Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aspirin merupakan obat anti radang non steroid atau yang lazim dinamakan
Non steroid inflamantory drugs (NSAIDs) atau anti inflamasi non steroid
(OAINS) adalah golongan obat yang bekerja diperifer yang berfungsi sebagai
analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun panas) dan antiinflamasi (anti
radang) (Danahardt dan Laufer, 2000). Selain sebagai analgetik, aspirin saat ini
efektif digunakan sebagai antiplatelet untuk profilaksis serangan stroke (Lauer,
2002;Awtry, 2000;Kannan, 2010).
Aspirin mempunyai bioavailabilitas yang rendah akibat first pass effect
metabolism dan hidrolisis menjadi salisilat di dinding usus (Sweetman, 2009)
Absorpsi aspirin terjadi secara cepat di saluran pencernaan bagian atas terutama di
bagian pertama duodenum (Awtry, 2000). Beberapa pendekatan formulasi aspirin
dalam berbagai bentuk sediaan telah dilakukan. Formulasi aspirin dalam sediaan
tablet konvensional menimbulkan efek iritatif di lambung. Sementara itu,
formulasi aspirin dalam bentuk tablet salut enterik menyebabkan penurunan
absorpsi (McEvoy, 2002) maka dari itu dibuat formulasi dalam sistem floating
(mengapung dalam cairan lambung) hal ini dikarenakan Aspirin termasuk bahan
aktif kelas 1 dalam Biopharmaceutics Classification System (BCS) yang berarti
memiliki kelarutan yang tinggi dan permeabilitas yang tinggi menunjukan
(Dressman, 2012). Sehingga pelepasannya harus dihambat berdasarkan target
organ dalam system GI atau pelepasannya harus terkontrol (Chavda, 2010) yang
bermanfaat untuk meningkatkan bioavailabilitas dan memperpanjang efek terapi.
Sebagai obat dengan formulasi yang baru maka informasi mengetahui mutu
obat dibutuhkan salah satu informasi yang digunakan adalah data bioavaibilitas
yang merupaka merupakan indikator penting dalam kontrol kualitas suatu produk
obat serta bermanfaat untuk memperkirakan efektifitas terapi (Bamigbola, 2009).
Hal ini diperlukan karena metode fabrikasi dan formulasi dapat mempengaruhi
bioavabilitas dari obat (Abdou, 1989)

Biovaibilitas merupakan persentase dan kecepatan zat aktif dalam suatu


produk obat yang mencapai / tersedia dalam sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh/
aktif setelah pemberian produk obat tersebut, diukur dari kadarnya dalam darah

1
2

terhadap waktu atau dari ekskresinya dalam urin. Ada dua uji bioavaibilitas yaitu
biovaibilitas absolut yaitu bila dibandingkan dengan sediaa intravena yang
bioavailabilitasnya 100% dan Biovaibilitas relative bila dibandingkan dengan
sediaan bukan intravena (BPOM, 2009).
Berdasarkan uraian tersebut dilakukan penelitian terhadap profil
bioavaibilitas dari formulasi baru floating tablet aspirin dan juga dilakukan
perbandingan biovabilitas relative antara produk uji yaitu floating tablet aspirin
dan juga produk pembanding yaitu tablet aspirk salut enteric secara in vivo

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana profil bioavaibilitas dari floating tablet aspirin?
2. Apakah ada perbedaan profil bioavaibilitas antara floating tablet aspirin
dan tablet aspirin salut enteric?
1.3 Tujuan Penelitan
1. Mengetahui profil biovaibilitas dari floating tablet aspirin
2. Mengetahui perbedaan profil bioavaibilitas dari floating tablet aspirin
dan aspirin tablet salut enteri

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai profil
bioavaibilitas dari floating tablet aspirin dan juga perbandingannnya dengan
tablet salut enteric sehingga jika didapatkan profil bioavaibilitas yang lebih baik
dapat dijadikan sebagai bentuk sediaan baru dari aspirin.

Daftar Pustaka
Dannhardt, G., dan Laufer, S., 2000. Structural approach to explain the selectivity
of COX-2 inhibitors: Is there a common pharmacophore?. Curr. Med. Chem.
Dresman, JB. 2012. Biowaiver monograph for immediate-release solid oral
dosage forms: acetylsalicylic acid.Jpharm Sci. Aug;101(8):2653-67

HV, chavda. 2010. Bhiopharmaceutic classification system. SYS Rev Pharm. Vol
1

Abdou HM. 1989. Dissolution, Bioavailability and Bioequivalence, Mack


Publishing Company, Easton-Pennsylvaniof coronary events. N Engl J
Med. 2002; 346(19):1468-74.
3

Awtry EH, Loscalzo J. 2000.. Aspirin. Circulation.;101:1206-18


Patrono C, Rocca B .2008. Aspirin: promise and resistance in the new millennium.
Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology.
Kannan S, Manivannan R, Balasubramaniam A, Kumar NS.2010. Formulation
and evaluation of aspirin delayed release tablet. International Journal of
Comprehensive Pharmacy.
Sweetman SC, 2009. Martindale the complete drug reference. Thirty-sixth ed.
London: Pharmaceutical Pres
McEvoy, G.K, 2002. AHFS drug information. Bethesda USA: American Society
of Health-System Pharmacist
Badan Pemeriksaan Obat dan Makanan Republik Indonesia.2004.Pedoman uji
bioekivalensi Jakarta: Badan POM RI.

Anda mungkin juga menyukai