Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Aristoteles (384-322 SM), manusia adalah makhluk sosial


(Zoon Politicon). Karena itulah, kita diwajibkan untuk berkomunikasi satu
sama lain. Namun, kadang kala dibutuhkan suatu privasi bagi kedua belah
pihak dalam berkomunikasi. Seiring dengan perkembangan teknologi yang
semakin pesat ini, manusia semakin mudah untuk berkomunikasi. Semula cara
berkomunikasi yang tadinya harus berbicara secara langsung, sekarang kita
dapat berkomunikasi secara tidak langsung menggunakan fitur yang bersifat
modern. Misalnya, dengan menggunakan telepon, SMS (Short Message
Service), e-mail, video call, BBM (Blackberry Messenger), dan aplikasi
chatting lainnya seperti Line, Facebook Messenger, WhatsApp, dan lain-lain.
Namun, kemudahan itu berbanding lurus dengan rentannya kejahatan dalam
komunikasi. Kejahatan yang dimaksud adalah hilangnya privasi dalam
komunikasi karena adanya pihak luar yang dapat mencuri informasi dari pesan
yang dikirim oleh dua pihak lainnya. Tingkat keamanan yang rendah dapat
membuat privasi kedua belah pihak menjadi tidak terjaga.

Karena adanya masalah keamanan yang sering terjadi, maka


dikembangkanlah suatu metode yang dikenal dengan nama Steganografi.
Steganografi adalah teknik menyembunyikan pesan rahasia ke dalam suatu
media sehingga pesan tersebut menjadi tidak diketahui. Media yang biasa
digunakan berupa gambar atau dapat disebut dengan Cover-Image. Cover-
Image yang sudah diselipkan pesan rahasia disebut dengan Stego-Image.
(Chang et al, 2008:37)

Steganografi menawarkan cara komunikasi baru yang memiliki


keamanan yang lebih terjamin. Dengan steganografi, kita dapat menyisipkan
pesan yang ingin kita kirimkan ke suatu media lainnya seperti image, audio,
dan video. Sebelum dilakukan penyisipan pesan, ada suatu proses di mana
pesan yang ingin kita sisipkan kita ubah terlebih dahulu menjadi pesan tidak
1
2

bermakna dengan suatu pola tertentu. Proses tersebut dinamakan dengan


enkripsi data. Kemudian saat pihak penerima menerima pesan (misalnya)
berupa gambar, maka proses yang pertama dilakukan adalah mencari tahu
pesan apa yang disisipkan ke dalam gambar. Setelah pesan tak bermakna
tersebut diketahui, pesan tersebut diubah dengan pola tertentu agar dapat
dimengerti. Proses tersebut disebut dengan dekripsi data. Cara ini biasa
digunakan dalam kegiatan militer, komersil, anti-kriminal, dan lain-lain.

Perlu diketahui juga, dalam steganografi terdapat dua tolak ukur penting
untuk mengevaluasi kemampuan penyembunyian. Tolak ukur tersebut adalah
kapasitas pesan yang dapat disembunyikan dan ketidakterlihatnya keanehan
pada media yang disisipkan pesan.

Ko-Chin Chang, Chien-Ping Chang, Ping S. Huang, dan Te-Ming Tu


yang berasal dari Taiwan pada Juni 2008 membuat sebuah model steganografi
yang bernama tri-way pixel-value differencing (TPVD). Metode ini merupakan
pengembangan dari metode pixel-value differencing (PVD) yang hanya
menggunakan sepasang pixel. Namun, pada TPVD menggunakan empat
pasang pixel berukuran 2x2 yang merupakan kombinasi dari tiga arah sesuai
namanya yaitu horizontal, vertikal, dan diagonal dengan pixel pertama sebagai
acuannya.

Metode TPVD menggunakan selisih nilai pixel dari empat pixel yang
terpilih, yang di mana selisih tersebut akan digunakan untuk melakukan
penyisipan pesan pada media yang digunakan sebagai penampung. Setelah
penyisipan pesan dilakukan, maka otomatis nilai pixel tersebut akan berubah
sesuai dengan perhitungan TPVD yang digunakan.

Skripsi ini dibuat untuk memodifikasi metode TPVD yang sudah ada
dengan cara mengubah Design Range Table yang digunakan pada metode
TPVD ini. Pada TPVD normal, width yang digunakan pada Design Range
Table adalah {8,8,16,32,64,128}. Namun, pada skripsi ini akan mencoba
menggunakan Design Range Table dengan width yang lebih sempit yaitu
{4,4,4,4,8,8,16,16,32,32,64,64}
3

Menurut International Data Corporation (IDC), pada tahun 2014


terdapat lebih dari 1,059 miliar smartphone berbasis Android yang terjual.
Nilai tersebut melambangkan pangsa pasar sebesar 81,5% bila dibandingkan
dengan Operating System lainnya.

Gambar 1.1 – Pangsa Pasar OS Smartphone 2014


(http://tekno.kompas.com/read/2015/02/26/09120057/ios.dan.android.berjaya.blackb
erry.menghilang, 6 September 2015)

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang dihadapi adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara meningkatkan tingkat keamanan dari pesan yang


dikirim?
2. Bagaimana cara memastikan bahwa tidak adanya keanehan pada media
pengiriman setelah proses enkripsi?
4

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1. Memberikan solusi untuk peningkatan sistem keamanan dengan metode


Tri-Way Pixel Value Differencing (TPVD)
2. Mengimplementasikan metode Tri-Way Pixel Value Differencing
(TPVD) pada smartphone berbasis Android

1.3.2 Manfaat

Manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pembaca:
menambah pengetahuan pembaca tentang Steganografi dan
memperkenalan metode Tri-Way Pixel Value Differencing (TPVD)
2. Bagi Peneliti lain:
memberi referensi dan menginspirasi peneliti lain agar dapat menemukan
metode alternatif yang dapat digunakan dalam proses Steganografi dan
dapat dikembangkan di kemudian hari
3. Bagi Penulis:
menambah pengetahuan penulis tentang bagaimana cara membuat
program yang dapat digunakan dalam Steganografi

1.4 Ruang Lingkup

Karena topik yang diambil bersifat umum dan luasnya kemungkinan


pembahasan topik, maka dalam penelitian ini memberikan batasan ruang
lingkup agar pembahasan dapat lebih terarah dan tujuan penulisan dapat
tercapai.

Ruang lingkup yang digunakan dalam penulisan ini meliputi:

1. Steganografi dengan menggunakan metode Tri-Way Pixel Value


Differencing (TPVD)
5

2. Data yang disisipkan berbentuk teks isi pesan dengan maksimal 160
karakter dan password dengan maksimal 9 karakter
3. Media yang digunakan sebagai media pengiriman adalah gambar
berformat .bmp, .jpg, .png, .jpeg dan outputnya berformat .png
4. Implementasi program pada sistem operasi Android versi 4.4.2 (Kit
Kat)
5. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Java
6. Tidak membahas keamanan pesan saat dikirimkan

1.5 Metodologi Penelitian

Metode yang akan digunakan melewati tahap-tahap sebagai berikut:

1. Melakukan Pengumpulan Data


Metode ini dengan cara mengumpulkan data-data dengan cara mencari,
mempelajari, dan memahami materi yang didapat dari sumber buku,
artikel, jurnal, dan literatur internet yang berhubungan dengan topik
penelitian kali ini yaitu metode Tri-Way Pixel Value Differencing
(TPVD)
2. Metode Analisis
Metode Analisis dalam penelitian ini dibagi lagi menjadi beberapa tahap:
a. Mempelajari metode Tri-Way Pixel Value Differencing (TPVD)
b. Mempelajari bahasa pemrograman Java Android
3. Metode Perancangan
Metode perancangan program yang digunakan adalah metode Waterfall

1.6 Jurnal yang relevan

Dalam pembuatan skripsi ini, terdapat beberapa jurnal relevan yaitu:

1. Chang, Chien-Ping, Chang, Ko-Chin, Huang, Ping S., Tu, Te-Ming.


(2008). A Novel Image Steganographic Method Using Tri-way Pixel-
Value Differencing. Journal Of Multimedia: Vol. 3, No. 2, June 2008
6

2. Gulve, Avinash, Tamboli, Mubin. (2012). Improving Security in Tri Pixel


Difference Value Method. International Journal of Information and
Electronics Engineering: Vol. 2, No. 4, July 2012
3. Lu, Hui-Chieh, Chu, Yen-Phing, Hwang, Min-Shiang. (2006). New
Steganographic Method of Pixel-Value Differencing. Republic of China:
National Chung Hsing University. Journal of Imaging Science and
Technology: Vol. 50, No. 5, 2006
4. Male, Ghazali Moenandar, Wirawan, Setijadi, Eko. (2012). Analisa
Kualitas Citra Pada Steganografi Untuk Aplikasi e-Goverment. Program
Studi MMT-ITS, Surabaya, Februari 2012
5. Mahardika, Raditya. (2010). Steganografi pada Citra Digital dengan
Menggunakan Metode Tri-way Pixel Value Differencing. Bandung:
Institut Teknologi Telkom

1.7 Sistematika Penulisan

BAB 1. PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang penulisan, identifikasi masalah,


tujuan dan manfaat, ruang lingkup, metodologi penelitian, jurnal yang relevan,
dan sistematika penulisan yang digunakan pada penulisan skirpsi ini

BAB 2. LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan teori dasar dan metode yang digunakan untuk mendukung
analisis dan perancangan program yang dilakukan

BAB 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

Bab ini menjelaskan analisis dan perancangan program yang dilakukan dengan
meliputi gambaran secara umum dari permasalahan yang dihadapi, serta usulan
dalam penyelesaian masalah
7

BAB 4. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM

Bab ini menjelaskan tentang spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak
yang digunakan dalam analisis dan perancangan program, implementasi
program pada smartphone dan juga evaluasi kinerja program

BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari analisis dan perancangan program yang
sudah dilakukan dan juga saran yang berguna untuk pengembangan berikutnya
8

Anda mungkin juga menyukai