ROLE PLAY
Anto : Pasien
Diah : Perawat 2
Naya : Ibu Pasien
Sari : Perawat 1
Safira : Moderator
Yunisa : Adik Pasien
Fikri : Kakak Pasien
Leni : Tetangga Pasien
Suatu hari, di Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma seorang pasien An.A yang sedang di
rawat inapkan diruang mawar. Perawat S dan perawat D, melakukan pengkajian terhadap
pasien A.
Perawat S : Selamat pagi Anto, saya perawat Sari dan ini teman saya perawat Diah, saya
perawat yang dinas di ruangan ini, saya dinas dari jam 08.00-14.00 WITA. Selama A disini,
saya yang akan merawat A. Bolehkah saya bertanya, apa penyebab A di bawa ke Rumah
Sakit ini?
Pasien : Iya, waktu itu saya mengamuk, teriak-teriak, menangis, dan saya mendengar
ada bisikan-bisikan orang yang berbicara memerintahkan saya untuk membunuh orang.
Pasien : Emmm
Pasien : Iya
Pasien : Iya
Perawat S : Apa yang A rasakan saat ini?
Perawat S : Apa yang dikatakan suara tersebut? Berapa kali A alami selama sehari?
Pasien : Suara itu menyuruh saya untuk memukul dan membunuh orang, kadang
kurang dari 5 kali sehari
Perawat S : Pada saat A sedang apa suara-suara tersebut muncul? Apakah saat A sedang
duduk, mandi, makan, atau sendiri?
Pasien : Saya merasa kesal, ingin marah, dan saya menutup telinga saya.
Perawat S : Apa yang A lakukan saat mendengar suara itu? Apakah cara itu suara-suara
hulang?
Perawat S : Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu dapat
muncul lagi?
Perawat D : Dik, ada 4 cara untuk mencegah suara-suara itu muncul, yang pertama
dengan menghardik suara tersebut, kedua dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain,
ketiga melakukan kegiatan yang sudah terjadwal dan keempat minum obat dengan teratur.
Bagaimana kalau bapak memperagakan dulu yang pertama?
Pasien : Pergi..pergi..saya tidak mau dengar, kamu suara palsu.. Begitu sus, sampai
saya tidak mendengar suara-suara itu lagi
Perawat D : Bagus..bagus A sudah paham, kalau begitu kita belajar cara yang ke dua ya..
Perawat D : Cara kedua untuk mencegah atau mengontrol halusinasi yang lain adalah
dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi jika bapak mulai mendengar suara-suara,
langsung saja cari teman untuk diajak mengobrol. Minta teman untuk mengobrol dengan
bapak, contohnya begini tolong saya mulai mendengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan
saya! . Ayo bias A coba?
Pasien : Tolong saya mulai mendengar suara-suara, ayo ngobrol dengan saya!
Perawat D : Bagus seperti itu pak yaa jadi jika bapak mendengar suara-suara bapak bisa
melakukan cara kedua tersebut yaa. Ini keluarganya yaa yang menjenguk?
Naya : Iya sus, saya ibunya ini kakaknya dan adiknya, ini tetangga saya
Perawat : Iya bu, beginiibu juga bisa mempraktikkannya ketika anak ibu berada
dirumah mendengar suara-suara, ibu bisa mengajaknya berbicara untuk mengalihkan
perhatiannya
Naya : Iya susnanti saya akan membantu anak saya dan ini juga ada adik dan
kakanya yang akan membantu
Yunisa : Iya sus, saya akan membantu untuk kesembuhan kakak saya..
Perawat S : Baiklah Sebelumnnya, saya ingin bertanya kepada A, Apa saja yang tadi
kita bicarakan dan saya ajarkan?
Perawat S : Coba bisa A ulangi latihan bercakap-cakap yang sudah di ajarkan oleh
perawat D barusan?
Pasien : Pergi..pergi..saya tidak mau dengar, kamu suara palsu.. Begitu sus, sampai
saya tidak mendengar suara-suara itu lagi
Perawat S : Bagus A sudah bisa melakukannya, baiklah saya dan perawat D sudah
mengajarkan A satu cara untuk mengontrol halusinasi yaitu latihan bercakap-cakap, latihan
tersebut bisa A lakukan jika suara itu muncul lagi dan besok saya dan perawat D akan
mengarkan latihan kegiatan terjadwal. Bagaimana kita buat jadwal latihannya?
Perawat S : Baik A, kalau begitu besok saya dan Perawat D akan kembali lagi setelah A
sarapan pagi.. Baiklah karena waktu kita sudah habis, besok kita bicarakan lagi mengenai
latihan terjadwal..
Pasien : Boleh susterbesok jam 08.30 yaa sus setelah sy sarapan pagi
Perawat S : kalau begitu saya dan perawat D permisi dulu yaa, jika membutuhkan
sesuatu bisa panggil saya atau perawat D...