Tata Tertib Sidang
Tata Tertib Sidang
Sekolah memiliki perangkat organisasi yaitu MPK dan OSIS, di mana perangkat
organisasi itulah yang memiliki peran sebagai pengawas dan pelaksana yang mendapat binaan
dari Kepala Sekolah dan para Pembina yang diberi Kuasa oleh Kepala Sekolah untuk membina
MPK dan OSIS.
Sidang merupakan forum formal suatu organisasi guna membahas masalah tertentu dalam
upaya menghasilkan keputusan, yang akan menjadi sebuah ketetapan. Keputusan dari
persidangan ini akan mengikat seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan.
Keputusan ini sifatnya final, sehingga berlaku bagi pihak yang setuju maupun tidak setuju, hadir
atau tidak hadir dalam persidangan.
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami peserta rapat Majelis Perwakilan Kelas yang
merundingkan Ketetapan Tata Tertib Sidang MPK SMA Negeri 22 Kabupaten Tangerang.
MEMUTUSKAN
Isi Ketetapan Tata Tertib Sidang MPK SMA N 22 Kabupaten Tangerang Tangerang sebagai
berikut:
BAB I
NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT
PASAL 1
PASAL 2
Sidang MPK dilaksanakan setelah acara yang dilaksanakan selesai bertempat di gedung SMA
Negeri 22 Kabupaten Tangerang.
BAB II
FUNGSI, TUGAS, DAN WEWENANG
PASAL 3
BAB III
PESERTA SIDANG MPK
PASAL 5
2. Pelaksanaan
Pengurus MPK
Pengurus dan kandidat OSIS
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
PASAL 6
1. Kepala Sekolah, Wakil Urusan Kesiswaan, Pembina OSIS dan Pembina MPK memiliki
hak berbicara sebagai penasehat dan memberi pandangan kepada sidang MPK.
2. Pemilihan pengurus ketua harian OSIS dipilih secara langsung oleh siswa/siswi SMA
Negeri 22 Kabupaten Tangerang
PASAL 7
BAB V
ALAT-ALAT KELENGKAPAN SIDANG
PASAL 8
1. Ketua Sidang
2. Anggota Pimpinan Sidang
3. Notulen
4. Dewan Penasehat (MBO)
5. Panitia Pelaksana (OC)
6. Peserta Sidang
7. Palu Sidang
8. Materi Sidang
9. Sarana dan Prasarana sidang
PASAL 9
1. Sidang pendahuluan dipimpin oleh Kepala Sekolah dan diteruskan oleh ketua MPK atau
yang telah di tentukan sebelumnya oleh Kepala Sekolah dan Ketua MPK untuk
menggantikannya.
2. Sidang pleno dipimpin oleh ketua sidang dibantu dengan wakil ketua serta sekretaris
yang telah ditetapkan
3. Sidang komisi dipimpin oleh ketua komisi dan sekretaris sidang komisi yang telah
ditunjuk oleh ketua komisi
PASAL 10
1. Sidang komisi A membahas Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga OSIS,
pengawasan terhadap kinerja OSIS sekbid 1,3,5,7
2. Sidang komisi B membahas pengawasan terhadap kinerja OSIS sekbid 2,4,6,8
3. Sidang komisi C membahas Ekstrakulikuler, penampung serta penyalur aspirasi siswa
dan hubungan masyarakat.
4. Sidang komisi D mengawasi Osis dalam setiap Kunjungan, membahas kedisiplinan,
pengembangan karakteristik dan pengawasan terhadap Osis dan Dewan Harian MPK
PASAL 11
BAB VI
KETENTUAN PERSIDANGAN
PASAL 12
PASAL 13
1. Sidang pleno dipimpin oleh pimpinan sidang, anggota pimpinan sidang, dan notulen
diarahkan oleh dewan penasehat.
2. Ketua sidang pleno dan notulen menandatangani materi yang dibahas setelah disepakati
sidang pleno.
PASAL 15
Semua sidang MPK dinyatakan tertutup bagi yang bukan peserta kecuali yang ditunjuk oleh
anggota sidang MPK.
PASAL 16
PASAL 17
PASAL 18
1. Setelah sidang dibuka ketua sidang menjelaskan pokok-pokok permasalahan yang akan
dibicarakan.
2. Pimpinan sidang dapat menentukan lamanya peserta berbicara.
3. Pimpinan sidang dapat memperingatkan pembicara yang menyimpang dari pokok
permasalahan.
PASAL 19
Pimpinan sidang dapat memperingatkan dan mencabut izin berbicara kepada pembicara yang
dinilai melanggar peraturan tata tertib sidang.
PASAL 20
PASAL 21
BAB VII
ATURAN SIDANG
PASAL 22
BAB VIII
ATURAN KETUK PALU
PASAL 23
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan palu sidang berkaitan dengan jumlah
ketukannya.
1. Satu Kali Ketukan
Menskorsing atau mencabut kembali skorsing dalam waktu yang cukup lama, misalnya untuk
lobbying, istrahat dan sebagainya yang waktunya 2 x 15 menit, dan sebagainya.
4. Ketukan Berulang-ulang
PASAL 24
Jika pemilihan ingin mufakat pemilihan dilakukan oleh pengurus MPK, tetapi jika tidak, maka
akan dilaksanakan pemilihan umum.
BAB X
PERSYARATAN PENGURUS OSIS SMA NEGERI 22 KABUPATEN TANGERANG
PASAL 25
Untuk dapat dipilih menjadi pengurus OSIS harus memiliki persyaratan sebagai berikut:
PASAL 26
PASAL 27
Sidang Pleno dinyatakan sah jika dihadiri minimal + 1 dari jumlah peserta.
PASAL 28
PASAL 29
1. Semua keputusan diambil dengan jalan musyawarah, jika tidak memungkinkan maka
ketentuan yang berlaku yaitu dengan jalan mengambil keputusan dengan suara terbanyak.
2. Pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak dinyatakan sah apabila:
PASAL 30
PASAL 31
1. Demi ketertiban dan kelancaran persidangan, tiap keputusan berbicara melalui dan seizin
pimpinan sidang
2. Ketentuan mengenai waktu dan lamanya pembicaraan diatur oleh pimpinan sidang
PASAL 32
INTERUPSI
2. Pelaksanaan Interupsi
PASAL 33
1. Segala hal yang belum diatur dalam tata tertib ini dapat diputuskan dalam sidang MPK
SMAN 22 KABUPATEN TANGERANG
2. Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan hanya dalam sidang MPK tahun
ini.
Mengetahui
____________________________ ___________________________
NIS: NIS:
Disetujui,