GRANULASI BASAH
I. Tujuan
- Memahami bahan penyususn formula sediaan tablet paracetamol
- Memahami perhitungan pembuatan tablet
- Memahami proses dan cara pembuatan tablet dengan metode granlasi
basah
- Mengetahui alat alat yang digunakan pada proses pembuatan tablet
dengan metode granulasi basah
- Memahami evaluasi yang harus dilakukan pada saat pembuatan tablet
dengan metode granulasi basah
- Mengetahui alat yang digunakan untuk evaluasi tablet
2. Pasta amilum 5%
3. Amilum 10%
4. Laktosa q.s.
1. Talk 2%
Fase Luar
2. Amilum 5%
3. Mg.stearat 1%
V. Preformulasi Eksipien
Amilum
Viskositas
Stabilitas Pertumbuhan jamur dapat terjadi dbawah kondisi lembab
Talkum
Rumus molekul
Sinonim Talc
Handbook of Pharmaceutical Excipient 685 689
Berat molekul 379,3
Handbook of Pharmaceutical Excipient 685 689
Pemerian Bentuk kristal halus, putih keabu-abuan, tidak berbau,
mudah melekat dikulit, bebas dari butiran
Handbook of Pharmaceutical Excipient 685 689
Fungsi Glidan
Titik leleh 230oC (-lactose anhidrat); 252,2 oC (-anhidrat)
Kandungan Talk mengabsorpsi jumlah air secara signifikan pada suhu
25oC, dan RH 90%
lembab
Kelarutan Larut dalam air, sedikit larut dalam etanol 95% dan eter
Handbook of Pharmaceutical Excipient 685 689
Densitas
Mg Stearat
Rumus molekul Mg6(Si2O5)4(OH)4
Handbook of Pharmaceutical Excipient 404 405
Sinonim Octadecanoic acid magnesium salt
Handbook of Pharmaceutical Excipient 404 405
Berat molekul 591,24
Handbook of Pharmaceutical Excipient 404 405
Pemerian Serbuk halus putih voluminus, bau lemah khas, mudah
melekat pada kulit, bebas dari butir-butir.
Handbook of Pharmaceutical Excipient 404 405
Fungsi Lubrikan
Titik leleh 117150oC
Kandungan -
lembab
Kelarutan Praktis tidak larut dalam eatanol, etanol 95%, eter dan air.
Handbook of Pharmaceutical Excipient 404 405
Densitas Nyata : 0.159 g/cm3
Mampat : 0.159 g/cm3
Sebenarnya : 1.092 g/cm3
Viskositas -
Stabilitas Magnesium stearat stabil, harus disimpan dalam wadah
terututp baik ditempat sejuk dan kering
VII. Perhitungan
Formula
Kadar parasetamol = 250 mg
Bobot tablet = 350 mg (dibuat untuk 500 tablet)
Perhitungan Kondisi
Formula Perhitungan 1 Tablet
500 Tablet Sebenarnya
Fase dalam (92%) = 92/100 x 350 mg = 322 mg
Paracetamol 250 mg 250 mg x 500 125 g
Amilum 10/100 x 350 mg = 35 mg 35 mg x 500 17,5 g
Pasta amilum 1/3 x 322 x 5% = 5,37 mg 5,37 mg x 500 2,69 g
Laktosa 322 (250+35+5,37)= 31,63 31,63 mg x 500 15,82 g
mg
Fase luar (8%)
Talk 2/92 x 134,124 g 2,92 g
Amilum 5/92 x 134,124 g 7,29 g
Mg. stearat 1/92 x 134,124 g 1,46 g
VIII. Prosedur
1. Dibuat pasta amilum 5% sebagai bahan pengikat (larutan dibuat sebanyak
75g)
a. Beaker glass 250 ml dan batang pengandung ditimbang sehingga
dihasilkan berat Wo
b. Dimasukkan 3,75 g amilum kedalam beaker glass, kemudian
tambahkan 25 g aquadest
c. Dipanaskan beaker glass pada suhu gelatinasi (70oC) sambil diaduk
d. Disiapkan beaker glass lain yang berisi 50 g aquadest
e. Ditambahkan aquadest ke beaker glass yang berisi larutan pati
f. Ditimbang kembali beaker glass yang berisi pasta amilum. Dan
didapatkan berat W1 (selisih antara W1 dan Wo harus 75 g)
g. Jika berat beaker glass belum sesuai, maka tambahkan air panas
hingga mencapai berat yang diinginkan
2. Ditimbang bahan-bahan yang diperlukan
a. Ditimbang paracetamol sebanyak 125 g diatas kertas perkamen
menggunakan neraca analitik
b. Ditimbang pasta amilum 5% sebanyak 53,665 g menggunakan cawan
uap
c. Ditimbang amilum untuk fase dalam sebanyak 17,5 g menggunakan
kertas perkamen dengan neraca analitik
d. Ditimbang laktosa sebanyak 15,82 g menggunakan kertas perkamen
dengan neraca analitik
3. Dilakukan pencampuran fase dalam secara geometris (1:1)
a. Dimasukkan laktosa sebanyak 15,82 g kedalam turbula mixer
b. Dimasukkan amilum sejumlah laktosa (15,82) kedalam turbula mixer,
campur hingga homogen
Fase luar
Amilum 5% Amilum 5% Amilum 5% Amillum 5%
Talk 2% Talk 2% Talk 2% Talk 2%
Mg.stearat 1% Mg.stearat 1% Mg.stearat 1% Mg.stearat 1%
%
420 1410 11,303 11,303
100% = 47,908 53,793%
23,596
%
250 420 0,455 0,455
100% = 1,928 5,891%
23,596
%
< 250 0,935 0,935
100% = 3,963 3,963%
23,596
%
Jumlah 23,596 100%
40
30
20
10
0
< 250 250 -420 420 - 1410 1410 - 1680 > 1680
Diameter Granul
40
30
20
10
0
< 250 250 -420 420 - 1410 1410 - 1680 > 1680
Diameter Granul
50
40
30
20
10
0
< 250 250 -420 420 - 1410 1410 - 1680 > 1680
Diameter Granul
40
% Frekuensi
30
20
10
0
< 250 250 -420 420 - 1410 1410 - 1680 > 1680
Diameter Granul
80
60
40
20
0
<250 20 - 420 420 - 1410 1410 - 1680 > 1680
Diameter Granul
80
60
40
20
0
<250 20 - 420 420 - 1410 1410 - 1680 > 1680
Diameter Granul
80
60
40
20
0
<250 20 - 420 420 - 1410 1410 - 1680 > 1680
Diameter Granul
BJ mampat BJ nyata
%K 100%
BJ mampat
0,5211+0,5620+0,6670
Rata-rata BJ nyata = 3
= 0,5467 g/ml
*Hausner Ratio
0,5956
I= = = 1,1430
0,5211
0,5955
II = = = 1,0596
0,5620
0,6040
III = = = 1,0844
0,5570
d. Kandungan lembab
Tujuan : Mengontrol kandungan lembab granul sehingga dapat
mengantisipasi masalah yang terjadi selama proses
pengempaan tablet, terutama kandungan lembab
menjadi faktor penyebabnya.
Prinsip : Pengukuran kandungan lembab dilakukan dengan
membandingkan berat granul sebelum dikeringkan
menggunakan oven dengan berat granul setelah
dikeringkan menggunakan oven.
1
% Kandungan lembab = 100%
0,4054%+ 0,5574%
Rata rata kandungan lembab = = 0,4814%
2
1 0,4814%
2 0,3933%
3 0,0269%
4 0,4814%
2. Evaluasi Tablet
a. Organoleptis
Tujuan : Penerimaan oleh konsumen
Prinsip : Pemeriksaan organoleptik meliputi warna, bau dan rasa
Prosedur : - siapkan tablet yang akan diamati
- Amati warna bau dan tampilan menggunakan panca
indra
Penafsiran hasil: Warna homogen, tidak ada binitk-bintik/noda, bau sesuai
spesifikasi (bau khas bahan, tidak ada bau yang tidak
sesuai), rasa sesuai spesifikasi
b. Keseragaman ukuran
Tujuan : Menjamin penampilan tablet yang baik
Prinsip : Selama proses pencetakan, perubahan ketebalan
merupakan indikasi adanya masalah pada aliran massa
cetak atau pada pengisian granul ke dalam die.
Pengukuran dilakukan terhadap diameter dan tebal
tablet.
Alat : jangka sorong
Prosedur : - siapkan 20 tablet yang akan diukur
- Ukur diameter dan ketebalan setiap tablet
menggunakan jangka sorong
- Catat diameter dan ketebalan setiap tablet
Penafsiran hasil: Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang
dari 1 kali tebal tablet.
Sebanyak 20 tablet diambil secara acak, lalu diukur diameter dan tebalnya
menggunakan jangka sorong.
c. Friabilitas
Tujuan : Menjamin ketahanan tablet terhadap gaya mekanik pada
proses, pengemasan dan penghantaran.
Prinsip : Pengukuran friabilitas dilakukan dengan menentukan
persentase bobot tablet yang hilang selama diputar dan
dijatuhkan dari ketinggian tertentu dalam waktu tertentu.
Alat : Friabilator taster
Prosedur : - siapkan 20 tablet yang akan diuji
- Timbang bobot tablet
- Masukkan tablet yang telah ditimbang kedalam
friabilator
- Putar alat dengan kecepatan 100 putaran/15 menit
e. Kekerasan tablet
Tujuan : Menjamin ketahanan tablet pada gaya mekanik pada
proses, pengemasan dan penghantaran
Prinsip : Kekerasan tablet menggambarkan kekuatan tablet untuk
menahan tekanan pada saat produksi, pengemasan, dan
pengangkut. Pengujian dilakukan dengan memberikan
tekanan pada tablet sampai tablet retak kemudian pecah.
Alat : Hardness tester
Prosedur : - ukur tempat sample sesuai dengan diameter tablet
- Atur sekrup penekan sample sampai tepat diatas tablet
- Masukkan kertas ke printer
- Nyalakan alat dan sapu tablet ketika pecah dan ganti
dengan tablet selanjutnya
- Angka kekerasan akan tercetak pada kertas
Penafsiran hasil : Kekerasan tablet yang baik adalah 4-7 kg/cm2
f. Waktu hancur
Alat : desintegrating taster
Tujuan : Menentukan kesesuaian dengan persyaratan waktu
hancur yang tertera dalam masing-masing monografi
untuk sediaan tablet dan kapsul (kecuali jika dinyatakan
untuk tablet kunyah, sustained release).
Prinsip : Pengukuran waktu yang diperlukan tablet untuk hancur
sempurna dengan menggunakan alat uji waktu hancur
dalam media air (untuk tablet tidak bersalut) bersuhu 37
2 kecuali dinyatakan lain dalam monografi. Bejana
diisi dengan HCl 0,1 N, volume diatur pada kedudukan
tertinggi, lempeng kasa tepat pada permukaan larutan
X. Pembahasan
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa ahan
pengisi. Berdasarkan metode pembuatan tablet dapat digolongkan sebagai tablet
cetak dan tablet kempa (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,1995).
Terdapat tiga metode pembuatan tablet, yaitu metode granulasi basah,
garanulasi kering, dan kempa langsung. Metode granulasi bsah digunakan bila
bahan aktif yang akan ditabletasi mempunya sifat alir dan kopresibilitas yang
buruk, namun tahan terhadap air dan pemanasan, metode granulasi kering
digunakan bilabahan aktif yang digunakan memiliki sifat alir dan kompresibilitas
yang buruk, dan tidak tahan terhadap air. Metode kempa langsung digunakan bila
bahan aktif mempunya sifat alir dan kompresibilitas yang baik, atau bila zat aktif
mempunya sifat alir dan kompresibilitas yang buruk namun hanya digunakan
dalam jumlah yang kecil <25 mg
Tablet parasetamol dibuat dengan metode granulasi basah. Karena
parasetamol memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang buruk. Oleh karena itu
dengan dibuat menggunakan metode granulasi basah, dapat memperbaiki sifat alir
dan kompresibilitas parasetamol sehingga dapat dihasilakn tablet yang baik sesuai
dengan spesifikasi yang diinginkan
Wo W1
Friabilitas = 100%
Wo
Kekerasan tablet memenuhi persyaratan karena kehilangan bobot tidak melebihi
1%
uji waktu hancur dilakukan dengan alat disintegrating, yang berupa
keranjang yang akan dicelupkan kedalah air yang sesuai dengan suasana lambung.
Tablet yang akan diuji dimasukkan kedalam lubang yang ada pada keranjang, dan
kemudian disiapkan beaker glass yang berisi air. Dan didapatkan rata-rata waktu
hancur tablet adalah 9,41 menit
uji keseragaman ukuran dilakukan dengan mengukur diameter dan tebal
tablet dengan jangka sorong. Didapatkan hasil rata rata diameter dan tebal tablet
adalah 12,27 mm dan 4,03 mm. tablet dinyatakan memiliki ukuran yang tidak
memenuhi persyaratan karena diameter tablet melebihi 3 x tebal tablet
Uji keseragaman bobot dilakukan dengan menimbang sejumlah tablet,dan
dihitung rata rata berat. Setelah ditu dihitung % penerimaan menggunakan rumus
%AV = |M-X| + k.s
setelah dilakukan perhitungan %AV diketahui nilai penerimaan tablet adalah
5,6976%. %AV memenuhi persyaratan karena tidak lebih dari15%.
Pengujian selanjutnya adalah uji organoleptik, pengujian meliputih
pengamatan terhadap warna, bau, struktur, dan homogenitas tablet. Pengamatan
dilakukan dengan menggunakan panca indra. Setelah dilakukan pengamatan
terhadap beberapa tablet uji diketahui bahwa tablet memiliki warna yang merata,
struktur yang halus, bau khas zat aktif, dan homogenitas tablet baik.
Lembab
Kecepatan Aliran X
Bobot Jenis
Uji Organoleptik
Keseragaman X X X X
Bentuk dan Ukuran
Keseragaman Bobot
Tablet
Kekerasan
Friabilitas
Friksibilitas
Waktu Hancur
Uji Disolusi
Keterangan:
= memenuhi syarat
X = tidak memenuhi syarat