Anda di halaman 1dari 11

Makalah

“Teknik Substitution System and Method Least Significant Bit


(LSB) dalam Steganography”

“Tugas ini disusun dalam rangka memenuhi tugas individu


Security Sistem Informasi mengenai Stegamografi dengan
dosen pembimbing Eldrian Hadinata , M.kom”
Disusun Oleh :
Maxi Lamtama Hutahaean (202370060)
Fakultas Teknik dan Komputer
Prodi sistem informasi

Kata Pengantar
1
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga pada saat ini kita masih diberikan nafas kehidupan dan
Kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya yang berjudul “Makalah Teknik Substitution and Method Leas
Significant Bit (LSB) In Steganografi”. Diharapkan makalah ini kelak nantinya
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang membangun
Pendidikan yang berkarakter bagi anak usia dini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karna itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
Yang Maha Esa senantiasa memberkati dan menyertai segala usaha kita
Amin.

Daftar Isi

2
Kata Pengantar..........................................................................................................................................2
Daftar Isi....................................................................................................................................................3
Bab I...........................................................................................................................................................4
I. Latar Belakang..............................................................................................................................4
II. Rumusan Masalah.........................................................................................................................5
III. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................5
Bab II..........................................................................................................................................................6
I. Teknik Substitution System..........................................................................................................6
II. Metode Least Significant Bit (LSB)..............................................................................................6
III. Steganografi menggunakan Teknik Substitusi dan Metode LSB (Least Significant Bit)
Pada Peta Vektor Digital.......................................................................................................................8
Bab III......................................................................................................................................................10
Penutup /Kesimpulan......................................................................................................................10

3
Bab I
Pendahuluan
I. Latar Belakang
Kemajuan pola berpikir manusia membuat masyarakat menyadari bahwa
teknologi informasi merupakan salah satu bagian penting dalam peradaban
manusia untuk mengatasi sebagian masalah derasnya arus informasi.
Teknologi informasi dan komunikasi saat ini adalah bagian penting dalam
manajemen informasi. Selain memiliki kemampuan dalam menyaring data dan
mengolah menjadi informasi, teknologi informasi juga mampu menyimpannya
dengan jumlah kapasitas yang jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Salah
satu pekerjaan manusia yang akan sangat terbantu dengan adanya teknologi
informasi adalah pekerjaan manusia dalam menyembunyikan pesan akan
lebih mudah. Manusia telah menyembunyikan pesan rahasia dengan berbagai
metode dan variasi. Salah satunya dengan Steganografi. Steganografi
merupakan ilmu yang mempelajari, meneliti, dan mengembangkan seni
menyembunyikan sesuatu informasi atau pesan. Steganografi berasal dari
bahasa Yunani yang berarti “tulisan tersembunyi”. Zaman dahulu kegiatan ini
sudah sering dilakukan untuk menyampaikan pesanpesan rahasia. Misalnya
dengan cara mentatoo pesan rahasia dikulit kepala para pembawa pesan.
Sebelumnya kepala si pembawa pesan digunduli terlebih dahulu, kemudian di
tatoo. Setelah rambutnya tumbuh maka pesan tadi tertutup oleh rambut,
kemudian si pembawa pesan dilengkapi dengan pesan palsu di tangannya
sebagai umpan. ( Temmy Maradilla, 2010:3) Seiring dengan perkembangan
teknologi, metode steganografi semakin lama semakin berkembang.
Teknologi kompter memberikan peran baru dalam menyembunyikan pesan.
Steganografi pada era informasi digital merupakan teknik dan seni
menyembunyikan informasi dan data digital dibalik informasi digital lain. File
media merupakan komponen penting pada proses penyembunyian informasi
ini. Secara teori steganografi (Try Ismardiko, 2012:4), semua file umum yang
ada di dalam komputer dapat digunakan sebagai media penyimpanan pesan,
seperti file gambar berformat PNG (Portable Network Graphics), JPEG (Joint
Photographic Experts Group), BMP (Bitmap), atau di dalam musik MP3 (Media
Player), dan bahkan di dalam sebuah video dengan format 3GP (Fikri

4
Ramadhan, 2013). Semua bisa dijadikan tempat 2 penyembunyian pesan,
selama file media tersebut dimodifikasi, maka kualitas dan tampilan file yang
asli tidak akan mengalami banyak gangguan. Kemudian pada data digital,
teknik-teknik yang sering digunakan dalam steganografi modern antara lain :
Metode Least Significant Bit (LSB), Mask and Filtering, Algoritma kompresi dan
transformasi, dan Teknik Pixel Mapping yang dikenal dengan Metode
Modifikasi RedGreenBlue (RGB) . Didorong oleh hal-hal tersebut, maka penulis
tertarik untuk membahas tentang pembuatan sebuah program aplikasi
Steganografi. Program aplikasi ini akan menyediakan kemudahan penyisipan
pesan, yaitu berupa teks, ke dalam sebuah gambar digital yang
keberadaannya tidak dapat diketahui oleh orang lain.

II. Rumusan Masalah


Pada Makalah ini yang menjadi rumusan masalah kita adalah :
1. Bagaimana Penerapan Teknik substitusi dengan metode LSB
2. Apa itu metode LSB?
3. Apa itu Teknik Substitution System
4. Apakah Teknik substitution system merupakan Teknik yang paling berguna
diantara Teknik lainnya dalam steganografi

III. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai apa aitu steganografi
2. Menjelaskan tentang salah satu Teknik dalam steganografi Teknik
substitution system kepada pembaca
3. Memberikan informasi tentang metode Leas Significant Bit (LSB) in
Steganografi

5
Bab II
Landasan Teori Teknik Substitution System
I. Teknik Substitution System
Pada dasarnya Tujuan dari steganografi adalah merahasiakan atau
menyembunyikan keberadaan dari sebuah pesan tersembunyi atau sebuah
informasi. Dalam prakteknya, kebanyakan pesan disembunyikan dengan membuat
perubahan tipis terhadap data digital lain yang isinya tidak akan menarik perhatian
dari penyerang potensial, sebagai contoh sebuah gambar yang terlihat tidak
berbahaya.
Perubahan ini bergantung pada kunci (sama pada kriptografi) dan pesan untuk
disembunyikan. Orang yang menerima gambar kemudian dapat menyimpulkan
informasi terselubung dengan cara mengganti kunci yang benar ke dalam algoritma
yang digunakan. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu Teknik
yang dapat digunakan untuk melakukan stegamografi, yaitu Teknik Substitution
System.

Pada Teknik substitusi data normal digantikan dengan data rahasia. Biasanya hasil
teknik ini tidak terlalu mengubah ukuran data asli, tetapi tergantung pada file media
dan data yang akan disembunyikan. Teknik substitusi bisa menurunkan kualitas
median yang ditumpangi.

Steganografi dengan menggunakan sistem substitusi adalah dengan mengganti


redundan bit atau bit yang tidak dibutuhkan dari cover data dengan bit dari pesan
rahasia. Salah satu metode steganografi yang menggunakan teknik ini adalah LSB
(Least Significat Bit). Namun terdapat kekurangan dengan metode penyembunyian
pesan dengan cara substitusi ini, yaitu kelemahan gambar terhadap pengolahan citra.
Jika gambar dipotong atau dilakukan pengolahan citra yang lain, maka algoritma tidak
dapat memebedakan yang mana least significant bit yang merupakan bagian dari
pesan dan mana yang merupakan bit dari cover data.

II. Metode Least Significant Bit (LSB)


Metode Least Signification Bit (LSB) merupakan metode yang cukup
sederhana dalam melakukan proses steganografi. Selain itu, proses
6
penyisipan dan ekstraksi dari metode ini juga relatif cukup cepat. Metode
LSB menyisipkan pesan ke dalam cover image pada bit yang paling kurang
berarti. Untuk LSB 1 bit, bit yang disisipi adalah bit ke-8 untuk setiap byte,
perubahan nilai desimal dari satu byte menjadi satu nilai lebih tinggi, atau
satu nilai lebih rendah, atau sama dari nilai desimal dari satu byte sebelum
terjadi penyisipan. Sedangkan untuk metode LSB 2 bit, bit yang disisipi
adalah bit ke-7 dan bit ke-8 untuk setiap byte. Sehingga perubahan nilai pada
2 bit terakhir berkisar antara nol sampai dengan tiga dari nilai byte sebelum
terjadi penyisipan. Untuk menyisipkan pesan ke dalam pixel yang ditentukan
secara acak, dapat digunakan algoritma pembangkit bilangan acak semu,
salah satunya Linear Congruential Generator (LCG). Sudah ada penelitian
yang membahas teknik steganografi menggunakan metode LSB. Peneliti [1]
dalam eksperimennya, mengimplementasikan penggunaan steganografi
untuk menyisipkan pesan pada gambar dengan metode LSB 1 bit. Letak
pixel yang akan disisipi pesan ditentukan menggunakan algoritma LCG.
Peneliti [2] menerapkan metode LSB dalam merancang perangkat keras
steganografi. Rancangannya diimplementasikan menggunakan prosesor
ARM7TDMI dan GSM 900. Peneliti [3] menggabungkan kriptografi dengan
Steganografi. Pesan yang akan disisipkan terlebih dahulu dienkripsi.
Selanjutnya pesan yang sudah terenkripsi disisipkan ke dalam cover image
menggunakan teknik LSB. Peneliti [4] dalam eksperimennya menerapkan
teknik steganografi menggunakan metode LSB. Pesan yang disembunyikan
dan media penyisipan, keduanya berupa citra warna 24 bit. Makalah ini
menyajikan suatu teknik steganografi untuk menyisipkan pesan berupa teks
pada media penyisipan berupa citra warna 24 bit.
Metoda yang digunakan untuk menyembunyikan pesan pada media digital
tersebut berbeda-beda. Contohnya, pada berkas image pesan dapat
disembunyikan dengan menggunakan cara menyisipkannya pada bit rendah
atau bit yang paling kanan (LSB) pada data pixel yang menyusun file tersebut.
Pada berkas bitmap 24 bit, setiap pixel (titik) pada gambar tersebut terdiri dari
susunan tiga warna merah, hijau dan biru (RGB) yang masing-masing disusun
oleh  bilangan 8 bit (byte) dari 0 sampai 255 atau dengan format biner
00000000 sampai 11111111. Dengan demikian, pada setiap pixel berkas
bitmap 24 bit kita dapat menyisipkan 3 bit data.
A. Metode

Metode yang digunakan untuk penyisipan, menggunakan metode LSB 2 bit.


Untuk menyebar isi pesan teks pada citra berwarna, digunakan algoritma
LCG. Algoritma ini memberikan sebuah nilai yang dapat menunjukkan letak
pixel yang akan disisipi pesan. Analisis hasil dilakukan untuk melihat
7
keberhasilan dalam proses ekstraksi pesan, dan melihat kualitas stego image
berdasarkan nilai PSNR.
Pada susunan bit di dalam sebuah byte, ada bit yang paling berarti most
significant bit atau MSB dan bit yang paling kurang berarti least significant
bit atau LSB. Gambar 2 menjelaskan posisi MSB dan LSB dalam susunan
bilangan biner pada 1 byte atau 8 bit. Sebuah citra merupakan kumpulan dari
titik-titik yang disebut pixel. Pada citra warna 24 bit, setiap pixel berukuran
3 byte dimana setiap byte mewakili warna dari setiap komponen Red, Green,
dan Blue. Misalkan terdapat 2 pixel, dimana nilai intensitas setiap warna
pada setiap pixel setelah dikonversikan kedalam biner memberikan nilai
biner sebagai berikut : (00100111 11101001 11001000) (00100111
11001000 11101001) Untuk menyisipkan sebuah karakter “C” dengan
bilangan biner 01000011 (kode ASCII 67) kedalam 2 pixel citra warna
tersebut, setiap 2 bit dari pesan yang dimulai dari MSB disisipkan kedalam 2
bit LSB dari setiap byte citra warna. Hasil penyisipannya memberikan nilai
pixel baru sebagai berikut: (00100101 11101000 11001000) (00100111
11001000 11101001)

III. Steganografi menggunakan Teknik Substitusi dan Metode LSB (Least


Significant Bit) Pada Peta Vektor Digital
Steganografi adalah seni dan ilmu menyembunyikan pesan dengan cara
apa pun sehingga orang lain selain penerima pesan tidak mencurigai
adanya pesan tersembunyi. Kata steganografi sendiri berasal dari bahasa
Yunani yang berarti tulisan yang tertutup. Terdapat beragam metode
yang dapat digunakan dalam steganografi, antara lain penggunaan tinta yang
tidak terlihat, penyusunan ulang huruf-huruf penyusun pesan,dan
microdots[1].Meskipun sama-sama bertujuan melindungi pesan,
steganografi berbeda dengan kriptografi. Dalam kriptografi, pesan diubah
dalam bentuk yang tidak dapat dimengerti, namun tidak menyembunyikan
fakta bahwa pesan itu ada. Sedangkan dalam steganografi, kita
berusaha menyembunyikan keberadaan pesan supaya tidak menarik
perhatian.
Teknik Steganografi dapat dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan media yang
digunakannya, yaitu:
1) Steganografi Fisik (Physical Steganography)
Steganografi fisik ini telah digunakan secara luas sejak zaman kuno. Steganografi fisik
melakukan manupulasi terhadap benda fisik untuk menyembunyikan pesan. Contoh
steganografi jenis ini adalah penulisan pesan di kertas menggunakantinta yang tidak

8
terlihat, penulisanpesan di kayu yang kemudian ditutupi dengan lilindanpenulisanpesan di
balik perangko
2) Steganografi Digital (Digital Steganography)
Steganografi digital adalah seni menyembunyikan data di dalam data. Dengan teknik
ini, data rahasia dapat disembunyikan di balik gambar, teks, atau audio yang
direpresentasikan dalam data biner.
3) Steganografi Tercetak (Printed Steganography)
Hasil dari steganografi digital dapat juga berupa dokumen yang tercetak. Ukuran
huruf dan karakteristik dokumen dapat dimanupulasi untuk membawa pesan rahasia.
Seseorang yang mengetahui teknik penyembunyiannya dapat membaca kembali pesan yang
disembunyikan.
A. Peta digital
Terdapat dua jenis model data yang digunakan untuk menyimpan data geografis[3], yaitu:
a. Model Data Raster
Model data raster membagi suatu area menjadi kotak-kotak kecil berukuran sama.
Informasi dari setiap kotak kecil kemudain disimpan dalam bentuk matriks.Contoh
model data raster dapat dilihat pada Gambar 1. Biasanya model daata raster digunakan
untuk menyimpan informasi berupa ketinggian tanah, keasaman tanah, atau
kedalaman air.
b. Model Data Vektor
model data vektor memodelkan suatu area sebagai objek-objek geometris, seperti
titik, garis, dan poligon. Titik mewakili suatu lokasi spesifik, seperti pusat kota atau
terminal bis. Garis dapat mewakili fitur linear seperti jalan, pipa air, atau jalur kereta
api. Sedangkan poligon mewakili bentuk yang lebih kompleks seperti batas negara atau
pulau.
Dalam GIS, model data vektor umumnya digunakanuntuk menyimpan informasi jalan
dandaerah vegetasi tumbuhan.Model data raster dan vektor memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Oleh sebab itu, kedua model data tersebut digunakan
bersama untuk membentuk suatu peta. Setiap informasi spesifik disimpan sebagai satu
lapisan peta. Tumpukan lapisan informasi inilah yang biasa kita lihat sebagai satu peta utuh.

B. Teknik Substitusi LSB


Teknik steganografi yang paling paling sederhana sekaligus paling populer adalah teknik
substitusi LSB. Teknik ini mengganti bit terakhir dari media steganografi dengan bit dari
pesan[4].Secara umum, cara kerja teknik subtitusi ini adalah sebagai berikut. Misalkan
kita memiliki informasi pada media seperti:
10110101,10010111,10000100,00110001,01100001,10110101,01100110,10110101
Kemudian, kita akan menyisipkan pesan “00100101” pada deretan informasi awal yang
ada.Maka, setiap bit pesan akan disubstitusi satu per satu pada informasi awal. Setelah
dilakukan proses substitusi informasi media akan berubah menjadi sebagai berikut:
1011010010010110100001010011000001100000101101010110011010110101
Supaya tidak menyebabkan perubahan besar, penggantian bit ini hanya boleh dilakukan pada
informasi yang sifatnya redundan dan memiliki toleransi terhadap perubahan kecil.
Informasi yang memiliki toleransi ini misalnyainformasi warna pada bitmap gambaratau
frekuensi pada data audio. Perubahan kecil pada warna gambar tidak dapat dideteksi
oleh mata manusia. Frekuensi audio yang bergeser kecil juga tidak dapat terdeteksi oleh
pendengaran biasa

9
C. PSNR (Peak Signal to Noise Ratio)
PNSR digunakan untuk mengukur kualitasa media yang telah mengalami perubahan secara
kuantitatif. PSNR dapat dimodifikasi sesuai media yang digunakan.
dengan adalah koordinat awal dari suatu titik, dan adalah koordinat setelah perubahan[5].
PSNR memiliki satuan decibel(dB). RMSE adalah nilai rata-rata pergeseran titik. Peta yang
identik akan memiliki nilai RMSE 0. Semakin besar perbedaan kedua peta, semakin tinggi
nilai RMSE. Akibatnya, semakin kecil nilai PSNR yang dimiliki. Semakin tinggi nilai
PSNR yang dimiliki, semakin bagus kualitas peta yang dihasilkan.

D. Imlementasi dan Pengujian


Teknik steganografi pada peta vektor digital di atas kemudian diimplementasikan
menggunakan bahasa pemrograman Java.Program ini menerima masukan berupa berkas
*.shp sebagai media steganografi dan 1 berkas lainnya sebagai pesan yang akan
disembunyikan.Program ini kemudian akan menyembunyikan suatu pesan tersebut ke
dalam peta.Setelah pesan berhasil disembunyikan, peta berisi pesan akan dibandingkan
kembali dengan peta awal dengan perbandingan PSNR.Berikutnya, program dapat membaca
kembali pesan yang telah disembunyikan dengan menggunakan algoritma pembacaan
pesan.
Pada implementasi ini, headerpesan dialokasikan sepanjang 32 bit untuk menyimpan
panjang pesan dalam bytes.Karena ekstensi pesan tidakdisimpan sebagai headerpesan,
pesan hasil pembacaan harus diketahui formatnya menyimpan dan membuka kembali pesan
tersebut.Pada implementasi yang dilakukan kali ini, pesan tersembunyi berhasil dibaca
kembali secara utuhuntuk setiap pengujian. Peta awaldan peta berisi pesan terlihat sama dan
tidak dapat dibedakan melalui observasi visual .
PSNR pada setiap pengujian dihitung menggunakan rumus (1) dan (2). Nilai PSNR dari
setiap pengujian cukup tinggi dengan nilai di atas 250. Hal ini berarti akurasi peta yang
berisi pesan tidak bergeser terlalu jauh dan secara umum masih dapat digunakan.Meskipun
demikian, peta hasil steganografi tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh aplikasi
yang memerlukan ketelitian tinggi. Teknik ini juga memiliki kelemahan lain yaitu pesan yang
disisipkan tidak dapat berukuran terlalu besar.Hal ini disebabkan karena modifikasi hanya
dilakukan terhadap 1 bit terakhir dari nilai absis dan ordinat sehingga daya tampung
pesan kecil.Apabila substitusi dilakukan terhadap lebih dari 1 bit sekaligus, maka daya
tampung pesan akan bertambah lebih dari 2 kali lipatnya.Teknik ini masih dapat
dikembangkan. Apabila ingin memperbesar daya tampung peta, maka jumlah bit yang
isubstitusi dapat diperbanyakhingga batasan tertentu.Apabila pesan dikompresi sebelum
penyisipan dilakukan, maka ukuran pesan dapat dikurangi.Algoritmasteganografi
inijugadapat dimodifikasi supaya pesan yang dapat disisipkan bisa berjumlah lebih dari 1.

Bab III
Penutup /Kesimpulan

Metode Least Signification Bit (LSB) merupakan metode yang cukup sederhana dalam
melakukan proses steganografi. Steganografi adalah seni dan ilmu menyembunyikan pesan
dengan cara apa pun sehingga orang lain selain penerima pesan tidak mencurigai
adanya pesan tersembunyi. Steganografi dapat meningkatkan keamanan suatu pesan
dengan cara menyembunyikan keberadaan pesan. Peta vektor digital dapat digunakan

10
sebagai media steganografi. Teknik substitusi LSB untuk steganografi dapat diaplikasikan
juga pada media peta vektor digital. Berdasarkan nilai PSNR hasil perbandingan peta awal dan
peta berisi pesan, teknik steganografi LSB pada peta vektor ini dinilai memiliki kinerja
yang cukup baik.Peta hasil steganografi ini tidak dapat dibedakan dengan peta awal dengan
observasi visual. Peta berisi pesan tetap dapat dipergunakan seperti biasa, namun
tidak direkomendasikan untuk penggunaan yang memerlukan akurasi tinggi. Teknik ini juga
memiliki kelemahan yaitu daya tampung pesannyalebihkecildibandingkan dengan substitusi
blok bit.Daya tampung peta dapat diperbesar dengan menambah jumlah bit yang
diperbolehkan untuk disubstitusi. Berkas pesan juga dapat dikurangi ukurannya dengan cara
dikompresi terlebih dahulu.

11

Anda mungkin juga menyukai