Anda di halaman 1dari 3

(pro dan kontra dari sudut pandang ISLAM)

Kemajuan teknologi saat ini di bidang kloning dan inseminasi buatan telah membuat harapan
baru dalam menghadapi suatu penyakit. Namun, hal ini sangat sensitif dan akan dibahas sesuai
ajaran suci Al-Quran. Tampaknya hal ini akan tetap menjadi suatu dilema. Di satu pihak, teknik
inseminasi buatan/bayi tabung atau cryopreservasi embrio manusia merupakan suatu titik terang
dalam ilmu kedokteran yang dapat membantu penyelesaian masalah infertilitas. Di lain pihak
menurut pendapat kebanyakan ahli hukum islam , kloning dilarang berdasar referensi berupa
hukum islam (Larijani & Zahedi., 2004).

Alasan kloning

Alasan kloning :

mengatasi masalah kesuburan

menghasilkan saudara kandung yang bias menyumbangkan jaringan yang sudah ada namun
tidak sehat

ganti anak yang telah terbunuh dalam kecelakaan atau mengidap

Beberapa penyakit

menduplikat individu

memuaskan rasa ingin tahu dan mencari ketenaran/

sebagai pelopor tekniknya

memenuhi kepercayaan dari religious (Moore., 2002).


Gen/ KLONING

Landasan teknologi biologi molekuler paling banyak adalah gen. Salah satu metode isolasi dan
amplifikasi gen yang diminati adalah kloning.

Caranya dengan memasukkan gen ke dalam molekul DNA lain yang berfungsi sebagai vektor
yang bisa direplikasi.

Sel hidup bila kedua DNA asal yang berbeda digabungkan, akan menghasilkan DNA
rekombinan molekul, meskipun proses genetik seperti penyilangan secara teknis menghasilkan
DNA rekombinan.

Biasanya untuk molekul DNA yang dihasilkan dengan menggabungkan segmen yang berasal
dari biologis yang berbeda sumber. Molekul DNA rekombinan ditempatkan di sel inang, baik
prokariotik atau eukariotik.

Sel kemudian bereplikasi (menghasilkan tiruan), dan vektor dengan potongan DNA asingnya
juga bereplikasi (Mullis., 1990).

Gen/ KLONING

Sintesis gen adalah alat yang mudah digunakan dan banyak digunakan dalam membuat gen
untuk berbagai keperluan. Manipulasi molekuler, termasuk kloning DNA adalah alat dasar yang
digunakan secara rutin dalam ilmu kehidupan. Kloning dan rekayasa gen secara luas
menggunakan teknik untuk mempelajari fungsi DNA dan protein. Metode konvensional untuk
memasukkan gen ke dalam vektor didasarkan pada pembelahan DNA dengan restriksi
endonuklease dan kemudian ligasi oleh ligase DNA.

Selama dekade terakhir, metodologi baru telah memfasilitasi dan memperluas aplikasi untuk
kloning DNA (Souii et al., 2013)

Perdebatan kloning manusia intens menjadi fenomena di Amerika. Inggris dan banyak negara
lainnya telah melakukan larangan hukum terhadap kloning manusia. Amerika adalah tempat
diaman banyak perdebatan politik, religius, dan moral - tentang manusia.

Amerika Serikat adalah Negara Adidaya besar dan di sinilah sebagian besar perusahaan, politik,
dan universitas banyak mendukung penelitian bioteknologi yang dibiayai dan menghasilkan obat
medis semacam itu.
Setidaknya sebagian dari penjelasan tersebut harus berasal dari tradisi keagamaan yang panjang
yang mendominasi politik AS sehubungan dengan isu reproduksi seperti aborsi, namun masih
ada lagi.

Negara-negara agama di dunia, dan orang-orang yang beriman memiliki sebuah undang-undang
dasar (Pynes., 2003).

Dapussssssssssssssssssssssssssssssss.

Larijani, B. & Zahedi. (2004). Islamic Perspective Human Cloning. New York : Human Cloning
Stem cell research. Elsevier. 3188-3189.

Moore, P. (2002). Reproductive Cloning. London : www.cmf.org.uk. hal.2

Mullis, K.B. (1990). Recombinant DNA Technology and Molecular Cloning. Scientific
American. Hal.181

Souii, et al. (2013). Gene Cloning: A Frequently Used Technology in a Molecular Biology
Laboratory Alternative Approaches, Advantages and Limitations. America : American Journal
of Research Comuni Calton. Vol 1 (5).

Pynes, C.A. (2003). Human Cloning and Moral Status. America : Florida State University
Libraries College of Art and Sciences.

Anda mungkin juga menyukai