Anda di halaman 1dari 7

PENGUAT DAYA KELAS D

Di susun oleh :

Nama : Bimo Dimas S.

NRP : 1210161041

Kelas : 2 D4 Telekomunikasi B

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

2017
DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................ 1


Daftar Isi ................................................................................................................. 2
BAB I Pendahuluan ............................................................................................... 3
BAB II Isi .............................................................................................................. 4
Daftar Pustaka ........................................................................................................ 7

2
BAB I

PENDAHULUAN

Istilah penguatan pada dasarnya berarti membuat menjadi lebih kuat.


Dalam bidang elektronika maka yang diperkuat adalah amplitudo dari sinyal.
Untuk mengerti bagaimana penguat bekerja perlu dimengerti dua tipe penguatan
yang utama yaitu :
1. Penguat tegangan yaitu penguat yang menguatkan tegangan dari
sinyal masukan.
2. Penguat arus yaitu penguat yang menguatkan arus dari sinyal
masukan.
Sedangkan penguat daya yaitu kombinasi dari dua tipe penguat di atas.
Meskipun pada kenyataannya semua penguat adalah penguat daya karena
tegangan tidak akan ada tanpa adanya daya kecuali jika impedansinya tak
terhingga.
Efisiensi dari penguat daya didefinisikan sebagai perbandingan dari daya
yang diterima beban dengan daya yang diberikan oleh catu daya.
Rangkaian penguat daya yang dibahas hanya penguat daya pada bagian
akhir dari rangkaian transmitter pada sistim komunikasi. Daya yang akan
dikirimkan ke antena harus mempunyai level yang cukup tinggi, sehingga
informasi yang dipancarkan antena ini, yang berupa gelombang elektromagnetika,
akan bisa merambat sampai ke tempat tujuannya (receiver) yang terpisah jauh dari
transmitter dan masih mempunyai level daya tertentu yang memungkinkan
adanya pendeteksian sinyal tersebut.
Macam -macam Penguat Daya Penguat daya diklasifikasikan menurut titik
kerjanya. Titik kerja (titik Q) yaitu titik pada garis beban yang menggambarkan
keadaan transistor saat tidak ada sinyal masukan.
Dalam makalah ini dibahas tentang penguat kelas D.

3
BAB II

ISI

2.1 Penguat Kelas D

Penguat kelas D menggunakan teknik PWM (pulse width modulation),


dimana lebar dari pulsa ini proporsioal terhadap amplituda sinyal input. Pada
tingkat akhir, sinyal PWM men-drive transistor switching ON dan OFF sesuai
dengan lebar pulsanya. Transistor switching yang digunakan biasanya adalah
transistor jenis FET.
Penguata kelas D memiliki efisiensi yang jauh lebih baik dibandingkan
penguat-penguat pendahulunya seperti penguat kelas A, kelas B, dan kelas AB.
Penguat kelas AB secara teoritis mempunyai efisiensi paling bagus sekitar 78,5%
sebelum dibebani Speaker. Saat dibebani speaker efisiensinya bisa turun menjadi
50%. Saat ini penguat audio kelas D mempunyai efisiensi 90% saat dibebani
speaker. Sementara secara teoritis penguat kelas D mempunyai efisiensi ideal
100%.
Efisiensi yang tinggi berarti akan menghasilkan disipasi daya yang rendah,
dengan demikian daya yang terbuang relatif lebih rendah jika dibandingkan
penguat kelas A, B maupun AB. Karena penguat audio kelas D bisa dibilang
hemat daya maka penguat ini tidak membutuhkan pendingin (heatsink) yang besar
dan catu daya yang besar pula.

Dengan penggunaan pendingin dan catu daya yang relatif kecil,


merupakan sebuah keuntungan utama dari penguat audio kelas D ini. Aplikasi
penguat audio kelas D sekarang ini sudah sangat populer seperti untuk perangkat
audio jinjing, home-theaters, penguat audio mobil dan sebagainya tanpa
menghilangkan sisi fidelitasnya.

4
Konsep penguat kelas D ditunjukkan pada gambar-1. Teknik sampling
pada sistem penguat kelas D memerlukan sebuah generator gelombang segitiga
dan komparator untuk menghasilkan sinyal PWM yang proporsional terhadap
amplituda sinyal input. Pola sinyal PWM hasil dari teknik sampling ini seperti
digambarkan pada gambar-2. Paling akhir diperlukan filter untuk meningkatkan
fidelitas.

Gambar 1 : konsep penguat kelas D

Gambar 2 : ilustrasi modulasi PWM penguat kelas D


Beberapa produsen pembuat PA meng-klaim penguat kelas D produksinya
sebagai penguat digital. Secara kebetulan notasi D dapat diartikan menjadi
Digital. Sebenarnya bukanlah persis demikian, sebab proses digital mestinya
mengandung proses manipulasi sederetan bit-bit yang pada akhirnya ada proses
konversi digital ke analog (DAC) atau ke PWM. Kalaupun mau disebut digital,
penguat kelas D adalah penguat digital 1 bit (on atau off saja).

5
Dengan mengesampingkan kerumitan yang dibutuhkan, penguat kelas-D
memberikan keuntungan berupa:

Efisiensi daya yang tinggi (mencapai 90%)


Pengurangan ukuran dan berat penguat.
Pengurangan borosan daya sebagai bahang.
Pengurangan ukuran benaman bahang (karena efisiensinya yang tinggi)

Efisiensi penguat kelas-D yang tinggi berasal dari kenyataan bahwa tingkat
keluaran tidak pernah beroperasi pada keadaan linier atau aktif. Keluaran penguat
kelas-D hanya terdiri dari keadaan HIDUP atau MATI. Ketika peranti hidup, arus
yang mengalirinya maksimum, tetapi tegangan yang membentanginya idealnya
nol, dan ketika peranti mati, tegangan yang membentanginya maksimal, tetapi
arus yang mengalirinya nol. Karena borosan daya ditentukan dengan rumus D = V
x I , pada kedua keadaan di atas, borosan daya adalah nol. Semua perhitungan di
atas berdasarkan anggapan peranti ideal. Pada kenyataannya, selalu ada kerugian,
baik karena kebocoran, penurunan tegangan, kecepatan pensakelaran, dan lain
sebagainya. Tetapi itu semua terlalu kecil sehingga efisiensi tetap sangat tinggi.

Penguat jenis ini memberikan keluaran yang mengandung banyak desah harmonik
dikarenakan modulasi lebar pulsa. Untuk memperbaiki keluaran, ini dapat difilter
dengan menggunakan komponen yang semuanya reaktif (hanya kondensator dan
induktor) dimana komponen tersebut menyimpan daya dari desah harmonik, tidak
mengubahnya menjadi bahang, sehingga efisiensi dapat dipertahankan tetap
tinggi.

6
Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Penguat_kelas-D

http://wahyupratama15.blogspot.co.id/2016/10/penguat-audio-kelas-d.html

Anda mungkin juga menyukai