Persamaan keadaan van der Waals sebenarnya merupakan persamaan keadaan gas, mirip
seperti persamaan keadaan gas ideal. Bedanya, persamaan gas ideal tidak bisa memberikan
hasil yang akurat apabila tekanan dan massa jenis alias kerapatan gas riil cukup besar.
Sedangkan persamaan keadaan van der Waals bisa memberikan hasil yang lebih akurat.
Adanya persamaan ini berawal dari keprihatinan Waals akan keterbatasan persamaan
keadaan gas ideal. Setelah itu, Waals memodifikasi persamaan keadaan gas ideal, dengan
menambahkan beberapa faktor yang turut mempengaruhi kondisi gas riil, ketika tekanan dan
massa jenis gas riil cukup besar.
Tekanan gas biasanya berbanding terbalik dengan volume. Apabila tekanan gas bertambah,
maka volume gas berkurang. Atau sebaliknya, jika volume gas berkurang maka tekanan gas
bertambah. Ketika volume gas berkurang, kerapatan gas biasanya bertambah (kerapatan =
massa jenis = massa/Volume). Bisa dikatakan bahwa tekanan berbanding lurus dengan
kerapatan. Kalau tekanan gas besar, maka kerapatan gas juga besar. Sebaliknya, kalau
tekanan gas kecil, maka kerapatan gas juga kecil. Tekanan gas juga berbanding lurus dengan
suhu. Ingat lagi pembahasan mengenai hukum-hukum gas. Jika tekanan gas bertambah, suhu
gas meningkat. Kita bisa menyimpulkan bahwa apabila tekanan gas bertambah, maka suhu
dan kerapatan gas ikut2an bertambah, sedangkan volume gas berkurang.
Ketika volume gas berkurang, jarak antara molekul menjadi lebih dekat. Jarak antara molekul
dalam kotak bervolume besar cukup jauh (gambar kiri). Sebaliknya jarak antara molekul
dalam kotak bervolume kecil (gambar kanan) cukup dekat. Pada saat jarak antara molekul
menjadi lebih dekat, molekul-molekul tersebut saling tarik menarik. Mirip seperti ketika
mendekatkan sepotong besi pada magnet. Kalau jarak antara magnet dan besi cukup jauh,
magnet tidak bisa menarik besi. Tapi kalau jarak antara magnet dan besi dekat, si besi
langsung ditarik semakin dekat. Ketika molekul-molekul hendak berdekatan, elektron-
elektron yang berada pada bagian luar molekul saling tolak menolak (gaya tolak elektris).
Akibatnya, molekul-molekul tidak bisa saling menempel. Dari uraian singkat ini, bisa
dikatakan gaya tarik menarik antara molekul turut mempengaruhi kondisi gas. Karenanya
gaya tarik menarik antara molekul perlu diperhitungkan juga.
Di samping itu, pada saat tekanan gas cukup besar sehingga volume gas menjadi kecil, jarak
antara molekul-molekul menjadi lebih dekat. Dalam hal ini, molekul-molekul memenuhi
hampir seluruh volume gas. Karena molekul-molekul juga mempunyai ukuran (diameter
atom = 10-10 m) maka perlu memperhitungkan volume molekul-molekul tersebut.
Karena merasa prihatin dengan keterbatasan persamaan keadaan gas ideal (PV = nRT), van
der Waals menurunkan sebuah persamaan keadaan, dengan memperhitungkan volume
molekul dan interaksi yang terjadi antara molekul-molekul. Persamaan yang diturunkan oleh
om van der Waals merupakan hasil modifikasi persamaan keadaan gas ideal PV = nRT.
sehingga