Anda di halaman 1dari 5

TEORI TAMBAHAN

Pengendalian Level Cairan

Pengendalian

Pengendalian laju alir fluida merupakan hal yang sangat penting dalam industri kimia maupun
perminyakan. Selain untuk kepentingan proses, pengendalian laju alir pada aliran bahan baku maupun
produk akan berkaitan langsung dengan dana yang mesti dikeluarkan oleh perusahaan.

Dalam laju alir, terdapat dua cara untuk mengendalikan laju alir di dalam pipa. Laju alir
dalam pipa dikendalikan secara langsung maupun tak langsung. Alat ukur laju alir secara umum
disebut flowmeter. Pengukuran secara langsung disebut positive displacement seperti pada flowmeter
jenis pistol, oval gear, mutating disk, dan rotary vane type. Sedangkan pengendalian tak langsung
adalah dengan memanfaatkan besaran yang berubah yang diukur, akan tetapi nilai besaran tersebut
dapat menunjukkan nilai dari laju alir serta alat ayng digunakannya.

Jenis Jenis Variabel Proses dalam sistem pengendalian:

1. Proses Vaiable (PV) adalah besaran fisika atau kimia yang menunjukkan keadaan sistem proses
yang dikendalikan tetap atau terkendali.
2. Manipulated Variable (MV) adalah varible yang digunakan untuk melakukan koreksi atau
pengendalian PV (Proses Variable). Masukan dari suatu proses yang dapat diubah-ubah atau
dimanipulasi agar process variable besarnya sesuai dengan set point (sinyal yang diumpankan
pada suatu sistem kendali yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan keluaran sistem
kontrol).
3. Set Point (SP) adalah nilai variabel yang diinginkan (nilai acuan) dari suatu proses. Suatu
kontroler akan selalu berusaha menyamakan variabel terkendali terhadap set point.
4. Gabungan (W) adalah variabel masukan yang mampu mempengaruhi nilai PV (Proses Variable)
tetapi tidak digunakan untuk mengendalikan suatu proses.
5. Variabel keluaran tidak dikendalikan adalah variabel yang menunjukkan keadaan sistem proses
tetapi tidak dikendalikan secara langsung.

Tipe-tipe Pengendalian

Sistem Pengendalian (Control System) adalah rangkaian operasi yang dilakukan konversi
material secara fisika dan kimia sehingga material yang dihasilkan memiliki keadaan yang lebih
bermanfaat. Peranan pengendalian proses pada dasarnya adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan
proses agar berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan.
Seluruh komponen yang terlihat dalam pengendalian proses disebut sistem pengendalian atau control
system. Tipe-tipe pengendalian antara lain:

1. Pengendalian On-Off

Pengendalian On-Off merupakan cara sederhana untuk mengimplementasikan kontrol otomatis


menggunakkan dua posisi akutator seperti kontroler dengan open position atau berdasarkan
terminoloi biasa On-Off position.

Sistem pengendalian dua posisi ialah sistem pengendalian yang mempunyai element koreksi
(error detector) memiliki dua tempat kedudukan, maksudnya element kendali akhir mempunyai
kedudukan pada kondisi ON dan OFF (buka atau tutup).

Pada pengendalian ini, sinyal keluaran dari kendali akan tetap pada harga maksimum atau
minimum.

2. Pengendalian Proporsional
Pengendalian proporsional merupakan cara termudah untuk mengimplementasikan pengontrol
kontinyu yaitu dengan memperhitungkan sinyal x (t) menjadi proporsional perbedaan (et)
sehingga:

X (t) = Kp. e(t)

Dimana :

Kp : koefisien

Sebagai ganti dari Kp adalah proporsional band, menjelaskan dengan hubungan Kp, biasanya
dari:

100%
PB =

3. Pengendalian Proporsional Integral

Tentu saja pengendali proporsional e (t) tidak pernah bernilai nol jika kita mengharapkan x (t)
tidak sama dengan nol. Pengendalian dapat dirancang menjadi bentuk LP, sinyal akan menjadi
proporsional (to the discrepancy) dan nilai differensial.
1
X(t) = Kp. e(t) + K.I.Int (o,t,e(s)); T1 =

Pengaruh penambahan integral adalah :

a. Memperlambat respon
b. Cenderung stabil

4. Pengendalian Proporsional Integral Diferensial (PID)


Aksi kontrol yang ketiga dapat ditambahkan untuk mempercepat respon, yaitu derivative action.
Meskipun respon cepat tetapi sistem menjadi peka terhadap noise/bising/turbulen, karena
derivative perubahan error persamaan yang ada dalam PID.

x (t) = Kp. e (t) + KI Int (0, t, e (v) + Kd. d(e(t))

Koefisien Kd seperti istilah koefisien integral juga diketahui sebagai waktu derivative atau waktu
kenaikan (advance)
Td = Kd

Proses Rig dan peralatan listrik

Tujuan dan proses ini adalah untuk mengontrol level air didalam tangki di hadapan gangguan
alira output. Level air yang diperoleh dengan suatu transduser tekanan, di ubah menjadi sinyal listrik
1-5 dan disediakan untuk peralatan listrik page 2 level air dikendalikan dengan menyusuaikan jumlah
air dimasukkan ke dalam tangki dengan pompa sentrifugal dalam CRL unit ini dilakukan melalui
katup listrik bermotor kontrol loop tertutup dapat dikatakan dengan cara yang berbeda ;

- Melalui perangkat lunak , dengan menggunakan program perangkat lunak CRS dan
pada berjalan pada personal komputer
- Melalui sistemproge tahan dimasukkan ke dalam tangki
- Melalui regulator elektronik opsional mini Reg

Tindakan kontrol adalah salah satu dari tipe PID ( Propesional Intergal Devaratif ) on off dan
dicapai dengan membandingkan sinyal. Sesuai dengan level aktual dengan sinyal set point dipilih
oleh pengguna.
Sebagai fungsi kontrol logika, regulator menghasilkan sinyal penggerak ( R ) yang berkerja
pada katup atau menggubah kuantintas air yang masuk tangki. Selain itu, personal komputer dapat
mengontrol gangguan aliran air yang meninggalkan tangki dengan menghasilkan sinyal ( ) yang
berkerja pada katup solenoid. Peralatan listrik termasuk kontrol untuk komponen listrik utama unit,
AD/DA konversi. Papan untuk antarmuka dengan personal computer melalui jalur RS 232, indikator
digital untuk menampilkan level air. CRS/L pengendalian dan software monotoring perangkat lunak
kontrol dan monotoring, berjalan di lingkungan HS Windows, memungkinkan untuk melakukan baik
PID atau on off kontrol jenis digital melalui perangkat lunak.

Parameter control dapat diatur secara independent dan secara relative sehingga dapat
karekteristik dari set point dan sinyal gangguan. Perangkat lunak ini memungkinkan untuk mengamati
proses secara teal time dengan menampilkan pada layar diagram dikendalikan kuantintas, sinyal
pelaksanaan , sinyal set point dan sinyal ganguan sebagai fungsi dari waktu. Diagram ini dapat dicetak
setiap saat. Sedangkan sampel sinyal dan parameter kontrol dapat disimpan dalam file, dalam format
ASCLL atau dicetak.

Konfigurasi Sistem Pengendali


1. Pengendali umpan maju
Logika kerjanya alat pengendali melakukan tindakan sebelum gangguan memberikan
akibat pada proses. Umumnya mempergunakan pengatur (controller) serta aktuator
kendali (control actuator) yang berguna untuk memperoleh respon sistem yang baik.
Sistem kendali ini keluarannya tidak diperhitungkan ulang oleh kontroler. Suatu keadaan
apakah plant benar-benar telah mencapai target seperti yang dikehendaki masukan atau
referensi, tidak dapat mempengaruhi kinerja kontroler.

Gambar 2.1 Sistem pengendalian umpan maju

2. Pengendali umpan balik


Logika kerjanya alat pengendali melakukan tindakan setelah gangguan memberikan
akibat pada proses. sistem kendali ini memanfaatkan variabel yang sebanding dengan
selisih respon yang terjadi terhadap respon yang diinginkan.
Gambar 2.1 Sistem pengendalian umpan balik

3. Pengendali Interensial
Yaitu jenis pengendali yang menggunakan hasil pengukuran sekunder untuk mengatur
peubah pengendalinya, misalnya untuk kasus pengaturan level. Hasil pengukuran yang
dikontrol adalah aliran masuk dan keluar.

Anda mungkin juga menyukai