Anda di halaman 1dari 19

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara anatomi ikan mempunyai sepuluh sistem yang bekerjasama dalam

membentuk keseluruhan individu, adapun kesepuluh sistem tersebut yaitu sistem

saraf, sistem peredaran darah, sistem integumen, sistem otot, sistem pencernaan,

sistem rangka, sistem ekskresi, sistem pernapasan, dan sistem reproduksi, diantara

kesepuluh sistem ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya (Raharjo,1980).

Ikan Mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu jenis ikan yang bernilai

ekonomis penting. Ikan ini telah memasyarakat dan tersebar hampir diseluruh

propinsi di Indonesia. Didaerah tertentu seperti Jawa Barat, Sumatera Barat,

Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah, Ikan mas (Cyprinus carpio) telah menjadi

sumber mata pencaharian masyarakat setempat. Kini di Indonesia ikan mas

menduduki posisi terbesar untuk ikan jenis ikan budidaya air tawar.

Semua kegiatan hewan ternak yang meliputi pertumbuhan, pemeliharaan

kondisi tubuh, proses produksi, reproduksi dan sebagainya memerlukan sejumlah

energi yang diperoleh dari pembakaran makanan. Umumnya makanan yang

dikonsumsi tidak dapat langsung diserap (absorbsi) oleh usus. Makan harus diolah

terlebih dahulu dalam saluran pencernaan (traktus alimentarius).

1.2. Tujuan

Praktikum ini bertujuan mempelajari hubungan alat gerak pergerakan ikan

(sirip), baik sirip dada, perut, anal, dorsal maupun caudal terhadap mekanisme

pengambilan makan. Serta kecepatan penghancurannya di dalam lambung.

1.3. Manfaat
2

Pertama, dengan praktikum ini praktikan diharapkan mengetahui

kebiasaan pergerakan sirip ikan dan caranya mengambil suatu jenis makanan.

Kedua, praktikan juga diharap dapat mengetahui waktu yang diperlukan ikan

dalam penghancuran suatu jenis makanan tertentu.


3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Ikan mas termasuk kedalam phylum Chordata, Sub Phylum Veterbrata,

Super kelas pisces, Kelas Osteichyes, Sub Kelas Actinopterygii, Ordo

Cypriniformes, Sub Ordo Cyprynoidea, Familly Cyprinidae, Genus Cyprinus,

spesies Cyprinus carpio (Amri dan Khairunman, 2002).

Ikan Mas termasuk kedalam kelas Pisces, ordo Ostariophysi, sub ordo

Cyprynoidea, famili Cyprinidae, genus Cyprinus, spesies Cyprinus carpio. Ikan

ini berasal dari Cina kemudian disebarkan ke Eropah dan negara negara di Asia

Timur dan Selatan pada abad pertengahan. Sekarang penyebarannya merata di

seluruh dunia baik sebagai ikan liar maupun sebagai ikan kultur (Susanto, 1996).

Secara morfologis ciri ciri ikan Mas adalah badan memanjang, sedikit

pipih ke samping, mempunyai dua pasang sungut, sirip punggung panjang dengan

letak permukaannya sejajar dengan sirip perut, sirip ekor bercagak, mempunyai

garis rusuk yang sempurna dan sisiknya berbentuk cycloid yang menutupi seluruh

permukaan tubuh (Sumantadinata, 1983).

Ikan Mas termasuk kedalam Filum Chordata, Kelas Pisces, Ordo

Cypriniformes, Famili Cyprinidae, Genus Cyprinus dan Spesies Cyprinus carpio

(Kottelat et.al., 1993).

Gambar 1. Ikan Mas (Cyprinus carpio)


4

Sirip adalah alat yang digunakan sebagai pergerakan pada ikan ketika

berada dalam perairan. Sirip terdapat pada tubuh ikan dibedakan 2 macam yaitu

sirip berpasangan ( sirip dada dan sirip perut) dan sirip tidak berpasangan ( sirip

ekor, sirip anus dan sirip punggung). Kemampuan sirip melakukan pergerakan

dapat mempengaruhi kecepatan pergerakan tubuh ikan yang dipengaruhi oleh urat

daging bergaris terdapat pada sendi sendi pangkal sirip ( Tim Ikhtiologi, 1989).

Secara anatomis, struktur alat pencernaan ikan berkaitan dengan bentuk

tubuh, kebiasaan makanan dan kebiasaan memakan (katagori ikan) serta umur

(stadia hidup) ikan. Struktur dan fingsi dari bagian-bagian alat pencernaa. 1)

saluran pencernaan yang maliputi mulut, rongga mulut, pharynx, esofagus,

lambung, pylorus, usus, rectum dan anus. 2) kelenjar pencernaa yang meliputi :

hati dan empedu serta pankreas (Affandi, 2002)

Dapnia sp dan moina sp, kutu air adalah udang-udangan renik yang

termasuk dalam. Filum: Arthropoda, kelas: Crustacea, Subkelas: Entomostraca,

familia: Daphnidae, Ordo: Phylopoda, subordo: Cladosera. Moinai berukuran

500-1.000 mikron) dan Daphnia berukuran 1.000-5.000 mikron. Diatara udang-

udangan renik lainya, kutu air termasuk yang paling primitif.

Cacing Tubifex sering disebut cacing rambut karena bentuk dan

ukurannya seperti rambut. Ukurannya kecil dan ramping, panjang 1-2 cm. Warna

tubuh kemerah-merahan. Termasuk kelompok nematoda. Tubuhnya beruas-ruas.

Cacing ini memiliki saluran pencernaan. Mulutnya berupa celah kecil, terletak di

bagian terminal. (Yurisman, 2004).


5

III. BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada hari jumat tanggal 01 November 2007,

Pukul 14.00-17.00 WIB. Bertempat pada di Laboratorium Biologi Perikanan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Riau.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah ikan uji yaitu ikan mas (Cyprinus carpio)

hidup 10 ekor ukuran 10 15 cm, makanan ikan yaitu pelet, Daphnia dan Moina,

kutu air, tubifex dan udang.

Alat yang digunakan yaitu akuarim untuk tempat mengamati pergerakan

sirip ikan, mistar untuk mengukur ukuran ikan, gunting bedah untuk membedah

perut ikan sehingga bisa kelihatan jenis makanan yang dimakan oleh ikan,

nampan untuk tempat meletakkan ikan yang akan dibedah

3.3. Metode Praktikum

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah pengamatan secara

langsung yang dilakukan di Laboratorium Biologi Perikanan Universitas Riau

yaitu dengan melakukan praktikum sesuai cara kerja yang telah diberikan.

Dimuilai dengan pengadaptasian ikan untuk kemudian diamati dan diukur

meristik tubuhnya.
6

3.4. Prosedur Praktikum

prosedur pergerakan sirip di amati dengan memasukan 10 ekor ikan ke empat

akuarium berbeda. Kemudian dilakukan aklimatisasi selama 5 menit. Selanjutnya

pada masing-masing akuarium diberi pakan yang berbeda. Lalu lakukan

pengamatan pergerakan siripnya

Akuarium A(Pakan Tubifaex) Akuarium B (Pakan Udang)

Akuarium C(Pakan Pelet) Akuarium D(Pakan Dapnia sp)

Gambar 2. Percobaan 1

Untuk percobaan kedua, lakuakan pembedahan bagian ventral tubuh ikan

untuk melihat kecernaan pakan dalam perut ikan, menggunakan 2 perlakuan yaitu

per 15 menit dan per 30 menit. Lalu buat tingkat laju pencernaannya.
7

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil pengamatan pergerakan sirip ikan menunjukan umumnya pergerakan

(perputaran) sirip ikan searah dengan jarum jam. Diantara lima sirip yang dimiliki

dominan bergerak adalah pectoral fin dan caudal fin. Lebih lengkapnya seprti

terdapat dapa tabel.

Tabel 1.1 Pergerakan sirip ikan

Sirip Cara Mengambil


No Keatas Kebawah
Ikan makanan
1. Pectoral Searah dengan jarum jam Searah dengan Mendeteksi pakan
didahului pergerakan jarum jam dengan sungut dan
kepala didahului Memburu makanan
pergerakan kepala
2. Dorsal Membentuk gaya Membentuk gaya
hidrodinamis hidrodinamis
3. Anal Membentuk gaya Membentuk gaya
hidrodinamis hidrodinamis
4. Ventral Membentuk gaya Membentuk gaya
hidrodinamis hidrodinamis
5. Caudal Memberi daya dorong Memberi daya Mendeteksi pakan
dorong dengan sungut dan
Memburu makanan

Sedang pada percobaan laju penghancuran dan pengosongan lambung.

Kecepatan pencernaan pakan oleh ikan berbanding lurus dengan tingkat

pencernaanya. Sebagaimana yang terdapat dalam tabel berikut.

Tabel 1.2 Laju penghancuran pakan

Jenis Waktu Hancur/ TL SL Mulut Panjang


No Ikan
Makanan (menit) Tidak (mm) (mm) (mm) usus(mm)
I 15 Utuh 110 100 12 70
1 Pelet
II 30 hancur 100 87 10 75
Udang I 15 Utuh 100 87 10 125
2
kecil II 30 Mulai hancur 100 87 10 105
8

I 15 Mati & Utuh 140 120 15 123


3 Tubifex
II 30 Mati & Utuh 120 110 11 112
I 15 Mati & Utuh 120 118 11 113
4 Kutu Air
II 30 Mati & Utuh 120 110 11 112

4.2. Pembahasan

Secara garis besar ikan dapat dibedakan menjadi golongan predator,

grezar, penyaring makanan, pengisap makanan, dan parasit berdasarkan

makanannya (Lagler et al, 1977).

Pakan merupakan salah satu penentu yang sangat besar peranannya dalam

usaha budidaya ikan baik dilihat sebagai faktor penentu pertumbuhan maupun

dilihat dari segi biaya produksi. Dari keterkaitan hubungan antara fisiologi,

pencernaan, nutrisi dan pertumbuhan maka jelas bahwa pemahaman tentang

fisiologi pencernaan sangat dibutuhkan dalam pengembangan budidaya (Affandi,

2002).

Bentuk tubuh ikan lele dumbo yang picak dan memanjang membuat sirip

yang aktif melakukan pergerakan adalah ekor, dada dan perut. Kepalanya yang

besar dan berat sedikit kurang juga berpengaruh terhadap pergerakannya.

Umumnya setiap gerakan tubuhnya dimulai dengan pergerakan kepalanya.

Kekhasan lain adalah gaya hidrodinamis yang dihasilkan tubuhnya yang panjang,

mambuatnya dapat brgerak sangat lincah dan cepat .

Pada hasil percobaan laju penghancuran diatas terlihat laju penghancuran

pakan dalam lambung umunya berkisar antara 15 30 menit. untuk pelet, tibifex

dan kutu air daya penghancurannya lebih termasuk cepat dalam rentang waktu 15

30 menit, dibanding udang kecil.


9

Pergerakan sirip ikan setelah diberi makanan pada saat mengambil

makanan yang diatas sirip perut diam dan sirip dada bergerak lebih cepat ketika

mengambil makanan keatas dan kebawah. Pada saat mengambil makanan yang

didasar sirip yang bergerak hanya sirip dada.Untuk proses kimiawi diperlukan

berbagai macam enzim yang dihasilkan oleh kelenjar eksokrin dan beberapa sel

yang terdapat dalam dinding usus. Jadi pencernaan merupakan kombinasi dari

proses mekanis dan kimia (Tim Ikhtiologi, 1989).

Beberapa ikan dapat dikategorikan menjadi herbivor, karnivor dan

omnivor. Ikan herbivor saluran pencernaan lebih panjang dari ikan karnivor ini

dipengaruhi oleh jenis makanan, panjang usus dan jumlah makanan yang tidak

dapat dicerna (Lumban Batu, 1979).


10

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Pergerakan sirip ikan mas didominasi dua sirip, yaitu caudal fin dan

pectoral fin. Caudal fin untuk pergerakan maju dan pectoral fin untuk penentu

arah (atas, bawah, kana dan kiri). Pergerakan sirip yang lain cendrung bersamaan

dengan pergerakan tubuh bagian belakang yang memanjang membentuk daya

hidrodinamis sehingga bisa bergerak sangat cepat dan lincah. Namun dari

pengamatan yang dilakuakan, terlihat bahwa ikan mas sangat jarang melakukan

pergerakan mundur, dan lebih cendrung berputar / berbalik.

Pada laju penghancuran lambung, faktor yang dominan mempengaruhi

proses ini adalah jenis pakan yang diberikan, karena itu mempengaruhi kekuatan

enzim pencernaan untuk memcernanya. Pakan yang berstruktur lembut (seperti

Tibifex) dan rapuh (seperti pakan) lebih cepat hancur dibanding yang lain. Namun

umumnya 15 30 menit setelah di makan, pakan sudah mulai hancur dan

menunjukan proses penceraan.

5.2. Saran

Untuk pengamatan pergerakan sirip sangat diperlukan kecermatan

pengamatan mengingat objek yang diamati bergerak sangat cepat. Sedang pada

laju penghancuran makanan dalam lambung butuh ketelitian dalam membaca

kondisi pakan yang sudah sempat dicerna dan belum.


11

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, R et al. 2002. Fisiologi Hewan Air. Institut Pertanian Bogor. 213 hal.

Lagler et al. 1977. Ichtyology. New York. 506 p

Lumbanbatu. 1979. Aspek Biologi Reproduksi Beberapa Jenis Ikan. Jawa timur.
Karya Ilmiah. 169 p

Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina cipta. Bandung.
256 hal. Saanin, H. 1986. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina
cipta. Bandung. 256 hal.

Sumantadinata, K. 1979. Pengembangbiakan Ikan-ikan Pemeliharaan di


Indonesia. Sastra Budaya. Bogor. 129 hal

Wulangi. 1993. Fishes of the world Second edition. A. Wiley Interscience


Publication, USA.523 P.

Sumantadinata, K. 1983. Pengembangbiakan Ikan ikan Peliharaan di


Indonesia. Sastra Budaya. Bogor. 132 hal.

Susanto, H. 1996. Budidaya Ikan di Pekarangan. Penebar Swadaya. Jakarta. 152


hal.

Tim Ichtyology. 1989. Iktiologi. 283 halaman


12

Lampiran 1. Alat-alat yang digunakan selama praktikum:


Pena Pensil

Penghapus

BUKU GAMBAR

Fisiologi Hewan Air

NAMA :

Buku gambar
NO.MAHASISWA: Serbet
ASISTEN :

Nampan Akuarium

Tisu gulung Mikroskop


13
14

Laporan Praktikum

MEKANISME PENGAMBILAN MAKANAN


DAN
LAJU PENGHANCURAN MAKANAN DLAM LAMBUNG

Oleh

DEDI SAPUTRA

LABORATORIUM BIOLOGI PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2007
15

KATA PENGANTAR

Maha Suci Allah swt atas kesempurnaan ciptaanya, sehingga berapa


kalipun kita melihatnya, tidak ada yang cacat sedikit pun. Bersyukur kepada Allah
karena penulis diizinkan untuk menyelesaikan penyusunan Laporan Fisiologi
Hewan Air. Ini merupakan laporan praktikum pertama yang berjudul
MEKANISME PENGAMBILAN MAKANAN DAN LAJU
PENGHANCURAN MAKANAN DLAM LAMBUNG. Didalamnya memuat
hasil dan pembahasan dari beberapa perlakuan darah ikan, yang dilengkapi
dengan berbagai literatur pendukungnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen dan Asisten yang telah

membimbing dan memberikan berbagai bantuan selama praktikum dan

penyusunan Laporan Fisiologi Hewan Air ini. Penulis membuka kesempatan yang

seluas-luasnya untuk setiap kritik dan saran yang mendukung penyempurnaan

laporan ini kedepan.

Pekanbaru, 1 November 2007

DEDI SAPUTRA
16

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR TABEL...........................................................................................

ii

DAFTAR GAMBAR.....................................................................................

iii

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................

iv

I. Pendahuluan...............................................................................................
.......................................................................................................................1
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
1.1. Latar Belakang.........................................................................................
................................................................................................................1
1.2. Tujuan Praktikum.....................................................................................
................................................................................................................1
1.3. Manfaat Praktikum...................................................................................
................................................................................................................2
II. Tinjauan Pustaka......................................................................................

.......................................................................................................................3

III. Bahan dan Metode..................................................................................


.......................................................................................................................5
3.1. Waktu dan Tempat....................................................................................
.......................................................................................................................5
17

3.2. Bahan dan Alat.........................................................................................


.......................................................................................................................5
3.3. Metode Praktikum....................................................................................
.......................................................................................................................5
3.4. Prosedur Praktikum..................................................................................
.......................................................................................................................6
IV. Hasil dan Pembahasan............................................................................
.......................................................................................................................7
4.1. Hasil..........................................................................................................
.......................................................................................................................7
4.2. Pembahasan..............................................................................................
.......................................................................................................................8
V. Kesimpulan dan Saran.............................................................................
.....................................................................................................................10
5.1. Kesimpulan...............................................................................................
.....................................................................................................................10
5.2. Saran.........................................................................................................
.....................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Clarias gariepinus........................................................................................

.......................................................................................................................3
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
....................................................................................................................
18

2. Percobaan 1 ................................................................................................

.......................................................................................................................6
.........................................................................................................................
19

DAFTAR TABEL

Gambar Halaman

1. Pergerakan Sirip ikan..................................................................................

.......................................................................................................................7
.........................................................................................................................
....................................................................................................................

2. Laju Penghancuran makan ........................................................................

.......................................................................................................................7
.........................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai