“PENGUKURAN ALIRAN”
Disusun oleh :
Kelompok II
Kelas 1 KC
Berlianita Putri Irani 061530400996
Meiriska Wulandari 061530401003
Doddy Herryanto 061530402177
Ikke Febri Yenika 061530402178
M. Arief Rachman 061530402179
Instruktur :
Yuniar,S.T.,M.T.
Pada kesempatan kali ini kami akan membahas prinsip kerja instrumen
pengukuran aliran dan aplikasinya di industri, dan kami berharap dari
pembahasan yang kami paparkan teman-teman mampu untuk :
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Laju aliran dapat dinyatakan baik dalam satuan volume atau pun dalam
satuan massa. Beberapa satuan aliran yang umum digunakan ialah :
1 kaki kubik standar permenit ( standard cubic centimeter per minute = scfm)
Viskositas
Densitas
Densitas didefinisikan sebagai massa per unit volume. Densitas air pada
32oF dan tekanan 1 atm adalah 62,42 pounds perkubik foot (1 b/ft3). Densitas
cairan berubah sesuai dengan perubahan temperatur sedangkan perubahan
tekanan dapat diabaikan kecuali pada tekanan yang sangat tinggi.
Densitas gas dan uap berpengaruh besar terhadap perubahan tekanan dan
temperatur. Kebanyakan pengukuran aliran di buat berdasarkan pengukuran
volume, juga densitas fluida harus diketahui atau diukur untuk menentukan
aliran massa sebenarnya.
Specific Gravitasi
Kompressibilitas
Temperatur
UNIT ALIRAN
Unit digunakan untuk mendapatkan aliran yang diukur dapat dipisahkan dari beberapa
tipe yang tergantung bagaimana informasi diperlukan dalam proses khusus. Secar umum
dideskripsikan
Volume aliran rata – ratadinyatakan sebagai volume yang dibawa setiap unit waktu. Unit
yang dipakai adalah : gallons/min, m3/hr, ft3/hr.
Kecepatan aliran. Ditunjukan sebagai jarak pengngkutan cairan yang dibawa setiap unit
waktu. Jenis unit adalah m/min, ft/min.
Dimana
Q = Volume aliran rata – rata
K = konsatanta pipa
= Beda tekanan Restriction
Konstanta K tergantung banyak factor, meliputi tipe cairan, ukuran pipa, kecepatan aliran,
temperature dan lainnya.
Gambar 5.27 menunjukan 3 bagian metode. Menarik untuk diperhatikan bahwa
informasi aliran mempunyai konversi untuk tekanan, kita sekarang mengerjakan satu metode
dari pengukuran tekanan, yang mana mungkin sebagai translasi pergeseran diukur dengan
pergeseran transducer sebelum selesainya sinyal yang didapat digunakan dalam proses
control loop. Pada umumnya metode pengukuran jatuh tekanan digunakan tekanan transducer
yang berbeda seperti ditunjukan gambar 5.23. Ini sering dikatakan dengan nama DP cell.
Q = WR/ L
Dimana
Q = aliran dalam kg/min
W = berat materi dari bagian panjang L
R = Kecepatan conveyer dalam m/min
L = panjang susunan berat dalam m
TRANSDUCER ALIRAN
Dalam contoh cara kerja seperti gambar 5.25, itu sebagai bukti bahwa pembuka hopper, dan
susunan berat. Susunan berat menjadi bentuk pengukuran dari rata – rata aliran yang
dideterminasi, meskipun kita telah melihat bahwa pengukuran aliran berubah menjadi
pengukuran berat. Dalam kasus ini kita mempunyai asumsi bahwa berat ini diukur
sebagai load cell, yang mana kemudian menjadi pengukuran tegangan gage.
F=m.a
Dimana
F = gaya ( kg . detik2 /m )
m = massa material ( kg )
a = percepatan ( m/s2 )
Aliran fluida gas melewati pipa atau saluran biasanya dengan cara
mengkonversikan informasi aliran menjadi tekanan. Meter-meter yang
diperdagangkan biasanya menyatakan aliran dalam laju aliran volume pada
kondisi standar 1 atm dan 20⁰C. Adapun contoh peranti pengukur aliran gas
antara lain
Meter gas turbine banyak digunakan untuk pengukuran gas bahan bakar
dan gas lainnya.
b.Shunt Flowmeter