Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman / RSJD Atma Husada Mahakam
GANGGUAN CEMAS
MENYELURUH
Oleh
Ahda Firstaputra P. (NIM. 1610029001)
Mahfudah Iklil Khairunnisa (NIM. 1610029037)
Fathul Rizkiansyah (NIM 1610015055)
Pembimbing
dr. Jaya Mualimin, Sp.KJ
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. RR
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 18 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Balikpapan
SUMBER HETERO
ANAMNESIS
Nama : Tn. FA
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 45 thn
Pekerjaan :-
Alamat : Samarinda
Hubungan :Ayah Pasien
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan Sering cemas.
Riwayat Penyakit Sekarang
Autoanamnesis
Pasien merasa selalu cemas setiap saat dirasakan 1
bulan. Cemas dirasakan terutama ketika sendiri
dirumah. Keluhan dirasakan ketika nenek pasien
meninggal. Pasien sering berpikir tentang kematian
pada malam hari, selain cemas pasien sering merasakan
sesak dan rasa berdebar-debar hingga sulit tidur.
ANAMNESIS
Heteroanamnesis
Pasien selalu merasakan cemas terutama jika
berada sendiri dirumah, sebelumnya tidak
pernah merasakan hal seperti ini sebelumnya.
Tidak ada keluarga yang memiliki gejala
serupa. Sebelumnya pasien merupakan orang
yang aktif bersosial, tetapi setelah menikah
pasien hanya berkegiatan dirumah dengan
anaknya.
ANAMNSESIS
Riwayat Penyakit Dahulu
1. Gangguan Mental dan Emosi
Tidak ditemukan adanya riwayat gangguan mental dan
emosi.
2. Gangguan Psikosomatik
Pasien tidak ditemukan adanya riwayat penyakit
psikosomatik
3. Penyakit Fisik
Tidak ditemukan adanya riwayat penyakit fisik
4. Gangguan Neurologi
Tidak ditemukannya adanya riwayat kelainan gangguan
neurologi
RIWAYAT KELUARGA
Laki-laki :
Perempuan :
Pasien :
RIWAYAT KELUARGA (<10
THN)
Keluaraga JK Umur Hub
HF Laki-laki 20 Suami
Pemeriksaan laboratorium : -
FORMULASI DIAGNOSIS
Seorang wanita berumur 18 tahun, agama
Islam, status menikah, pada hari Jumat, 10
Februari 2017 pukul 10.00 WITA, di Poli RSUD
Kanudjoso Balikpapan
Pasien merasa selalu cemas setiap saat
dirasakan 1 bulan. Cemas dirasakan terutama
ketika sendiri dirumah. Keluhan dirasakan ketika
nenek pasien meninggal. Pasien sering berpikir
tentang kematian pada malam hari, selain
cemas pasien sering merasakan sesak dan rasa
berdebar-debar hingga sulit tidur.
FORMULASI DIAGNOSIS
Pasien merupakan orang yang tertutup, sebelumnya pasien
adalah orang yang aktif bersosial dengan teman-teman, tetapi
setelah menikah dan punya anak pasien jarang bertemu
dengan orang luar rumah karena larangan dari suami. Pasien
juga jarang bersosial dengan tetangga karea lingkungan
rumah yang sepi.
Pada pemeriksaan psikiatri, didapatkan pasien tampak
berpenampilan rapi, wajah dan dandanan sesuai usia,
kooperatif, kontak verbal dan visual kpositif, mood stabil, afek
sesuai, orientasi baik, atensi baik, memori baik, proses pikir
inkoheren, waham dan halusinasi tidak ditemukan,
intelegensia cukup, kemauan mandiri.
Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan pada
pasien
DIAGNOSIS AKSIS
Axis I: Gangguan Cemas Menyeluruh
DD = Episode Depresif
Gangguan Penyesuaian
AxisII : -
AxisIII : -
AxisIV : -
AxisV : GAF 80-71 gejala sementara dan
dapat diatasi, disabilitas ringan dalam social
TATALAKSANA &
PROGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Psikoterapi:
Terapi Keluarga
Terapi Kelompok
Farmakoterapi:
Fluxetin 1 x 20 mg
PROGNOSA
Dubia ad bonam
Gangguan Cemas
Menyeluruh
Definisi
Cemas dapat dikonseptualisasikan sebagai
suatu hal yang normal dan respon adaptasi
terhadap ancaman yang mempersiapkan
individu tersebut untuk flight or fight.
Seseorang yang cemas terhadap segala
sesuatu dapat dikatakan mengalami
gangguan cemas menyeluruh.
GAD ditandai dengan kecemasan yang
berlebihan dan khawatir yang berlebihan
tentang peristiwa-peristiwa kehidupan sehari-
harinya tanpa alasan yang jelas untuk
khawatir.
Etiologi
Faktor Biologi
Efikasi terapi obat benzodiazepin dan azaspiron
(buspiron) terfokus pada sistem neurotransmitter
GABA dan serotonin.Benzodiazepin diketahui
dapat mengurangi kecemasan, sebaliknya
flumazenil (reseptor antagonis benzodiazepin)
dapat memicu kecemasan.
Faktor Psikososial
Faktor psikososial yang mengarah pada
perkembangan gangguan cemas menyeluruh
adalah cognitive-behaviour dan psikoanalitik
Gejala
Ketegangan motorik
1. Kedutan otot atau rasa gemetar
2.Otot tegang/kaku/ pegal linu
3. Tidak bisa diam
4. Mudah lelah
Gejala
hiperaktivitas otonomik
5. Nafas pendek/ terasa berat
6. Jantung berdebar-debar
7. Telapak tangan basah
8. Mulut kering
9. Kepala pusing/ melayang
10. Mual, mencret, perut tidak enak
11. Muka panas/badan menggigil
12. Buang air kecil lebih sering
13. Sukar menelan/ rasa tersumbat
kewaspadaan berlebihan dan penangkapan berkurang:
14. Perasaan jadi peka/ mudah ngilu
15. Mudah kaget/terkejut
16. Sulit konsentrasi
17. Sukar tidur
18. Mudah tersinggung
Diagnosis
Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer
yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu
sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya
menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya
free floating atau mengambang)
Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur
sebagai berikut:
kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung
tanduk, sulit konsentrasi, dsb)
ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak
dapat santai); dan
overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat,
jantung berdebar-debar, sesak napas, keluhan lambung, pusing
kepala, mulut kering, dsb)
Diagnosis
Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan
berlebihan untuk ditenangkan serta keluhan-
keluhan somatik berulang yang menonjol.
Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya
sementara (untuk beberapa hari), khususnya
depresi, tidak membatalkan diagnosis utama
gangguan anxietas menyeluruh, selama hal
tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari
episode depresif, gangguan anxietas fobik,
gangguan panik, atau gangguan obsesif-
kompulsif.
Tatalaksana
Psikoterapi
Psikodinamik (Insight), ditujukan untuk mengungkap
konflik masa lalu yang mendasari dan merupakan
sumber kecemasan yang sebenarnya
CBT (Cognitive-Behavioral Therapy), dengan
cognitive restructuring, yaitu mengidentifikasi
pikiran-pikiran yang berhubungan dengan
kecemasan lalu menggantinya dengan respon
copingyang lebih positif
Relaxation Training, latihan untuk menurunkan
bangkitan fisiologik yang berlebihan
Suportif
Tatalaksana
Somatoterapi
Ansiolitik Benzodiazepin,
Ansiolitik Non Benzodiazepin
Antidepresan Trisiklik
Antidepresan
Antidepresan Atipikal
Terima Kasih