Kelas : 2 Bun 3
REAKSI KIMIA
Reaksi kimia adalah perubahan unsur-unsur atau senyawaan kimia sehingga terjadi
senyawaan lain karena adanya unsur yang lepas.
Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa
menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan
molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom
dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.
Reaksi kimia mertupakan suatu proses alam yang selalu menghasilkan antar ubahan senyawa
kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai
reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan
menghasilkan satu atau lebihproduk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari
reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan
elektron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep
umum reaksi kimia juga dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer
seperti pada reaksi nuklir.
Ada banyak jenis reaksi kimia dan pendekatannya menghasilkan banyak pertindihan dalam
Klasifikasi. Berikut adalah beberapa contoh istilah yang sering digunakan dalam menyatakan
beberapa jenis reaksi:
Pengisomeran, yaitu ketika senyawa kimia menjalani penataan kembali struktur tanpa
perubahan komposisi atom (stereoisomerisme)
Sintesis, yaitu ketika dua atau lebih unsur atau senyawa kimia bergabung membentuk hasil
yang lebih rumit:
N2 + 3 H2 2 NH3
Pengurai kimia atau analisis, yaitu ketika senyawa kimia terurai menjadi senyawa yang
lebih kecil atau unsur:
2 H2O 2 H2 + O2
Displacement tunggal atau penggantian tunggal, dicirikan oleh unsur yang digantikan
keluar dari senyawa oleh unsur reaktif:
2 Na (p) + 2 HCl (ak) 2 NaCl (ak) + H2 (g)
Metatesis atau Reaksi penggatian ganda, yaitu dua senyawa mengganti ion atau ikatan
untuk membentuk senyawa lain:
NaCl (ak) + AgNO3 (ak) NaNO3 (ak) + AgCl (p)
Reaksi Air hujan adalah ketika bahan dalam larutan bergabung membentuk padat
(mendakan). Contoh yang sesuai adalah seperti yang tertera dalam metatesis.
Reaksi asam-basa, umumnya dikenal saat reaksi antara asam dan basa, bisa memiliki
definisi berbeda tergantung pada konsep asam-basa digunakan. Antara yang biasa adalah:
1. Definisi Arrhenius: Asam bercerai di dalam air membebaskan ion H3O +; basa bercerai di
dalam air membebaskan ion OH-.
2. Definisi Brnsted-Lowry: Asam adalah donor proton (H +); basa adalah penerima proton.
3. Definisi Arrhenius turut berperan.
4. Definisi Lewis: Asam adalah penerima pasangan elektron;
5. Basa adalah donor pasangan elektron.
6. Definisi Brnsted-Lowry turut berperan.
Reaksi redoks, yaitu perubahan dalam nomor oksidasi atom. Reaksi tersebut sering dianggap
sebagai transisi elektron antara situs atau spesies molekul berbeda. Contohnya reaksi redoks
adalah:
2 S2O32-(ak) + I2 (ak) S4O62-(ak) + 2 I-(ak) Yaitu I2 diturunkan ke I-dan S2O32-(anion
tiosulfat) dioksidasi ke S4O62-.
Pembakaran, sejenis reaksi redoks yang atas senyawa mampu terbakar bergabung dengan
unsur yang mengoksidasi, biasanya oksigen, untuk menghasilkan energi dan mengeluarkan
hasil yang teroksidasi. Istilah pembakaran lazim digunakan hanya untuk oksidasi skala besar
untuk seluruh molekul, yaitu oksidasi terkendali untuk kelompok berfungsi tunggal bukanlah
satu pembakaran.
C10H8 + 12 O2 10 CO2 + 4 H2OCH2S + 6 F2 CF4 + 2 HF + SF6
Reaksi organik mencakup pengasingan luas yang melibatkan senyawa organik yang
memiliki karbon sebagai unsur utama dalam struktur molekul. Reaksi yang melibatkan
senyawa organik yang kebanyakan didefinisikan sebagai kelompok berfungsi. Bagi yang
berlawanan pula dikenal sebagai reaksi takorganik
Reaksi Kimia bisa terjadi di manapun di sekitar kita, bukan hanya di laboratorium. Materi
berinteraksi untuk membentuk produk baru melalui proses yang disebut reaksi kimia atau
perubahan kimiawi. Setiap kali kita memasak atau sedang bersih-bersih, itu juga merupakan
kimia dalam tindakan. Tubuh kita hidup dan tumbuh berkat reaksi kimia. Ada reaksi ketika
kita meminum obat, menyalakan korek api, dan mengambil napas. Berikut adalah 10 contoh
reaksi kimia dalam kehidupan sehari-hari. Ini hanyalah contoh kecil, karena kita melihat dan
mengalami ratusan ribu atau bahkan lebih reaksi kimia setiap hari.
1. Fotosintesis
3. Respirasi Anaerobik
LARUTAN
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen atau serba sama. Jika 2 sendok makan gula
putih (pasir) dilarutkan ke dalam segelas air, maka akan didapatkan larutan gula. Larutan
dapat dikelompokkan atas larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit. Sedangkan
elektrolit dapat dikelompokkan menjadi larutan elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
LARUTAN ELEKTROLIT
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat elektrolit. Sedangkan zat
elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air terurai membentuk ion-ionnya. Zat
elektrolit yang terurai sempurna di dalam air disebut elektrolit kuat dan larutan yang
dibentuknya disebut larutan elektrolit kuat. Zat elektrolit yang hanya terurai sebagian
membentuk ion-ionnya di dalam air disebut elektrolit lemah dan larutan yang dibentuknya
disebut larutan elektrolit lemah.
LARUTAN NON-ELEKTROLIT
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non elektrolit. Sedangkan zat
non elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk ion-
ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler.
Membedakan Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit
Larutan elektrolit dan non elektrolit dapat dibedakan dengan jelas dari sifatnya yaitu
kemampuan menghantarkan listrik.
a) Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik.
Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius (1859-1927),
seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan
terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena
secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama
dengan muatan negatif.
Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif
disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan
elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-
zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam. Contoh larutan elektrolit kuat :
HCl, HBr, HI, HNO3, dan lain-lain. Contoh larutan elektrolit lemah : CH3COOH,
Al(OH)3 dan Na2CO3.
b) Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.
Adapun larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non elektrolit yang tidak dilarutkan ke
dalam air tidak terurai menjadi ion (tidak terionisasi). Dalam larutan, mereka tetap berupa
molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non elektrolit tidak dapat
menghantarkan listrik. Pembuktian sifat larutan non elektrolit yang tidak dapat
menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Contoh larutan non
elektrolit: Larutan Gula (C12H22O11), Etanol (C2H5OH), Urea (CO(NH2)2), Glukosa
(C6H12O6), dan lain-lain.
A. PESAN
Demikianlah tugas kimia ini saya buat. Semoga tugas ini dapat diterima dan dapat
bermanfaat bagi kita semua. Tidak lupa saya mengucap syukur kepada Tuhan YME karena
atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan tugas ini.
B. SARAN
elektrolit dan non elektrolit kita jadi bisa mengerti bahwan larutan elektrolit dapat
menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantar arus
listrik. Segala saran dan kritik yang membangun sangatlah saya harapkan dari semua pihak,
karena saya menyadari bahwa tugas saya masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik
tersebut semoga saja dapat menjadi acuan atau pelajaran bagi saya untuk dapat menjadi lebih
baik lagi dihari esok. Atas segala waktu dan perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.