DisusunOleh:
NURDIYANTI
NIM.090102053
AKADEMI KEBIDANAN
STIKES BHAKTI AL-QODIRI
Koor.Praktik Kebidanan Komunitas, Pembimbing
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-
Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Asuhan Kebidanan Keluarga Pada
Balita S RT 7 RW 2 dengan KEP sedang di Desa Banyuwulu ini dengan baik dan tepat
waktu .
Dalam penulisan makalah, tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
. Maka dari itu, tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. dr.Hj. Tutik Kusdarwati selaku Kepala Puskesmas Wringin
2. Bapak M.Tohir selaku Kapala Desa Banyuwulu
3. Ibu Sulastri Amd.keb selaku Bidan Desa Banyuwulu dan juga sebagai pembimbing lahan.
4. Orang tua yang telah membantu penulis baik dari segi materi maupun spiritual
5. Teman teman semua yang turut membantu penulis dalam penyelesaian makalah asuhan
kebidanan ini.
6. Pihak pihak lain yang telah membantu kami baik secara langsung maupun tidak
langsung, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam pelaksanaan maupun dalam pembuatan laporan kegiatan ini
masih banyak kekurangan. Untuk itu kami tetap mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca demi peningkatan kualitas dari laporan ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iv
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................... 22
BAB V PENUTUP
5.1... Kesimpulan................................................................................ 23
5.2... Saran.......................................................................................... 23
2. Batasan Masalah
Mengingat luasnya pembahasan sedangkan waktu yang tersedia sangat terbatas, maka
penulis membatasi lingkup pembahasan tentang asuhan kebidanan komunitas pada keluarga
Ny U di Desa banyuwulu,Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan pada balita S dengan KEP sedang Desa
banyuwulu, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso diharapkan siswa mampu :
a) Melakukan pengkajian data
b) Menentukan diagnosa/masalah
c) Mangidentifikasi masalah potensial
d) Mengidentifikasi kebutuhan segera
e) Melaksanakan suatu tindakan secara intervensi
f) Melakukan suatu tindakan secara implementasi
g) Mengevaluasi pelaksanaan asuhan kebidanan
b. Fungsi Psikologis
1. Memberi kasih sayang dan rasa aman
2. Memberi perhatian diantara anggota keluarga
3. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4. Memberi identitas keluarga
c. Fungsi Sosial
1. Membina sosialisasi pada anak
2. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
3. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
d. Fungsi Ekonomi
1. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
2. Pengaturan pengguna penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
3. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan
datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan
sebagainya
e. Fungsi Pendidikan
1. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan
membentuk periaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
2. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi
perananya sebagai orang dewasa.
3. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
2.1.8 Ahli Lain Membagi Fungsi Keluarga Sebagai Berikut :
1) Fungsi Pendidikan
Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk
mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa nanti.
2) Fungsi Sosilisasi Anak
Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga
mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat.
3) Fungsi Perlindungan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang
tidak baik,sehingga anggota keluarga merasa terlindungi dan merasa aman
4 ) Fungsi Perasaan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif, merasakan perasaan dan
suasana anak dan anggota yang lain berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama
anggota keluarga sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga
5 ) Fungsi Religius
Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak
anak-anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama dan tugas
kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan lain yang
mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan yang lain setelah kehidupan ini.
6) Fungsi Ekonomi
Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam
memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain,kepala keluarga bekerja untuk
memperoleh penghasilan, mengatur penghasialn tersebut sedemikian rupa sehingga
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
7) Fungsi Rekreatif
Tugas keluarga dalam fungsi rekreatuf ini tidak selalu harus pergi ke tempat
rekreasi,tetapi yang penting bagaiman menciptakan suasana yang menyenangkan
dalam keluarga rekreasi dapat dilakukan dirumah dengan cara menonton tv bersama,
bercerita tentang pengalaman masing-masing anggota keluarga
8) Fungsi Biologis
Tugas keluarga dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi
penerus.
Dari berbagai fungsi di atas ada tiga fungsi pokok keluarga terhadap anggota
keluarganya, yaitu :
a) Asih, adalah memberikan kasih sayang, pehatian, rasa aman, kehangatan kepada
anggota keluarga sehingga memungkinkan meraka tumbuh dan berkembang sesuai
usia dan kebutuhannya.
b) Asuh, adalah menuju kebutuan pemeliharaan dan perawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak
c) Asah, adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
b. Maramus
1. Tampak sangat kurus ,tinggal tulang terbungkus kulit
2. Wajah seperi orang tua
3. Cengeng, rewel
4. Kulit keriput,jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada
5. Perut cekung
6. Iga gambang
7. Sering disertai:-penyakit infeksi
8. Diare kronik atau konstipasi/susah buang air besar
c. Marasmik Kwashiorkor
Gambaran klinik merupakan campuran dari beberapa gejala klinik kwashiorkor dan
maramus,dengan BB/U < 60 % baku median WHO-NCHS disertai edema yang tidak
mencolok.
Patofisiologi :
1. 6 bulan I PPA ,baik dengan cukup protein ,kalori dan vitamin,didapat dari ibu untuk
membentuk antibody.
2. 6 bulan II tumbuh cukup tetapi ASI kurang (protein kalori dan FE) pemberian
makanan tambahan bentuk kaborhidrat tetapi sedikit protein.
3. Tahun II dan III tumbuh buruk atau tidak adanya pertambahan berat badan untuk
lama, kurang makanan protein (untuk karbonhidrat) ASI sekali-2 makanan tambahan kurang
protein timbul campak, diare, malaria, cacingan, dll.
4. Kurang kalori dan protein dapat terjadi pada 3 masa tersebut (tidak pernah terjadi pada
bayi dengan ASI cukup).
2.2.4 Kurang Kalori Dan Protein Bisa Timbul Dari :
1. Konsumsi Makanan Yang Kurang
Adanya ketidak seimbangan antara konsumsi kalori dan zat gizi dalam
makanan baik kwatitas maupun kualitas.
2. Penyakit Infeksi
Penyakit saluran pencernaan, pernafasan atau campak, keadaan gizi kurang
menjadi bertambah ,sebaliknya penyakit -2 tersebut dapat menjadi pemula
untuk KKP,karena adanya anorexia sehingga timbul gangguan penyerapan
dalam saluran pencernaan / peningkatan kebutuhan gizi.
Penatalaksanaan :
a) Makanan TKTP dengan biologis meninggi diberikan bertahap (bentuk) mula2
cair (susu) lunak biasa
b) Pemberian tidak sekaligus banyak ,mulai dengan sedikit kemudian ditambahkan
secara bertahap
c) Makanan mengandung protein :3 5 gr/kg BB
kalori : 160 175 kalori/kg BB
d) Mineral (kalium dengan mg) diberikan karena hilang oleh BAB yang lunak
e) Untuk pembentukan otot- otot selama masa pertumbuhan
mineral : 3 x/hr 0,5 gr kcl dan 0,1 gr mg
f) Rehidrasi bila ada dehidrasi
g) Terapi terhadap penyakit penyerta (antibiotik bila infeksi )
b. Tingkat Posyandu
1. Petugas menimbang balita setiap bulan serta dicatat pada KMS
2. Petugas menasehati memberikan ASI sampai usia 2 tahun
3. Petugas membderikan penyuluhan pemberian MP-ASI sesuai dengan
anjuran dan usianya
4. Kader memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pemulihan
bagi balita dengan berat badan tidak naik
5. Petugas merujuk balita kepuskesmas bila ditemukan gizi buruk
6. Petugas melakukan kunjungan rumah memantau perkembangan kesehatan
balita
2.2.6 Sepuluh Prinsip Dasar Pelayanan Rutin KEP Berat/Gizi Buruk Yaitu :
1. Atasi /cegah hipoglikemia
2. Atasi /cegah hipotermia
3. Atasi /cegah.dehidrasi
4. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
5. Obati/cegah infeksi
6. Mulai pemberian makanan
7. Fasilitas tumbuh kejar(PMT)
8. Koreksi defisiensi nutrien mikro
9. Lakukan stimulasi sensorik dan dukungan emosi/mental
10. Siapkan dan rencanakan setelah sembuh
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
Tanggal : 10 November 2010 Jam :10.00 WIB
A. Identitas Keluarga
1. Nama Keluarga
Nama ayah : Tn J
Nama ibu : Ny U
Nama anak : An I
2. Alamat
Di desa Banyuwulu RT/RW : 7/2 Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso.
3. Komposisi Keluarga
B. Genogram
Keterangan:
= laki-laki = garis perkawinan
C. Kegiatan sehari-hari
Istri :
Melakukan pekerjaan rumah, seperti memasak, mencuci. Ibu rutin
mengikuti pengajian.
D. Data Kesehatan lingkungan
Perumahan Status rumah sendiri, terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, dapur,1
kamar mandi,penerangan menggunakan listrik, Ventilasi cukup,
penerangan cukup, rumah tampak bersih.
Sumber air Menggunakan sumur, keadaan air jernih, tidak berbau dan tidak
minum berasa
Tempat Keluarga menggunakan WC yang langsung disalurkan ke sungai.
pembuangan tinja
Pembuangan Sampah dikumpulkan ditempat pembuangan sampah yang telah
sampah disediakan oleh masyarakat dan kemudian di bakar.
Pemanfaatan Ibu dan keluarga periksa ke puskesmas / bidan setampat.
fasilitas kesehatan Pemeriksan kehamilan di bidan terdekat. Pengobatan ketika sakit ke
puskesmas setempat
F. Denah rumah
14 m
Kamar kamar dapur
mandi
kamar ruang
tamu 8m
c) Auskultasi
Dada : Wheezing (-), ronchi (-)
Perut : Bising usus (-)
d).Perkusi
Reflek patella : tidak di lakukan
V. Intervensi
DX: balita usia 24 bulan dengan KEP sedang
Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 hari, Ibu mengerti tentang penyuluhan
yang diberikan.
Kriterial hasil :
- Ibu dan keluarga setuju atas pentingnya makan yang seimbang.
- Ibu dan kelurga setuju untuk memberikan makanan tambahan 2 x sehari
- ibu setuju tidak malu lagi membawa anaknya keposyandu
- ibu sudah mengontrol tumbuh kembang anaknya kepuskesmas
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ Ibu dan keluarga kooperatif dengan tindakan petugas.
2. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu tentang keadaan balitanya
R/ Ibu mengerti akan kebutuhannya.
3. Jelaskan pada ibu penyebab gizi kurang pada balitanya
R/ Agar ibu tahu penyebab gizi kurang
4. Menjelaskan pada ibu tentang efek samping dari gizi kurang
R/ ibu mengerti dan mau melaksanakan penjelasan dari Nakes
5. Jelaskan pada ibu memberi makanan seimbang pada balitanya
R/ Agar kondisi BB balita meningkat
6. Jelaskan pada ibu untuk memberi makanan tambahan (PMT)
R/ untuk memperbaiki keadaan umum balitanya
7. Anjurkan pada ibu untuk menimbang bayinya di posyandu
R/ untuk mengetahui BB balita secara rutin
8. Anjurkan ibu mengotrol tumbuh kembang anaknya kepuskesmas atau nakes
R/ untuk mengetahui perkembangan balita secara rutin
VI. Implementasi
Diagnosa Masalah Kebutuhan
Balita usia 24 bulan dengan KEP sedang
Hari : Selasa
Tanggal : 10 November 2010
VII. Evaluasi
Hari : Selasa
Tanggal : 10 November 2010
Jam : 10.15 WIB
Diagnosa : balita Ny S dengan kurang energi protein (KEP)sedang.
Setelah memberikan asuhan kebidanan keluarga pada Balita Ny.A dengan KEP
Sedang di Desa Banyuwulu Kecamatan Wringin, masalah Balita BGM atau KEP dapat
teratasi.
KEP adalah keadaan kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi
dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi angka kecukupan gizi. Pada
pembahasan diperoleh analisa bahwa tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek di
lapangan.
Pada proses pengkajian, dilakukan untuk memperoleh data subyektif dan obyektif.
Data subyektif diperoleh melalui anamnesa pada keluarga pasien, serta dari catatan buku
KIA, sedangkan data obyektif diperoleh dari hasil pemeriksaan (pemeriksaan umum,
pemeriksaan fisik). Dari hasil pengkajian diperoleh masalah/diagnosa dan hal ini ditunjang
dengan data subyektif dan data obyektif.
Pada pembahasan ini, penulis mengungkapkan bahwa antara landasan teori dengan
kasus balita Ny.U tidak terjadi kesenjangan. Maka dengan asuhan kebidanan yang baik dan
tepat dapat memulihkan keadaan balita tersebut sesuai sedia kala.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari asuhan kebidanan keluarga pada balita Ny.U dengan KEP Sedang di Desa
Winongan Kidul dusun Serambi yang dilaksanakan pada tanggal 10 November 2010 ini,
dapat di simpulkan bahwa penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi,
status ekonomi, konsumsi makanan yang kurang.
Untuk mengetahui dan memantau tumbuh kembang balita harus rajin mengikuti
kegiatan posyandu. Karena dengan mengikuti posyandu tumbuh kembang anak dapat
dipantau melewati KMS (Kartu Menuju Sehat). Sehingga apabila ada penyimpangan
dapat diatasi dengan segera dan tidak menimbulkan hal-hal yang butruk.
5.2 Saran
1. Dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada Balita dengan KEP sedang diperlukan
keterampilan dan kedisplinan yang baik.
2. Bagi petugas kesehatan perlunya peningkatan kerjasama yang baik antara keluarga
balita, dan tenaga medis dalam proses pemberian asuhan pelayanan kebidanan.
3. Dalam melakukan proses kebidanan perlu diperhatikan etika dan sopan santun dalam
menghadapi keluarga balita agar sepenuhnya mempercayai petugas kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA