Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul

Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia

ISSN : 2528 - 0988

SISTEM STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN LEAST


SIGNIFICANT BIT

Darmayanti1,*, Awang Harsa.K1


1
Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas MIPA, Universitas Mulawarman
*
Corresponding Author: maherza.qhadafi@gmail.com

Abstract The rapid development of digital media and its use in various fields lead to greater
demands for creating secured information delivery systems. Among of those is steganography.
Steganography is a method to insert a piece of confidential information in an object or other media.
By using steganography, the information hidden in a way that meant to make it is not known to
exist, which is known as informasi hiding. This final project is developed using Microsoft Visual
2010.With the method steganography Least Significant Bit to hide an information into a other
images. The use of steganography technology is expected to improve safety in the delivery of
information, so that key information will be protected and obscured its existence. This is also
expected to assist in the protection of copyright works of the electronic medium.

Keywords: Steganography, LSB.

Pendahuluan elektronik lainnya. Format file ini mampu


menyimpan gambar dengan mode warna
Saat ini internet sudah berkembang
RGB, CMYK, dan Grayscale. Format file ini
menjadi salah satu media yang paling
juga mampu menyimpan alpha channel,
popular di dunia. Karena fasilitas dan
namun karena orientasinya ke publikasi
kemudahan yang dimiliki oleh internet maka
elektronik maka format ini berukuran relatif
internet untuk saat ini sudah menjadi barang
lebih kecil dibandingkan dengan format file
yang tidak asing lagi. Sayangnya dengan
lainnya.
berkembangnya internet dan aplikasi
Atas dasar uraian diatas, maka pada
menggunakan internet semakin berkembang
penulisan skripsi ini akan membahas
pula kejahatan sistem informasi. Dengan
mengenai bagaimana mengamankan suatu
berbagai teknik banyak yang mencoba untuk
pesan dengan menyisipkan kedalam pesan
mengakses informasi yang bukan haknya.
lainnya yaitu file citra dengan menggunakan
Maka dari itu sejalan dengan
algoritma LSB (Least Significant Bit) pada
berkembangnya media internet ini harus juga
suatu aplikasi steganografi.
dibarengi dengan perkembangan
pengamanan sistem informasi.
Rumusan Masalah
Salah satu metode digunakan dalam
Permasalahan dalam penelitian ini
steganografi adalah metode Least Significant
adalah “Bagaimana membuat aplikasi
Bit (LSB). Metode ini banyak digunakan
steganografi dengan metode Least-
karena tidak terlalu kompleks dan pesan
Significant Bit untuk citra digital”.
yang disembunyikan cukup aman). Selain itu,
LSB merupakan salah satu metode
Batasan Masalah
steganografi yang paling sederhana
Berdasarkan dari latar belakang yang
(Prihanto, 2010). Berdasarkan pada hal-hal
telah diuraikan agar permasalahan tidak
tersebut, maka pada penelitian ini
meluas, maka masalah dibatasi pada:
menggunakan metode Least Significant Bit.
1. Membuat program aplikasi
Format citra digital yang dipilih pada
steganografi sederhana yang
penelitian ini adalah format JPEG (Joint
berfungsi untuk menyisipkan informasi
Photographic Experts Group). Umumnya
berupa gambar.
digunakan untuk kompresi citra berwarna
2. Gambar asli dan gambar yang
maupun gray scale.Selain itu format ini dipilih
disisipkan ukurannya sama.
karena ini mampu mengkompres objek
3. Media sisipan pesan (Steganografi)
dengan tingkat kualitas sesuai dengan
berupa gambar dengan berformat
pilihan yang disediakan. Format file sering
JPEG.
dimanfaatkan untuk menyimpan gambar
4. Media gambar menggunakan pixel 24
yang akan digunakan untuk keperluan
Bit.
halaman web, multimedia, dan publikasi

51
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia

ISSN : 2528 - 0988

Tujuan Penelitian data, yaitu image, audio, dan video.


Tujuan dari penelitian ini adalah sedangkan pada kriptografi pesan
membuat aplikasi untuk menyisipkan gambar disembunyikan dengan “diacak” sehingga
pada gambar lain dengan mengunakan pada kasus - kasus tertentu dapat dengan
metode Least-Significant Bit. mudah mengundang kecurigaan.
Metode steganografi yang paling
Manfaat Penelitian umum pada tipe berkas citra adalah LSB
Penelitian yang dilakukan diharapkan (Least Significant Bit). Metode ini
dapat memberikan manfaat antara lain : menyembunyikan data dengan mengganti
1. Dapat memahami tentang metode bit-bit data yang paling tidak berarti di dalam
Least-Significant Bit dalam membangun cover dengan bit-bit data rahasia. Pada
suatu sistem steganografi. susunan bit di dalam sebuah byte (1 byte = 8
2. Menambah pengetahuan, wawasan, bit), ada bit yang paling berarti Most
dan pemahaman tentang metode Least Significant Bit (MSB) dan bit yang paling
Significant bit dalam Steganografi serta kurang berarti Least Significant Bit (LSB). Bit
mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat yang cocok untuk diganti adalah LSB, sebab
untuk dikembangkan lebih lanjut. perubahan tersebut hanya mengubah nilai
3. Diharapkan dapat memberi kemudahan byte satu lebih tinggi atau satu lebih rendah
dan bermanfaat untuk informasi secara dari nilai sebelumnya. Misalkan pada cover
akademis kepada pembaca tentang citra, byte tersebut menyatakan warna
metode Least significant bit. merah, maka perubahan satu bit LSB tidak
mengubah warna merah tersebut secara
Teori/Metodologi berarti, apalagi mata manusia tidak dapat
membedakan perubahan kecil (Budiman,
Steganografi 2009).
Kata steganografi (steganography) berasal
dari bahasa Yunani steganos, yang artinya Metode Least Significant Bit
tersembunyi atau terselubung, dan graphia Penyembunyian data dilakukan
yang artinya menulis, sehingga arti dengan mengganti bit-bit data yang tidak
steganografi adalah “menulis” (tulisan) terlalu berpengaruh di dalam segmen citra
terselubung” (Cvejic, 2004). Dengan dengan bit-bit data rahasia (Jonathan
steganografi, kita dapat menyisipkan pesan Cummins, 2004), Pada susunan bit di dalam
rahasia ke dalam media lain dan sebuah byte (1 byte = 8 bit), ada bit yang
mengirimkannya tanpa ada yang menyadari paling berarti (most significant bit atau MSB)
keberadaan pesan tersebut (Krem, 2004). dan bit yang paling kurang berarti (least
Penilaian sebuah algoritma steganografi significant bit atau LSB). Berikut contoh
yang baik dapat dinilai dari beberapa faktor sebuah susunan bit pada sebuah byte:
yaitu (Alatas, 2009). MSB = 11010010 = LSB
Bit yang cocok untuk diganti adalah bit LSB,
Metode Steganografi sebab perubahan tersebut hanya mengubah
Dalam bidang keamanan komputer, nilai byte satu lebih tinggi atau satu lebih
steganografi digunakan untuk rendah dari nilai sebelumnya. Misalkan byte
menyembunyikan data rahasia saat enkripsi tersebut menyatakan warna merah, maka
tidak dapat dilakukan atau bersamaan perubahan satu bit LSB tidak mengubah
dengan enkripsi. Jadi, walaupun enkripsi warna merah tersebut secara berarti. Lagi
berhasil dipecahkan (decipher) pesan / data pula, mata manusia tidak dapat
rahasia tetap tidak terlihat. membedakan perubahan yang kecil.
Steganografi mempunyai proses (Anadra 2008).
yang berbeda dengan kriptografi dimana Metode Least Significant Bit (LSB)
pesan rahasia yang ingin dikirimkan tidak di dalam aplikasi ini menyisipan LSB dilakukan
acak melainkan disembunyikan pada dengan memodifikasi bit terakhir dalam satu
penampungnya. Hal ini sangat byte data. Bit yang diganti adalah LSB
menguntungkan karena akan mengurangi karena perubahan pada LSB hanya
keinginan seseorang untuk memeriksa file menyebabkan perubahan nilai byte satu lebih
tersebut. tinggi atau satu lebih rendah. Misalkan data
Steganografi pesan “disamarkan” yang diubah adalah warna hijau, maka
dalam bentuk yang relatif “aman” sehingga perubahan pada LSB hanya menyebabkan
tidak terjadi kecurigaan. Steganografi dapat
digunakan pada berbagai macam bentuk

52
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia

ISSN : 2528 - 0988

sedikit perubahan yang tidak dapat dideteksi Histogram


oleh mata manusia.
Informasi penting mengenai isi citra
Seperti kita ketahui untuk file bitmap
digital dapat diketahui dengan membuat
24 bit maka setiap pixel (titik) pada gambar
histogram citra. Histogram citra adalah grafik
tersebut terdiri dari susunan tiga warna
yang menggambarkan penyebaran nilai-nilai
merah, hijau dan biru (RGB) yang masing-
intensitas pixel dari suatu citra atau bagian
masing disusun oleh bilangan 8 bit (byte) dari
tertentu di dalam citra. Dari sebuah
0 sampai 255 atau dengan format biner
histogram dapat diketahui frekuensi
00000000 sampai 11111111. Dengan
kemunculan nisbi (relative) dari intensitas
demikian pada setiap pixel file bitmap 24 bit
pada citra tersebut. Histogram juga dapat
kita dapat menyisipkan 3 bit data. Contohnya
menunjukkan banyak hal tentang kecerahan
huruf A dapat kita sisipkan dalam 3 pixel,
(brightness) dan kontas (contrast) dari
misalnya data raster original adalah sebagai
sebuah gambar. Karena itu, histogram
berikut:
adalah alat bantu yang berharga dalam
(00100111 11101001 11001000)
pekerjaan pengolahan citra baik secara
(00100111 11001000 11101001)
kualitatif maupun kuantitatif. (Haidi, 2011)
(11001000 00100111 11101001)
Sedangkan representasi biner huruf A adalah
PSNR DAN MSE
10000011. Dengan menyisipkan-nya pada
Peak Signal to Noise Ratio (PSNR)
data pixel diatas maka akan dihasilkan:
adalah perbandingan antara nilai maksimum
(00100111 11101000 11001000)
dari sinyal yang diukur dengan besarnya
(00100110 11001000 11101000)
derau yang berpengaruh pada sinyal
(11001001 00100111 11101001)
tersebut. PSNR biasanya diukur dalam
Terlihat hanya empat bit rendah yang
satuan decibel (db). PSNR digunakan untuk
berubah, untuk mata manusia maka tidak
mengetahui perbandingan kualitas citra
akan tampak perubahannya. Secara rata-
cover sebelum dan sesudah disisipkan
rata dengan metode ini hanya setengah dari
pesan. Untuk menentukan PSNR, terlebih
data bit rendah yang berubah, sehingga bila
dahulu harus ditentukan nilai MSE (Mean
dibutuhkan dapat digunakan bit rendah
Square Error).
kedua bahkan ketiga.(Alatas, 2009)
MSE adalah nilai error kuadrat rata-rata
antara citra asli dengan citra manipulasi
Format Citra Digital
(dalam kasus steganografi ; MSE adalah nilai
Citra digital dapat disimpan dalam
error kuadrat rata-rata antara citra asli
berbagai macam format. Beberapa format
(cover-image) dengan citra hasil penyisipan
citra digital dapat memanfaatkan metode
(stego-image). (Cheddad, 2010).
kompresi dalam penyimpanan data citra.
PSNR didefinisikan sebagai :
Kompresi yang dilakukan dapat bersifat lossy
maupun lossless, bergantung kepada jenis
format yang digunakan. Kompresi yang (2.1)
bersifat lossy menyebabkan penurunan
kualitas citra, meskipun dalam beberapa
Dimana MSE dinyatakan sebagai
kasus penurunan kualitas tersebut tidak
mean square error yang didefinisikan
dapat dikenali oleh mata manusia.
sebagai :
Didalam format digital terdapat 2
ekstensi JPEG.JPEG (Joint Photographic (2.2)
Expert Group) adalah standar kompresi file
yang dikembangkan oleh Group Joint Dimana x dan y adalah koordinat dari
Photographic Experts; JPEG adalah teknik gambar
kompresi grafis high color bit- M dan N adalah dimensi dari gambar
mapped.Merupakan teknik dan standar S_xy menyatakan stego-image
universal untuk kompresi dan dekompresi C_xy menyatakan cover-image
citra tidak bergerak untuk digunakan pada C_max^2 memiliki nilai maksimum
kamera digital dan system pencitraan dalam gambar, sebagai contoh :
menggunakan komputer yang dikembangkan
oleh Joint Photographic Experts Group.
Umumnya digunakan untuk kompresi citra (2.3)
berwarna maupun gray scale.(Putra, Darma.
2010)

53
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia

ISSN : 2528 - 0988

Hasil dan Pembahasan


Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan melalui
beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut
adalah studi literatur, perancangan aplikasi,
pembuatan aplikasi, testing (uji coba), dan
penulisan laporan..

Design Sistem
Perancangan aplikasi ini menggunakan
metode steganografi, dimana dalam proses
steganografi terdapat dua proses. Proses
pertama adalah menyembunyikan gambar ke
dalam media penampung gambar Gambar 2. Menu Utama
(penyisipan). Proses kedua adalah
pendeteksian gambar rahasia dari media Menu Penyisipan
penampung gambar (ekstrasi). Pada Pada tampilan menu penyisipan. terdapat
penelitian ini proses tersebut dipaparkan tiga picture box cover image, Secret image
sebagai berikut : dan Stego Image yntuk menampilkan image.

Penyisipan

Cover Secret Stego


Image Image Image

Ekstraksi

Stego Result Gambar 3. Menu Penyisipan


Image Ekstrasi
Proses Hide Image
Tampilan menu penyisipan ditampilkan
melalui Buka gambar cover image > Buka
gambar secret image > menekan button >
akan keluar stego image > simpan. Pada
Gambar 1. Rancangan aplikasi Steganografi tampilan penyisipan ini user diminta untuk
memilih file JPEG untuk melakukan input
image dengan ukuran sama pada cover
Implementasi Sistem image 789 x 789 dengan 789 x 789 pada
Tampilan Implementasi secret image. Kalau ukuran tidak sama akan
Berikut adalah rancangan antarmuka terjadi peringatan seperti gambar dibawah
berupa form-form yang dibangun untuk ini:
mempermudah user berinteraksi dengan
sistem. Form-form dikelompokan
berdasarkan proses dari steganografi yaitu
hide image dan extract image. Akan tetapi
sebelum proses hide image dan extract
image, terdapat beberapa tampilan awal
seperti, Menu Utama, Menu penyisipan,
ekstraksi. Gambar 4. Peringatan Gambar tidak sama

Tampilan Menu Utama Proses Eksraksi


Halaman ini merupakan menu utama Berikut adalah tampilan dari salah satu
pada aplikasi, dimana terdapat 2 menu proses utama aplikasi yaitu Steganografi.
utama diantaranya start dan Exit. Tampilan menu Ekstraksi ditampilkan melalui
input stego image > button > result eksraksi.
Pada tampilan ekstrasi ini. Dimana User
memilih file yang sudah berisi gambar. Yang

54
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia

ISSN : 2528 - 0988

sudah tersimpan Kemudian tekan button


buka gambar maka akan ditampilkan dialog Name Value
untuk input gambar yang disimpan dan
PSNR Blue 7.9777
meng-klik button maka akan muncul gambar
yang disisipkan. Dimana pada tabel tersebut nilai dari Cover
dan Stego Image dibandingkan dengan
menggunakan perhitungan PSNR (peak
signal to noise ratio) dan MSE (mean Square
Error)
Kesimpulan
Secara keseluruhan penyisipan
steganografi dengan metode LSB lebih
mudah digunakan.
Metode LSB ini memenuhi kriteria, yaitu
Gambar 5. Menu Ekstraksi secara kasat mata, hasil citra akhir tidak
banyak berubah dari citra awal.
Proses Histogram Sistem steganografi yang dibangun berhasil
Dari pengujian pada gambar cover mengimplementasi metode LSB.
image dan stego image dan Secret image Hasil yang diuji semuanya bisa disisipkan
dan Result Ekstraksi terjadi perbedaan grafik dengan baik, meskipun pada hasil outputnya,
pada RGB .contoh warna merah dari cover, ukuran gambarnya tidak sama dibandingkan
stego, secret image dan result eksraksi. dengan citra awal.

Ucapan Terima Kasih


Terima Kasih orang tua yang selalu
memberikan motivasi, kepada Bapak Awang
Harsa.K,M.Kom dan Bapak Zainal
Airifin,M.Kom sebagai pembimbing, Bapak
Gambar 6. Cover image Gambar 7. stego image
Dr.H.Fahrul Agus,MT dan Ibu Dina
Marisa.K,M.Kom Sebagai penguji serta
teman – teman ilkom semuanya.

Daftar Pustaka
[1] Anadra, Rezky. 2008. Steganografi
Gambar 8. Secret Image Gambar 9. Result Ekstraksi Pesan Pada Citra Menggunakan
Metode LSB. Bogor: Fakultas Ilmu
Pada gambar 6 Cover Image dan Komputer Institut Pertanian Bogor.
Gambar 7 Stego image warna citranya gelap, [2] Basuki, A., Palandi, J, F.,
sedangkan Gambar 8 Secret Image dan Fatchurrochman, 2005, Pengolahan
Gambar 9 Result Image citranya Normal Higt Citra Digital menggunakan Visual Basic,
Brithness dan Higt Contrast. Graha Ilmu, Yogyakarta
[3] Girsang, Truman T. 2010. Analisis
Proses PSNR dan MSE Kerahasiaan Data Menggunakan
Algoritma Vigenere Cipher Dalam
Tabel Pehitungan PSNR dan MSE Sistem Pengamanan Data. Medan:
Program Studi Ekstensi Ilmu Komputer,
Name Value Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas
MSE Red 47.715 Sumatera Utara.
[4] Hidayat, Wildan. 2010. Perlindungan
MSE Green 67.46
Pesan Rahasia Pada Citra Digital
MSE Blue 92.768 Menggunakan Metode Least Significant
Bit Steganografi. Medan: Departemen
PSNR Red 16.76 Matematika, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
PSNR Green 11.866 Sumatera Utara

55
Prosiding Seminar Sains dan Teknologi FMIPA Unmul
Vol. 1 No. 1 Juli 2016, Samarinda, Indonesia

ISSN : 2528 - 0988

[5] Ibrahim Haidi, 2011, “Histogram


Equalization With Range Offset for
Brightness Preserved Image
Enhancement”, International Jurnal of
Image Processing (IJIP), Volume (X),
Issue (X), 2011
[6] Ulil Hamida, Penggunaan Teknik Fuzzy
Untuk Perbaikan Kontras, Pelembutan
dan Pendeteksian Tepi Pada Citra
Dijital, Departemen Teknik Informatika,
Institut Teknologi.

56

Anda mungkin juga menyukai