MENCIPTAKAN KORUPSI
KELAS MPKT-A 06
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
ii
ABSTRAK
Korupsi sudah merupakan masalah yang akut yang terjadi di bangsa Indonesia. Degradasi moral
dalam bangsa Indonesia menjadi penyebab korupsi. Fenomena-fenomena yang terjadi adalah
budaya permisif yang timbul di masyarakat dimana ingin akan hadirnya Negara yang bebas dari
korupsi tetapi masih mempraktekkan perilaku-perilaku koruptif. Korupsi berdampak pada semua
sektor yang ada di negara ini dan memperbesar angka kemiskinan. Penegakan hukum atas tindak
pidana korupsi masih kurang dan harus lebih ditegaskan.
Kata kunci : korupsi, moral, dampak, undang-undang, hukum
i
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah yang berjudul Krisis Moral Bangsa Indonesia Menciptakan
Korupsi ini dapat tersusun hingga selesai dengan baik. Tidak lupa kami dari
kelompok Home Group 3 juga mengucapkan terima kasih atas bantuan dari teman-
teman dan fasilitator yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Abstrak .................................................................................................................. i
Pengantar ............................................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah............................................................................................ 1
1.3 Tujuan penulisan ............................................................................................. 2
1.4 Sistematika Penulisan .................................................................................... 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Teori
2.1.1 Definisi Krisis Moral........................................................................ 3
2.1.2 Faktor Penyebab Krisis Moral di Indonesia ..................................... 3
2.1.3 Keterkaitan antara Krisis Moral dan Korupsi
di Indonesia Sekarang ...................................................................... 5
2.1.4 Hukum yang Mengatur Korupsi ...................................................... 6
2.2 Data Kasus ...................................................................................................... 6
BAB 3 ANALISIS
3.1 Pandangan Hukum terhadap Kasus Korupsi Terkait ...................................... 8
3.2 Korupsi bertentangan dengan sila pertama Pancasila ..................................... 10
3.3 Kerusakan Moral Menembus Budaya, Etika
dalam Lembaga Pemerintahan ....................................................................... 10
3.4 Nilai Berprilaku sebagai Aparat Negara yang Seharusnya
(Mengacu Pancasila) ......................................................................................
3.5 Solusi Mengatasi Kerusakan Moral dan Perluasan Budaya
Korupsi karena Krisis Moral ..........................................................................
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan .....................................................................................................
4.2 Saran ................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Bagaimana kerusakan moral menembus etika dan budaya dalam lembaga
pemerintahan yang korup?
4. Bagaimana solusi terbaik yang dapat diterapkan dalam mengatasi
kerusakan moral dan perluasan budaya korupsi di Indonesia?
1.3 TUJUAN
a) Pendahuluan
Berisi latar belakang masalah yang akan dibahas. perumusan
masalah dan ruang lingkupnya. tujuan penulisan. jenis penelitian dan
metode analisis yang digunakan, serta sistematik penulisan
b) Pembahasan
Berisi pembahasan mengenai pokok masalah yang dibahas yang
mencakup berbagai aspek
c) Analisis
Berisi pemikiran-pemikiran kritis yang kelompok kami berikan serta
solusi dari permasalahan yang telah dibahas pada bab sebelumnya
d) Penutup
Berisi kesimpulan materi serta saran yang kelompok kami berikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 TEORI
2.1.1 Definisi Krisis Moral
2. Perkembangan teknologi
3
mengakses internet dengan sistem koneksi wireless dan mudahnya menggunakan
handphone dalam akses internet menjadikan banyak orang menyalah gunakan
perkembangan tersebut dengan mengakses konten perusak moral seperti gambar
atau video porno. Saking mudahnya akses, setiap orang dapat dengan mudah
melakukan pelanggaran moral termasuk pelajar di bawah umur. Jika dibiarkan tentu
hal ini akan semakin merusak moral bangsa karena terpengaruh doktrin barat yang
salah tersebut.
Sudah menjadi tragedi dari dunia maju, dimana segala sesuatu hampir dapat
dicapai dengan ilmu pengetahuan, sehingga keyakinan beragam mulai terdesak,
kepercayaan kepada Tuhan tinggal simbol, larangan-larangan dan suruhan-suruhan
Tuhan tidak diindahkan lagi. Dengan longgarnya pegangan seseorang pada ajaran
agama, maka hilanglah kekuatan pengontrol yang ada didalam dirinya. Dengan
demikian satu-satunya alat pengawas dan pengatur moral yang dimilikinya adalah
masyarakat dengan hukum dan peraturanya.
4. Pengaruh lingkungan
Salah satu penyebab krisis moral yang cukup memberikan pengaruh besar
pada moral suatu masyarakat adalah faktor lingkungan. Orang yang berada dan
tinggal di lingkungan dengan moral yang baik cenderung memiliki nilai moral yang
baik pula. Sebaliknya, orang yang terbiasa hidup di lingkungan dengan moral yang
buruk akan mendorong orang tersebut untuk melakukan tindakan yang sama
dengan lingkungannya. Misalnya seorang pelajar yang bergaul dengan teman-
4
temannya yang merokok, cenderung ingin melakukan tindakan coba-coba untuk
merokok seperti teman-temannya sehingga menimbulkan kebiasaan baru yang
tidak baik bagi pelajar tersebut.
Pendidikan moral bagi generasi muda itu sangat penting karena dengan
adanya pendidikan moral ini akan membentuk sebuah karakter yang baik dalam
kepribadian seseorang. Pendidikan yang memberikan ilmu perngetahuan mengenai
pendidikan moral bagaimana bertingkah laku yang baik sesuai dengan norma-
norma yang berlaku. Misalnya norma hukum: kita harus mematuhi rambu-rambu
lalu lintas, harus mematuhi perarturan hukum yang ada, norma kesopanan: kita
harus bersikap sopan dengan orang yang lebih tua dan juga norma kesusilaan
misalnya mencium tangan orang tua pada saat kita akan berpamitan. Dengan
adanya penerapan pendidikan moral tersebut akan membantu para orang tua dalam
membentuk karakter dan kepribadian yang baik .
Kasus korupsi di Indonesia telah menjadi masalah negara yang sulit untuk
diselesaikan. Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan, seperti membentuk
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, tetap saja korupsi di Indonesia
semakin memarak. Hal ini tercerminkan dari keadaan ekonomi masyrakat yang kian
memburuk, masyarkat sangat sulit untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.
5
kepentingan, baik antar komunitas, kelompok, maupun individu. Sehingga,
terjadilah tindakan-tindakan yang mencela atau tidak sesuai dengan etika, seperti
kasus korupsi di Indonesia. Di Indonesia, sering kali para petinggi negara
melakukan tindakan korupsi. Dan parahnya, tindakan korupsi semakin menjadi-jadi
dikarenakan kepentingan setiap pihak semakin berbeda-beda, seperti kepentingan
dalam mencari harta pribadi, alhasil terjadilah korupsi.
Lalu dijelaskan lagi pada pasal 2 ayat 2 jika dalam hal tindak pidana korupsi
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dalam keadaan tertentu, pidana
mati dapat dijatuhkan.
6
"Pimpinan KPK dari hasil gelar perkara menyimpulkan, bahwa proses
penyelenggaraan haji diduga telah terjadi tindak pidana korupsi, dengan
menetapkan SDA selaku Menteri Agama sebagai tersangka," kata juru bicara KPK
Johan Budi dalam jumpa pers di kantor KPK, Kamis (22/05) sekitar pukul 19.30
WIB.
Sumber: http://www.bbc.com/indonesia/
7
BAB III
ANALISIS
1. Setiap orang menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu
korporasi.
Dari hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Menteri Agama SDA
telah menguntungkan pihak-pihak lain dengan menjadikan orang-orang tertentu
yang tidak sesuai persyaratan menjadi petugas haji serta dapat menjalankan ibadah
8
haji secara gratis. Selain itu ia juga memperkaya diri sendiri dengan cara
menggunakan DOM untuk kepentingan pribadinya.
9
3.2 Korupsi bertentangan dengan sila pertama Pancasila
Etika dan budaya merupakan hal yang sudah tertanam dalam suatu
kebangsaan. Contohnya di negara Indonesia, pancasila telah tertanam sebagai suatu
pedoman hidup untuk seluruh rakyat Indonesia. Namun, belakangan ini, sering kali
perbuatan warga negara, khususnya lembaga pemerintahan, menyeleweng dari
pancasila. Sebagai contoh pada sila kedua pancasila; kemanusiaan yang adil dan
beradab. Tetapi, yang kerap terjadi belakangan ini adalah ketidakadilan dan
perbuatan yang tidak berprikemanusiaan, seperti korupsi, penggelapan dana, dll.
Kasus yang diambil sebagai contoh adalah penggelapan dana oleh lembaga
keagamaan. Sebagai lembaga keagamaan, sudah semestinya lembaga tersebut
berpegang teguh pada moral dan etika yang ditanamkan oleh agama. Namun, pada
kenyataannya, lembaga keagamaan tersebut tetap saja melakukan perbuatan yang
melanggar etika tersebut. Penyebab dari semuanya adalah kerusakan moral;
keadaan dimana melemahnya moral atau budaya yang dimiliki oleh suatu
10
masyrakat. Perbedaan kepentingan dan hasrat terus mendorong individu maupun
suatu kelompok untuk mendahululan kepentingannya sendiri, meskipun mereka
harus melanggar nilai-nilai yang ada. Akibatnya, pihak yang tetap berpegang teguh
pada nilai tersebut mendapat kerugian (penalty). Contoh kasus kecil yang telah
membudaya yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari; keterlambatan
peserta rapat tertentu menyebabkan peserta rapat lainnya harus menunggu
(penalty).
Seperti inilah keadaan negara Indonesia saat ini; bagi pihak yang melanggar
norma, maka akan mendapatkan keuntungan dengan merugikan pihak yang
berpegang pada norma tersebut. Sudah jelas, dengan keadaan yang seperti ini,
kerusakan moral akan semakin merusak etika serta budaya bangsa, terutama bagi
pihak yang berkuasa seperti lembaga pemerintah. Tidak hanya itu, bahkan
kerusakan moral sendiri dapat menembus ideologi negara Indonesia; pancasila.
Sila-sila yang terkandung dalam pancasila sudah tidak lagi menjadi pedoman
lembaga-lembaga pemerintah dalam menjalankan tugas negara. Ini menjelaskan
kerusakan moral yang sedang dialami oleh lembaga-lembaga pemerintahan di
Indonesia. Dengan demikian, sudah jelas bahwa kerusakan moral dalam lembaga
pemerintahan dapat menghapus etika dan budaya yang ada, yaitu dengan
menjunjung egoisme dan melanggar nilai yang telah tertanam dalam suatu bangsa
dan negara.
11
BAB IV
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13