKES Kusuma Husada Surakarta pada bulan januari- Maret 2015 sbb:

No Sampel Umur Jenis Hasil


Kelamin
1. A 18 tahun 9 bulan Perempuan - (negative)
2. B 18 tahun 9 bulan Perempuan - (negative)
3. C 19 tahun 5 bulan Perempuan - (negative)
4. D 19 tahun 5 bulan Perempuan - (negative)
5. E 19 tahun 3 bulan Perempuan - (negative)
6. F 19 tahun 5 bulan Perempuan - (negative)
7. G 18 tahun 9 bulan Perempuan - (negative)

11
8. H 18 tahun 6 bulan Perempuan - (negative)
9. I 18 tahun 6 buan Perempuan - (negative)
10. J 19 tahun 2 bulan Perempuan - (negative)
11. K 19 tahun 3 bulan Perempuan - (negative)
12. L 18 tahun 10 bulan Perempuan - (negative)
13. M 19 tahun 3 bulan Perempuan - (negative)
14. N 18 tahun 3 bulan Perempuan - (negative)
15. O 18 tahun 3 bulan Perempuan - (negative)
16 P 19 tahun 6 bulan Perempuan - (negative)
17. Q 19 tahun 3 bulan Perempuan - (negative)
18. R 18 tahun 9 bulan Perempuan - (negative)
19. S 19 tahun 2 bulan Perempuan - (negative)
20. T 18 tahun 10 bulan Perempuan - (negative)

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Hasil pemeriksaan terhadap


20 sampel serum maka semua sampel menunjukkan hasil 12negative (-) atau
tidak mengandung HbsAg. HbsAg Rapid screening test efektif untuk deteksi
dini Hepatitis B.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, S. 2000.Gastroenterologi. PT.Alumni: Bandung, hal. 24-25, 35-37, 66-67.

Gandasoebrata. 2001. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat: Jakarta.

http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/(diakses pada tanggal 19 Oktober 2017)

13

Anda mungkin juga menyukai