Anda di halaman 1dari 2

Penentuan Tebal Vessel untuk Tekanan Dalam (Inside Pressure)

Oleh: Alan Jose (1506725464) dan Ali Hamdani (1506743662)

Perhitungan Ketebalan Shell

Perhitungan ketebalan shell didasarkan pada stress yang dapat ditanggung oleh material
penyusun vessel tersebut (Max Allowed Stress), Welding (pengelasan) dan Korosi .
Max Allowed Stress sendiri telah ditetapkan oleh ASME dengan berbagai pertimbangan
yaitu tingkat akurasi beban yang ditanggung vessel, Hazard, Reliabilitas material,
Keseragaman komponen material vessel (Uniformity), Konsentrasi Stress pada permukaan
vessel, Impact Shock, Fatigue dari material dan Korosi . ASME menetapkan kode untuk penentuan
ketebalan shell yang mempunyai margin safety yang besar (diatur agar Max Allowed Stress jauh dari
titik yield stress material).

Kemudian selain itu, faktor Welding (las) pada sambungan juga mempengaruhi perhitungan dimana
bagian yang dilas merupakan bagian paling rentan untuk bocor/rusak/patah. Hal ini dikarenakan
pengaruh dari porositas welding (akibat gas yang terperangkap), Ketebalan las, dan Keseragaman
ketebalan las.

Kemudian Korosi juga mempengaruhi ketebalan shell, dimana korosi akan mempertipis dinding shell
setiap tahunnya. Oleh karena itu perlu diperhitungkan ketebalan shell yang dapat tetap bisa
menampung produk secara aman walaupun terjadi korosi.

Berikut merupakan rumus pada perhitungan ketebalan shell:

Bentuk Vessel Rumus Keterangan

Cylindrical shells 𝑃. 𝑅 Jika pengelasan secara


𝑡=
(circumferential stress) 𝑆. 𝐸 − 0,6. 𝑃 membujur (longitudinal
weld)
Penentuan Tebal Vessel untuk Tekanan Dalam (Inside Pressure)
Oleh: Alan Jose (1506725464) dan Ali Hamdani (1506743662)

Cylindrical shells 𝑃. 𝑅 Jika pengelasan secara


𝑡=
(longitudinal stress) 2. 𝑆. 𝐸 + 0,4. 𝑃 melingkar (circumferential
weld)

Spherical Shells 𝑃. 𝑅
𝑡=
2. 𝑆. 𝐸 − 0,2. 𝑃

t = Minimum Design Wall Thickness (in);

P = Design Pressure (psi);

D = Tube Outside Diameter (in);

R = Tube Radius (in);

E = Tube Welding Factor (1.0 for seamless pipe; 0.85 = for welded pipe);

y = Wall Thickness Welding Factor (0.4 for 900 Farenheit; 0.7 for 950 Farenheit);

Dapat terlihat dari rumus bahwa untuk tipe vessel dan tipe pengelasan yang berbeda, kebutuhan
akan ketebalan shell juga berbeda (pembagi bernilai berbeda). Pada vessel silinder dengan
pengelasan membujur akan memiliki kebutuhan ketebalan yang lebih tinggi dibandingkan silinder
dengan pengelasan sirkumfensial dan sferis. Hal ini dikarenakan pengelasan secara membujur sangat
rentan untuk pecah/rusak karena distribusi konsentrasi stressnya tertuju pada bagian yang dilas
secara membujur.

Berikut merupakan Algoritma Penentuan Tebal Shell

Langkah 1
• Mencari tahu kondisi dari
vessel yang dibutuhkan

• Menentukan Allowable Stress pada


Langkah 2
kondisi operasi dan material yang
dipilih

Langkah 3 • Menentukan Thickness dari Vessel

Referensi:

- Lloyd E. Brownell, Edwin H. Young. 1959. Process Equipment Design. USA: John Wiley & Sons,
Inc.
- American Society of Mechanical Engineering (ASME). Boiler And Pressure Code (BVPC)
Section VIII, Division I.
- Pressure Vessel Design, Formula and Calculators -
https://www.engineersedge.com/pressure_vessels_menu.shtml (Last Accsessed 07.23 April
17th 2018).

Anda mungkin juga menyukai