Makalah
VIROLOGI
Disusun oleh:
BANDUNG
2017
LEMBAR
PENILAIAN TUGAS
Di Bandung tanggal :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
berjudul PEMERIKSAAN HBsAg DALAM DIAGNOSTIK HEPATITIS B.
Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Quran dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas pada matakuliah Virologi di program
studi Analis Kesehatan pada Politeknik Piksi Ganesha Bandung. Selanjutnya
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Lisa
Hidayati S,KM., M.Si selaku dosen pembimbing matakuliah Virologi yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai
gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam
tubuh seperti alkohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi dari
darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh bagian tubuh yang menjamin
terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu.
Salah satu penyakit yang menyerang hati adalah penyakit hapatitis. Istilah
Hepatitis dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver) disebabkan mulai
dari virus atau obat-obatan. Virus yang menyebabkan penyakit ini berada dalam
cairan tubuh manusia yang sewaktu-waktu bisa ditularkan keorang lain. Beberapa
jenis virus hepatitis yang diketahui diantaranya adalah : Hepatitis A, Hepatitis B,
Hepatitis C, Hepatitis D, Hepatitis F, dan Hepatitis G. Manifestasi penyakit
hepatitis akibat virus bisa akut (Hepatitis A), bisa kronik (Hepatitis B & Hepatitis
C) dan bisa juga kemungkinan menjadi kanker hati (Hepatitis B).
1. Enzim yang berkaitan dengan kerusakan hati antara lain SGOT, SGPT,
GLDH, LDH.
2. Enzim yang berhubungan dengan adanya penanda adanya sumbatan pada
kantung empedu, yaitu gamma GT dan alkali phosfatase.
3. Enzim yang berhubungan dengan kapasitas sintesis hati, yaitu
kolinesterase.
Pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan serologi (sel), yaitu : HbsAg,
HbeAg, anti Hbe dan anti HBv DNA.Jika serangkaian tes menandakan adanya
gangguan hati dan diagnosa menunjukan adanya hepatitis.
1
Namun yang akan dijelaskan pada makalah ini tentang pemeriksaan HbsAg pada
penyakit Hepatitis B.
Dari latar belakang masalah, kami tertarik untuk mengkaji rumusan masalah
sebagai berikut:
2
BAB II
KERANGKA TEORI
3
Hepatitis B adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh
Virus Hepatitis B (VHB) dan merupakan salah satu dari enam bentuk hepatitis
yang berbeda, dapat berkembang menjadi penyakit hati kronik, termasuk
hepatitis kronik persisten, hepatitis kronik aktif, sirosis, dan kanker hati
primer.
2.2.3 Hepatitis C
Hepatitis yang penyebab utamanya adaalah sirosis dan kanker hati.
Penularannya melalui darah dan cairan tubuh, penularan masa perinatal
sangat kecil,melalui jarum suntik, (IDUs, tatto), transplantasi organ,
kecelakaan kerja (petugas kesehatan), hubungan seks dapat menularkan tetapi
sangat kecil.
2.2.4 Hepatitis D
Hepatitis D adalah virus yang bergantung pada virus hepatitis B yang
lebih kompleks untuk bertahan. Hepatitis D hanya merupakan risiko untuk
mereka yang mempunyai antigen permukaan hepatitis B positif Hepatitis D
dicurigai ketika pasien sakit akut dengan gejala baru atau berulang dan
sebelumnya telah mengalami hepatitis B atau sebagai
carrier hepatitis B. hepatitis D , juga disebuit virus delta, virus ini memerlukan
virus hepatitis B untuk berkembang biak sehingga hanya ditemukan pada
orang yang telah terinfeksi virus hepatitis B
2.2.5 Hepatitis E
Hepatitis E adalah infeksi virus yang menyebar melalui kontaminasi
makanan dan air melalui jalur fekal oral. Sampai dengan saat ini, infeksi
disebut dengan hepatitis enteric Non- A Non- B. Diagnosa dibuat dengan
menyingkirkan hepatitis A, B, dan C dan menentukan yang paling mungkin
dari sumber makanan atau air yang terkontaminasi. Gejalanya ringa
menyerupai gejala flu sampai icterus. Pengobatannya belum ada pengobatan
antivirus.
2.3 Etiologi
Penyebab hepatitis bermacam-macam. Pada prinsipnya penyebab hepatitis
terbagi atas infeksi dan bukan infeksi. Penyebab-penyebab tersebut antara
lain:
4
Infeksi virus
Hepatitis
Tipe Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C Hepatitis D
E
Parental
Parental
jarang,
Fekal oral Parenteral perinatal,
seksual, Fekal
Penyebaran melalui seksual, infeksi dari
orang ke oral
orang lain parnatal hepatitis
orang,
tipe B
perinatal
Menyebar
kronis
5
2.4 Manifestasi klinik
Masa inkubasi masing-masing hepatitis berbeda, antara lain :
a) Hepatitis A memiliki masa inkubasi 15 45 hari ( 4 minggu)
b) Hepatitis B dan D masa inkubasi 30 180 hari ( 4 12 minggu)
c) Hepatitis C masa inkubasi 15 160 hari ( 7 minggu)
d) Hepatitis E masa inkubasi 14 60 hari ( 5 6 minggu).
Gejala awal hepatitis bersifat umum dan bervariasi. Gangguan pencernaan
seperti mual,muntah, lemah badan, lemas, pusing, nyeri sendi dan otot, sakit
kepala, mudah silau, nyeri tenggorok, batuk, dan pilek dapat timbul sebelum
badan menjadi kuning selama 1 2 minggu. Demam yang tidak terlalu tinggi
antara 380-390C lebih sering terjadi pada hepatitis A dan E. Keluhan lain
berupa air seni menjadi berwarna seperti air teh (pekat gelap) dan warna feses
menjadi pucat terjadi 1 5 hari sebelum badan menjadi kuning.
2.5 Pemeriksaan Diagnostik
Berikut ini beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk pemeriksaan
penyakit hepatitis.
1. Tes fungsi hati : abnormal (4-10 kali dari normal). Catatan :
merupakan batasan nilai untuk membedakan hepatitis virus dengan
nonvirus.
2. AST(SGOT atau ALT(SGPT) : awalnya meningkat. Dapat
meningkat satu sampai dua minggu sebelum ikterik kemudian
tampak menurun.
3. Darah lengkap : SDM menurun sehubungan dengan penurunan
hidup SDM (gangguan enzim hati atau mengakibatkan perdarahan)
4. Leucopenia : trombositopenia mungkin ada (splenomegali)
5. Diferensial darah lengkap : lekositosis, monositosis, limfosit
atipikal, dan sel plasma
6. Alkali fosfatase : agak meningkat (kecuali ada kolestasis berat)
7. Fesses : warna tanak liat, steatorea (penurunan fungsi hati)
8. Albumin serum : menurun
6
9. Gula darah : hiperglikemia transien/hipoglikemia (gangguan
fusngsi hati)
10. Anti-HAV IGM : Positif pada tipe A
11. HBSAG : dapat positif (tipe B) atau negative (tipe A). catatan :
merupakan diagnostic sebelum terjadi gejala kinik
12. Massa protrombin : mungkin memanjang (disfungsi hati)
13. Bilirubin serum : diatas 2,5 mg/100mm (bila diatas 200mg/mm,
prognosis buruk mungkin berhubungan dengan peningkatan
nekrosis seluler)
14. Tes eksresi BSP : kadar darah meningkat
15. Biaosi hati : menentukan diagnosis dan luasnya nekrosis
16. Scan hati : membantu dalam perkiraan beratnya ketrusakan
parenkim
17. Urinalisa : peninggian kadar bilirubin;protein/hematuria dapat
terjadi
7
BAB III
PEMBAHASAN
Pemeriksaan HBsAg rapid screening test untuk deteksi dini terhadap Hepatitis
dan mengetahui ada tidaknya HBsAg dalam serum probandus secara
immunochromatografi. Dari segi Sensitifitasnya yaitu dapat dapat mendeteksi
kosentrasi HBsAg dalam serum kurang dari 5 ng/ml dalam 20 menit dan 1 ng/ml
dalam 30 menit.Pengambilan Darah Untuk pemeriksaan HBsAg diperlukan
darah vena 2 ml. Darah diambil dari vena fosa cubiti (Gandasoebrata, 2010).2
8
Prinsip :
Alat dan Bahan yang digunakan dalam pemeriksaan HBV adalah sebagai
berikut:
Alat : spuit injeksi steril, venoject, kapas, 9egativ 70%, 9egative9t, cen-trifuge,
tabung centrifuge/venoject, clinipet, tabung serologis, HbsAg diagnostic test.
Prosedur pemeriksaan
9
4. Memberi label yang berisi tanggal pengambilan, nama pasien, dan jenis
kelamin.
Interpretasi hasil
Adanya HbsAg dalam serum akan membentuk 2 tanda garis merah pada
stick yang nampak jelas dalam waktu kurang lebih 15 menit. Setelah stick
dimasukkan dalam serum.
10
3.4 Hasil
Menurut dari jurnal yang berjudul Efektivitas HbsAg Rapid Screening Test
untuk deteksi dini yang diteliti oleh Ika Budi Wijayanti Prodi D-III Kebidanan
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA. Dari jurnal tersebut dijelaskan
bahwa dari hasil pemeriksaan dapat diketahui bahwa dari 20 sampel yang
diambil dan diperiksa didapatkan hasil yang (-)11negative tidak mengandung
HbsAg yaitu terbentuknya satu garis merah di daerah C saja. Sampel tersebut
didapat dari semua mahasiswa atau mahasiswa di Prodi D-III Kebidanan .
Pemeriksaan HbsAg metode immune kromatografi dinilai cukup efektif sebagai
screening test sebelum dilakukan program vaksinasi hepatitis B.
11
8. H 18 tahun 6 bulan Perempuan - (negative)
9. I 18 tahun 6 buan Perempuan - (negative)
10. J 19 tahun 2 bulan Perempuan - (negative)
11. K 19 tahun 3 bulan Perempuan - (negative)
12. L 18 tahun 10 bulan Perempuan - (negative)
13. M 19 tahun 3 bulan Perempuan - (negative)
14. N 18 tahun 3 bulan Perempuan - (negative)
15. O 18 tahun 3 bulan Perempuan - (negative)
16 P 19 tahun 6 bulan Perempuan - (negative)
17. Q 19 tahun 3 bulan Perempuan - (negative)
18. R 18 tahun 9 bulan Perempuan - (negative)
19. S 19 tahun 2 bulan Perempuan - (negative)
20. T 18 tahun 10 bulan Perempuan - (negative)
12
DAFTAR PUSTAKA
13