Maria Veronika H
Mesra
Universitas Negeri Medan
ABSTRAK
Kata Kunci:
BAB
Pembelajaran
PENDAHULUAN
perantara
sebagai
dasar
diberikan
keterampilan,
Iterdapat
sarana
siswa
pengenalan
Metode
seni
hal
mata
siswa
untuk
budaya
inipelajaran
Demonstrasi,
perlu
untuk
tentang
mengetahui
khususnya
diperhatikan
terampil
berbagai
SBKKeterampilan,
karya-karya
seni
(Seni
dan
1macam
rupa
dan
berkarya.
Budaya
di
dikembangkan
jenis-jenis
kebudayaan
sekolah
Teknik
Keteram
Dalam
Kolase.
merupakan
kesenian
pendidikan
pilan).
Indonesia
oleh guru
Di
sdan
alah
sini
dan
sekolah
dengan
satu
siswa
Maria Veronika H dan Mesra : Penerapan Metode Demonstrasi
memberikan kesempatan yang baik kepada siswa dalam menci ptakan karya seni
rupa sebagai pernyataan ekspresinya.
Tujuan pelajaran seni rupa, secara umum adalah mam pu menciptakan sesuatu
berdasarkan imajinasinya, mengembangkan kepekaan akan karya kreatif. Pada
pelajaran seni rupa, siswa diperkenalkan berbagai macam media, alat dan bahan
untuk dapat menghasilkan karya seni. Karya yang dihasilkan tidak harus selalu
berbentuk dua dimensi seperti gambar atau lukisan, namun bisa berbentuk tiga
dimensi. Siswa perlu mengetahui media, alat dan bahan apa yang mungkin dapat
dijadikan karya seni misalnya, bahan-bahan yang berasal dari alam seperti daun
kering, biji-bijian,dan lain sebagainya. Untuk menghasilkan sebuah karya seni,
dibutuhkan ide kreatif dari siswa tersebut.
Pembelajaran, dalam penelitian ini akan mencoba menerapkan metode
demonstrasi pada siswa, metode ini adalah metode yang mempraktikkan
langsung langkah-langkah pengerjakan karya kerajinan tangan. Dengan
demikian, diharapkan siswa dapat mengerti secara langsung bagaimana teknik
pengerjaannya. Kelas yang akan diterapkan adalah kelas V (lima) di SDN Desa
Lama Hamparan Perak karena kelas ini menurut survei, telah mengerjakan
keterampilan seni namun nilai dari hasil karya masih tergolong rendah dan
hanya sedikit siswa yang mencapai standar nilai yang dicapai.
Langkah metode demonstrasi yang akan dilaksanakan ini sangat sederhana yaitu
dengan teknik m enempel (lebih dikenal dengan seni/teknik kolase), karena
langkah ini mudah diterapkan bagi anak sekolah. Melalui kegiatan teknik kolase
pada produk kerajinan tangan, siswa dapat menuangkan ide dan gagasannya
secara bebas dan dari itu akan muncul kreativitas yang pada dasarnya m erupakan
suatu kemampuan indivi du dalam melahirkan gagasan untuk mencipta atau
menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda.
Diharapkan dengan metode demonstrasi ini siswa lebih mudah memahami teknis
pengerjaannya, s erta mendorong semangat untuk aktif berkarya. Pada akhirnya
keaktifan siswa dalam belajar ini akan dapat meningkatkan hasil belajarnya.
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Pembelajaran SBK di kelas V masih didominasi dengan sajian teori
dan dengan metode ceramah oleh guru sehingga pelajaran SBK
kurang menarik bagi siswa.
2. Belum ditemukan strategi pembelajaran yang tepat pada pelajaran
SBK khususnya dalam keteram pilan kerajinan tangan dengan
teknik kolase.
3. Hasil belajar SBK di kelas V masih rendah.
4. Aktivitas belajar siswa selama ini kurang.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
1.
2. Seberapa
Bagaimana
Untuk mengetahui
PENELITIAN
bes
meningkatkan
produk
teknik
penerapan
peningkatan
ar kolase.
kolase
pengaruh
kerajinan
peningkatan
metode
metode
pada
aktivitas
hasil
metode
tangan
demonstrasi.
kerajinan
demonstrasi
belajar
siswa
hasil
aktivitas
teknik
pengajaran
2 seni
tangan?
belajar
dalam
kolase?
belajar
pada
budaya
belajar
siswa
demonstrasi
produk
siswa
dansetelah
SBKketerampilan
kerajinan
setelah
melalui
dapat tangan
dengan
Maria Veronika H dan Mesra : Penerapan Metode Demonstrasi
MANFAAT PENELITIAN
1. Sebagai pengenalan karya teknik kolase pada produk kerajinan
tangan, sehingga guru dapat mengarahkan siswa untuk membuat
karya seni.
2. Bermanfaat bagi siswa dalam mempercepat pemahamannya pada
pelajaran SBK khususnya praktik menciptakan karya kerajinan.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
1. Metode Demonstrasi
A. Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang sangat efektif untuk
membantu siswa dalam mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti:
bagaimana cara membuatnya? Terdiri dari bahan apa? Bagaimana cara
mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya?. Setiap mata pelajaran dalam
proses belajar mengajar, sering kali guru hanya memakai metode ceramah dan
diskusi.
Banyak pendapat ahli tentang pengertian metode demonstrasi antara lain :
A.Tabrani Rus yan (1993 : 106) mengatakan bahwa Metode Demonstrasi adalah
merupakan pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda
sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan.
Setiap pembelajaran perlu penerapan langkah yang tepat, baik adalam memilih
metode dan media pembelajaran. Menurut H.E. Mulyasa (2009:188) Penerapan
dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan cara berikut :
1. Mengembangkan keberanian dan rasa percaya diri siswa serta
mengurangi perasaan yang kurang menyenangkan.
2. Memberi kesempatan kepada seluruh siswa untuk berkomunikasi secara
aktif dan terarah.
3. Melibatkan siswa dalam menentukan tujuan belajar dan penilaian hasil
belajar.
4. Memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.
5. Melibatkan siswa secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan
dalam proses pem belajaran secara keseluruhan.
Pada dasarnya semua metode pembelajaran baik, tidak ada yang paling baik dan
paling efektif, hal ini tergantung bagaimana cara guru menggunakannya dan
menempatkannya sesuai dengan materi yang diajarkan. Dan memperhatikan
kelemahan serta kelebihan pada metode yang dipakai. Penggunaan metode
demonstrasi ini juga, menghindari pengajaran yang bersifat individualisme
(tertuju hanya pada seorang saja) dan verbalisme (pengungkapan lewat kata-kata
untuk mengungkapkan gagasan atau pengertian) (Mangunhardjana, 1997:232)
2. Hasil Belajar
A. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar akan dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan sikap dan
nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang
studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang
terorganisasi(Tabrani Rusyan, 1993;8).
3. Teknik Kolase
A. Pengertian Kolase
Kata kolase yang dalam bahasa Inggris disebut collage berasal dari kata
coller dalam bahasa Perancis yang berarti merekat. Selanjutnya kolase
dipahami sebagai suatu teknik seni menempel berbagai macam mat eri selain cat,
seperti kertas , kain, kaca, logam dan lain sebagainya kemudian dikombinasi
dengan penggunaan cat (minyak) atau teknik l ainnya (Susanto, M., 2002:63
dalam http:www.e-dukasi.net/pengpop/pp).
Berdasarkan
adalah
potongan
Dalam
tertentu.
abad
kotakota
karena
Braque
kertas,
17.
sebuah
kain
sejarahnya,
unik
dan
Selanjutnya
lain
kertas
dan
beberapa
Max
dan
di
cabang
berbagai
atau
Eropa.
menuntut
Ernst
seni
seni
dari
material
defini
kolase
Kolase
objek
terkenal
ini
seni
kreativitas
kian
kolase
berkembang
rupa
lainnya.(http:www.e-dukasi.net/pengpop/pp)
lain
menjadi
dengan
berkembang
untuk
yang
di atas
tinggi.
5media
m
mkarya
pes
eliputi
maka
embentuk
at
Pelukis
di
yang
lukis
dikegiatan
Perancis,
secara
Venice,
digemari
memakai
sebuah
Pablo
umum
menempel
Italia,
Inggris,
Picasso,
desain/rancangan
kalangan
tekni
kolase
kirakira
Jerman
potongan
kGeorges
(collage)
seniman
kolase
pada
dan
Maria Veronika H dan Mesra : Penerapan Metode Demonstrasi
D. Manfaat/Fungsi Kolase
a. Melatih konsentrasi
Butuh konsentrasi cukup tinggi bagi anak saat menem pel bahan. Lambat-laun
kemampuan konsentrasinya akan semakin terasah.
Pada saat berkonsentrasi menempel di butuhkan pula koordinasi pergerakan
tangan dan mata. Koordinasi ini sangat baik untuk merangsang pertumbuhan
otak di masa yang sangat pes at.
b. Meningkatkan kreativitas
Dalam berkarya tentu akan meningkatkan kreativitas siswa, hal yang mungkin
paling mudah dilakukan adalah merekat/menempel yaitu dengan teknik kolase.
Salah satunya yang menyediakan pilihan, baik warna, bidang tempel, karakter,
atau lainnya yang memenuhi selera.
c. Melatih ketekunan.
Tak mudah menyeles aikan kolase dalam waktu cepat. Butuh ketekunan dan
kesabaran saat mengerjakannya mengingat setiap bentuk harus dilepas dan
ditempel satu per satu.
d. Meningkatkan kepercayaan diri.
Bila anak mampu menyelesaikannya, dia akan mendapatkan kepuasan tersendiri.
Dalam dirinya tumbuh kepercayaan diri kalau dia mampu menyelesaikan
tugasnya dengan bai k. Kepercayaan diri sangat positif untuk menambah daya
kreativitas anak karena mereka tidak takut atau malu saat mengerjakan sesuatu.
4. Kerajinan Tangan
Kerajinan tangan merupakan aktivitas berkesenian dalam dunia pendi dikan.
Istilah kerajinan dapat diartikan dengan kecakapan melaks anakan, mengolah,
dan menci ptakan, benda. Jenis benda ini bermacam ragam, namun umumnya
para ahli mengkategorikan dalam dua bagian, yakni benda kerajinan untuk
hiasan dan benda kerajinan praktis.
Pembelajaran kerajinan tangan pada mata pelajaran seni budaya di sekolah harus
disesuaikan dengan perkembangan dan karakter siswa pada umumnya. Sejalan
dengan tujuan dan fungsi pembelajaran kerajinan tangan yang berusaha
mengembangkan keterampilan berkarya dan menumbuhkembangkan cita rasa
keindahan.
Sebagai bagian dari mata pelajaran seni budaya, s eni rupa di sekolah bertujuan
untuk mengembangkan sikap dan kemampuan siswa agar berkreasi dan
menghargai kerajinan tangan dan kesenian. Ada dua dimensi fungsi utama yang
menjadi program kegiatannya yaitu,
1. Membekali seluruh siswa dengan pengenalan, apresiasi dan kesempatan
menyalurkan ekspresi-kreatif.
2. Untuk mengembangkan bakat khusus kesenirupaan bagi anak berbakat
senirupa.
Kerangka Berpikir
SK/KD PBM Metode Demonstrasi
Keterampilan
Pokok
Fead Bahasan
Back
Tugas
7tangan kolase
Nilai
Maria Veronika H dan Mesra : Penerapan Metode Demonstrasi
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan
hipotesis / dugaan sementara sebagai berikut :
Jika penerapan metode demonstrasi teknik kolase pada produk kerajinan dalam
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efesien, maka diduga atau
ditafsirkan hasil belajar siswa akan cenderung meningkat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Desa Lama untuk mata
pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan kelas Vyang beralamat di Jln. Umar
Usman Dusun 2, Desa Lama Kec. Hamparan Perak Kab. Deli serdang.
Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari-Maret tahun ajaran
2011/2012.
Siklus PTK
PTK ini dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar
dan aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran seni budaya dan
keterampilan melalui pembelajaran metode demonstrasi.
Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas Vyang
terdiri dari 30 siswa terdiri dari 15 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki.
Setelah data hasil pengam atan s elama pembelajaran dan penilaian hasil praktik
siswa dikumpulkan m aka dilakukan analisis data. Yang menjadi indikator
keberhasilan dalam penelitian ini antara lain : aktifitas siswa dalam mengerjakan
prakarya, dan hasil belajar siswa. Adapun kriteria penilaian keterampilan kolase
pada produk kerajinan tangan yang dipakai dalam penelitian ini antara lain :
Tabel 1 Penilaian pada kegiatan kolase pada produk
N
Nilai
o Nama siswa Produk Keterampilan JmlhFase Produk
Fase Proses Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nilai = Jumlah
X 100%skor yang dicapai
Skor maksimum
Ket :
Fase Proses : Penilaian proses kerja dalam indikator yang dicapai
1 12 : Nomor indikator yang dinilai
Fase Produk : Penilaian hasil produk dalam indikator yang dicapai
Skor maksimum : Total skor tertinggi setiap indikator (60 point)
Bobot penilaian setiap indikator adalah 15 point
Jumlah skor adalah total perolehan indikator 1-12
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Siklus I
a. Guru mulai terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah
kepada metode demonstrasi. Hal ini diperoleh dari hasil observasi terhadap
aktivitas guru dalam mengajar menggunakan metode demonstrasi mencapai
65%.
Guru masih menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas kepada
siswa, oleh karena itu saat menggunakan m etode demonstrasi guru berusaha
menyesuaikan pembelajaran yang dibawakannya. Sebelum guru
mengupayakan
b. Dari
Setelah
menguasai
jika
siswa
menunjukkan
memberikan
pengajarnya
kemungkinan
aktivitas
lembar
yang
dalam peningkatan
mengajar
m
obervasi
guru
pembelajaran
contoh
tersebut.
mem
etode
perkem
meningkat,
ikut
pengaruhi
terlebih
dan
siswa,maktivitas
bangan
Semakin
aktif
materi
dahulu
tentu
dan 9siswa,
dikategorikan
encapai
aktivitas
keaktif
pelajaran.
bersemangat.
saja
arah
kepada
55%.
guru terlebi
aktivitas
siswa
yangsiswa,
baik.
Sehingga
dalam
dalam
lebihhproses
siswadahulu
Hasil
maka
belajar.
bai guru
sedikitnya
siswa
k.
siswa
observasi
Karena harus
belajar
akan
akan
mulai bisa
aktivitas
besar
lebih
guru
meniru yang
aktif
Maria Veronika H dan Mesra : Penerapan Metode Demonstrasi
c. 60% dari siswa yang mengikuti pembelajaran, masih ada yang belum dapat
menyesuaikan waktu pada pengerjaan, karena itu sebagaian siswa belum
dapat menyelesaikan karya dengan baik.
Mendapatkan pengalaman baru dalam berkarya, tentunya akan membuat
siswa makin bersemangat untuk bisa menyelesai kannya sebaik mungkin,
ditambah kegiatan keterampilan i ni menunjukkan proses belajar yang bebas,
aktif, dan kreatif. Namun karena siswa terbiasa dengan pemberian tugas di
rumah, maka mereka kurang mampu menyesuaikan waktu pelajaran,
sehingga sebagian karya siswa pada siklus pertama belum dapat
diselesaikan dengan baik.
Hasil yang diperoleh siswa dalam karya keterampilan yang dikerjakan adalah
rata-rata 74%, hasil ini sudah terbilang cukup baik dalam pelaksanaan pertemuan
pertama, namun masih belum mencapai target yang diharapkan yaitu 75%.
Siklus II
a. Meningkatnya aktivitas siswa dalam proses belajar telah didukung oleh
meningkatnya aktivitas guru dalam menci ptakan susasana pembelajaran
yang menyenangkan bebas , aktif, dan kreatif yang mengarah pada metode
demonstrasi. Dapat dibandingkan pada hasil observasi siswa pada siklus
pertama 55%, menjadi 80% pada siklus kedua.
Siswa mulai menjadi lebih aktif dalam belajar khususnya dalam proses
belajar mengajar seni budaya, sebab pelajaran ini lebih mengarah ke
pembelajaran yang bebas, aktif, dan kreatif dalam arti dapat mengerjakan
karya sesuai dengan keterampilan dan kemam puan yang mereka miliki,
ditambah dengan m etode baru dan bimbingan langsung dengan guru.
b. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar sudah mengarah pada
metode demonstrasi secara lebih baik. Siswa mulai mampu aktif dan kreatif
dalam melaksanakan kegiatan keterampilan seni kolase dan
mengerjakannya tepat waktu.
Hasil refleksi pada siklus kedua ini, telah menunjukkan peningkatan yang
cukup signifikan. Karenanya siswa telah mampu menyesuaikan waktu
dengan pengerjakan karya keterampilan yang di berikan kepada mereka.
Tentunya siswa tel ah belajar dari pengalaman waktu siklus pertama.
c. Meningkatnya hasil karya siswa pada produk kerajinan tangan yang
diterapkan melalui teknik kolase, karena guru secara intensif membimbing
dan memperagakan metode kerja dengan efektif kepada siswa, terutama saat
siswa mengalami kesulitan dalam proses belajar. Hal ini dapat dilihat dari
hasil observasi guru pada siklus kedua meningkat dari 65% pada siklus
pertama, menjadi 85% pada siklus kedua.
Karya keterampilan siswa pada siklus kedua ini, m engalami perubahan.
Siswa telah menguasai teknik dan bahan yang dipakai dibandingkan dengan
siklus pertama karena siswa masih canggung dan bahan yang disediakan
(bahan alam misalnya kulit telur, pasir, biji saga). Semua bahan mampu
mereka terapkan pada produk kerajinan tangan, pada siklus pertama belum
Hasilberupa
rata-rata
diharapkan
maka semua
kegiatan
yang
80%,
yaitu
kotak
bahan
diperoleh
penelitian
perolehan
75%.
serba
dapatKarena
siswa
guna.
ini
mereka
inicukup
dalam
sudah
hasilterapkan
pada
belajar
karya
terbilang
10
pertemuan
yang
keterampilan
padasangat
dicapai
produk
kedua.
baik
sudah
yang
kerajinan
dari
melampaui
dikerjakan
target
tangan
yang
target
adalah
yaitu
Maria Veronika H dan Mesra : Penerapan Metode Demonstrasi
BAB V
Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian terhadap sekolah SDN Desa lama pada mata
pelajaran SBK (Seni Budaya Keteram pilan) dengan materi kolase, maka dapat
disimpulkan penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar
kolase pada siswa melalui produk kerajinan tangan yaitu berupa kotak serba
guna. Hal ini dapat dilihat dari hasil pembelajaran sebagai berikut :
1. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas
siswa pada siklus I rata-rata 55% menjadi 80% di siklus II. Hal ini
karena guru terlibat langsung dalam proses belajar belajar, siswa jadi
lebih bersemangat karena contoh karya dipraktikkan langsung oleh guru.
2. Meningkatnya hasil keterampilan siswa pada mata pelajaran SBK materi
keterampilan kolase, dilihat dari hasil karya siswa yang telah
dilaksanakan dengan menggunakan metode demonstrasi. Karena
dilakukan dalam dua siklus, siswa menjadi lebih dapat belaj ar dari
pengalaman siklus pertama.
Saran
Pembelajaran m etode demonstrasi pada mata pelajaran SBK, bisa berjalan
sesuai dengan perencanaan dan dapat dilaksanakan dengan baik serta
meningkatkan hasil belajar siswa, maka hal yang dapat disarankan adalah
sebagai beri kut :
1. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan menjadikan
pembelajaran metode demonstrasi sebagai suatu alternatif dalam mata
pelajaran SBK khususnya dalam bidang praktik, untuk meningkatkan
aktivitas serta hasil belajar siswa.
2. Guru yang mengajar pada mata pelajaran SBK, merupakan guru yang
memang berada pada bidang tersebut, sehingga tidak ada kesulitan bagi
guru jika mempraktikan/mendemonstrasikan karya yang akan
dikerjakan oleh siswa.
3. Karena kegiatan ini dapat bermanfaat bagi guru maupun siswa, maka
sangat diharapkan agar kegiatan pembelajaran ini dapat dilakukan pada
mata pelajaran praktik lainnya.
Sekolah hendaknya dapat menyediakan sarana dan prasarana bagi siswa
khususnya di bi dang seni (seperti kegiatan ekstrakulikuler ), agar siswa yang
terampil dapat menghasilkan karya yang lebih baik.
11
Maria Veronika H dan Mesra : Penerapan Metode Demonstrasi
DAFTAR PUSTAK A
Agung, A. A. Gede, 1997. Pengantar Evaluasi Pengajaran . Singaraja : STKIP.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik .
Jakarta: Rineka Cipta
__________ . 2006. Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta : Bumi Aksara.
Bahari, Nooryan. 2008. Kritik Seni . Yogyakarta: Pustaka Pelajar
DePorter, Bobbi & Hernacki, Mike.1992. Quantum Learning (Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan). Alwiyah Abdurrahman. 2003.
Bandung : Kaifa
Johnson, Elaine B. 2002. CTL (Contextual Teaching & Learning) . Bandung:
Penerbit Kaifa.
Kamaril, Cut, dkk. 2002. Pendidikan Seni Rupa/Kerajinan Tangan . Jakarta:
Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Kunandar. 2010. Langkah Mudah PENELITIAN TINDAKAN KELAS Sebagai
Pengembangan Profesi Guru . Jakarta: PT Rajawali Pers
Malcolm C. Dorothea. 1972. Design Element and Principles. American : Davis
Publication, Inc.
Mangunharjana A. 1997. Isme-isme Dalam Etika dari A Sampai Z .
Yogjakarta:Kanisus
Muharam, dkk. 1991. Pendidikan Kesenian II Seni Rupa . Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Mulyasa, H. E. 2009. Implementasi (KTSP) Kemandirian Guru & Kepala
Sekolah . Jakarta: Bumi Aksara
Munandar, Utami. 1999. Pengembangan kreativitas anak berbakat . Jakarta:
Rineka Cipta.
Rachmawati dan Kurniati. 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada
Anak . Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran . Jakarta: Rajawali Pers
Rusyan Tabrani, 1993. Proses Belajar Mengajar Yang Efektif tingkat
Pendidikan Dasar . Bandung : Bina Budhaya.
Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran . Bandung : Penerbit
Alfabet.
Sony, Dharsono. 2007. Kritik Seni . Bandung: Rekayasa Sains
Suharso & Ana Retnoningsih. 2005. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) .
Semarang : CV Widya Karya
Suprijanto. 2008. Pendidikan Orang Dewasa (Dari Teori Hingga Aplikasi) .
Jakarta : Bumi Aksara.
Tim bina karya guru, 2007. Seni Budaya dan Keterampilan untuk SD kelas V,
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wenham Martin. 2003. Understanding Art (A guide for teachers) . London EC
2A: P.C.P (Paul Chapman) Publishing.
http:www.e-dukasi.net/pengpop/pp (12November 2011)
http://kerajinantangan.wordpress.com (19 November 2011)
http://wawasanvisual.blogspot.com (6 Desember
12 2011)