TUGAS Kwu PDF
TUGAS Kwu PDF
KEWIRAUSAHAAN
Langkah Penyusunan Organisasi Proyek
Dibuat Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
Langkah Penyusunan Organisasi Proyek
Berbicara mengenai manajemen proyek, hal ini tentunya tidak terlepas dari
adanya perkembangan yang cukup pesat dalam dunia industri dan teknologi
informasi. Perkembangan yang cukup pesat ini menyebabkan pihak manajemen
harus mampu mengelola sumber daya yang dimiliki untuk menghasilkan produk
yang berkualitas tinggi serta mampu bersaing di pasar. Kemampuan pihak
manajemen untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan adanya
keterbatasan terhadap waktu, biaya dan ruang lingkup pekerjaan harus didukung
oleh pemahaman mengenai manajemen proyek yang baik.
Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin,
memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki
spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan. Dengan adanya
keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan suatu proyek, maka diperlukan
organisasi proyek yang sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber daya yang
dimiliki agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang sinkron sehingga tujuan
proyek bisa tercapai. Dalam organisasi disusun dan diletakkan dasar-dasar
pedoman dan petunjuk kegiatan, jalur pelaporan, pembagian tugas, dan
tanggungjawab masing-masing kelompok dan pimpinan.
1
Organisasi proyek juga dibutuhkan untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat
diselesaikan dengan cara yang efisien, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang
diharapkan.
2
kelompok dan pimpinan. Karena tujuan suatu perusahaan berbeda-beda maka
susunan organisasi pun demikian pula halnya, artinya tidak ada satupun struktur
organisasi yang dapat digunakan dengan segala macam kegiatan dan situasi
dengan hasil yang sama.
3
Waktu pelaksanaan yang tersedia
Penggunaan teknologi
Lokasi proyek
4
Memberikan tugas kepada kontraktor atau melaksanakan
pekerjaan proyek.
Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau
manajemen konstruksi (MK)
Menerima proyek yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor.
Wewenang yang dimiliki pemilik proyek atau owner adalah :
Membuat surat perintah kerja ( SPK )
Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah
direncanakan.
Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas
hasil pekerjaan konstruksi.
Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang
tidak dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat
perjanjian kontrak.
5
Memproyeksikan keinginan-keinginan atau ide-ide pemilik ke
dalam desain bangunan.
Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan
pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan
desain terwujud di wujudkan.
Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika
terjadi kegagalan konstruksi.
Direksi
Direksi adalah pemimpin proyek yang diberi kuasa penuh kontraktor untuk
memimpin dan mengarahkan semua unsur organisasi untuk kegiatan
pelaksanaan proyek. Kedudukan dalam organisasi, direksi adalah
membawahi Project Manager dan Site Manager.
Tugas dari direksi adalah sebagai berikut :
Membina dan menjaga hubungan yang baik antara pemilik proyek dan
konsultan perencana dalam rangka penyelesaian proyek.
Berhak memberi instruksi kepada bawahannya untuk memperbaiki
penyimpangan - penyimpangan yang terjadi di lapangan selama
proyek berlangsung.
Berhak memberi teguran, peringatan tertulis dan sanksi apabila dalam
pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan pedoman kerja yang dibuat.
6
kesuksesan proyek. Pada proyek besar dan sangat kompleks, project
manager bahkan harus memiliki kesempurnaan kompetensi.
Tanggung jawab project manager adalah untuk memenuhi kebutuhan yang
berupa kebutuhan tugas, kebutuhan team, dan kebutuhan individual.
Project manager menjadi penghubung antara strategi dan tim. Peran
project manager dalam perkembangan bisnis dan keberlangsungan hidup
perusahaan menjadi semakin lebih strategis.
7
Administrasi
Administrasi adalah orang yang menyiapkan daftar biaya rencana dalam
bentuk batasan biaya dan target biaya untuk setiap bagian pekerjaan.
Tugas administrasi adalah :
Melakukan seleksi atau perekrutan pekerja di proyek untuk pegawai
bulanan sampai dengan pekerja harian dengan spesialisasi keahlian
masing masing sesuai posisi organisasi proyek yang dibutuhkan.
Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek, laporan
pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang dan lain
lain.
Membuat dan melakukan verifikasi bukti bukti pekerjaan yang akan
dibayar oleh owner sebagai pemilik proyek.
Mengisi data data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi tenaga kerja,
menyimpan data data kepegawaian karyawan dan pembayaran gaji
serta tunjangan karyawan.
Membuat laporan akutansi proyek dan menyelesaikan perpajakan serta
retribusi.
Mencatat aktiva proyek meliputi inventaris, kendaraan dinas, alat alat
proyek dan sejenisnya.
Menerima dan memproses tagihan dari sub kontraktor jika proyek
yang dikerjakan berskala besar sehingga melakukan pemborongan
kembali kepada kontraktor spesialis sesuai dengan item pekerjaan
yang dikerjakan.
Mandor
Mandor adalah seseorang yang bertugas mengkoordinasi para tukang
dalam bentuk patisipasi pemborongan dan upah tenaga kerja untuk suatu
bagian pekerjaan yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Tugas mandor sangat penting dalam mengatur para tukang atau pekerja
lapangan, selain itu mandor juga dapat membantu pengawas lapangan agar
tercapai hasil kerja yang maksimal.
8
Tugas mandor adalah sebagai berikut:
Dapat membaca gambar konsruksi.
Menangani pekerjaan acuan, pembesian, pengecoran dan mengawasi
pekerjaan tenaga kerja bawahannya.
Dapat membedakan kualitas bahan bangunan yang akan digunakan.
Dengan adanya pola hubungan kerja yang tegas maka diharapkan masing-
masing pihak menjalankan peran dan kewajibannya tanpa terjadi overlapping.
Untuk lebih jelasnya hubungan pihak-pihak yang terkait dengan proyek adalah
sebagai proyek :
9
Terjadi kerjasama berdasar hak, kewajiban, dan tanggung jawab
masingmasing unsur pengelola proyek.
Terjadi hubungan harmonis dalam kerja sama.
Keterangan :
Garis Perintah
Garis Koordinasi
Hubungan kerja seperti bagan tersebut yang ada dapat dijelaskan sebagai
berikut :
10
c. Pemberi Tugas dengan Kontraktor Pelaksana
Hubungan tersebut dituangkan dalam surat perjanjian pelaksana proyek.
Pemberi tugas memberikan sejumlah biaya imbalan yang telah disepakati
sedangkan kontraktor wajib melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan menyerahkan hasil pekerjaan kepada pemberi
tugas.
b. Organizing (Organisasi)
Organisasi merupakan sarana yang memungkinkan orang bekerja secara
efektif dan terkoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati
bersama.
11
c. Actuating (Pelaksanaan Kegiatan)
Pelaksanaan merupakan realisasi dari proses perencanaan yang dilakukan
oleh semua anggota kelompok dengan tanggung jawab sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang berlaku.
d. Controlling (Pengawasan)
Agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana dalam pelaksanaan perlu
adanya pengawasan sebagai control dan koreksi terhadap segala
penyimpangan yang mungkin terjadi.
e. Coordinating (Koordinasi)
Agar pekerjaan berjalan dengan lancar maka perlu adanya koordinasi yang
baik antar semua pihak yang terlibat didalamnya.
12
7. Penyusunan organisasi proyek dapat dilakukan dengan mengikuti cara
berikut ini
a. Melakukan Identifikasi dan Klasifikasi Pekerjaan
Lingkup proyek terdiri dari sejumlah besar pekerjaan. Sebagai contoh
adalah tahap implementasi fisik proyek engineering-konstruksi, mulai dari
menyiapkan gambar-gambar desain engineering, pembelian material,
sampai dengan konstruksi. Semua hal ini dibutuhkan identifikasi dan
klasifikasi untuk mengetahui berapa besar volume, macam, dan jenisnya
dalam rangka mengetahui sumber daya dan jadwal yang diperlukan sebelum
diserahkan kepada individu atau kelompok yang menanganinya.
b. Mengelompokkan Pekerjaan
Setelah melakukan identifikasi dan klasifikasi, dilanjutkan dengan
mengelompokkan pekerjaan tersebut kedalam unit atau paket yang masing-
masing telah diidentifikasi biaya, jadwal dan mutunya. Selanjutnya
diserahkan kepada mereka telah diberi tugas untuk mengerjakannya.
c. Menyiapkan Pihak yang Akan Menangani Pekerjaan
Proses selanjutnya adalah persiapan pihak-pihak yang akan menerima
tugas, seperti memilih ketrampilan dan keahlian kelompok yang sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan dan memberitahukan sasaran yang ingin
dicapai yang berkaitan dengan unit atau paket kerja yang akan menjadi
tanggungjawab. Mengetahui Wewenang, dan Tanggungjawab, serta
Melakukan Pekerjaan
Untuk menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan harapan, maka
kelompok yang menerima pekerjaan harus mengetahui batas wewenang dan
tanggungjawabnya. Hal ini amat penting untuk menghindari tumpang-tindih
dan duplikasi. Setelah wewenang dan tanggungjawab masing-masing
kelompok sudah jelas, maka pekerjaan dapat dimulai.
13
d. Menyusun Mekanisme Koordinasi
Mengingat besarnya jumlah peserta yang ikut menangani
penyelenggaraan proyek, sedangkan jadwal pelaksanaan pekerjaan satu
dengan yang lain saling berkaitan, maka perlu adanya mekanisme
koordinasi agar semua bagian pekerjaan yang ditangani oleh para peserta
tersebut dapat bergerak menuju sasaran secara sinkron.
8. Pengendalian Proyek
Pengendalian dalam setiap aspek dituntut untuk memberikan hasil yang
optimal dan sesuai standart dan spesifikasi yang ada. Dengan demikian
efesiensi, efetifitas waktu, mutu dan biaya dapat tercapai. Suatu keadaa yang
menyimpang dari standart dan spesifikasi yang ada harus diatasi. Pada
pelaksanaan pembangunan ini phak kontraktor berusaha untuk mencapai
unnsur-unsur pengendalian proyek. Yang diantaranya adalah :
1. Pengendalian Kualitas Bahan dan Pekerjaan
Pengendalian kualitas bahan dilakuka dengan cara emeriksaan dan
pengujian bahan bangunan yang dipkai dalam proyek. Sebagai contoh adalah
pengujian mutu beton yang digunakan dalam pengecoran dengan compression
test.
2. Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya dimaksudka agarbiaya yang dikeluarkan proyek
tersebut sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan dan telah disetujui.
Pengendalian biaya ini dilakukan dengan cara pengontrolan masing-masing
bagian pekerjaan dengan perhitungan dari analisa harga satuan. Dari
perhitungan dan pengntrolan setiap saat maka akan terlihat jika ada
penyimpangan yang tdak sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan.
3. Pengendalian Waktu
Pelaksanaan suatu proyek harus tepat waktu sesuai dengan rencana
sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Pengendalian waktu
dimaksudkan untuk megetahui apakah proyek berjalan sesuai dengan waktu
14
yang telah direncakan atau tidak. Pengendalian waktu dialkukan dengan
menggunakan Time Schedule, Bar Char dan Network Planning.
Agar pelaksanaan proyek dapat tercapai sesuai dengan tujuan yaitu target
dan rencana dalam pelaksanaan pembangunan proyek harus tepat waktu, biaya
ekonomis dan kualitas yang maksimal, maka seorang ketua tim teknis
pembangunan harus dapat melaksanakan fungsi manajemen dengan baik, yang
meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Perencanaan
Meliputi penentuan strategi, kebijaksanaan proyek, program maupun
metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yang
meliputi perencanaan waktu, gambar, pengadaan bahan, pengadaan
peralatan, dan perencanaan keuangan.
2. Pengarahan
Merupakan bagian dari koordinasi proyek yang bertujuan agar masing-
masing bagian mengetahui tanggung jawabnya masing-masing.
3. Pengawasan
Untuk mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan telah sesuai dengan
perencanaan mutu, biaya, dan waktu.
4. Evaluasi
Menilai hasil pekerjaan apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau
belum.
5. Perencanaan Ulang
Dilakukan terhadap pekerjaan yang menyimpang dari perencanaan dengan
tujuan untuk merumuskan penyelesaian yang terbaik, agar kesalahan yang
sama tidak terulang kembali.
15
DAFTAR PUSTAKA
16