PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, kebutuhan manusia akan
teknologi komunikasi juga meningkat, salah satu teknologi alat komunikasi adalah
telepon genggam atau lebih di kenal dengan HP ( handphone). Pada era sekarang HP
bukan lagi menjadi barang mewah melainkan sudah menjadi kebutuhan utama bagi
orang yang membutuhkan informasi dan komunikasi di seluruh penjuru dunia.
Komunikasi merupakan suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi
agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Ada informasi yang dapat disebar
luaskan ke masyarakat umum namun ada informasi yang harus dirahasiakan agar
tidak terjadi penyalahgunaan. Informasi yang disampaikan dapat berupa tulisan, jika
tulisan atau pesan disampaikan secara langsung dari pengirim kepada penerima pada
saat itu juga dan tanpa melalui perantara apapun, maka hal tersebut dapat menjamin
keamanan, keutuhan, dan keaslian pesan. Namun jika pesan harus dikirim melalui
perantara dan memerlukan waktu dalam proses pengirimannya, maka ada
kemungkinan bahwa pesan akan mengalami penyadapan sehingga pesan rahasia
diketahui pihak yang tidak seharusnya atau kemungkinan pesan mengalami
perubahan sebelum sampai ke tujuan sebenarnya.
Berbagai macam layanan komunikasi tersedia saat ini, seperti SMS ( Short
Message Service) yang kita kenal dengan pesan singkat. SMS merupakan layanan
komunikasi yang sangat umum digunakan masyarakat, yang berfungsi untuk
mengirim atau menerima pesan-pesan pendek. Namun dengan layanan SMS yang
ada, timbul pertanyaan mengenai keamanan informasi jika seseorang ingin
mengirimkan suatu informasi rahasia melalui layanan SMS.
PizzaExpress sebagai salah satu perusahaan yang bergerak pada bisnis food and
beverage. PizzaExpress memiliki sistem yang sangat baik dalam hal struktur
organisasi, pelayanan serta pemesanan yang sudah terkomputerisasi. Namun masih
memiliki kekurangan dalam hal pengamanan data sales harian ataupun bulanan,
sehingga data sales yang dikirim sangat rawan sekali untuk disalahgunakan oleh pihak
yang tidak berhak mengetahui informasi tersebut.
PizzaExpress kesehariannya melakukan transaksi data sales melalui e-mail,
apabila internet sedang tidak terkoneksi person incharge melakukan transaksi data
sales dengan mengirimkannya melalui SMS tanpa adanya pengamanan apapun,
sehingga menyebabkan rawannya pencurian informasi yang dapat merugikan
perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan sebuah aplikasi yang dapat menjaga
keamanan pesan tersebut agar tetap rahasia. Terdapat beberapa teknik untuk
mengamankan data yaitu dengan teknik kriptografi dan steganografi yang dapat
diimplementasikan dalam sebuah aplikasi untuk menyamarkan pesan. Kedua teknik
tersebut sama – sama memiliki fungsi untuk mengamankan suatu pesan, akan tetapi
memiliki konsep yang berbeda. Kriptografi menyamarkan arti suatu pesan tanpa
menyembunyikan keberadaannya dan membuat siapapun menyadari bahwa ada
sesuatu yang mencurigakan dari pesan tersebut. Sedangkan steganografi merupakan
teknik menyembunyikan data didalam wadah media digital, sehingga selain penerima
yang dimaksud tidak ada lagi yang dapat mengetahui ataupun menyadari bahwa ada
suatu pesan yang tersimpan.
Berkaitan dengan hal tersebut penulis melakukan implementasi terhadap
pengamanan pesan SMS dengan teknik kriptografi yang menggunakan metode
algoritma Vigenere Cipher dan Caesar Cipher.
1
2
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dirumuskan inti
permasalahannya adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana cara mengamankan pesan informasi berupa teks yang dikirimkan
melalui SMS dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
b. Bagaimana cara bertukar informasi antar pengguna aplikasi secara aman dan
rahasia.
3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan masalah yang telah dijabarkan diatas, maka
tujuan adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengimplementasikan algoritma kriptografi Vigenere Cipher dan Caesar
Cipher.
b. Untuk membuat aplikasi sistem keamanan SMS dengan algoritma kriptografi
Vigenere Cipher dan Caesar pada ponsel berbasis Android.
c. Untuk memberikan solusi tentang keamanan dan keaslian pesan informasi berupa
teks yang akan dikirim dan diterima.
4. Batasan Masalah
Dalam memusatkan masalah yang ada dan agar tidak menyimpang dari pokok
pembahasan, sehingga dalam menyelesaikan masalah tugas akhir ini akan dibatasi
pada beberapa hal berikut ini :
a. Metode algoritma kriptografi yang digunakan adalah Vigenere Cipher dan Caesar
Cipher.
b. Data yang akan dienkripsi dan dekripsi adalah teks berbentuk SMS.
c. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java.
d. Kunci yang digunakan harus sepanjang 6 karkater.
e. Karakter kunci yang dipakai hanya bisa dari decimal 32 – 127 pada tabel ascii.
f. Pesan plaintext hanya bisa sepanjang 154 karakter, karena akan ada proses
penggabungan 6 karakter kunci dengan pesan plaintext.
g. Aplikasi hanya bisa mengirim panjang pesan dengan total 160 karakter.
h. Aplikasi hanya bisa mengirim pesan terenkripsi.
5. Metodologi
Metode Pengembangan Perangkat Lunak yang digunakan adalah Model Waterfall,
Waterfall model mengambil kegiatan proses dasar spesifikasi, pengembangan, validasi
dan evolusi dan mewakili kegiatan tersebut sebagai fase proses terpisah seperti
spesifikasi persyaratan, perancangan perangkat lunak, implementasi, pengujian dan
sebagainya.
a. Metode Penelitian
1) Studi Literatur
Penulisan ini dimulai dengan studi kepustakaan yaitu mengumpulkan data
dengan mencari dan membaca buku-buku, jurnal, artikel, makalah, dan
beberapa situs internet yang dapat membantu dalam menunjang penyusunan
tugas akhir.
b. Metode Pengembangan
Metode atau pendekatan umum yang digunakan dalam pengembangan
aplikasi pada laporan ini adalah Waterfall, dengan tahapan sebagai berikut :
1) Analisa Masalah
3
2) Desain
Pada tahap ini bertujuan untuk menentukan spesifikasi detil dari
komponen-komponen program (manusia, perangkat lunak, perangkat keras,
jaringan dan data) dan membuat rancangan tampilan berupa input dan output.
3) Implementasi
Pada tahap ini sistem sudah dikembangkan menjadi suatu perangkat lunak
yang siap dipakai, kemudian dilakukan proses pengujian. Perangkat lunak yang
telah diuji dan diterima pengguna siap untuk digunakan.
4) Perawatan
Perangkat lunak yang telah dioperasikan akan dilakukan proses perawatan
yaitu berupa monitoring, evaluasi dan perubahan bila diperlukan agar sesuai
dengan yang diharapkan.
6. Sistematika Penulisan
Seluruh tahapan sistem ini dibagi menjadi beberapa bab, yaitu Bab 1 – Bab 5,
agar laporan tugas akhir ini menjadi terarah dan mudah dipahami. Sistematika
penulisan dari laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bab yang sangat penting, karena berisi mengenai
latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, maksud
dan tujuan, metode pengembangan / metodologi, dan sistematika
penulisan dari laporan ini.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir pada penulisan ini yang berisi
mengenai kesimpulan yang diambil dari pembahasan topik tugas akhir
dan berisi pula saran yang bertujuan untuk membangun dan
meningkatkan kualitas topik tugas akhir dimasa mendatang.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Kriptografi
a. Pengertian Kriptografi
Secara etimologi kata kriptografi (Cryptography) berasal dari bahasa Yunani,
yaitu kryptos yang artinya yang tersembunyi dan graphein yang artinya tulisan
(Prayudi, 2005). Awal mula kriptografi dipahami sebagai ilmu tentang
menyembunyikan pesan (Sadikin, 2012), tetapi seiring perkembangan zaman
hingga saat ini pengertian kriptografi berkembang menjadi ilmu tentang teknik
matematis yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan keamanan berupa
privasi dan otentikasi (Diffie, 1976).
Dalam kriptografi akan dijumpai beberapa istilah-istilah penting antara lain
adalah plaintext, ciphertext, enkripsi, dekripsi, cryptanalysis, dan cryptology.
Plaintext adalah data yang dapat dibaca, sedangkan teknik untuk menjadikan data
tidak dapat dibaca disebut enkripsi. Data yang telah dienkripsi disebut ciphertext,
dan teknik untuk mengembalikan ciphertext menjadi plaintext disebut dekripsi
(Prayudi, 2005).
Cipher merupakan algoritma kriptografi, yakni fungsi matematika yang
berperan dalam enkripsi dan dekripsi data (Rizal, 2011). Pelaku yang ahli dalam
bidang kriptografi disebut cryptographer.
Cryptanalysis adalah ilmu untuk memecahkan ciphertext menjadi plaintext
dengan tidak melalui cara yang semestinya, sedangkan orang yang menguasai
ilmu ini disebut Cryptanalyst. Cabang matematika yang meliputi kriptografi dan
cryptanalysis disebut Cryptology, sedangkan orang yang menguasai ilmu ini
disebut cryptologist.
b. Sejarah Kriptografi
Sejarah penulisan rahasia tertua dapat ditemukan pada peradaban Mesir
kuno, yakni tahun 3000 SM. Bangsa Mesir menggunakan ukiran rahasia yang
disebut dengan hieroglyphics untuk menyampaikan pesan kepada orang-orang
yang berhak.
Awal tahun 400 SM bangsa Spartan di Yunani memanfaatkan kriptografi di
bidang militer dengan menggunakan alat yang disebut scytale, yakni pita panjang
berbahan daun papyrus yang dibaca dengan cara digulungkan ke sebatang
silinder. Mula – mula pengirim menuliskan pesannya diatas pita papyrus yang
digulung pada sebatang silinder, setelah itu pita dilepaskan dan dikirimkan. Batang
silinder yang cukup tebal dapat dituliskan 6 huruf dan bisa memuat 3 huruf secara
melingkar. Sedangkan peradaban Cina dan Jepang menemukan kriptografi pada
abad 15 M dan Kriptografi telah digunakan oleh Julius Caesar sejak zaman Romawi
Kuno. Teknik ini dijuluki caesar cipher untuk mengirim pesan secara rahasia.
5
6
c. Tujuan Kriptografi
Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga merupakan
aspek keamanan informasi yaitu :
1) Kerahasiaan, adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi
dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk
membuka/mengupas informasi yang telah disandi.
2) Integritas data, adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data
secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki
kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak
7
b) RSA,
c) Diffle-Hellman (DH),
d) Elliptic Curve Cryptography (ECC),
e) Kriptografi Quantum, dan lain sebagainya.
2. Vigenere Cipher
a. Pengertian Vigenere Cipher
Vigenere Cipher adalah suatu algoritma kriptografi klasik yang ditemukan oleh
Giovan Battista Bellaso. Beliau menuliskan metodenya tersebut pada bukunya yang
berjudul La Cifra del. Sig. Giovan Battista Bellaso pada tahun 1553. Nama vigenere
sendiri diambil dari seorang yang bernama Blaise de Vigenere. Nama vigenere
diambil sebagai nama algoritma ini karena beliau menemukan kunci yang lebih
kuat lagi untuk algoritma ini dengan metode autokey cipher meskipun algoritma
dasarnya telah ditemukan lebih dahulu oleh Giovan Battista Bellaso. Algoritma ini
menjadi terkenal karena cukup sulit dipecahkan. Matematikawan Charles Lutwidge
Dodgson menyatakan bahwa algoritma ini tidak terpecahkan. Pada tahun 1917,
ilmuwan Amerika menyebutkan bahwa Vigenere cipher adalah sesuatu yang tidak
mungkin untuk ditranslasikan. Namun hal ini terbantahkan sejak Kasiski berhasil
memecahkan algoritma pada abad ke-19. Pada dasarnya Vigenere cipher serupa
dengan Caesar cipher, perbedaannya adalah pada Vigenere cipher setiap huruf
pesan aslinya digeser sebanyak satu huruf pada kuncinya sedangkan pada Caesar
cipher setiap huruf pesannya digeser sebanyak 1 huruf yang sama. Algoritma
Vigenere cipher ini menggunakan bujur sangkar Vigenere untuk melakukan
enkripsi. Setiap baris di dalam bujur sangkar menyatakan huruf-huruf ciphertext
yang diperoleh dengan Caesar cipher.
Vigenere cipher merupakan salah satu algoritma kriptografi klasik untuk
menyandikan suatu plaintext dengan menggunakan teknik subtitusi. Vigenere
cipher pada dasarnya cukup rumit untuk dipecahkan. Meskipun begitu, Vigenere
cipher tetap memiliki kelemahan. Salah satunya adalah dapat diketahui panjang
kuncinya dengan menggunakan metode kasiski. Hal ini disebabkan karena
umumnya terdapat frasa yang berulang-ulang pada ciphertext yang dihasilkan.
Plaintext : ANGGI
Key : DJE
Plaintext 0 13 6 6 8
Key 3 9 4 3 9
Hasil 3 22 10 9 17
CipherText D W K J R
Dengan metode pertukaran angka dengan huruf di atas, diperoleh bahwa teks
asli (ANGGI) memiliki kode angka (0, 13, 6, 6, 9), sedangkan kode angka untuk
teks key (DJE) yaitu (3, 9, 4). Setelah dilakukan perhitungan, maka dihasilkan
kode angka ciphertext (3, 22, 10, 9, 17). Jika diterjemahkan kembali menjadi
huruf sesuai urutan awal, maka menjadi huruf DWKJR.
3. Caesar Cipher
a. Pengertian Caesar Cipher
Metode penyandian ini dinamakan caesar cipher, setelah digunakan Julius
Caesar untuk berkomunikasi dengan para panglimanya. Dalam kriptografi, caesar
cipher dikenal dengan beberapa nama seperti: shift cipher, caesar’s code atau
caesar shift. Caesar cipher merupakan teknik enkripsi yang paling sederhana dan
banyak digunakan. Cipher ini berjenis cipher subtitusi, dimana setiap huruf pada
plaintextnya digantikan dengan huruf lain yang tetap pada posisi alfabet. Misalnya
diketahui bahwa pergeseran = 3, maka huruf A akan digantikan oleh huruf D,
huruf B menjadi huruf E, dan seterusnya.
Plaintext : ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Ciphertext : DEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZABC
Untuk membaca pesan yang dienkripsi penerima dapat menyelaraskan huruf
ciphertext yang diterima dengan plaintext yang tepat berada di atasnya. Sebagai
contoh enkripsinya sebagai berikut :
dilakukan berkat adanya sebuah entitas dalam sistem SMS yang bernama Short
Message Service Centre (SMSC), disebut juga Message Centre (MC). SMSC
merupakan sebuah perangkat yang melakukan tugas store and forward traffic
short message. Didalamnya termasuk penentuan atau pencarian rute tujuan akhir
dari short message.
5. Studi Literatur
a. Riris Tri Harini, Ema Utami, 2012, dalam jurnal yang berjudul Aplikasi Enkripsi SMS
Dengan Modifikasi Vigenere Cipher Pada Ponsel Android, mengemukakan bahwa
berkomunikasi adalah salah satu sifat manusia sejak ada di muka bumi sebagai
sarana untuk saling memahami. Salah satunya adalah melalui penulisan atau
pesan, pesan merupakan informasi yang dapat dibaca dan memiliki makna. Dalam
beberapa tahun terakhir, perkembangan pesat terjadi pada teknologi ponsel. Salah
satunya adalah Ponsel pintar yang memiliki fitur lengkap dengan sistem operasi
yang kompleks seperti komputer. Berbagai sistem operasi untuk ponsel
diperkenalkan, seperti Android. Meski dilengkapi dengan fitur premium dan sistem
operasi, untuk keamanan penyampaian pesan melalui fasilitas SMS, masih
dianggap tidak memadai. Dengan mengenkripsi isi pesan yang akan dikirim, maka
tingkat keamanan informasi pesan bisa ditingkatkan. Dari berbagai teknik enkripsi,
Metode enkripsi Vigenere cipher, Caesar cipher dengan modifikasi dan bilangan
Eulerian dipilih sebagai metode dengan beban kerja ringan. Akses ke pesan
aplikasi harus diamankan dengan password, jadi pesannya akan aman dari pihak
yang tidak berhak.
c. Yusuf Triyuswoyo ST., Ferina Ferdianti ST., Donny Ajie Baskoro ST., Lia Ambarwati
ST., Septiawan ST., 2014, dalam jurnal yang berjudul Implementasi Algoritma
Caesar, Cipher Disk, Dan Scytale Pada Aplikasi Enkripsi Dan Dekripsi Pesan
Singkat, LumaSMS, mengemukakan bahwa Short Message Service (SMS)
merupakan salah satu cara berkomunikasi yang banyak digunakan oleh pengguna
telepon seluler. Namun banyaknya pengguna telepon seluler yang menggunakan
layanan SMS, tidak diimbangi dengan faktor keamanan yang ada pada layanan
tersebut. Banyak pengguna telepon seluler yang belum menyadari bahwa SMS
tidak menjamin integritas dan keamanan pesan yang disampaikan. Ada beberapa
risiko yang dapat mengancam keamanan pesan pada layanan SMS, diantaranya:
SMS spoofing, SMS snooping, dan SMS interception. Untuk mengurangi risiko
tersebut, maka dibutuhkan sebuah sistem keamanan pada layanan SMS yang
mampu menjaga integritas dan keamanan isi pesan. Dimana tujuannya ialah untuk
menutupi celah pada tingkat keamanan SMS. Salah satu penanggulangannya ialah
dengan menerapkan algoritma kriptografi, yaitu kombinasi atas algoritma Cipher
Disk, Caesar, dan Scytale pada pesan yang akan dikirim. Tujuan dari penulisan ini
adalah membangun aplikasi LumaSMS, dengan menggunakan kombinasi ketiga
algoritma kriptografi tersebut. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan mampu
mengurangi masalah keamanan dan integritas SMS.
d. Anjar Pradipta, 2016, dalam jurnal yang berjudul Implementasi Metode Caesar
Cipher Alphabet Majemuk Dalam Kriptografi Untuk Pengamanan Informasi,
mengemukakan bahwa salah satu cara untuk mengamankan data atau informasi
dengan kriptologi. Kriptografi adalah studi tentang keamanan (kerahasiaan),
algoritma kriptografi secara teknis terdiri dari subtitusi teknis dan teknik
transposisi. Teknik kriptografi dapat dipercaya untuk menangani masalah
keamanan data atau informasi, karena selain menggunakan bahasa pemrograman
komputer, kriptografi juga menggunakan rumus matematika, mulai dari formula
sederhana sampai formula kompleks. Dari hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa
dengan tidak adanya formula pasti dalam kriptografi metode Caesar Cipher, dapat
dikatakan bahwa Caesar Cipher sulit dipecahkan.
e. Faisal Zuli, Ari Irawan, 2014, dalam jurnal yang berjudul Penerapan Kombinasi
Sandi Caesar Dan Vigenere Untuk Pengamanan Data Pesan Pada Surat Elektronik,
mengemukakan bahwa maraknya aksi penyadapan saat ini perlu kita sikapi dengan
serius karena aksi penyadapan tersebut telah melanggar hak asasi manusia dalam
berkomunikasi dengan aman dalam hal ini adalah komunikasi melalui surat
elektronik dengan akses internet atau dikenal dengan email. Ilmu kriptografi
adalah suatu teknik untuk mengamanankan data atau pesan. Pengamanan data
atau pesan dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai algoritma, salah
satunya dapat menggunakan sandi Caesar dan Vigenere. Sandi Caesar dan
Vigenere merupakan bagian dari awal perkembangan ilmu kriptografi, atau bagian
dari kriptografi klasik. Pemanfaatan kombinasi sandi Caesar dan Vigenere dapat
digunakan untuk mengamankan data teks pada pesan email, jika algoritma
tersebut diimplementasikan ke dalam sebuah aplikasi diharapkan dapat untuk
mengamankan isi pesan email sehingga pesan dilindungi dari tindakan intersepsi.
15
BAB III
b. Penyelesaian Masalah
Berdasarkan analisa masalah yang telah diuraikan diatas, serta mengingat
betapa pentingnya kebutuhan akan keamanan dalam bertransaksi data dan
informasi, penulis mencoba untuk merancang dan membuat sebuah aplikasi
dengan teknik kriptografi. Dimana aplikasi tersebut nantinya akan dapat
mengamankan data atau informasi yang akan dikirim melalui SMS. Aplikasi
tersebut nantinya akan dapat mengubah pesan biasa (plaintext) menjadi pesan
yang telah diubah supaya tidak mudah dibaca (ciphertext).
Dengan aplikasi tersebut diharapkan keamanan bertransaksi data dan
informasi dapat terjaga kerahasiaannya. Dan juga tidak disalahgunakan oleh pihak
yang tidak berhak mengetahui informasi tersebut.
2. Perancangan Aplikasi
Perancangan aplikasi kriptografi ini dibuat yakni terdiri dari lima buah menu, yang
terdiri dari menu home, menu tulis pesan, menu kotak masuk, menu kotak keluar dan
menu keluar.
Untuk melakukan pengamanan data sales yang akan dikirimkan menggunakan
SMS, user dapat memilih menu tulis pesan, user dapat menekan tombol phone book
untuk memilih nomor telepon tujuan kemudian masukkan pesan data sales yang akan
dikirim kemudian masukkan kunci yang dijadikan pengamanan lalu menekan tombol
enkripsi untuk menghasilkan pesan yang sudah diamankan oleh teknik kriptografi dan
kemudian user menekan tombol kirim untuk mengirim pesan yang sudah di amankan
tersebut ke nomor telepon tujuan.
Sedangkan untuk melihat SMS yang masuk, user memilih menu kotak masuk
kemudian user dapat memilih pesan SMS mana yang ingin dibaca dengan cara
menekan saja pesan yang ingin dibaca, kemudian user akan dialihkan ke halaman
detail kotak masuk untuk melihat isi pesan secara lengkap, di halaman ini user dapat
membuka kunci untuk membaca teks pesan asli yang sudah dikirim, dengan cara
memasukkan kunci yang benar lalu user dapat menekan tombol dekripsi untuk
memproses pembukaan kunci pesan yang diamankan dengan teknik kriptografi. User
juga dapat melihat history pesan yang sudah dikirim, dengan cara memilih menu
kotak keluar kemudian user dapat memilih pesan mana yang ingin dibaca dan dilihat
dengan cara menekan saja pesannya, lalu user akan di alihkan ke halaman detail
kotak keluar, sama halnya dengan detail kotak masuk, user dapat juga membuka
kunci pesan, untuk melihat pesan apa yang sudah dikirim sebelumnya.
3. Rancangan Layar
Rancangan layar merupakan komponen yang sangat penting sebelum di
implementasikan dalam bentuk program aplikasi. Desain atau rancangan layar dibuat
untuk diimplementasikan kedalam coding program agar memudahkan programmer
16
17
dalam membuat aplikasi kriptografi yang disesuaikan dengan kebutuhan user. Berikut
ini adalah rancangan layar untuk aplikasi kriptografi SMS :
a. Rancangan Layar Home
Pada rancangan layar home, merupakan halaman pertama yang akan tampil
saat user membuka aplikasi. Pada menu home ini menampilkan tampilan menu
utama aplikasi, yang berisikan beberapa menu yaitu, menu tulis pesan untuk
menulis pesan, mengenkripsi pesan dan kirim pesan, menu kotak masuk untuk
melihat urutan pesan yang masuk, mendeskripsi pesan, menu kotak keluar untuk
melihat urutan pesan yang dikirim, lihat pesan, mendeskripsi pesan dan menu
keluar untuk keluar dari aplikasi.
diubah menjadi ciphertext dengan menekan tombol kirim, halaman tulis pesan bisa
diakses melalui menu home.
4. Flowchart
Untuk menggambarkan urutan proses pada aplikasi ini, akan digunakan flowchart
untuk memperjelas alur kerja proses. Berikut adalah flowchart untuk masing-masing
proses menu.
a. Flowchart Menu Home
Pada flowchart menu home terdapat beberapa menu utama yang akan tampil
pada aplikasi ini. User dapat melakukan aktivitas melalui menu yang tersedia
diantaranya ketika user akan menulis pesan, mengamankan pesan dan mengirim
pesan maka user dapat memilih menu tulis pesan, jika user akan melihat pesan
yang masuk, membaca pesan, medekripsi pesan maka user dapat memilih menu
kotak masuk, jika user ingin melihat pesan yang sudah dikirim, membaca pesan
yang sudah dikirim, mendekripsi pesan maka user dapat memilih menu kotak
24
keluar dan jika user ingin keluar dari aplikasi maka user dapat memilih menu
keluar.
tujuan, isi pesan dan kunci pesan untuk pengamanan pesan, lalu user tinggal
menekan tombol kirim.
pesan serta membuka kunci pesan untuk proses mengubah pesan menjadi pesan
asli.
kembali, dengan memasukan kunci yang benar maka ciphertext akan diproses
untuk di ubah menjadi plaintext.
5. Algoritma
Algoritma digunakan untuk mempermudah dalam pembuatan dan perancangan
suatu program. Algoritma yang telah dibuat merupakan terjemahan dari flowchart,
dimana algoritma akan menjabarkan cara kerja program tersebut. Dalam aplikasi ini
terdiri dari beberapa algoritma yang digunakan untuk menjalankan proses pada
program. Berikut adalah algoritma untuk masing-masing proses menu.
32
14. Key = “ambil 6 karakter dari belakang hasil dekripsi caesar cipher”
15. Ciphertext = “hapus 6 karakter dari belakang hasil dekripsi caesar
cipher”
16. If Kunci =”key” then
17. Dekripsi vigenere cipher
18. Tampilkan hasil dekripsi
19. Tampilkan detail pesan
20. Else
21. Kembali ke baris kesembilan
22. Else if
23. Pilih =”backpress” then
24. kembali ke daftar pesan
25. Else
26. Kembali ke baris kedelapan
27.Else
28. Kembali ke baris kedelapan
29.End if
1. Masukkan plaintext
2. Masukkan kunci
3. i=0
4. j=0
5. While i < panjang plaintext
6. Shift = ((int(kunci.charAt(j)-32))
7. j=j+1
8. j = j % panjang kunci
9. Offset = ((int)pesan.charAt(i)+shift) % 127
10. Hasil += (char) (offset)
11. Proses i = i + 1
12. End while
13. Tampilkan hasil
14. Selesai
1. Masukkan plaintext
2. Kunci = 3
3. t=0
4. While t < Panjang plaintext
5. int p = plaintext.charAt(t)
6. p = (p + kunci) % 256
7. If p > 256 then
8. p = p – 256
9. Else
35
1. Masukkan ciphertext
2. Masukkan kunci
3. i=0
4. j=0
5. While j < panjang pesan
6. Shift = ((int) pesan.charAt(j)) – 32
7. j=j+1
8. j = j % panjang kunci
9. Offset = ((int) pesan.charAt(i) – shift) % 127
10. If offset < 0 then
11. offset = offset + 127
12. Else
13. hasil += (char) (offset)
14. End while
15. Tampilkan hasil
16. Selesai
1. Masukkan ciphertext
2. Kunci = 3
3. r=0
4. While r < panjang pesan
5. int dek = panjang pesan.charAt ( r )
6. dek = (dek – kunci) % 256
7. If dek < 0 then
8. dek = dek + 256
9. Else
10. hasil = hasil + (char) dek
11. r=r+1
12. End while
13. Tampilkan hasil
14. Selesai
36
BAB IV
Pada bab ini akan dilakukan implementasi proses pengiriman dan penerimaan pesan
SMS, serta uji coba program yang telah dibuat. Tujuannya adalah untuk mengetahui
kinerja program aplikasi kriptografi SMS.
37
38
Pada Gambar 4.10 merupakan tampilan dari menu kotak masuk. User dapat
memilih SMS yang akan dibaca dengan cara menekan salah satu pesan yang ingin
dibaca. Kemudian user akan dialihkan ke menu detail kotak masuk untuk
mengetahui isi pesan secara lengkap yang telah diterima. User dapat membuka
kunci dengan cara memasukkan kunci yang telah disepakati dan menekan tombol
dekripsi agar pesan dapat dibuka dan dibaca.
Pada Gambar 4.12 merupakan tampilan dari menu kotak keluar. User dapat
memilih SMS yang akan dibaca dengan cara menekan salah satu pesan yang ingin
dibaca. Kemudian user akan dialihkan ke menu detail kotak keluar untuk
mengetahui isi pesan secara lengkap yang telah dikirim. User dapat membuka
kunci dengan cara memasukkan kunci pada saat pengiriman pesan dan menekan
tombol dekripsi agar pesan dapat dibuka dan dibaca.
e. Proses Keluar
Berikut merupakan tampilan layar menu keluar, dimana user terlebih dahulu
memilih menu keluar yang tersedia pada menu home.
4. Evaluasi Program
Setelah melakukan analisa dari hasil pengujian aplikasi dapat ditemukan
beberapa kelebihan maupun kekurangan dari aplikasi tersebut, antara lain sebagai
berikut :
a. Kelebihan
1) Pesan yang dikirim dapat menggunakan kunci sesuai keinginan.
2) Pesan yang dikirim lebih aman karena menggunakan dua metode pengamanan.
45
b. Kekurangan
1) Pesan yang dikirim menggunakan pulsa telepon.
2) Pesan tidak dapat dikirim apabila tidak adanya signal.
3) Tidak dapat mengirimkan pesan yang panjang atau lebih dari 154 karakter.
4) Aplikasi tidak dapat mengirimkan pesan ke banyak nomor telepon tujuan.
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan penulis pada aplikasi
pengamanan SMS dengan teknik kriptografi yang menggunakan metode Vigenere
cipher dan Caesar cipher, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Program aplikasi kriptografi berjalan dengan baik pada smartphone android.
b. Algoritma vigenere cipher dan caesar cipher berhasil mengamankan pesan SMS,
dengan mengubah pesan asli menjadi pesan yang tidak dapat diartikan, serta
pesan tersebut dapat dikembalikan ke bentuk pesan asli sehingga dapat dibaca
dan tersampaikan informasi yang dikirimkan dengan aman.
c. Jika sinyal telepon dalam keadaan mode pesawat, maka pesan gagal dikirim.
2. Saran
Dalam proses kriptografi dengan metode vigenere cipher dan caesar cipher ini
masih terdapat beberapa aspek yang dapat dikembangkan lebih lanjut, antara lain
sebagai berikut :
a. Pesan yang masuk bisa di berikan filter agar tidak tercampur dengan pesan utama
telepon.
b. Adanya fitur tambahan seperti dapat mengirim pesan ke banyak penerima dan lain
sebagainya.
c. Aplikasi dapat berjalan di semua sistem operasi android.
46