Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kegiatan penambangan seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan, sehingga
menyebabkan penurunan mutu lingkungan, berupa kerusakan ekosistem yang
selanjutnya mengancam dan membahayakan kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
Kegiatan penambangan merupakan salah satu kegiatan yang memiliki peranan penting
atau bertanggung jawab terhadap penanganan lingkungan setelah dilakukannya
eksploitasi lahan tambang. Akibat yang mungkin ditimbulkan apabila tidak dilakukannya
penanganan yang baik terhadap lahan pasca tambang antara lain kondisi fisik, kimia dan
biologis tanah menjadi buruk, seperti contohnya lapisan tanah tidak berprofil, terjadi
bulk density (pemadatan), kekurangan unsur hara yang penting, PH rendah,
pencemaran oleh logam-logam berat, serta penurunan populasi mikroba tanah. Untuk itu
diperlukan adanya suatu kegiatan sebagai upaya pelestarian lingkungan agar tidak terjadi
kerusakan lebih lanjut. Upaya tersebut bisa di tempuh dengan metode reklamasi lahan
yang rusak akibat kegiatan eksploitasi. Dengan reklamasi tersebut diharapkan mampu
memperbaiki lahan yang rusak sehingga dapat pulih, mendekati atau bahkan lebih baik
dari kondisi semula.
Berdasar pada Peraturan Pemerintah No. 78 tahun 2010 mengenai reklamasi pasca
tambang, kegiatan reklamasi tidak harus menunggu sampai seluruh kegiatan
penambangan berakhir, terutama pada lahan penambangan yang luas. Reklamasi
sebaiknya di lakukan secepat mungkin pada lahan bekas penambangan yang telah selesai
dieksploitasi, walaupun kegiatan penambangan tersebut secara keseluruhan belum selesai
karena masih terdapat deposit bahan tambang yang belum ditambang. Sasaran akhir dari
reklamasi adalah untuk memperbaiki lahan bekas tambang agar kondisinya aman, stabil
dan tidak mudah tererosi sehingga dapat dimanfaatkan kembali.

1.2 TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:

1. Mengetahui tahapan proses reklamasi dan revegetasi di PT Berau Coal, Berau,


Kalimantan Timur.
2. Mengetahui sistem dan teknis pelaksanaan reklamasi lahan pasca tambang PT
Berau Coal, Berau, Kalimantan Timur.
BAB II
DASAR TEORI
Pengertian Reklamasi
Reklamasi adalah usaha memperbaiki (memulihkan kembali) lahan yang
rusak agar bisa menjadi daerah bermanfaat dan berdaya guna sebagai akibat
kegiatan usaha pertambangan agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan
kemampuan yang mengacu pada penataan lingkungan hidup yang berkelanjutan
agar menjadi seperti keadaan semula, (Tojib Alfiah, Forum RHLBT).
Reklamasi menurut Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
No. 18 Tahun 2008, pasal 1 butir 2 adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki
atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha
pertambangan agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukkannya.
3
Reklamasi berdasarkan Undang-Undang Minerba No. 4 Tahun 2009 pasal
1 ayat 26, Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha
pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan
dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya.
2. Tahap - Tahap Reklamasi
Ruang lingkup reklamasi (keputusan menteri kehutanan dan perkebunan
No. 149, tahun 1999) meliputi tahapan kegiatan:
1). Investasi lokasi reklamasi
2). Penetapan lokasi reklamasi
3). Perencanaan reklamasi
a).Penyusunan reklamasi
b).Penyusunan rancangan reklamasi
4). Pelaksanaan reklamasi
a).Penyiapan lahan
b).Pengaturan bentuk lahan (land scaping)
c).Pengadalian erosi dan sedimentasi
d).Pengolahan lapisian olah (top soil)
e).Revegetasi
f).Pemeliharaan

Anda mungkin juga menyukai