BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan Kuliah Kerja Praktek ini adalah untuk
mengimplementasikan algoritma end of file untuk mengenkripsi resep makanan ke
dalam file berformat JPEG agar tidak terlihat dan diambil oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab.
4. Batasan Masalah
Agar pembahasan ini sesuai dengan materi yang di ajukan pada laporan
Kuliah Kerja Praktek ini, maka akan diberikan batasan masalah sebagai berikut:
a. Algoritma steganografi yang digunakan pada laporan adalah algoritma
End of File.
b. Aplikasi ini hanya digunakan untuk proses enkripsi dan dekripsi pada citra
digital berformat JPEG.
c. Aplikasi bahasa pemrograman yang digunakan yaitu bahasa
pemrograman Java.
5. Metode Penelitian
a. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan cara melakukan peninjauan terhadap
buku, jurnal, wawancara narasumber dan dari hasil penelitian resmi lainnya yang
kemudian akan di gunakan untuk membangun aplikasi.
b. Analisis Data
Menganalisis kebutuhan untuk perancangan aplikasi yang disertai dengan analisis
terhadap data-data yang diperlukan, algoritma End of File dan teknik-teknik yang
akan digunakan di dalam pembangunan aplikasi.
c. Perancangan Sistem
Pada tahap ini di lakukan pembuatan flowchart, dan desain tatap muka user
interface aplikasi lalu di lanjutkan dengan perancangan desain fisik dan struktur
kerja aplikasi.
d. Implementasi
Merupakan tahapan untuk melakukan implementasi dari hasil analisa dan
perancangan desain sistem aplikasi yang mampu menyisipkan resep makanan
berupa text ke dalam citra digital berformat JPEG menggunakan algoritma
steganografi End Of File.
e. Pengujian Sistem
Metode ini dilaksanakan dengan melakukan pengujian terhadap gambar yang
telah disisipi pesan dengan melihat kriteria penyembunyian pesan, yaitu
imperceptibility recovery dan fidelity. Pada pengujian imperceptibility,
keberadaaan pesan harus tidak terdeteksi oleh indra manusia. Pada pengujian
recovery, pesan yang disembunyikan harus dapat diungkap kembali. Sedangkan
fidelity, mutu citra penampung tidak jauh berubah setelah penambahan
stegotext.
3
6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama. Dimana
tiap babmerupakan satu kesatuan, dengan beberapa perincian sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini merupakan uraian bagaimana awal mula pembuatan laporan
yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
ruang lingkup/batasan masalah, metode penelitian dan sistematika
penulisan laporan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini akan memuat kesimpulan secara umum dari uraian pada bab-
bab sebelumnya mengenai aplikasi yang dikembangkan serta saran dari
penulis agar aplikasi ini dapat berjalan lebih baik di lain hari.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Steganografi
a. Sejarah Steganografi
Cerita lain masih juga berasal dari zaman Yunani kuno. Medium tulisan pada
saat itu adalah papan yang dilapisi lilin dan tulisan ditulisi dipapan tersebut.
Demeratus, perlu menyampaikan pesan kepada Sparta bahwa Xerxes bermaksud
untuk menginvasi Yunani. Agar pesan yang dikirimnya tidak diketahui keberadaannya,
Demeratus melapisi lagi papan tulisannya dengan lilin. Papan tulisan yang terlihat
masih kosong inilah yang dikirim ke Sparta. Tinta yang tidak nampak merupakan
salah satu metode yang populer dalam bidang steganografi pada masa itu.
Bangsa Romawi telah menggunakan tinta yang tidak nampak ini untuk menulis
pesan di antara baris-baris pesan yang ditulis dengan tinta biasa. Tinta yang tidak
nampak ini dapat terbuat dari sari jeruk atau susu. Ketika dipanaskan, warna tinta
yang tidak tampak akan menjadi gelap dan tulisannya akan menjadi dapat terbaca.
Tinta yang tidak tampak ini juga digunakan pada saat Perang Dunia II.
Steganografi terus berkembang selama abad kelima belas dan keenam belas.
Pada masa itu, banyak penulis buku yang enggan mencantumkan namanya karena
takut akan kekuatan penguasa pada saat itu. Pengembangan lebih jauh lagi mengenai
steganografi terjadi pada tahun 1883 dengan dipublikasikannya kriptografi militer oleh
Auguste Kerckhoffs.
b. Pengertian Steganografi
bahwa ada pesan kedua. Secara umum, teknik steganografi yang baik harus memiliki
visual / imperceptibility statistik yang baik dan payload yang cukup (Kekreet al, 2008).
c. Kriteria Steganografi
Kriteria yang harus di perhatikan dalam steganografi yang baik dapat di nilai
dari beberapa faktor yaitu :
1. Capacity
Kapasitas atau daya tampung suatu file cover merupakan persyaratan yang harus
diperhatikan dalam Steganografi. Hal ini adalah faktor utama yang harus
diketahui dalam penumpangan informasi ke dalam suatu cover agar file tersebut
tidak rusak maka informasi yang ditumpangkan harus lebih kecil.
2. Imperceptibility
Imperceptibility berarti tidak menimbulkan kecurigaan. Hal ini sangat penting
dalam melakukan komunikasi agar keberadaan komunikasi tersebut dapat
dirahasiakan.
3. Ketahanan (Robustness)
Robustness berarti kekuatan suatu hasil embedding terhadap adanya manipulasi
ataupun attack. Jika memiliki tingkat robustness yang baik maka informasi yang
ditumpangkan tidak akan mengalami kerusakan berat.
4. Fidelity
Mutu citra penampung tidak jauhberubah. Setelah penambahan data rahasia,
citra hasil steganografi masih terlihat dengan baik. Pengamat tidak mengetahui
kalau di dalam citra tersebut terdapat data rahasia.
5. Recovery
Data yang disembunyikan harusdapat diungkapkan kembali ( recovery). Karena
tujuan steganografi adalah data hiding, maka sewaktu-waktu data rahasia di
dalam citra penampung harus dapat diambil kembali untuk digunakan lebih lanjut.
6. Imprecitbility
Kebradaan pesan rahasia dalam media penampung tidak dapat di deteksi oleh
inderawi. misalnya, jika covertext berupa citra, maka penyisipan pesan membuat
citra stegotext sukar di bedakan oleh mata dengan covertext-nya. jikacovertext
berupa audio (misalnya berkas file mp3, wav,midi, dsb) , maka indra telinga tidak
dapat mendeteksi perubahan pada file stegotext-nya.
6
d. Kegunaan Steganografi
menyimpannya dalam hard disk, mereka dapat menyembunyikan hobi buruk mereka
tersebut melalui steganografi. Begitu pula dengan masalah terorisme, steganografi
dapat digunakan oleh para teroris untuk menyamarkan komunikasi mereka dari pihak
luar.
e. Tujuan Steganografi
Tujuan dari steganografi adalah merahasiakan atau menyembunyikan
keberadaan pesan yang tersembunyi atau sebuah informasi. Dalam prakteknya,
kebanyakan pesan disembunyikan dengan membuat perubahan tipis terhadap data
digital lain yang isinya tidak akan menarik perhatian dari penyerang potensial, sebagai
contoh sebuah gambar yang terlihat tidak berbahaya. Perubahan ini bergantung pada
kunci (sama pada kriptografi).
f. Klasifikasi Steganografi
1. Technical Steganography
Teknik ini menggunakan metode sains untuk menyembunyikan pesan.
Contohnya adalah penyembunyian pesan dalam chip mikro.
2. Linguistic Steganography
Teknik ini menyembunyikan pesan dengan cara yang tidak lazim. Teknik ini
terbagi menjadi dua bagian yaitu Semagrams dan Open Codes.
Di dalam steganografi citra digital ini, hidden text atau embedded message
yangdimaksudkan adalah adalah teks yang akan disisipkan ke dalam covertext atau
coverobject yaitu file citra digital yang digunakan sebagai media penampung pesan
yang akandisisipkan. Dari hasil encoding atau embedding pesan kedalam file citra
akan dihasilkan stegotext atau stego-object yang merupakan file citra yang berisikan
pesan embedding.
covertext
Encoding Decoding
Hiddentext Stegotext Hiddentext
key
key
h. Media Steganografi
Namun pada metode EOF tidak dapat menyisipkan pesan berukuran sangat besar
karena dapat membuat file citra berubah dan mencurigakan, baiknya pesan tidak
terlalu besar agar tidak mencurigakan.
Misalnya pada sebuah citra skala keabuan 6x6 piksel disisipkan pesan yang
10
Pada akhir data gambar akan di berikan suatu penanda data gambar dan pesan,
dalam contoh tanda sebagai berikut :
3. Pengolahan Citra
a. Pengertian Citra
Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu
objek .(Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik
berupa foto, bersifat analog berupa sinya-sinyal video seperti gambar pada monitor
televisi atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan pada suatu media
penyimpanan. Citra mempunyai karakteristik yang tidak di miliki oleh data teks, yaitu
penuh dengan informasi. Seperti peribahasa yang berbunyi a picture worth a
thousand words Sebuah gambar bermakna lebih dari seribu kata. Maksudnya tentu
sebuah gambar lebih banyak memberi informasi dari pada di sajikan dalam bentuk
kata kata . (Sutoyo, 2009: 10).
1) Citra Analog
11
Citra analog adalah citra yang bersifat continue (lanjutan) , seperti gambar
pada monitor televisi, foto sinar X, foto yang tercetak dikertas foto, lukisan,
pemandangan alam, hasil CT scan dan lain sebagainya. Citra analog tidak dapat
dipresentasikan dalam komputer sehingga tidak bisa diproses di komputer secara
langsung. Oleh sebab itu, agar citra ini dapat diproses di komputer, proses
konversi analog ke digital harus dilakukan terlebih dahulu. Citra analog dihasilkan
dari alat-alat analog diantaranya adalah video kamera analog, kamera foto
analog, Webcam, Sensor rontgen untuk foto thorax, sensor dan lain-lain.
2) Citra Digital
Citra digital dapat diartikan sebagai fungsi dua variabel, f(x,y), dimana x
dan y adalah posisi koordinat sedangkat f merupakan amplitudo pada posisi
(x,y) yang sering di kenal sebagai intensitas atau grayscale. Resolusi piksel
merupakan perhitungan jumlah piksel dalam sebuah citra digital. Sebuah citra
dengan tinggi N piksel dan lebar M piksel berarti memiliki resolusi sebesar N x
M[10]. Citra digital N x M mempunyai NM buah piksel. Citra keabuan (gryscale)
merupakan citra yang hanya memiliki satu nilai kanal pada setiap pikselnya,
dengan kata lain nilai bagian RED = GREEN = BLUE, jumlah warna pada citra
keabuan adalah 256, karena citra keabuan jumlah bitnya adalah 8, sehingga
jumlah warnanya adalah 28 = 256, nilainya berada pada jangkauan 0-255
(Edisuryana, 2013).
1) Bitmap (BMP)
12
Tipe file BMP umum digunakan pada sistem operasi Windows dan
OS/2. Kelebihan tipe file BMP adalah dapat dibuka oleh hampir semua
program pengolah gambar. Baik file BMP yang terkompresi maupun tidak
terkompresi, file BMP memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada
tipe-tipe yang lain.
Tipe file JPG sangat sering di gunakan untuk web atau blog. File
JPG menggunakan teknik kompresi yang menyebabkan kualitas gambar
turun ( lossy compression). Setiap kali menyimpan ke tipe JPG dari tipe
lain, ukuran gambar biasanya mengecil, tetapi kualitasnya turun dan tidak
dapat di kembalikan lagi. Ukuran file BMP dapat turun menjadi
sepersepuluhnya setelah dikonversi menjadi JPG. Meskipun dengan
penurunan kualitas gambar, pada gambar-gambar tertentu (misalnya
pemandangan), penurunan kualitas gambar hamper tidak terlihat mata.
Pada citra digital dengan tipe biner, setiap piksel pada citra hanya memiliki
dua nilai saja yaitu 0 dan 1. Nilai 0 mewakili warna hitam dan nilai 1 mewakili
warna putih. Karena hanya memiliki 2 nilai yang mungkin untuk setiap piksel,
maka setiap piksel hanya memiliki ukuran 1 bit saja. Citra dengan tipe biner
seperti ini akan sangat efisien dalam proses penyimpanannya. Berikut adalah
contoh tipe citra biner, dimana warna putih mewakili piksel tepi dan warna hitam
mewakili latar belakang.
Kebanyakan citra warna hanya memiliki sebagian kecil dari 16 juta warna
yang mungkin. Untuk kenyamanan dalam menyimpanan dan penangan berkas
file, citra warna bertipe index mempunyai sebuah peta warna yang terkait indeks
warna, yang hanya menyimpan daftar semua warna yang digunakan pada citra
tersebut. Setiap piksel pada citra warna berindeks mempunyai nilai yang tidak
mewakili warna yang diberikan (seperti pada citra warna RGB), tetapi nilai
tersebut hanya mewakili sebuah indeks warna ,yang mana representasi warna
tersebut tersimpan pada peta warna. Berikut contoh sebuah citra warna
berindeks.
4. Tinjauan Pustaka
15
BAB III
16
a. Identifikasi masalah
Cafe Kopikont adalah jenis usaha mandiri yang pada saat ini sedang
memperluas lingkup usaha mereka dengan membuka cabang baru. Karena Cafe
Kopikont adalah jenis usaha mandiri sehingga mereka memiliki resep tersendiri bagi
menu-menu yang mereka sediakan bagi pelanggan. Namun terdapat kendala di
dalam proses pengiriman dokumen ke cabang baru tersebut. Kendala ini berupa
keamanan resep saat proses pengiriman yang dianggap masih kurang aman dari
pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk mengatisipasi hal tersebut, maka
penulis berupaya membuat aplikasi steganografi yang bertujuan untuk menyisipkan
data dokumen pada suatu gambar yang dapat membantu pihak Cafe Kopikont di
dalam menjaga kerahasiaan dokumen pada saat pengiriman.
b. Pemecahan masalah
Dari permasalahan yang telah dijelaskan di atas, dibuatlah aplikasi
Steganografi yang mampu menjaga kerahasiaan dari sebuah data, sehingga
keberadaannya tidak dapat diketahui oleh siapapun kecuali yang pihak yang
berkepentingan. Aplikasi ini nantinya akan menyisipkan data resep ke dalam sebuah
citra image sehingga keberadaan dokumen akan sulit diketahui.
Dengan menggunakan aplikasi ini, diharapkan keamanan data dokumen dari
pihak-pihak tidak bertanggung jawab pada saat proses pengiriman akan terjaga dan
data dokumen bisa diakses oleh pihak yang berwenang.
a. Pengumpulan Kebutuhan
17
3. Perancangan Aplikasi
Aplikasi steganografi yang telah diusulkan terdiri dari menu profil, embed, retrieve,
helpdan about. Selain menu-menu di atas, terdapat juga tombol exit yang digunakan
untuk menutup aplikasi.
Untuk melihat perihal Cafe Kopikont, pengguna dapat memilih menu profil. Untuk
melakukan penyisipan file resep ke dalam gambar, pengguna dapat memilih menu
embed. Ketika melakukan penyisipan file dokumen, pengguna di haruskan memilih data
rahasia dengan ukuran maksimal 1 megabyte lalu memilih cover image untuk file.
Langkah selanjutnya adalah user memilih folder untuk output. Setelah melakukan semua
langkah diatas, user dapat memilih tombol Embed File dan proses encode bisa berjalan.
Sedangkan untuk mengambil file yang telah disisipkan ke dalam gambar, user dapat
memilih tombol retrieve. User memilih file gambar yang telah disisipkan file dokumen
18
kemudian memilih folder untuk output kemudian memilih tombil retrieve file. Di dalam
aplikasi ini juga disediakan menu help untuk mengarahkan user di dalam menggunakan
aplikasi ini.
4. Rancangan Layar
Sebelum aplikasi dibuat, diperlukan rancangan layar yang disesuaikan dengan
kebutuhan user sehingga memudahkan programmer di dalam membuat user interface
karena mempunyai rujukan untuk membangun aplikasi. Rancangan layar pada suatu
aplikasi sangat penting, karena semua kontrol yang di lakukan user pada saat program
selesai semua berawal disini. Maka dari itu rancangan layar ini dibuat semudah mungkin
untuk memudahkan User di dalam memahami aplikasi ini. Adapun bentuk interface dari
aplikasi sebagai berikut:
3. Berikut adalah tampilan antar muka dari form retrieve file untuk memilih
tempat penyimpanan dari file rahasia yang telah diekstrak dari file cover.
3. Berikut adalah rancangan layar dari sub-menu helpi yaitu form help
retrieve.
1. Rancangan layar berikut adalah rancangan layar dari form menu about.
5. Algoritma
Untuk membangun aplikasi steganografi End of File ini, dibutuhkan algortima di
dalam mempermudah perancangan program. Berikut dijabarkan algoritma dari masing-
masing proses.
a. Algoritma Login
Alur dari proses yang terjadi pada form login dapat dilihat pada algoritma di
bawah ini.
6. Flowchart
Di dalam menggambarkan urutan proses pada aplikasi ini, digunakan flowchart
untuk menjelaskan alur proses yang terjadi, serta algoritma untuk mempermudah di
dalam pembuuatan perancangan program, flowchart dan algoritma di bawah ini
menjabarkan cara kerja program untuk menjelaskan proses dalam program, Dibawah ini
akan digambarkan flowchart dan algoritma masing-masing proses.
a. Flowchart Login
32
Flowchart dibawah ini adalah gambaran alur proses yang terjadi pada menu
utama. Di menu ini user dapat mengakses menu-menu yang terdiri atas profil,
embed, retrieve, help dan about. Berikut alur proses yang terjadi pada menu utama
yang tersedia di dalam bentuk flowchart.
START
H
H
Tampil Menu
Utama
Input Menu
Ya PR
Pilih = Profil
Tidak
Ya
Pilih = Embed EF
File
Tidak
Ya
Pilih = Retrieve RF
File
Tidak
Ya
Pilih = Help HP
Tidak
Ya
Pilih = About AT
Tidak
Tidak
Ya
H Pilih = Exit END
Berikut adalah alur proses yang terjadi pada form profil yang digambarkan
dengan flowchart.
h. Flowchart Help
Pada flowchart menu help, user dapat melihat informasi mengenai cara
penggunaan dari aplikasi steganografi ini. Hal ini untuk membantu user yang
mengalami masalah di dalam mengingat cara penggunaan aplikasi ataupun
membantu user yang baru pertama kali menggunakan aplikasi ini. Di form ini
terdapat 2 menu help, yaitu help embed dan help retrieve. Berikut adalah flowchart
dari form help.
HP
HP1
Tampil
form help
Input
pilih
Pilih = Help Ya HE
Embed
Tidak
Pilih = Help Ya HR
Retrieve
Tidak
Tidak Ya H
HP1 Pilih = Exit
HE
HE1
Tampil
form help
embed
Input
pilih
Tidak Ya
HE1 Pilih = Exit H
HR
HR1
Tampil
form help
retrieve
Input
pilih
Tidak Ya
HR1 Pilih = Exit H
k. Flowchart About
Pada flowchart form about, user dapat melihat informasi pengembang dari
aplikasi ini seperti versi aplikasi, tim pengembang, tahun pembuatan, apa itu
steganografi dan tujuan pengembangan aplikasi. Pada form terdapat juga 2 menu
about yaitu, about us dan about steganografi. Berikut adalah flowchart dari form
about.
l. Flowchart About Us
Form about us menyediakan informasi seputar pengembang dari aplikasi ini.
Di bawah ini adalah flowchart dari form about us.
AU
AU1
Tampil
form
about Us
Input
pilih
Tidak Ya
AU1 Pilih = Exit H
AS
AS1
Tampil
form
about
Stego
Input
pilih
Tidak Ya
AS1 Pilih = Exit H
BAB IV
IMPELEMETASI DAN UJICOBA PROGRAM
Pada bab ini dilakukan implementasi proses penyisipan dan ekstraksi data , serta uji coba
program yang telah dibuat . tujuannya adalah untuk mengetahui kinerja aplikasi steganografi.
2. Impelmentasi program
Sistem ini berguna untuk mengetahui apakah kinerja aplikasi sudah berjalan
maksimal atau terdapat kesalahan pada aplikasi yang dibuat , maka dari itu aplikasi
harus diuji dahulu agardapat mengenal kemampuan aplikasi berjalan sesuai dengan
yang diharapkan nantinya. Padatahapan pengujian ini user yang akan langsung mencoba
karena dari seorang user tersebutmendapatkan masukan-masukan yang diharapkan
nanti agar menjadi acuan untuk menulis nantinya.
4. Uji Program
a. Uji Program Form Login
Ketka aplikasi dibuka oleh user langsung masuk ke tampilan menu login ,
user dihruskan untuk mengisi username dan password sebelum masuk ke menu
utama . Tampilan menu login dapat dilihat pada gambar 4.10
Pada form embed, user dapat melakukan proses embed file diantaranya terdapat
Fitur browser cover, browser file dan output folder. Dapat dilihat pada gambar 4.12
50
1) Pertama pada menu embed file terdapat tombol browser dimana berfungsi untuk
Memilih file cover yang nantinya akan disisipkan dengan file, ketika mengklik
Tombol browser. akan muncul menu browser untuk memilih file cover dapat dilihat
Pada gambar 4.13.
2) Selanjutnya setelah memilih file cover,terdapat tombol browser untuk memilih file
Yang nantinya akan disisipkan ke file cover. User dapat menyisipkan file sesuai
Dengan tipe file yang terdapat pada program. Dapat dilihat pada gambar 4.14 .
4) Setelah memilih tempat untuk menyimpan output, selanjutnya akan terlihat pada
Text box direktori file rahasia disimpan dan size setelah tampilan dapat dilihat
Pada gambar 4.16.
Gambar 4.16 :Form Menu Embed Setelah Dilakukan Proses Pemilihan File
53
5) Tampilan pada layar setelah semua proses dilakukan dan button embed file di
Klik dapat dilihat pada gambar 4.17.
Gambar 4.17 :Form Menu Embed Setelah Button Embed File Diklik
2) Pada form retrieve terdapat tombol browser dimana fungsinya untuk memilih
File secret yang akan dipisah antara gambar dengan file rahasia, ketika
Mengklik tombol browser pada file secret maka akan muncul menu browser
Untuk memilih file secret .berikut merupakan tampilan browser file secret.
4) Setelah itu tampilan pada gambar yang akan dilakukan proses retrieve akan
terlihat
Pada form retrieve dan dapat dilakukan proses retrieving dengan mengklik
button
Retrieve file.Tampilancdilihat pada gambar 4.21.
56
Gambar 4.22 : Tampilan Form Retrieve Setelah Klik Button Retrieve File
57
6) Proses selanjut nya yaitu konfirmasi pada pengguna apakah ingin membuka
file atau tidak. Berikut tampilan layar pada gambar 4.23.
1. Berkas cover
Berkas cover merupakan berkas yang akan menjadi file cover untuk
Disispkan oleh file rahasia. Contoh berkas yang digunakan sebagai file
cover
sebagai berikut :
2. Berkas Data
Berkas data merupakan berkas yang akan disisipkan pada file cover untuk
Proses embed file yang digunakan sebagai data rahasia dapat dilihat pada
Table berikut :
Tabel 4.2 : Berkas Data
No Nama Size Format
1. Resep Kopikont.docx 82.4kb Microsoft word
2. Kelompok.pptx 120kb Microsoft Power
point
3. Rancangan Steganografi.pdf 527kb Pdf
f. Evaluasi Program
Evalusi program merupakan salah satu hal yang perlu dilakukan dalam setiap
pengembangan aplikasi untuk menganalisa dan mengetahui cara kerja aplikasi
59
Sudah sesuai dengan harapan. Demikian juga dengan aplikasi steganografi yang
dikembangkan ini, perlu dilakukan evaluasi program untuk menganalisa kinerja
Dan hasil yang dicapai oleh apliksi ini, dalam ujii coba proram terdapat beberapa
Kelebihan dan kekurangan diantaranya sebagai berikut :
1. Kelebihan Program
a. Tampilan fie cover sulit untuk dibedakan dengan gambar steganografi
sebelum
Disisipkan
b. Walaupun file secret memiliki ukuran yang lebih besar dari file cover,
file secret dapat ditampung didalam file cover tanpa terdeteksi
Perubahan bentuk pada file cover.
2. Kekurangan Program
a. Tidak tahannya file stego terhadap manipulasi file secret seperti cropping
Merubah warna gambar , dan menambah attribute pada gambar.
b. File stego memiliki ukuran yang lebih besar dari file cover.
60
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diproleh setelah melewati tahap perancangan,
pembuatan, serangkaian uji coba dan analisa program aplikasi steganografi ini,
maka dapat di buat kesimpulan antara lain :
a. Aplikasi yang dibuat dapat menyembunyikan pesan kedalam gambar dengan
baik. Hasil dari embed menjadikan pesan tersembunyi dalam
stegoimage tanpa ada peubahan berarti.
b. Aplikasi yang dibuat dapat mengembalikan isi pesan secara utuh yang
sebelumnya sudah dilakaukan proses embed.
c. Waktu yang di butuhkan dalam proses Embed cukup cepat.
d. Mengurangi pencurian data dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Yayuk dan Dolly Virgian, 2014. Penerapan Steganografi Metode End Of File (EOF)
Dan Enkripsi Metode Data Encrytion Standart (DES) Pada Aplikasi Pengamanan Data
Berbasis Java Programing, diambil dari
https://www.researchgate.net/publication/273145116_PENERAPAN_STEGANOGRAFI_ME
TODE_END_OF_FILE_EOF_DAN_ENKRIPSI_METODE_DATA_ENCRYPTION_STANDARD_D
ES_PADA_APLIKASI_PENGAMANAN_DATA_GAMBAR_BERBASIS_JAVA_PROGRAMMING. 2
Desember 2015. Makalah Pada Konferensi Nasional Sistem Informasi STMIK. Dipenegara,
Makasar.
Edisuryana, Mukharrom, 2013, Aplikasi Steganografi pada Citra Berformat Bitmap dengan
Menggunakan Metode End Of File,
https://www.academia.edu/6892224/APLIKASI_STEGANOGRAFI_PADA_CITRA_BERFOR
MAT_BITMAP_DENGAN_MENGGUNAKAN_METODE_END_OF_FILE?auto=download,
diakses pada 2 Desember 2015, Skripsi Universitas Dipenegoro Semarang : tidak
diterbitkan.
Sutoyo, T dan kawan-kawan. 2009. Teori Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta: Penerbit
Andi.