Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAHAN KONSTRUKSI DAN KOROSI

LOGAM TEMBAGA

Dosen pembimbing : Ir. Retno Indarti, MT


Nama mahasiswa : Hibah Baskoro R. (161411012)
Kelas : IIA- D3 Teknik Kimia

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Makalah Sintesis Bahan Konstruksi dan Korosi : Logam Tembaga. Makalah ini
merupakan salah satu syarat dalam memenuhi tugas yang telah diberika.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir, Retno Indarti, MT. Selaku dosen bahan
kontruksi dan korosi. Penulis mendapat berbagai kendala dalam penyusunan makalah ini.
Namun, kendala-kendala yang dihadapi dapat teratasi tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan dari dosen pembimbing serta orang tua dan rekan rekan kelas IIA D3 Teknik
Kimia. Penulis juga meyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis sangat terbuka menerima kritik serta saran yang membangun agar penulis
dapat memperbaikinya secara bertahap.

Bandung, 12 Oktober 2017

Penulis

ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
1.1 Sejarah Tembaga ........................................................................................................................... 1
1.2 Definisi Logam Tembaga .............................................................................................................. 2
BAB II ..................................................................................................................................................... 3
LOGAM TEMBAGA.............................................................................................................................. 3
2.1 Sifat Logam Tembaga ................................................................................................................... 3
A. Sifat Fisika Tembaga .................................................................................................................. 3
B. Sifat Kimia Tembaga .................................................................................................................. 4
C. Sifat Mekanik Tembaga .............................................................................................................. 4
2.2 Sumber Tembaga ........................................................................................................................... 4
2.3 Cara memperoleh Tembaga........................................................................................................... 4
A. Pengapungan (floatasi) ............................................................................................................ 4
B. Pemanggangan......................................................................................................................... 5
C. Reduksi .................................................................................................................................... 5
D. Elektrolisis ............................................................................................................................... 5
2.3 Logam Paduan Tembaga dan Kegunaannya ................................................................................. 5
A. Brass atau kuningan (tembaga seng) .................................................................................... 5
B. Perunggu (tembaga timah) ...................................................................................................... 6
C. Tembaga berilium................................................................................................................. 6
D. Kegunaan di industri ............................................................................................................... 6
2.3 Dampak Tembaga bagi Lingkungan dan Manusia ........................................................................ 7
A. Dampak pada lingkungan ........................................................................................................ 7
B. Dampak pada manusia............................................................................................................. 7
BAB III ...................................................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................. iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Tembaga


Penemu tembaga tidak diketahu secara pasti karena telah digunakan manusia sejak
zaman prasejarah. Bukti arkeologi menunjukkan bahwa tembaga ditemukan hampir 10.000
tahun yang lalu atau antara 8.000 hingga 9.000 SM. Terdapat banyak bukti sejarah yang
mengungkapkan penggunaan tembaga di dunia kuno untuk membuat perhiasan, peralatan,
serta senjata seperti pisau, tombak dan perisai. Tembaga dianggap sebagai salah satu logam
pertama yang digunakan oleh manusia.
Penemuan tembaga memicu peralihan dari jaman neolitik menuju era chalcolitik atau
jaman tembaga. Sejarawan berpendapat bahwa bangsa Romawi menggunakan tembaga
dalam skala besar sehingga logam ini menjadi salah satu komoditas paling penting. Bangsa
Romawi menambang tembaga dari pulau Siprus. Hal ini menyebabkan logam ini
dinamakan cyprium atau kata Latin untuk Cyprus. Kemudian, nama cyprium dimodifikasi
menjadi cuprum yang menjadi nama ilmiah tembaga. Dalam bahasa Inggris, cuprum lantas
disebut copper.
Tembaga merupakan salah satu logam yang secara alami ditemukan dalam
bentuknya yang murni. Hanya saja, salah satu kelemahan menggunakan tembaga dalam
bentuk murni adalah sifatnya yang lunak. Untuk memecahkan masalah ini, manusia kuno
mulai bereksperimen dan akhirnya menemukan dua paduan tembaga paling populer yaitu
kuningan dan perunggu, yang diproduksi dengan mencampur tembaga dengan seng dan
timah. Kuningan dan perunggu jauh lebih kuat dari tembaga dan dapat digunakan untuk
membuat senjata dan berbagai perkakas lainnya.
Berbagai negara Timur Tengah (sepanjang Fertile Crescent) memiliki bukti-bukti
tambang dan smelter tembaga yang berusia ribuan tahun. Banyak peradaban kuno,
terutama orang-orang Romawi, menggunakan tembaga sebagai mata uang.
Paduan tembaga digunakan untuk membuat senjata, perisai, dan baju zirah.
Pengobatan tradisonal India, Ayurveda, merekomendasikan penggunaan alat-alat bedah
yang terbuat dari tembaga. Orang-orang Mesir kuno juga dikenal menggunakan tembaga
untuk mensterilkan luka dan air.

1
Praktik-praktik ini didukung oleh penelitian modern yang menunjukkan bahwa
paduan tembaga memiliki sifat antimikroba aktif dan tembaga diketahui secara pasif
menghalangi pertumbuhan mikroba pada permukaannya.

1.2 Definisi Logam Tembaga


Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu
dan nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum. Tembaga merupakan
konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat
sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga
kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu.
Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, di mana fungsi mereka dalam
konsentrasi tinggi adalah sebagai agen anti bakteri, fungisi, dan bahan tambahan kayu.
Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga akan bersifat racun, tetapi dalam jumlah sedikit
tembaga merupakan nutrien yang penting bagi kehidupan manusia dan tanaman tingkat
rendah. Di dalam tubuh, tembaga biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung,
dan ginjal.

2
BAB II

LOGAM TEMBAGA

2.1 Sifat Logam Tembaga


A. Sifat Fisika Tembaga
Tembaga, perak, dan emas berada pada unsur golongan 11 pada tabel periodik dan
mempunyai sifat yang sama: mempunyai satu elektron orbital-s pada kulit atom d
dengan sifat konduktivitas listrik yang baik.
Sifat lunak tembaga dapat dijelaskan oleh konduktivitas listriknya yang tinggi
(59,6106 S/m) dan oleh karena itu juga mempunyai konduktivitas termal yang tinggi
(kedua tertinggi) di antara semua logam murni pada suhu kamar.
Bersama dengan sesium dan emas (keduanya berwarna kuning) dan osmium
(kebiruan), tembaga adalah satu dari empat logam dengan warna asli selain abu-abu atau
perak. Tembaga murni berwarna merah-oranye dan menjadi kemerahan bila kontak
dengan udara.
Sifat-sifat lainnya adalah :
Warna : kemerah-merahan dan berkilauan
Fisik : Kuat, lunak, dan ulet
Dapat dirol, ditarik, ditekan, ditempa (meleable), dan dapat dibengkokan
Konduktivitas panas dan listriknya sangat tinggi.
Titik leleh : 1.083C
Titik didih : 2.567C pada tekanan normal
Berat jenis tembaga sekitar 8,92 gr/cm3
Titik Didih: 2840 K
Struktur Kristal: fcc
Konduktivitas Listrik: 60.7 x 106 ohm-1cm-1
Elektronegativitas: 1.9
Formasi Entalpi: 13.14 kJ/mol
Konduktivitas Panas: 401 Wm-1K-1
Potensial Ionisasi: 7.726 V
Titik lebur : 1070-1093C (tergantung kadar kemurniannya)
Kapasitas Panas: 0.385 Jg-1K-1
Entalpi Penguapan: 300.5 kJ/mol

3
B. Sifat Kimia Tembaga
Tahan korosi (karat).
Tembaga tidak larut dalam air (H2O) dan isopropanol, atau isopropil alkohol
Dalam udara kering sukar teroksidasi, akan tetapi jika dipanaskan akan
membentuk oksida tembaga (CuO)
Dalam udara lembab akan diubah menjadi senyawa karbonat, menurut reaksi :
2Cu + O2 + CO2 + H2O (CuOH)2 CO3
Tidak dapat bereaksi dengan larutan HCl encer maupun H2SO4 encer
Dapat bereaksi dengan HNO3 encer dan pekat
tingkat kereaktifannya rendah

C. Sifat Mekanik Tembaga


Skala kekerasan Mohs : 3,0
Kekerasan Vickers : 369 MPa
Kekerasan Brinell : 874 MPa
Kekuatan tarik : 200 300 N/mm2

2.2 Sumber Tembaga


Kebanyakan tembaga ditambang atau diekstraksi dalam bentuk tembaga sulfida dari
tambang terbuka atau deposit. Contoh tambang yang ada antara lain Chuquicamata di
Chile, Bingham Canyon Mine di Utah, dan El Chino Mine di New Mexico, Amerika
Serikat. Menurut British Geological Survey tahun 2005, Chile adalah produsen tembaga
terbesar di dunia dan menguasai sepertiga pasar dunia, diikuti Amerika Serikat, Indonesia,
dan Peru. Tembaga juga dapat diperoleh dengan proses leaching in-situ. Beberapa kawasan
tambang di Arizona menggunakan metode ini.
Konsentrasi tembaga pada bijih-bijih yang ada rata-rata hanya 0,6%, kebanyakan
bijih komersial yang ada adalah sulfida seperti kalkopirit (CuFeS2) atau kalkosit (Cu2S).
Mineral ini ditingkatkan konsentrasi tembaganya sampai 10-15% dengan proses froth
flotation atau bioleaching.
2.3 Cara memperoleh Tembaga
A. Pengapungan (floatasi)
Proses pengapungan atau flotasi di awali dengan pengecilan ukuran bijih
kemudian digiling sampai terbentuk butiran halus. Bijih yang telah dihaluskan
dimasukkan ke dalam campuran air dan suatu minyak tertentu. Kemudian udara
ditiupkan ke dalam campuran untuk menghasilkan gelembung-gelembung udara.
Bagian bijih yang mengandung logam yang tidak berikatan dengan air akan berikatan
dengan minyak dan menempel pada gelembung-gelembung udara yang kemudian
mengapung ke permukaan. Selanjutnya gelembung-gelembung udara yang membawa
partikel-partikel logam dan mengapung ini dipisahkan kemudian dipekatkan.

4
B. Pemanggangan
Bijih pekat hasil pengapungan selanjutnya dipanggang dalam udara terbatas pada
suhu dibawah titik lelehnya guna menghilangkan air yang mungkin masih ada pada saat
pemekatan dan belerang yang hilang sebagai belerang dioksida.

2CuFeS2(s) + 4O2 => 2Cu2S(s) + 2FeO(s) + 3SO2(s)

Campuran yang diperoleh dari proses pemanggangan ini disebut calcine, yang
mengandung Cu2S, FeO dan mungkin masih mengandung sedikit FeS. Setelah itu
calcine disilika guna mengubah besi(II) oksida menjadi suatu sanga atau slag besi(II)
silikat yang kemudian dapat dipisahkan. Reaksinya sebagai berikut :

FeO(s) + SiO2 => FeSiO3

Tembaga(I) sulfida yang diperoleh pada tahap ini disebut matte dan kemungkinan
masih mengandung sedikit besi(II) sulfide.

C. Reduksi
Cu2S atau matte yang yang diperoleh kemudian direduksi dengan cara dipanaskan
dengan udara terkontrol, sesuai reaksi :

2Cu2S(s) + 3O2(g) 2Cu2O(s) + 2SO2(g)

Cu2S(s) + 2Cu2O(s) 6Cu(s) + SO2(g)

Tembaga yang diperoleh pada tahap ini disebut blister atau tembaga lepuhan
sebab mengandung rongga-rongga yang berisi udara.

D. Elektrolisis
Blister atau tembaga lepuhan masi mengandung misalnya Ag, Au, dan Pt
kemudian dimurnikan dengan cara elektrolisis. Selama proses elektrolisis berlangsung
tembaga di anoda teroksidasi menjadi Cu2+ kemudian direduksi di katoda menjadi
logam Cu. Anodanya logam tembaga lepuhan, katodanya logam tembaga murni dan
larutan yang dipakai adalah CuSO4.

Katoda : Cu2+(aq) + 2e Cu(s)

Anoda : Cu(s) Cu2+(aq) + 2e

Pada proses ini anoda semakin berkurang dan katoda (tembaga murni) makin
bertambah banyak, sedangkan pengotor-pengotor yang berupa Ag, Au, dan Pt
mengendap sebagai lumpur.

2.3 Logam Paduan Tembaga dan Kegunaannya


A. Brass atau kuningan (tembaga seng)
Brass mengandung tembaga yang dipadu dengan seng antara 5 ~ 45%.
Penambahan timbal (Pb) antara 0.5 ~ 3% dapat memperbaiki kemampuan dimesin.

5
Kekuatan tarik tembaga yang telah dianil antara 234 ~374 MPa dan dapat ditingkatkan
kekuatannya dengan cara pengerjaan dingin semacam pengerolan dingin.

Macam macam kuningan

1. Paduan Cu - (5~20%) Zn, untuk material arsitektur, aksesoris baju, peralatan rumah
tangga
2. Paduan Cu - (25~35%) Zn, disebut juga kuningan 7/3 dengan sifat mudah dimesin
dengan kekuatan yang memadai sehingga tepat digunakan untuk komponen-
komponen yang rumit.
3. Paduan Cu (35~45%) Zn, disebut juga kuningan 6/4. Berharga lebih murah dan
banyak dikerjakan panas, dengan kekuatan yang tinggi. Banyak digunakan untuk
pengerjaan plat dan untuk peralatan mesin.
4. Paduan CuZnSn (Naval Brass, kuningan perkapalan) yang mana kuningan 6/4
ditambahkan timah 0.5 ~ 1.5%. Namun bila kuningan 7/3 ditambah timah sekitar
1% disebut Admiral Brass, kuningan laksamana. Memiliki ketahanan korosi air laut
yang tinggi. Banyak digunakan untuk kondenser air, komponen kapal laut.
5. Kuningan kekuatan tinggi (Cu-Zn-Mn), merupakan kuningan 6/4 yang dipadu
dengan mangan 0.3 ~ 3% dan Al, Fe, Ni dan Sn di bawah 1% untuk meningkatkan
kekuatan dan memperbaiki daya tahan korosi. Mn dan Fe melembutkan butiran
logam sehingga kekuatan meningkat. Al dan Sn meningkatkan daya tahan korosi
dan daya tahan aus. Nikel juga menaikkan kekuatan dan daya tahan aus.

B. Perunggu (tembaga timah)


Bronze / perunggu merupakan paduan tembaga yang kuat, keras dan memilik daya
tahan korosi yang tinggi. Memiliki kekuatan lebih tinggi daripada brass terutama pada
kondisi setelah dikerjakan dingin dan sifat tahan korosi Perunggu mempunyai kadar
tembaga Cu 95% timah putih Sn 5%.

C. Tembaga berilium
Banyak digunakan untuk peralatan yang membutuhkan kekerasan yang tinggi dan
tidak menimbulkan bunga api untuk industri kimia. Memiliki daya tahan korosi, sifat
tahan lelah dan kekuatan yang sangat baik sehingga digunakan untuk pegas, roda gigi,
diafragma, katup.

D. Kegunaan di industri
konduktor listrik, alat solder, pipa spiral pendingin
bahan radiator, ketel, dan alat kelengkapan pemanasan
unsur hantaran listrik di atas tanah, hantaran penangkal petir
Bahan dasar logam paduan
Senyawa-senyawa tembaga seperti solusi Fehling banyak digunakan di bidang
kimia analitik untuk tes gula

6
2.3 Dampak Tembaga bagi Lingkungan dan Manusia
A. Dampak pada lingkungan
Ketika di tanah, tembaga akan terikat pada bahan organik dan mineral. Tembaga
tidak rusak di lingkungan dan karena itu dapat terakumulasi pada tanaman dan hewan
ketika berada di tanah.
Pada tanah dengan kandungan tembaga amat tinggi, hanya sejumlah kecil
tanaman yang bisa bertahan hidup. Itu sebab, tidak terdapat banyak keanekaragaman
tumbuhan dekat pabrik atau pembuangan limbah tembaga.
Tembaga juga dapat mengganggu aktivitas dalam tanah karena berpengaruh
negatif pada aktivitas mikroorganisme dan cacing tanah. Ketika tanah peternakan
tercemar tembaga, hewan ternak akan mengasup konsentrasi tinggi tembaga yang bisa
merusak kesehatan ternak.

B. Dampak pada manusia


Paparan jangka panjang untuk tembaga dapat menyebabkan iritasi pada hidung,
mulut dan mata dan menyebabkan sakit kepala, sakit perut, pusing, muntah dan diare.
Sengaja uptakes tinggi tembaga dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal dan
bahkan kematian.
Paparan asap industri untuk tembaga, debu, atau kabut unsur ini bisa
menyebabkan asap demam logam dengan perubahan atrofi pada selaput lendir hidung.
Hasil keracunan tembaga kronis pada penyakit Wilson, ditandai dengan sirosis hati,
kerusakan otak, demyelization, penyakit ginjal, dan deposisi tembaga di kornea.

7
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tembaga adalah logam berwarna jingga kemerah yang tahan korosif. Logam tembaga
sudah digunakan sejak jaman perunggu sekitar 8000 hingga 9000 SM. Penemu logam tembaga
tidak diketahui secara pasti, namun logam tembaga dianggap salah satu logam tertua yang sudah
digunakan oleh manusia.
Logam tembaga memiliki daya hantar listrik yang tinggi dan sifatnya yang lunak
membuatnya mudah digunakan untuk perkabelan. Selain untuk kelistrikan logam tembaga
banyak di padukan dengan logam lain agar mendapat sifat yang tahan korosif, keras, kuat, dan
ulet sehingga digunakan dalam perkapalan, peralatan rumah tangga, dan perhiasan.
Tembaga selain berguna bagi kehidupan juga memiliki dampak negatif bagi lingkungan
maupun manusia. Pada lingkungan dapat menyebabkan kerusakan tanah karena tembaga tidak
dapat di degradasi alam, hanya dapat terakumulasi. Bagi manusia sendiri dapat menyebabkan
keracunan.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga
https://jakarta45.wordpress.com/2009/06/05/mengenal-tembaga-dan-paduan-logamnya/
http://chaendablex.blogspot.co.id/2013/04/dampak-tembaga.html
https://id.scribd.com/doc/292840432/Tembaga-Cu-Dan-Paduannya#

iv

Anda mungkin juga menyukai