oleh :
ZULKIFLI UMAR
D331 14 502
JURUSAN PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. SISTEM propulsi
B. elektrik
C. SISTEM PROPULSI elektrik
1) Motor dc dan ac sebagai penggerak kapal
2) Distribusi power
D. Skema SISTEM PROPULSI ELEKTRIK
E. Komponen SISTEM PROPULSI ELEKTRIK
1) Generator set
2) Saklar/switchboard
3) Power transformer
4) Konverter
5) Motor drive
6) Poros propeller
7) Propeller
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Propeller adalah salah satu tipe propulsor yang paling banyak digunakan pada kapal. Banyak
sekali pengembangan-pengembangan dan penelitian mengenai propeller. Yang awalnya hanya
berupa fix pitch propeller yaitu propeller dengan derajat pitch yang sudah paten/tidak bisa
dirubah hingga dikembangkan sampai mampu dirubah dengan sistem hidrolik. Ada juga tetap
dengan menggunakan fix pitch propeller namun dapat diarahkan seperti kipas angin di rumah
yang bergerak mengarahkan anginnya ke kanan dan ke kiri, bahkan mampu berputar hingga 360o,
dengan kata lain tidak membutuhkan lagi daun kemudi untuk manuver kapal.
Pada zaman sekarang ini masih kurangnya suatu sistem propulsi listrik yang dioperasikan di
kapal, walaupun sebenarnya Sistem Propulsi Elektrik mempunyai efisiensi energi yang tinggi
dengan memanfaatkan energi terbarukan seperti tenaga air, tenaga gelombang, tenaga surya dan
lain sebagainya. Bukan hanya itu Sistem propulsi elektrik juga tidak terlalu memcemari laut
karena dalam operasionalnya yang tidak menggunakan diesel. Sehingga pada kesempatan kali
ini, saya akan membuat makalah tentang Sistem Propulsi Elektrik.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa lain dalam hal mengenai tentang
Propulsi lebih dalam terkhusus Sistem Propulsi Elektrik Penulis juga merasa tidak pernah luput
dari kesalahan, karena manusia adalah tempatnya salah dan kebenaran hanyalah milik Allah
SWT.
B. Tujuan
C. Manfaat
PEMBAHASAN
A. Sistem Propulsi
Propulsi dari bahasa Latin Pro yang berarti maju dan Peller yang berarti menggerakkan.
Sistem Propulsi adalah sistem yang menggerakkan benda ke depan, mempunyai gaya dorong
atau Thrust ( Hukum III Newton: aksi-reaksi). Definisi dari Propulsi Definisi menurut kamus
ekabahasa resmi Bahasa Indonesia definisi dari Propulsi adalah pro.pul.si yakni Nomina (kata
benda) Istilah fisika : (1) perbuatan atau cara mendorong; (2) pendorong; penggerak.
Sistem Propulsi adalah rangkaian sistem pada kapal yang digunakan untuk menggerakkan
suatu kapal. Dalam operasinya di laut, suatu kapal harus memiliki kemampuan untuk
mempertahankan kecepatan dinas (Vs) seperti yang direncanakan. Hal ini mempunyai arti
bahwa, kapal haruslah mempunyai rancangan sistem propulsi (penggerak) yang dapat mengatasi
keseluruhan gaya-gaya hambat (total resistance) yang terjadi agar memenuhi standar kecepatan
dinasnya. Secara umum, Sistem Propulsi Kapal terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, antara lain :
(a) Motor Penggerak Utama (main engine); (b) Sistem Transmisi; dan (c) Alat Gerak (propulsor).
Ketiga komponen utama ini merupakan suatu kesatuan yang didalam proses perencanaannya
tidak dapat ditinjau secara terpisah.
B. Elektrik
Definisi dari Elektrik menurut kamus ekabahasa resmi Bahasa Indonesia definisi dari
Elektrik adalah listrik. Definisi Kata Elektrik elek.trik Nomina (kata benda) listrik Itulah definisi
dari Elektrik. Kesimpulannya kata elektrik berarti hal-hal yang mempunyai sifat kelistrikan.
Jangan tanya sifat kelistrikan, karena akan dijawab sederhana dengan membayangkan saja
sesuatu yang bisa nyetrum.
Sistem propulsi motor listrik sendiri mempunyai banyak keuntungan utama dibandingkan
sistem propulsi lain. Keuntungan sistem ini adalah investasi awal yang tidak terlalu besar,
menghemat tempat, lebih ringan dan sedikit kehilangan power pada sistem transmisi
dibandingkan dengan sistem propulsi tipe lain. Hubungan elektrik antara generator dan motor
propulsi lebih leluasa dalam penempatan peralatan dalam ruangan jika dibandingkan dengan
sistem propulsi yang lain. Selain itu dapat menggunakan berbagai penggerak utama seperti
diesel, turbin gas, turbin uap, dan hasil keluarannya dapat lebih mudah digabung dibandingkan
dengan sistem mekanik. Untuk tipe penggerak mula tidak langsung, penggerak elektrik
mempunyai keuntungan dapat membalikkan putaran propeller dengan relatif lebih mudah
kontrolnya. Dalam beberapa kasus yang masih dalam tahap pengembangan, power yang
dibutuhkan oleh propeller dengan menggunakan beberapa penggerak mula dengan tipe medium
dan high speed, sistem penggerak elektrik mampu memecahkan persoalan ini tanpa
menggunakan kopling mekanik.
Adapun kelemahan dari sistem propulsi elektrik yaitu dalam hal suara atau kebisingan
kapal, memang tidak adanya ledakan atau pembakaran di dalam motor listrik, maka motor sistim
propulsi tidak terlalu mengganggu dalam hal suara. Namun untuk propeler-propeler tertentu yang
diputar dengan kecepatan dan rpm yang cukup tinggi , maka faktor suara tetap akan timbul akibat
kecepatan putar daripada propeller atau baling-baling menghisap dan mendorong udara.
Selain itu, sistem propulsi elektrik efisien hanya pada daya maksimum, jika dibandingkan
dengan mesin diesel. Membutuhkan perawatan yang ekstra , lebih besar dan lebih mahal, tidak
cocok untuk aplikasi kecepatan tinggi dan tidak cocok untuk aplikasi berdaya besar
Penggunaan motor arus searah sebagai pengganti mesin penggerak utama adalah dirasa
baik dan menguntungkan. Motor arus searah banyak memiliki beberapa kelebihan antara lain;
efisiensi tinggi, kemampuan beban lebih, tahan terhadap getaran atau guncangan, memiliki umur
yang panjang, dan system pengaturan yang lebih mudah dibandingkan dengan motor arus bolak-
balik sehingga suatu hal yang wajar jika motor arus searah sering digunakan. Motor arus searah
bekerja pada kecepatan yang relative kontan, untuk kecepatan berubah-ubah motor DC lebih
banyak dipakai namun dengan berkembangnya teknologi semikonduktor dan bidang elektronika
daya, pengaturan kecepatan motor DC akan sangat lebih mudah lagi dalam hal pengaturan dan
efisiensi yang lebih tinggi dikarenakan pengurangan pemborosan daya lebih kecil dan pengaturan
yang lebih halus.
Motor listrik DC yang digunakan sebagai tenaga penggerak utama, biasanya digunakan
pada kapal-kapal dengan kemampuan manuver yang tinggi, kapal khusus, kapal dengan daya
tampung muatan yang besar, dan kapal yang menggunakan penggerak mula non-reversible.
Perkembangan prime mover untuk penggerak utama di kapal mengalami perkembangan yang
sangat pesat sejak ditemukannya uap oleh J. Watt, mesin diesel oleh Rudolf Diesel serta turbin
gas oleh Brayton. Pada tahun-tahun awal berbagai penemuan mengenai ketiga prime mover
hanya berkisar pada penyempurnaan sistem kerja. Dan pada dewasa ini berbagai perkembangan
menjurus pada penggunaan emisi gas buang. Pada mesin diesel pengaturan putaran dan
pembalikan putaran sangat dimungkinkan. Tetapi pada proses pembalikan putaran pada mesin
diesel membutuhkan waktu yang relatif lebih lama jika ditinjau mulai dari putaran normal. Untuk
turbin uap dan turbin gas pengaturan putaran mempunyai range yang sangat sempit dari putaran
normal. Dan untuk membalikkan putaran pada kedua jenis prime mover tersebut sangatlah tidak
mungkin.
Berdasarkan pada fakta diatas maka para engineer mengembangkan sistem yang
merupakan gabungan dari ketiga prime mover tersebut dengan motor listrik yang selanjutnya
disebut dengan Electric Propulsion. Pada sistem electric propulsion, ketiga prime mover
menggerakkan generator dan selanjutnya generator mensuplai listrik yang digunakan untuk
memutar motor listrik. Jenis motor listrik yang digunakan disesuaikan dengan type atau fungsi
kapal tersebut dalam eksplotasinya. Pada umumnya kapal yang mempunyai kegunaan khusus
yang menggunakan motor DC dan untuk kapal niaga yang berorientasi profit pada umumnya
menggunakan motor AC. Misalnya untuk kapal pemecah es (ice breaker) menggunakan motor
DC dalam hal ini dikarenakan torsi yang diperlukan propeller sangat besar.
Gambar 1: skema system propulsi konvensional
Gambar 2: skema system propulsi DEP
2. Distribusi power
Pada kapal yang menggunakan sistem Diesel electric power station, tenaga bantu dan
pelayanan kapal adalah secara elektris, karenanya jika system propulsi utama juga menggunakan
system elektris maka Semua kebutuhan tenaga di kapal tersebut akan dapat dihasilkan oleh mesin
yang sama. Dengan menggunakan beberapa buah Gen-set maka akan memungkinkan untuk
menyediakan tenaga listrik secara kontinyu dan teratur. Hal ini juga didukung dengan
penggunaan system control produksi listrik untuk mengoptimisasi output dari masing-masing
generator listrik.
D. Skema atau gambar diagram sistem propulsi elektrik atau Power flow dan Power
Efficiency
Kebanyakan system penggerak tertutup, jumlah tenaga yang dihasilkan harus sesuai
dengan jumlah tenaga yang dikeluarkan termasuk daya yang hilang. Sedangkan pada penggera
system elektrik skema atau sistemnya terdiri dari generator, distribusi system, termasuk distribusi
transformer dan pengatur kecepatan, alur dayanya dapat dilihat pada gambar berikut.
Secara spesifik dari gambar 3 diatas, sistem dari propulsi elektrik terdiri dari komponen berikut:
a. Generator set
b. Saklar/ Switchboard
c. Power transformer
d. Motor drive (frequency converter)
e. Motor (synchronous/inductive)
f. Poros & propeller
Sehingga Efisiensi dari system elektrik pada gambar diatas adalah sebagaiberikut:
Pada tiap-tiap komponen, efisiensi elektrik dapat diperhitungkan dan nilai pada generator
yaitu = 0.999, pada transformer yaitu = 0,99-0,995, frekuensi converter yaitu = 0.98-0,99,
dan pada motor listrik yaitu: = 0,95-0,97. Untuk itu efisiensi diesel electric system jika dihitung
dari poros mesin diesel hingga ke poros motor listrik adalah berkisar antara 0.88 dan 0.92 pada
saat full load. Efisiensi juga tergantung pada system pembebanan.
Adapun sistem propulsi elektrik yang terdiri dari generator, saklar/ Switchboard, power
transformer, motor drive (frequency converter) motor (synchronous/inductive dan poros &
propeller dapat kita pahami sebagaimana penjelasan berikut:
1. Generator set
Pada sistem propulsi elektrik, generator berfungsi sebagai sumber listrik yang nantinya
disuplai untuk menggerakkan propeller, untuk lebih jelasnya akan di paparkan pada penjelasan
berikut:
a. Pengertian Generator
Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi
mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai
pembangkit listrik. Walau generator dan motor punya banyak kesamaan, tapi motor adalah alat
yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Generator mendorong muatan listrik
untuk bergerak melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi generator tidak menciptakan listrik
yang sudah ada di dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air,
yang menciptakan aliran air tapi tidak menciptakan air di dalamnya. Sumber enegi mekanik bisa
berupa resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang jatuh melakui sebuah turbin maupun kincir
air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, engkol tangan, energi surya atau matahari, udara
yang dimampatkan, atau apa pun sumber energi mekanik yang lain.
Saklar/ switchboard pada sistem propulsi elektrik merupakan panel yang menyalurkan
aliran listrik dari generator. Untuk lebih jelasnya, adkan dipaparkan pada penjelasan berikut:
Electrical switchboard atau dinamakan Panel Listrik adalah suatu susunan peralatan
listrik / komponen listrik yang dirangkai atau disusun sedemikian rupa didalam suatu
papan control (board) sehingga saling berkaitan dan membentuk fungsi sesuai dengan
kebutuhan yang diinginkan.
3. Power transformer
Power transformer pada sistem propulsi elektrik adalah salah satu komponen yang
digunakan untuk menaikkan dan menurunkan tegangan listrik dari MSB.
a. Pengertian Tansformer/transformator
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan
pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak
sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang
dihasilkan.
4. Konverter
Konverter dalam sistem propulsi elektrik merupakan salah satu komponen yang digunakan
untuk mengkonversikan daya listrik dari transformator ke motor drive.
a. Pengertian Konverter
Converter adalah suatu alat untuk mengkonversikan daya listrik dari satu bentuk ke
bentuk daya listrik lainnya.
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat
yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut
generator atau dinamo.
6. Poros propeller
Poros propeller merupakan salah satu komponen dalam sistem propulsi elektrik yang
digunakan untuk menghubungkan atau mentransmisikan daya yang dihasilkan oleh mesin di
kapal ke propeller atau baling-baling kapal.
a. Pengertian poros propeller
Propeller shaft atau poros propeller berfungsi untuk memindahkan atau meneruskan
tenaga dari transmisi ke difrential atau menghubungkan mesin dengan propeller kapal.
7. Propeller
Propeller merupakan salah satu komponen dalam sistem propulsi elektrik yang digunakan
sebagai penggerak kapal, dimana energi dari mesin yang dihubungkan oleh poros digunakan
untuk memutar baling, sehingga kapal bisa bergerak.
a. Pengertian propeller
Propulsor (alat gerak kapal) adalah alat yang dapat digunakan untuk
memindahkan/menggerakkan kapal dari satu tempat ke tempat lainnya. Alat gerak kapal
ini,kemudian dibedakan menjadi dua. Yaitu alat gerak mekanik dan non-mekanik. Alat gerak
non-mekanik biasanya digunakan pada kapal kapal konvensional. Sedangkan pada kapal
kapal sekarang, banyak yang menggunakan alat gerak mekanik sebagai penggeraknya. Salah
satu alat gerak mekanik dalam kapal adalah propeller. Perkembangan propeler sangat pesat
dan beragam. Bermula dari Archimedes yang menggunakan propeler untuk memindahkan air,
hingga sekarang telah banyak jenis jenis propeler yang lebih efektif dan efisien dalam
penggunaannya.
Controllable Pitch Propeler adalah merupakan salah satu perkembangan dari propeler.
Controllable Pitch Propeler adalah jenis propeler yang dapat mengubah pitch atau sudut daun
propelernya. Sudut daun propeler tersebut nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan
kapal.
Gambar 9: Contoh Propeller yang menggunakan aplikasi dari sistem propulsi elektrik
KESIMPULAN
Sistem Propulsi Elektrik merupakan salah satu sistem propulsi pada kapal yang
menggunakan listrik sebagai pembangkit dayanya, yang memiliki keuntungan
dibandingkan dengan sistem propulsi lainnya. Dimana hubungan elektrik antara generator
dan motor propulsi lebih leluasa dalam penempatan peralatan di ruangan jika
dibandingkan dengan sistem propulsi yang lain. Selain itu dapat menggunakan berbagai
penggerak utama seperti diesel, turbin gas, turbin uap, dan hasil keluarannya dapat lebih
mudah digabung dibandingkan dengan sistem mekanik.
DAFTAR PUSTAKA
2. https://www.google.com/search?q=skema+sistem+propulsi+elektrik&client=firefox-
a&hs=K8S&rls=org.mozilla:en-
US:official&channel=sb&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=SfRzVK3CEYPluQT7
wYDACw&ved=0CAgQ_AUoAQ&biw=1366&bih=647. Diakses pada tanggal 18
November 2014, Pukul 19.00 Wita.
3. http://engineeringbuilding.blogspot.com/2011/08/bagian-bagian-pada-generator-
set-genset.html. Diakses Pada tanggal 18 November 2014, Pukul 19.00 Wita.
4. http://www.scribd.com/doc/240426376/Perencanaan-Sistem-Propulsi-
Elektrik. Diakses Pada tanggal 18 November 2014, Pukul 19.00 Wita.
6. https://www.google.com/search?q=bagian-bagian+motor+listrik&client=firefox-
a&hs=gxn&rls=org.mozilla:en-
US:official&channel=fflb&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=uPZzVKiMGY