Anda di halaman 1dari 11

INTRUMENTASI DAN TEKNIK PENGUKURAN

“PENGUKURAN ALIRAN”

Disusun oleh :
Kelompok II
Kelas 1 KC
Berlianita Putri Irani 061530400996
Meiriska Wulandari 061530401003
Doddy Herryanto 061530402177
Ikke Febri Yenika 061530402178
M. Arief Rachman 061530402179
Instruktur :
Yuniar,S.T.,M.T.

JURUSAN D III TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2015
Pengukuran Aliran

Tujuan Instruksi khusus :

Pada kesempatan kali ini kami akan membahas prinsip kerja instrumen
pengukuran aliran dan aplikasinya di industri, dan kami berharap dari
pembahasan yang kami paparkan teman-teman mampu untuk :

A. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi aliran

B. menjelaskan prinsip kerja instrumen pengukur aliran cair dengan bantuan


gambar minimal 5 buah

C. Menjelaskan prinsip kerja instrumen pengukur aliran padat dengan


bantuan gambar

D. Menjelaskan prinsip kerja instrumen pengukur aliran gas dengan bantuan


gambar

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Pengukuran aliran merupakan pengukur variabel proses yang banyak


digunakan dalam proses industri kimia. Pengukuran aliran melibatkan hampir
semua segi proses industri. Kondisi pengukuran yang muncul dan jenis material
yang mengalir sangat berlainan, mengakibatkan semakin banyak nya jenis
metoda pengukuran aliran seperti aliran cair, padat, dan gas.

1.2 Prinsip Pengukuran

Secara umum metoda pengukuran adalah tekanan diferensial atau tekanan


head yang memanfaatkan elemen restriksi ( orifice, venturidan sebagainya )
dalam hal- hal tertentu, pengukuran aliran memerlukan ketepatan yang sangat
tinggi. Sedang dalam hal-hal lain mungkin pengukuran kasarsaja sudah
memadai. Pemilihan instrumen yang tepat untuk sesuatu penerapan tertentu
bergantung pada berbagai variable termasuk diantaranya biaya pada berbagai
operasi industri

Laju aliran dapat dinyatakan baik dalam satuan volume atau pun dalam
satuan massa. Beberapa satuan aliran yang umum digunakan ialah :

*Untuk aliran cair

1 galon permenit (gpm) = 231 inchi kubik permenit (in^3/min)

= 63,09 sentimeter kubik persekon (cm^3/s)

1 Liter permenit = 0.26417 galon / menit (gpm)

= 1000 sentimeter kubik/ menit (cm^3/menit)

*Untuk aliran padat

1 kaki kubik standar permenit = 0,07513 pon-massa permenit (Ibm/min)

= 0,54579 gram persekon (gr/s)

*Untuk aliran gas (1atm, 20derajat)

1 sentimeter kubik standar/menit ( standard cubic centimeter/minute = sccm)

1 kaki kubik standar permenit ( standard cubic centimeter per minute = scfm)

1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aliran

Beberapa karakteristik fluida dan aliran fluida harus diketahui untuk


memilih metoda terbaik dalam pengukuran aliran. Karakteristik dan sifat fisika
harus dipertimbangkan seperti viskositas, densitas, spesifik gravitasi,
kompressibilitas, temperatur, dan tekanan.

Viskositas

` Viskositas didefinisikan sebagai satu ukuran kuantitatif dari suatu


ketahanan fluida terhadap deformasi (shear stress). Fluida yang mengalir
dengan bebas mempunyai viskositas yang rendah. Fluida yang kelihatan
menahan bebas aliran adalah fluida dengan viskositas tinggi.

Viskositas dari suatu fluida tergantung pada temperatur dan tekanan.


Viskositas cairan umumnya turun dengan naiknya temperatur dan pengaruh
tekanan terhadap viskositas cairan sangat kecil. Viskositas gas naik dengan
normal sebanding dengan naiknya temperatur dan pengaruh viskositas gas akan
berarti pada tekanan tinggi.

Densitas

Densitas didefinisikan sebagai massa per unit volume. Densitas air pada
32oF dan tekanan 1 atm adalah 62,42 pounds perkubik foot (1 b/ft3). Densitas
cairan berubah sesuai dengan perubahan temperatur sedangkan perubahan
tekanan dapat diabaikan kecuali pada tekanan yang sangat tinggi.

Densitas gas dan uap berpengaruh besar terhadap perubahan tekanan dan
temperatur. Kebanyakan pengukuran aliran di buat berdasarkan pengukuran
volume, juga densitas fluida harus diketahui atau diukur untuk menentukan
aliran massa sebenarnya.

Specific Gravitasi

Spesifik gravitasi fluida adalah perbandingan berat pada satu standar.


Standar untuk cairan atau padatan adalah air (s.g = 1.0) pada 4 oC atau 60oF.
Spesifik gravity tidak mempunyai satuan. Standar untuk gas dan uap adalah
udara (s.g = 1.0) pada 60oF dan tekanan 1 atm. Penggunaan dari spesifik gravity
adalah sebagai karakteristik Suatu zat yang penting untuk pertimbangan aliran
fluida adalah densitas fluida.

Kompressibilitas

Kompressibilitas didefinisikan sebagai suatu sifat fluida yang peka


terhadap perubahan suhu dan tekanan. Untuk fluida cair sifat kompressibilitas
tidak terlalu berpengaruh terhadap pengukuran aliran cairan, kecuali pada
perubahan tekanan yang sangat tinggi. Pada pengukuran aliran gas, sifat
kompressibilitas sangan mempengaruhi hasil pengukuran. Faktor
kompressibilitas merupakan fungsi berat molekul, temperatur, dan tekanan.

Temperatur

Perubahan temperatur dapat mempengaruhi viskositas, densitas, dan


kompressibilitas. Secara umum pada pengukuran aliran diasumsikan temperatur
konstan karena proses ini selalu di kontrol secara komputerisasi.
Tekanan

Pengaruh perubahan tekanan selalu berhubungan dengan densitas,


specific gravitasi, dan kompressibilitas. Untuk fluida cair perubahan tekanan
tidak berpengaruh terhadap pengukuran. Untuk fluida gas perubahan tekanan
sangat berpengaruh terhadap pengukuran gas dan pengukuran uap.

1.4 TRANDUSER ALIRAN


Pengukuran dan control aliaran dapat dikatakan sebagai inti dari proses industri.
Berlangsungnya proses operasi manufaktur melibakan pergerakan dari bagian tak terpakai
materi, produk dan limbah yang dihasilkan dalam proses . Semua fungsi itu dapat dikatakan
sebagai aliran, meski bergerak secara otomatis melalui susunan garis atau melalui sebuah
pipa metilklorida.

1.4.1 Aliran Cairan


Pengukuran aliran cairan banyak digunakan pada proses industri. Pada bahasan ini
akan diuraikan prinsip-prinsip aliran.

UNIT ALIRAN
Unit digunakan untuk mendapatkan aliran yang diukur dapat dipisahkan dari beberapa
tipe yang tergantung bagaimana informasi diperlukan dalam proses khusus. Secar umum
dideskripsikan
Volume aliran rata – ratadinyatakan sebagai volume yang dibawa setiap unit waktu. Unit
yang dipakai adalah : gallons/min, m3/hr, ft3/hr.
Kecepatan aliran. Ditunjukan sebagai jarak pengngkutan cairan yang dibawa setiap unit
waktu. Jenis unit adalah m/min, ft/min.

Hubungan ini dalam kaitan volume rata – rata adalah


V = Q/A
Dimana
V = kecepatan aliran
Q = Volume aliran rata – rata
A = Bagian melintang dari pembawa ( pipa dan sejenisnya )
3. Massa atau berat dari aliran rata – rata. Ditunjukan sebagai massa atau berat aliran
setiap unit waktu. Jenis unit adalah kg/hr, lb/hr.
Hubungan ini dalam volume rata – rata adalah
F = PQ
Dimana
F = massa atau berat aliran rata – rata
P = kerapatan massa atau kerapatan berat
Q = Volume aliran rata –rata

PRINSIP ALIRAN PIPA


Aliran rata – rata dari cairan didalam pipa pada dasarnya adalah tekanan gaya cairan
kepipa. Dalam gambar 5.26, aliran yang masuk pipa, p, dibawa dengan tekanan dalam pipa,
tetapi tekanan ini disebabkan oleh berat cairan ditangki, karena tinggi, h ( head ). Tekanan
dicari dari persamaan ( 5-24 ) atau ( 5-25 ). Banyak jenis factor menyebabkan adanya
kenyataan produksi aliran rata – rata tekanan, masukan kekentalan cairan, ukuran pipa,
roughness pipa ( friction ), turbulansi dari aliran caoir dan lainnya.

RESTRICTION FLOW TRANSDUCER


Salah satu metode yang paling umum dari pengukuran aliran cairan dalam pipa dibuat
dengan memasukan restriction dalam pipa dan mengukur jatuh tekanan yang dihasilkian dari
jalur restriction. Ketika restriction ditempatkan dalam pipa. Kecepatan dari fluida
menyebabkan penambahan restriction, dan pengurangan tekanan kita temukan bahwa ada
hubungan antara jatuh tekanan dan rata – rata aliran sebagai penambahan aliran. Secara garis
besar dapat ditemukan persamaan dalam bentuk
Q=K

Dimana
Q = Volume aliran rata – rata
K = konsatanta pipa
= Beda tekanan Restriction
Konstanta K tergantung banyak factor, meliputi tipe cairan, ukuran pipa, kecepatan aliran,
temperature dan lainnya.
Gambar 5.27 menunjukan 3 bagian metode. Menarik untuk diperhatikan bahwa
informasi aliran mempunyai konversi untuk tekanan, kita sekarang mengerjakan satu metode
dari pengukuran tekanan, yang mana mungkin sebagai translasi pergeseran diukur dengan
pergeseran transducer sebelum selesainya sinyal yang didapat digunakan dalam proses
control loop. Pada umumnya metode pengukuran jatuh tekanan digunakan tekanan transducer
yang berbeda seperti ditunjukan gambar 5.23. Ini sering dikatakan dengan nama DP cell.

OBSTRUCTION FLOW TRANSDUCER


Operasi lain dari aliran transducerdihasilkan dengan efek aliran atas sebuah tempat
obstruction dalam aliran. Dalam rotameter, obstruction bergerak keatas secara vertical secara
berkolom. Gaya angkat, dan jarak pada gejolak keatas dalam kolom, adalah sebanding
dengan aliran rata – rata. Gaya angkat dihasilkan dengan perbedaan tekanan yang ada pada
perpindahan arus, sejak terjadi restriction dalam aliran. Jenis ini dari aliran transducer
digunakan juga untuk cairan dan gas. Pergerakan aliran vane meter mempunyai
target vane dalam daerah aliran, yang akan dirotasikan keluar aliaran sebagai pertambahan
kecepatan aliran. Sudut dari vanemerupakan pengukuran dari aliran rata – rata. Jika
rotasi vane shaft di tambahkan dalam sebuah sudut pengukuran transducer, aliran rata – rata
dapat diukur menggunakan aplikasi proses control. Tipe turbin dari flow meter di hasilkan
karena susunan putaran bebas turbin dalam aliran. Rata – rata rotasi dari turbin sebanding
aliran rata – rata. Jika turbin di masukan dalam tachometer, sinyal elektrik yang sesuai dapat
dihasilkan. Seluruh metode tersebut adalah merupakan pengukuran aliran, sangat diperlukan
untuk menghadirkan substansi obstruction dalam aliran yang ada sebagai bagian kerja
pengukuran aliran. Alasannya, untuk keadaan ini digunakan salah satu circumstances dimana
sebuah obstruction tidak dapat menyebabkan beberapa yang tidak diharapkan reaksinya
dalam system aliran. Hal ini diilkustrasikan dalam gambar 5.28
1.4.2 Pengukuran Aliran Padat
Pengukuran aliran padat yang paling biasa terjadi ketika materi dalam bentuk partikel
kecil, seperti materi bubuk atau serbuk, dibawa dengan sebuah system sabuk converyor atau
dengan beberapa host materi lain. Sebagai contoh, jika materi padat disisipkan dalam
sebuah host cair, kombinasi ini dinamakan slurry, yang dipompa kedalam pipa seperti sebuah
cairan. Kita pertimbangkan system conveyor dan menjadikan slurrydiperlakukan sebagai
aliran.

KONSEP ALIRAN CONVEYOR


Sebagai objek padat , aliran selalu dikatakan mempunyai spesifikasi massa atau berat
setiap unit wktu yang dibawa denagan system conveyor. Unit akan menjadi banyak bentuk,
sebagai contoh, kg/min, lb/min. Untuk membuat pengukuran dari aliran itu hanya diperlukan
bentuk berat kuantitas dari materi atas beberapa panjang yang pasti dari
system conveyer bergerak mengikuti perkiraan dari rata – rata aliran materi

Q = WR/ L
Dimana
Q = aliran dalam kg/min
W = berat materi dari bagian panjang L
R = Kecepatan conveyer dalam m/min
L = panjang susunan berat dalam m

TRANSDUCER ALIRAN
Dalam contoh cara kerja seperti gambar 5.25, itu sebagai bukti bahwa pembuka hopper, dan
susunan berat. Susunan berat menjadi bentuk pengukuran dari rata – rata aliran yang
dideterminasi, meskipun kita telah melihat bahwa pengukuran aliran berubah menjadi
pengukuran berat. Dalam kasus ini kita mempunyai asumsi bahwa berat ini diukur
sebagai load cell, yang mana kemudian menjadi pengukuran tegangan gage.

Pengukuran ini ditunjukkan pada persamaam berikut ini :

F=m.a
Dimana
F = gaya ( kg . detik2 /m )
m = massa material ( kg )
a = percepatan ( m/s2 )

1.4.3 PENGUKURAN ALIRAN GAS

Aliran fluida gas melewati pipa atau saluran biasanya dengan cara
mengkonversikan informasi aliran menjadi tekanan. Meter-meter yang
diperdagangkan biasanya menyatakan aliran dalam laju aliran volume pada
kondisi standar 1 atm dan 20⁰C. Adapun contoh peranti pengukur aliran gas
antara lain

a.Meter Gas Turbine

Meter gas turbine banyak digunakan untuk pengukuran gas bahan bakar
dan gas lainnya.

i. Prinsip kerja turbin meter gas


Prinsip kerja turbine meter adalah ketika fluida gas mengalir melalui pipa
diasumsikan profil aliran yang diinginkan bergerak seragam dengan kecepatan
terbesar dekat pusat pipa profile aliran swirl turbulensi dan asimetri yang tidak
dikehendaki sebelum gas mencapai rotating turbine. Fluida gas melalui
meter berbenturan dengan turbine blade yang bebas berputar pada suatu poros
sepanjang garis pusat dari turbin housing. Dynamic force dari gas yang
mengalir menyebabkan rotor berputar. Turbine wheel dipasang di shaft utama
dengan bantalan khusus, presisi dan friksinya rendah. Turbine wheel mempunya
i helical blades yang besudut tertentu dengan arah flow. Gas terkondisi dan tera
kselerasi menggerakan turbine wheel dengan angular velocity yang proporsional
dengangas velocity. Rotasi turbine wheel pada akhirnya menggerakan
mechanical counter di index head yang dihubungkan secara mekanis.

Gambar di bawah ini merupakan bagian – bagian dari turbine meter.


1. Body turbine meter
2. Straightening vane
3. Turbine wheel
4. Magnetic copling
5. Totaliser Counter

Pada gambar di atas menunjukkan prinsip aliran aksial pada meter


gas turbin. Aliran tersebar disepanjang badan meter dan bagian dalam di tengah
saluran gas di pasang disuffer untuk menaikkan kecepatan aliran gas dan
melewati multi-bladed rotor. Blade rotor akan di putar sesuai dengan kecepatan
gas sehingga bleda motor tadi menggerakan elemen pengukur yaitu jarum
penunjuk pada skala. Indeks dikalibrasi oleh rotor melalui roda gigi yang sesuai
.Meter gas turbin tersedia dalam ukuran dari 2 sampai 12 inci diameter pipa dan
kecepatan aliran diatas 150.000 ft^3/hr(4500m^3/hr).

b.Shunt Flowmeter

Instrumentasi pengukuran aliran yang lainnya adalah shunt flowmeter


dan banyak digunakan secara luas untuk pengukuran aliran steam dan gas.

Gas mengalir memalui badan meter, sebagian aliran di belokkan


untuk menggerakan kipas dan memutarkan bantalan jawel .sebagian lagi untuk
memutarkan blade. Kecepatan rotasi sebanding dengan kecepatan aliran.
Flowmeter tersedia 2 inci(50mm).

Anda mungkin juga menyukai