Anda di halaman 1dari 20

Selica Erlindi

1610029045
Pola / bentuk serangan
Lama serangan
Gejala sebelum, selama dan paska serangan
Frekuensi serangan
Faktor pencetus
Ada / tidaknya penyakit lain yang diderita
sekarang
Usia saat serangan terjadinya pertama
Riwayat kehamilan, persalinan dan
perkembangan
Riwayat penyakit, penyebab dan terapi
sebelumnya
Riwayat penyakit epilepsi dalam keluarga,
trauma kepala dengan kehilangan kesadaran,
meningitis, ensefalitis, gangguan metabolik,
malformasi vaskuler dan penggunaan.
Pemeriksaan pediatrik
- tanda vital, kepala, jantung, paru,
abdomen, ekstremitas
Pemeriksaan neurologis

- kesadaran, sistem sensoris, sistem


motorik
Ttv
Pemeriksaan lab : darah rutin, kadar gula
darah, elektrolit,urinalisis, CSS
Pemeriksaan Elektro ensefalografi (EEG)
Ct-scan & MRI
Status epileptikus
Def : suatu kejang tunggal yang berlangsung
setidaknya 30 menit atau kejang rekuren yang
berlangsung lebih dari 30 menit dengan pasien
tidak sadar kembali selama kejang tersebut
Kejang berlangsung terus menerus/ berulang
selama 10 menit tanpa pemulihan
Konvulsif & non konvulsif
Kejang umum
Tonik klonik (Grand mal)
Absence (petit mal)
Mioklonik
Kejang parsial
Kompleks
sederhana
Kejang demam
SERANGAN SINKOP BREATH NARKOLEPSI
ANOXIA HOLDING
SPELL

Serangan tonus otot hilang, Cyanotic breath Penderita merasa


sewaktu-waktu kesadaran holding attack ngantuk dan tidur
atau berkala menurun, tekanan Timbul karena yang tidak
Kesadaran darah turun. sakit, marah, takut tertahan lagi
penderita dapat Penderita sering atau frustasi. Tiba-tiba,cepat,
berkurang atau dengan kejang, jeritan atau sering disertai
hilang. nafas terhenti, teriakan kuat pada mimpi yang
Bradikardia, tampak sianosis waktu bernafas. menakutkan,
takikardia. kemudian tak Faktor pencetus mudah
EEG sadar dibangunkan dan
benturan
perlambatan dalam keadaan
kepala, frustasi
gelombang segar.
dan keadaan
didaerah otak Terjadi beberapa
marah.
bagian korteks. kali dalam sehari
Gangguan dalam keseimbangan eksitasi/ inhibisi
di dalam hipotalamus
Perubahan dalam gap junction mengakibatkan
perubahan komunikasi interneuron dan
perubahan sinkroni neural pH serum (alkalosis
, asidosis)
Perubahan saluran ion yang diatur voltase pada
membran neuron mengakibatkan depolarisasi
berlebih atau aksi berlebih yang berpotensi
menyulut saluran kalsium, kalium, atau
natrium yang sensitive terhadap voltase
Primer /Idiopatik riwayat gangguan
intrauterine, perinatal, atau neonatal
Sekunder/ simtomatik Gangguan
serebral ,Gangguan metabolik, Obat-obatan
Epilepsi merupakan salah satu gangguan neurologis kronis
yang paling umum di Amerika Serikat, dengan prevalensi
sekitar 0,5%.
Risiko kumulatif seumur hidup mengalami kejang adalah
8%.
Setengah risiko seumur hidup mengalami epilepsi terjadi
selama masa kanak-kanak atau remaja.
10% kematian pada pasien epilepsi berhubungan langsung
dengan kejang atau status epileptikus sementara 5%
kematian merupakan akibat sekunder kecelakaan fatal
selama kejang.
Kejang Umum Kejang Parsial Kejang Demam
Gerakan wajah atau Ketidaksadaran Kenaikan suhu yang
menyeringai Refleks pada lengan dan cepat
Sentakan yang dimulai tungkai yang tidak Kejang khas
di salah satu bagian terkontrol menyeluruh tonik
tubuh, yang dapat Apnea klonik <10mnt
menyebar Salivasi dan mulut mengantuk
Pengalaman sensorik berbusa Kejang > dari 15 menit
berupa penglihatan, Menggigit lidah penyebab organik
bau, atau suara Inkontinesia (proses infeksi atau
Kesemutan Stadium postiktal toksik)
Perubahan tingkat ( koma, kebingungan)
kesadaran Aura
Prodroma
Farmakologis
Penanganan di UGD
Tuj. : terminasi aktivitas kejang, stabilisasi hemodinamik,
dan pencegahan komplikasi sistemik

0-10 menit 10-15 menit 15-30 menit 30-45 menit

ABC, O2 Lorazepam/ Ulangi Intubasi dan


IV/ Intra Ossea Diazepam fenitoin/ ventilasi
Pemeriksaan Obat-obatan fosfofenitoin Infus
glukosa di per-rektal dalam dosis midazolam/
samping Fenitoin/ mini pentobarbital/
tempat tidur fosfofenitoin Fenobarbital propofol
Pemantauan Evaluasi untuk Rawat di PICU
jantung dan intubasi Pemantauan
paru EEG
Laboratorium
Non farmakologis
Pembedahan untuk epilepsi diindikasikan
untuk pasien yang mengalami epilepsi akibat
tumor intracranial, abses,kista, atau adanya
anomali vaskular
Diet ketogenik
Nasihat orang tua
Kerusakan otak akibat hipoksia dan retardasi mental
dapat terjadi setelah kejang yang berulang.
Depresi dan ansietas
Hindari faktor pencetus
- Demam
- Stress
- Kelelahan
- Rangsang cahaya ( sinar televisi, lampu-lampu
terlalu terang)
- Menyimpan obat anti kejang dirumah
Hasil neurologis pasca status epileptikus telah
membaik secara bermakna sejak penemuan unit
perawatan intensif modern dan manajemen
agresif kejang yang lama.

Anda mungkin juga menyukai