LOGAM TEMBAGA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Makalah Sintesis Bahan Konstruksi dan Korosi : Logam Tembaga. Makalah ini
merupakan salah satu syarat dalam memenuhi tugas yang telah diberika.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ir, Retno Indarti, MT. Selaku dosen bahan
kontruksi dan korosi. Penulis mendapat berbagai kendala dalam penyusunan makalah ini.
Namun, kendala-kendala yang dihadapi dapat teratasi tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan dari dosen pembimbing serta orang tua dan rekan rekan kelas IIA D3 Teknik
Kimia. Penulis juga meyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis sangat terbuka menerima kritik serta saran yang membangun agar penulis
dapat memperbaikinya secara bertahap.
Penulis
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
1.1 Sejarah Tembaga ........................................................................................................................... 1
1.2 Definisi Logam Tembaga .............................................................................................................. 2
BAB II ..................................................................................................................................................... 3
LOGAM TEMBAGA.............................................................................................................................. 3
2.1 Sifat Logam Tembaga ................................................................................................................... 3
A. Sifat Fisika Tembaga .................................................................................................................. 3
B. Sifat Kimia Tembaga .................................................................................................................. 4
C. Sifat Mekanik Tembaga .............................................................................................................. 4
2.2 Sumber Tembaga ........................................................................................................................... 4
2.3 Cara memperoleh Tembaga........................................................................................................... 4
A. Pengapungan (floatasi) ............................................................................................................ 4
B. Pemanggangan......................................................................................................................... 5
C. Reduksi .................................................................................................................................... 5
D. Elektrolisis ............................................................................................................................... 5
2.3 Logam Paduan Tembaga dan Kegunaannya ................................................................................. 5
A. Brass atau kuningan (tembaga seng) .................................................................................... 5
B. Perunggu (tembaga timah) ...................................................................................................... 6
C. Tembaga berilium................................................................................................................. 6
D. Kegunaan di industri ............................................................................................................... 6
2.3 Dampak Tembaga bagi Lingkungan dan Manusia ........................................................................ 7
A. Dampak pada lingkungan ........................................................................................................ 7
B. Dampak pada manusia............................................................................................................. 7
BAB III ...................................................................................................................................................... 8
PENUTUP ................................................................................................................................................. 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................. iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Praktik-praktik ini didukung oleh penelitian modern yang menunjukkan bahwa
paduan tembaga memiliki sifat antimikroba aktif dan tembaga diketahui secara pasif
menghalangi pertumbuhan mikroba pada permukaannya.
2
BAB II
LOGAM TEMBAGA
3
B. Sifat Kimia Tembaga
Tahan korosi (karat).
Tembaga tidak larut dalam air (H2O) dan isopropanol, atau isopropil alkohol
Dalam udara kering sukar teroksidasi, akan tetapi jika dipanaskan akan
membentuk oksida tembaga (CuO)
Dalam udara lembab akan diubah menjadi senyawa karbonat, menurut reaksi :
2Cu + O2 + CO2 + H2O (CuOH)2 CO3
Tidak dapat bereaksi dengan larutan HCl encer maupun H2SO4 encer
Dapat bereaksi dengan HNO3 encer dan pekat
tingkat kereaktifannya rendah
4
B. Pemanggangan
Bijih pekat hasil pengapungan selanjutnya dipanggang dalam udara terbatas pada
suhu dibawah titik lelehnya guna menghilangkan air yang mungkin masih ada pada saat
pemekatan dan belerang yang hilang sebagai belerang dioksida.
Campuran yang diperoleh dari proses pemanggangan ini disebut calcine, yang
mengandung Cu2S, FeO dan mungkin masih mengandung sedikit FeS. Setelah itu
calcine disilika guna mengubah besi(II) oksida menjadi suatu sanga atau slag besi(II)
silikat yang kemudian dapat dipisahkan. Reaksinya sebagai berikut :
Tembaga(I) sulfida yang diperoleh pada tahap ini disebut matte dan kemungkinan
masih mengandung sedikit besi(II) sulfide.
C. Reduksi
Cu2S atau matte yang yang diperoleh kemudian direduksi dengan cara dipanaskan
dengan udara terkontrol, sesuai reaksi :
Tembaga yang diperoleh pada tahap ini disebut blister atau tembaga lepuhan
sebab mengandung rongga-rongga yang berisi udara.
D. Elektrolisis
Blister atau tembaga lepuhan masi mengandung misalnya Ag, Au, dan Pt
kemudian dimurnikan dengan cara elektrolisis. Selama proses elektrolisis berlangsung
tembaga di anoda teroksidasi menjadi Cu2+ kemudian direduksi di katoda menjadi
logam Cu. Anodanya logam tembaga lepuhan, katodanya logam tembaga murni dan
larutan yang dipakai adalah CuSO4.
Pada proses ini anoda semakin berkurang dan katoda (tembaga murni) makin
bertambah banyak, sedangkan pengotor-pengotor yang berupa Ag, Au, dan Pt
mengendap sebagai lumpur.
5
Kekuatan tarik tembaga yang telah dianil antara 234 ~374 MPa dan dapat ditingkatkan
kekuatannya dengan cara pengerjaan dingin semacam pengerolan dingin.
1. Paduan Cu - (5~20%) Zn, untuk material arsitektur, aksesoris baju, peralatan rumah
tangga
2. Paduan Cu - (25~35%) Zn, disebut juga kuningan 7/3 dengan sifat mudah dimesin
dengan kekuatan yang memadai sehingga tepat digunakan untuk komponen-
komponen yang rumit.
3. Paduan Cu (35~45%) Zn, disebut juga kuningan 6/4. Berharga lebih murah dan
banyak dikerjakan panas, dengan kekuatan yang tinggi. Banyak digunakan untuk
pengerjaan plat dan untuk peralatan mesin.
4. Paduan CuZnSn (Naval Brass, kuningan perkapalan) yang mana kuningan 6/4
ditambahkan timah 0.5 ~ 1.5%. Namun bila kuningan 7/3 ditambah timah sekitar
1% disebut Admiral Brass, kuningan laksamana. Memiliki ketahanan korosi air laut
yang tinggi. Banyak digunakan untuk kondenser air, komponen kapal laut.
5. Kuningan kekuatan tinggi (Cu-Zn-Mn), merupakan kuningan 6/4 yang dipadu
dengan mangan 0.3 ~ 3% dan Al, Fe, Ni dan Sn di bawah 1% untuk meningkatkan
kekuatan dan memperbaiki daya tahan korosi. Mn dan Fe melembutkan butiran
logam sehingga kekuatan meningkat. Al dan Sn meningkatkan daya tahan korosi
dan daya tahan aus. Nikel juga menaikkan kekuatan dan daya tahan aus.
C. Tembaga berilium
Banyak digunakan untuk peralatan yang membutuhkan kekerasan yang tinggi dan
tidak menimbulkan bunga api untuk industri kimia. Memiliki daya tahan korosi, sifat
tahan lelah dan kekuatan yang sangat baik sehingga digunakan untuk pegas, roda gigi,
diafragma, katup.
D. Kegunaan di industri
konduktor listrik, alat solder, pipa spiral pendingin
bahan radiator, ketel, dan alat kelengkapan pemanasan
unsur hantaran listrik di atas tanah, hantaran penangkal petir
Bahan dasar logam paduan
Senyawa-senyawa tembaga seperti solusi Fehling banyak digunakan di bidang
kimia analitik untuk tes gula
6
2.3 Dampak Tembaga bagi Lingkungan dan Manusia
A. Dampak pada lingkungan
Ketika di tanah, tembaga akan terikat pada bahan organik dan mineral. Tembaga
tidak rusak di lingkungan dan karena itu dapat terakumulasi pada tanaman dan hewan
ketika berada di tanah.
Pada tanah dengan kandungan tembaga amat tinggi, hanya sejumlah kecil
tanaman yang bisa bertahan hidup. Itu sebab, tidak terdapat banyak keanekaragaman
tumbuhan dekat pabrik atau pembuangan limbah tembaga.
Tembaga juga dapat mengganggu aktivitas dalam tanah karena berpengaruh
negatif pada aktivitas mikroorganisme dan cacing tanah. Ketika tanah peternakan
tercemar tembaga, hewan ternak akan mengasup konsentrasi tinggi tembaga yang bisa
merusak kesehatan ternak.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tembaga adalah logam berwarna jingga kemerah yang tahan korosif. Logam tembaga
sudah digunakan sejak jaman perunggu sekitar 8000 hingga 9000 SM. Penemu logam tembaga
tidak diketahui secara pasti, namun logam tembaga dianggap salah satu logam tertua yang sudah
digunakan oleh manusia.
Logam tembaga memiliki daya hantar listrik yang tinggi dan sifatnya yang lunak
membuatnya mudah digunakan untuk perkabelan. Selain untuk kelistrikan logam tembaga
banyak di padukan dengan logam lain agar mendapat sifat yang tahan korosif, keras, kuat, dan
ulet sehingga digunakan dalam perkapalan, peralatan rumah tangga, dan perhiasan.
Tembaga selain berguna bagi kehidupan juga memiliki dampak negatif bagi lingkungan
maupun manusia. Pada lingkungan dapat menyebabkan kerusakan tanah karena tembaga tidak
dapat di degradasi alam, hanya dapat terakumulasi. Bagi manusia sendiri dapat menyebabkan
keracunan.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Tembaga
https://jakarta45.wordpress.com/2009/06/05/mengenal-tembaga-dan-paduan-logamnya/
http://chaendablex.blogspot.co.id/2013/04/dampak-tembaga.html
https://id.scribd.com/doc/292840432/Tembaga-Cu-Dan-Paduannya#
iv