net/publication/279409951
CITATIONS READS
0 85
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Analysis of watermaking using SVD based on DWT and DCT View project
All content following this page was uploaded by Eddy Muntina Dharma on 17 April 2021.
1,2,3
Jurusan Teknik Informatika – Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
Jl. Telekomunikasi, Dayeuh Kolot Bandung 40257 Indonesia
Telp/Fax : (022) 7565931
1
aguseddy@stttelkom.ac.id, 2shinta_c@yahoo.com, 3fay@stttelkom.ac.id,
ABSTRAK
Steganografi merupakan suatu metode yang bertujuan untuk menyembunyikan suatu pesan rahasia
pada suatu objek cover (pembungkus) sehingga kehadiran adanya pesan rahasia tersebut tidak diketahui. Data
(file) yang sudah berisi pesan rahasia ini dapat disebut dengan objek stego. Pada umumnya objek cover dan
objek stego tidak dapat dibedakan secara kasat mata.
Perkembangan steganografi yang sangat pesat menyebabkan diperlukannya suatu cara untuk
mengawasi (monitoring) suatu pertukaran data. Cara tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan metode
steganalisis. Tujuan steganalisis adalah untuk mengetahui apakah dalam suatu objek berisi pesan rahasia atau
tidak. Steganalisis telah diterima oleh penegak hukum dan media dengan tangan terbuka.
Penelitian yang berjudul “Deteksi Steganografi pada Citra Digital Dengan Menggunakan RS
Steganalisis pada Steganografi LSB” ini membahas bagaimana cara mendeteksi steganografi yang
menggunakan metode LSB dengan menggunakan RS steganalisis. Objek cover yang dipakai berupa citra
digital berformat BMP 24-bit. Pesan rahasia disisipkan pada objek cover berupa teks. Parameter yang
digunakan untuk melakukan analisis berupa panjang pesan.
587
Konferensi Nasional Sistem Informasi 2007
Information System : Bridging Gap between Theories and Practices
Bandung, 14-15 Februari 2007
kepada analisa bagaimana perubahan jumlah dari tertentu akan membentuk objek stego. Objek
kelompok Regular dan Singular dengan stego inilah yang akan dikirimkan ke penerima
bertambahnya panjang pesan yang ditambahkan tanpa memancing perhatian dari pihak lain yang
dengan menggunakan pendekatan LSB. mengetahui bahwa ada pesan rahasia yang
Steganografi LSB terdiri dari dua tipe, disisipkan ke dalamnya sehingga tujuan
yaitu fixed-size dan variable-size. Pada Penelitian steganografi dapat dipenuhi. Tujuan dari
ini pendekatan yang akan digunakan adalah fixed- steganografi adalah untuk menyembunyikan
size. Pendekatan ini memerlukan input bit tetap kehadiran akan suatu komunikasi (pesan rahasia)
yang akan digunakan untuk penyisipan pesan dalam suatu objek.
rahasia. Teknik LSB (Least Significant Bit)
Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk didasarkan pada modifikasi nilai bit terakhir pada
membedakan objek cover dengan objek stego pixel untuk menyembunyikan pesan rahasia.
pada citra digital dengan menentukan adanya Karena bit pixel LSB memiliki kontribusi sangat
pesan rahasia atau tidak pada suatu citra digital, kecil terhadap penampakan pixel, maka
memperkirakan panjang pesan yang penggantian bit-bit ini tidak memiliki efek yang
disembunyikan pada suatu citra digital yang berarti pada suatu citra digital. Metode LSB
digunakan sebagai objek cover, mengetahui merupakan metode yang banyak digunakan
tingkat ketelitian maupun kesalahan pada saat sebagai metode steganografi karena tingkat
memperkirakan adanya pesan rahasia, dan kesederhanaannya. Sangat dipercaya bahwa
mengetahui berapa batas optimal LSB yang sebenarnya perubahan warna akibat dari
memungkinkan untuk dapat digunakan sebagai penyisipan dengan menggunakan metode LSB
perkiraan panjang pesan yang dideteksi dengan tidak dapat dideteksi karena pada umumnya noise
menggunakan RS steganalisis. akan selalu hadir pada image digital. Jenis metode
Penelitian ini akan menggunakan citra LSB dapat dibagi menjadi dua metode, yaitu :
digital BMP 24-bit sebagai masukan dan pesan 1. fixed-sized LSB
rahasia berupa file teks. Steganografi yang Jumlah bit dari objek cover yang digunakan
digunakan merupakan fixed-sized steganography sebagai pengganti bit pesan rahasia berjumlah
dengan masukan bit 1 sampai dengan 3. tetap.
Steganalisis yang digunakan bersifat pasif dan 2. variable-sized LSB
aktif, pasif dalam arti mendeteksi keberadaan Jumlah bit dari objek cover yang digunakan
atau ketidakberadaan akan pesan rahasia dalam sebagai pengganti bit pesan rahasia bervariasi
suatu citra digital dan aktif dalam batasan dapat berdasarkan kondisi tertentu.
mengestimasi panjang pesan. Parameter Steganalisis merupakan metode untuk
keberhasilan adalah dapat mendeteksi kehadiran mendeteksi pesan rahasia yang disembunyikan
pesan rahasia atau tidak, memperkirakan dengan menggunakan steganografi. Algoritma
panjangnya, tanpa mengetahui isi pesan. steganalisis sendiri dapat dibedakan menjadi dua
menurut target steganografinya, yaitu universal
LANDASAN TEORI algorithm dan model-based algorithm. Universal
algorithm ditujukan untuk mendeteksi beberapa
Steganografi merupakan metode metode steganografi. Sedangkan model-based
berkomunikasi secara rahasia dengan algorithm ditujukan untuk mendeteksi metode
menggunakan objek pembawa sehingga kehadiran steganografi tertentu. Tujuan dari steganalisis
pesan rahasia yang disisipkan ke objek pembawa adalah untuk mematahkan steganografi.
tidak dapat dideteksi. Secara harfiah, steganografi Steganalisis sendiri diklasifikasikan pada dua
berarti “tulisan yang ditutupi”. Objek pembawa kategori umum [14] :
pesan rahasia tersebut dapat berupa citra digital, 1. Pasif, yang memiliki tujuan :
audio, video, teks, maupun representasi kode a. Mendeteksi keberadaan atau
digital lainnya. Pesan yang disembunyikan dapat ketidakberadaan akan pesan rahasia
pula berisi plaintext, chipertext, atau apapun yang dalam suatu objek.
dapat direpresentasikan sebagai aliran bit. Untuk b. Mengidentifikasi algoritma steganografi
selanjutnya dalam Penelitian ini objek pembawa yang digunakan.
akan disebut sebagai objek cover. Suatu pesan 2. Aktif, yang memiliki tujuan :
rahasia yang disisipkan ke dalam objek cover a. Memperkirakan panjang dari pesan.
dengan menggunakan metode steganografi b. Memperkirakan lokasi dari pesan rahasia.
588
Konferensi Nasional Sistem Informasi 2007
Information System : Bridging Gap between Theories and Practices
Bandung, 14-15 Februari 2007
c. Memperkirakan kunci rahasia (secret 2 ↔ 3, ..., 254 ↔ 255 [8]. Didefinisikan pula
key) yang dipakai untuk konsep lain yang disebut dengan pertukaran LSB
menyembunyikan pesan yang digeser (shifted LSB flipping) F-1 sebagai -1
d. Memperkirakan beberapa parameter dari ↔ 0, 1 ↔ 2, 3 ↔ 4, ..., 253 ↔ 254, 255 ↔
algoritma stego. 256, atau
e. Mendapatkan pesan rahasia.
Secara umum, steganalisis dikatakan F-1(x) = F1(x+1) – 1 ∀x [8]
589
Konferensi Nasional Sistem Informasi 2007
Information System : Bridging Gap between Theories and Practices
Bandung, 14-15 Februari 2007
590
Konferensi Nasional Sistem Informasi 2007
Information System : Bridging Gap between Theories and Practices
Bandung, 14-15 Februari 2007
Red Channel
35
30
25
20
10
5
Berdasarkan perancangan yang telah
0
dilakukan pada bab sebelumnya, maka akan -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
dilakukan analisis terhadap kemampuan RS
Steganalisis dalam mengestimasi panjang pesan. Gambar 3 Grafik untuk Red Channel
Dua uji coba akan diujikan untuk diketahui Green Channel
hasilnya dan kemudian akan dianalisis. 40
Uji coba pertama akan menguji beberapa 35
objek cover (citra digital yang belum disisipi 30
a. Uji Coba 1 50
591
Konferensi Nasional Sistem Informasi 2007
Information System : Bridging Gap between Theories and Practices
Bandung, 14-15 Februari 2007
digital yang memiliki hasil yang ditunjukkan pada 2 bit LSB Sekuensial
sumbu x.
Dari 171 citra digital yang diujikan, 80.00%
70.00%
diperoleh hasil pengukuran estimasi panjang
60.00%
pesan rahasia dengan rata-rata p 0,86%, dengan
50.00%
detail rata-rata p pada channel Red 1,23%, p pada 40.00%
RS
Pixel ter-flip
channel Green 0,38% dan p pada channel Blue 30.00%
0,98%. Dari grafik dapat diketahui pula bahwa 20.00%
nilai pengukuran p awal tidak selalu sama dengan 10.00%
b. Uji Coba 2
Sampel sebanyak 30 citra digital akan
diujikan untuk mengetahui nilai p. Citra digital 2 bit LSB Random
sudah disisipi pesan rahasia dengan menggunakan
80.00%
steganografi LSB dengan penempatan secara 70.00%
sekuensial dan random. Banyak bit yang 60.00%
digunakan pada penyisipan yaitu 1 sampai 3 bit 50.00%
RS
LSB. 40.00%
Pixel ter-flip
30.00%
1 bit LSB Sekuensial
20.00%
60.00% 10.00%
0.00%
50.00%
5 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
40.00%
RS
30.00%
Pixel ter-flip
20.00%
10.00%
0.00%
5 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
592
Konferensi Nasional Sistem Informasi 2007
Information System : Bridging Gap between Theories and Practices
Bandung, 14-15 Februari 2007
593
Konferensi Nasional Sistem Informasi 2007
Information System : Bridging Gap between Theories and Practices
Bandung, 14-15 Februari 2007
594