Anda di halaman 1dari 9

KESIMPULAN STEGANOGRAPHI DAN KRIPTOGRAPHI

DISUSUN:
DIVA AGUSTARA (C2055201002)
TEKNIK INFORMATIKA(A)
1.1Kesimpulan Tentang Steganographi
Kemajuan pola berpikir manusia membuat masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi
merupakan salah satu bagian penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi sebagian
masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi saat ini adalah bagian
penting dalam manajemen informasi. Selain memiliki kemampuan dalam menyaring data dan
mengolah menjadi informasi, teknologi informasi juga mampu menyimpannya dengan
jumlah kapasitas yang jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Salah satu pekerjaan manusia
yang akan sangat terbantu dengan adanya teknologi informasi adalah pekerjaan manusia
dalam menyembunyikan pesan akan lebih mudah. Manusia telah menyembunyikan pesan
rahasia dengan berbagai metode dan variasi. Salah satunya dengan Steganografi. Steganografi
merupakan ilmu yang mempelajari, meneliti, dan mengembangkan seni menyembunyikan
sesuatu informasi atau pesan. Steganografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “tulisan
tersembunyi”.
Zaman dahulu kegiatan ini sudah sering dilakukan untuk menyampaikan pesanpesan rahasia.
Misalnya dengan cara mentatoo pesan rahasia dikulit kepala para pembawa pesan.
Sebelumnya kepala si pembawa pesan digunduli terlebih dahulu, kemudian di tatoo. Setelah
rambutnya tumbuh maka pesan tadi tertutup oleh rambut, kemudian si pembawa pesan
dilengkapi dengan pesan palsu di tangannya sebagai umpan. ( Temmy Maradilla, 2010:3)
Seiring dengan perkembangan teknologi, metode steganografi semakin lama semakin
berkembang.
Teknologi kompter memberikan peran baru dalam menyembunyikan pesan. Steganografi
pada era informasi digital merupakan teknik dan seni menyembunyikan informasi dan data
digital dibalik informasi digital lain. File media merupakan komponen penting pada proses
penyembunyian informasi ini. Secara teori steganografi (Try Ismardiko, 2012:4), semua file
umum yang ada di dalam komputer dapat digunakan sebagai media penyimpanan pesan,
seperti file gambar berformat PNG (Portable Network Graphics), JPEG (Joint Photographic
Experts Group), BMP (Bitmap), atau di dalam musik MP3 (Media Player), dan bahkan di
dalam sebuah video dengan format 3GP (Fikri Ramadhan, 2013). Semua bisa dijadikan
tempat penyembunyian pesan, selama file media tersebut dimodifikasi, maka kualitas dan
tampilan file yang asli tidak akan mengalami banyak gangguan.
Kemudian pada data digital, teknik-teknik yang sering digunakan dalam steganografi modern
antara lain : Metode Least Significant Bit (LSB), Mask and Filtering, Algoritma kompresi
dan transformasi, dan Teknik Pixel Mapping yang dikenal dengan Metode Modifikasi
RedGreenBlue (RGB) . Didorong oleh hal-hal tersebut, maka penulis tertarik untuk
membahas tentang pembuatan sebuah program aplikasi Steganografi. Program aplikasi ini
akan menyediakan kemudahan penyisipan pesan, yaitu berupa teks, ke dalam sebuah gambar
digital yang keberadaannya tidak dapat diketahui oleh orang lain.
Steganografi, yang merupakan ilmu menyembunyikan pesan dalam suatu media, merupakan
ilmu yang menarik untuk dipelajari. Steganografi sudah ada sejak zaman dahulu, namun
masih berkembang hingga sekarang. Perkembangan teknik steganografi tentunya tidak
terlepas dari peran teknologi informasi, karena dengan penggunaan teknologi informasi
membuka lebih banyak kemungkinan dimana suatu pesan dapat disembunyikan, misalnya
dalam sebuah file. Salah satu hal yang memicu perkembangan teknik steganografi adalah
penyerangan steganalis yang berhasil memecahkan pesan yang disembunyikan menggunakan
metode steganografi yang sudah banyak dikenal. Hal ini mendorong keinginan untuk mencari
metode alternatif dalam penyembunyian pesan yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Dalam skripsi ini akan ditunjukkan sebuah rancangan metode alternatif steganografi yang
memanfaatkan tag ID3v2 yang terdapat pada file MP3. Tag ID3v2 digunakan pada file audio
untuk menyimpan data tambahan seperti informasi nama penyanyi, judul lagu, nama album,
bahkan gambar sampul album. Hal ini membuka kemungkinan bahwa tag ID3v2 dapat
digunakan untuk menyembunyikan pesan. Pada skripsi ini dipilih file MP3 sebagai stego file
karena format file MP3 sudah sangat dikenal dan memiliki traffic yang tinggi di internet
sehingga tidak menaruh banyak kecurigaan bahwa ada pesan disembunyikan di dalamnya.
Pada penelitian NEW TECHNIQUE FOR HIDING DATA IN AUDIO FILE (Mohammed
Salem, et. al, 2011), penyembunyian pesan dalam file audio 2 menggunakan metode Before
All Frames (BAF) dimana partisi pesan disembunyikan sebelum setiap frame MP3 sehingga
pesan dapat disembunyikan tanpa merusak kualitas suara, karena itu dipilihlah metode ini
untuk digunakan dalam skripsi ini. Pada penelitian yang sama, pesan juga dienkripsi terlebih
dahulu sebelum disembunyikan dengan menggunakan metode RSA sebagai tambahan
keamanan. Namun pada skripsi ini penulis menggunakan McEliece cryptosystem yang
menggunakan matriks relatif besar sebagai kunci publik. Matriks ini kemudian akan
disembunyikan juga di dalam file audio. Selain itu, perkembangan teknologi informasi
beberapa tahun terakhir ini, saat skripsi ini ditulis, begitu menonjolkan aspek mobile,
karenanya program steganografi audio yang dirancang pada skripsi ini menggunakan
platform mobile Android. Penelitian AN IMPROVED METHOD FOR STEGANOGRAPHY
ON MOBILE PHONE (Mohammad Shirali Shahreza, 2005) adalah satu dari penelitian yang
membuktikan bahwa platform mobile juga dapat digunakan untuk menjalankan program
steganografi. Sedangkan skripsi PERANCANGAN PROGRAM PENYEMBUNYIAN
PESAN AUDIO DENGAN METODE STEGANOGRAFI LEAST SIGNIFICANT BIT
BERBASIS ANDROID (Rudini Wibowo, 2012) telah menunjukkan bagaimana program
steganografi audio dapat berjalan pada sistem operasi mobile Android, namun pada skripsi ini
penulis menggunakan metode yang berbeda seperti yang sudah dijelaskan. Di seluruh dunia,
internet (interconnection network) sudah berkembang menjadi salah satu media komunikasi
data yang sangat populer. Kemudahan dalam penggunaan dan fasilitas yang lengkap
merupakan keunggulan yang dimiliki oleh internet. Penggunaan data yang bersifat digital
semakin banyak ditemui dan mulai menggantikan peran media analog dalam berbagai
aplikasi. Data digital memiliki beberapa kelebihan antara lain mudah dalam penyimpanan,
penggandaan, pemrosesan, dan pendistribusian. Beberapa bentuk data digital di antaranya
berupa: teks, citra, audio, dan video. Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi dan
telekomunikasi menjadikan semakin banyak transaksi pertukaran pesan yang disampaikan
dalam bentuk data digital. Sebuah pesan dapat bersifat publik maupun rahasia. Jalur
komunikasi digital di satu sisi sangat mendukung kemudahan transaksi pertukaran pesan,
namun di sisi lain memiliki tingkat resiko keamanan yang semakin tinggi terutama untuk
pesan yang bersifat rahasia. Seiring dengan berkembangnya media internet dan aplikasi yang
menggunakan internet semakin bertambah pula kejahatan dalam sistem informasi. Dengan
berbagai teknik pengambilan informasi secara ilegal yang berkembang, banyak yang
mencoba untuk mengakses informasi yang bukan haknya. Untuk itu, harus juga diikuti
dengan perkembangan pengamanan dalam sistem informasi yang berada dalam media
internet tersebut. Steganografi adalah salah satu teknik penyembunyian informasi ke dalam
sebuah media (Munir, 2004). Kinerja steganografi dinilai dari dua aspek utama yaitu
imperceptible dan recovery. Pemilihan media penampung pesan rahasia (cover) juga sangat
berpengaruh terhadap ukuran kapasitas pesan rahasia yang dapat disisipkan. Steganografi
membutuhkan dua properti yaitu wadah penampung (cover) dan data rahasia. Teknik
steganografi membuat orang lain tidak sadar bahwa ada informasi penting yang di
sembunyikan di dalam sebuah media. Seandainya informasi yang telah disembunyikan pada 2
suatu media tersebut dicuri, oknum pencuri tersebut belum tentu bisa mengetahui informasi
yang ada di dalamnya, karena ada sandi (key) untuk bisa membuka informasi yang
terkandung dalam media informasi tersebut. Sandi tersebut hanya diketahui oleh pengirim
dan penerima. Berbagai penelitian tentang teknik steganografi sudah pernah dilakukan, dalam
upaya penggembangan pengamanan informasi pada media internet. Adapun penelitian
sebelumnya yang telah dilakukan oleh Hasiholan Manurung (2014) Teknik Penyembunyian
Pesan Teks Pada Media Citra Gif Dengan Metode Least Significant Bit (LSB). Jenis media
yang digunakan dalam penelitian ini, hanya terbatas pada citra gif. Sedangkan metode yang
digunakan Least Significant Bit (LSB), dimana metode ini bekerja dengan cara mengganti bit
terakhir dari masing-masing piksel dengan pesan yang akan disisipkan. Penelitian lain
mengenai teknik steganografi oleh Alfebra Stavia Ardhyana dan Asep Juarna, Aplikasi
Steganografi Pada MP3 Menggunakan Teknik Least Significant Bit (LSB). Jenis media
digital yang digunakan adalah audio dengan format MP3 dan metode yang digunakan Least
Significant Bit (LSB). Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, maka dalam
penulisan tugas akhir ini akan mencoba menerapkan teknik steganografi pada media digital
(video) dengan menggunakan metode End of File.
1.2Kesimpulan Tentang Kriptographi
Secara etimologi kata kriptografi (Cryptography) berasal dari bahasa Yunani, yaitu kryptos
yang artinya yang tersembunyi dan graphein yang artinya tulisan (Prayudi, 2005). Awal
mula kriptografi dipahami sebagai ilmu tentang menyembunyikan pesan (Sadikin, 2012),
tetapi seiring perkembangan zaman hingga saat ini pengertian kriptografi berkembang
menjadi ilmu tentang teknik matematis yang digunakan untuk menyelesaikan persoalan
keamanan berupa privasi dan otentikasi (Diffie, 1976).
Kriptografi mempunyai 2 (dua) bagian yang penting, yaitu :
a. Enkripsi adalah proses dari penyandian pesan asli menjadi pesan yang tidak dapat
diartikan seperti aslinya.
b. Dekripsi adalahmerubah pesan yang sudah disandikan menjadi pesan aslinya. Pesan asli
biasanya disebutplaintext, sedangkan pesan yang sudah disandikandisebut ciphertext.
Pada Gambar 2.1 dapat dilihat bahwa masukan berupa plaintext akan masuk ke dalam blok
enkripsi dan keluarannya akan berupa ciphertext, kemudian ciphertext akan masuk ke dalam
blok dekripsi dan keluarannya akan kembali menjadi plaintext semula.
*Sejarah Kriptografi
Penulisan rahasia ini dapat dilacak kembali ke 3000 tahun SM saat digunakan oleh
bangsa Mesir. Mereka menggunakan hieroglyphcs untuk menyembunyikan tulisan dari
mereka yang tidak diharapkan. Hieroglyphcs diturunkan dari bahasa Yunani hieroglyphica
yang berarti ukiran rahasia. Hieroglyphs berevolusi menjadi hieratic, yaitu stylized script
yang lebih mudah untuk digunakan. Sekitar 400 SM, kriptografi militer digunakan oleh
bangsa Spartan dalam bentuk sepotong papyrus atau perkamen dibungkus dengan batang
kayu. Sistem ini disebut Scytale. Sekitar 50 SM, Julius Caesar, kaisar Roma, menggunakan
cipher substitusi untuk mengirim pesan ke Marcus Tullius Cicero. Pada cipher ini, huruf-
huruf apfabet disubstitusi dengan huruf-huruf yang lain pada alfabet yang sama. Karena
hanya satu alfabet yang digunakan, cipher ini merupakan substitusi monoalfabetik. Cipher
semacam ini mencakup penggeseran alfabet dengan 3 huruf dan mensubstitusikan huruf
tersebut. Substitusi ini kadang dikenal dengan C3 (untuk Caesar menggeser 3 tempat). Secar
umum sistem cipher Caesar dapat ditulis sbb : ZiCn(Pi)

Dimana Zi adalah karakter-karekter ciphertext, Cn adalah transformasi substitusi


alfabetik, adalah jumlah huruf yang digeser, dan Pi adalah karakterkarakter plaintext. Disk
mempunyai peranan penting dalam kriptografi sekitar 500 th yang lalu. Di Italia sekitar tahun
1460, Leon Battista Alberti mengembangkan disk cipher untuk enkripsi. Sistemnya terdiri
dari dua disk konsentris. Setiap disk memiliki alfabet di sekelilingnya, dan dengan memutar
satu disk berhubungan dengan yang lainnya, huruf pada satu alfabet dapat ditransformasi ke
huruf pada alfabet yang lain. Bangsa Arab menemukan cryptanalysis karena kemahirannya
dalam bidang matematika, statistik, dan lingiustik. Karena setiap orang muslim harus
menambah pengetahuannya, mereka mempelajari peradaban terdahulu dan mendekodekan
tulisantulisannya ke huruf-huruf Arab. Pada tahun 815, Caliph al-Mamun mendirikan House
of Wisdom di Baghdad yang merupakan titik pusat dari usaha-usaha translasi. Pada abad ke-
9, filsuf Arab al-Kindi menulis risalat (ditemukan kembali th 1987) yang diberi judul “A
Manuscript on Deciphering Cryptographic Messages”. Pada 1790, Thomas Jefferson
mengembangkan alat enkripsi dengan menggunakan tumpukan yang terdiri dari 26 disk yang
dapat diputar secara individual. Pesan dirakit dengan memutar setiap disk ke huruf yang tepat
dibawah batang berjajar yang menjalankan panjang tumpukan disk. Kemudian, batang
berjajar diputar dengan sudut tertentu, A, dan huruf-huruf dibawah batang adalah pesan yang
terenkripsi.

Penerima akan menjajarkan karakter-karakter cipher dibawah batang berjajar, memutar


batang kembali dengan sudut A dan membaca pesan plaintext. Sistem disk digunakan secara
luas selama perang sipil US. Federal Signal Officer mendapatkan hak paten pada sistem disk
mirip dengan yang ditemukan oleh Leon Battista Alberti di Italia, dan dia menggunakannya
untuk mengkode dan mendekodekan sinyal-sinyal bendera diantara unitunit. Sistem Unix
menggunakan cipher substitusi yang disebut ROT 13 yang menggeser alfabet sebanyak 13
tempat. Penggeseran 13 tempat yang lain membawa alfabet kembali ke posisi semula, dengan
demikian mendekodekan pesan. Mesin kriptografi mekanik yang disebut Hagelin Machine
dibuat pada tahun 1920 oleh Boris Hagelin di Scockholm, Swedia. Di US, mesin Hagelin
dikenal sebagai M-209. Gambar 2 : mesin Enigma, digunakan olek militer Jerman pada akhir
1920 dan pada akhir dari Perang Dunia II, menggunakan chipertext elektro mekanik yang
kompleks untuk menjaga kerahasiaan komunikasi yang sensitif. Pada tahun 20-an, Herbert O.
Yardley bertugas pada organisasi rahasia US MI-8 yang dikenal sebagai “Black Chamber”.
MI-8 menjebol kode-kode sejumlah negara. Selama konferensi Angkatan Laut Washington
tahun 1921-1922, US membatasi negosiasi dengan Jepang karena MI-8 telah memberikan
rencana negosiasi Jepang yang telap disadap kepada sekretaris negara US. Departemen
negara menutup MI-8 pada tahun 1929 sehingga Yardley merasa kecewa. Sebagai wujud
kekecewaanya, Yardley menerbitkan buku The American Black Chamber, yang
menggambarkan kepada dunia rahasia dari MI-8. Sebagai konsekuensinya, pihak Jepang
menginstal kode-kode baru. Karena kepeloporannya dalam bidang ini, Yardley dikenal
sebagai “Bapak Kriptografi Amerika”.
*Elemen – Elemen Kriptografi
1. Pesan, Plainteks dan Cipherteks
Pesan adalah data atau informasi yang dapat dibaca dan dimengerti maknanya. Nama lain
untuk pesan adalah plainteks. Agar pesan tidak bisa dimengerti maknanya oleh pihak lain,
maka pesan perlu disandikan ke bentuk lain yang tidak dapat dipahami. Bentuk pesan yan
g tersandi disebut cipherteks

2. Pengirim dan Penerima


Pengirim adalah entitas yang mengirim pesan kepada entitas lainnya. Penerima adalah
entitas yang menerima pesan. Entitas di sini dapat berupa orang, mesin (komputer), kartu
kredit dan sebagainya.
3. Enkripsi dan dekripsi
Proses menyandikan plainteks menjadi cipherteks disebut enkripsi. Sedangkan proses
mengembalikan cipherteks menjadi plainteks semula dinamakan dekripsi
4. Cipher
Algoritma kriptografi disebut juga cipher yaitu aturan untuk enciphering dan deciphering,
atau fungsi matematika yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi. Konsep matematis
yang mendasari algoritma kriptografi adalah relasi antara dua buah himpunan yaitu
himpunan yang berisi elemen-elemen plainteks dan himpunan yang berisi cipherteks.
Enkripsi dan dekripsi adalah fungsi yang memetakan elemen-elemen antara kedua
himpunan tersebut.
5. Sistem kriptografi
Sistem kriptografi merupakan kumpulan yang terdiri dari algoritma kriptografi, semua
plainteks dan cipherteks yang mungkin dan kunci.
6. Penyadap
Penyadap adalah orang yang berusaha mencoba menangkap pesan selama ditransmisikan
dengan tujuan mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai sistem kriptografi
yang digunakan untuk berkomunikasi dengan maksud untuk memecahkan cipherteks.

7. Kriptanalisis dan kriptologi


Kriptanalisis (cryptanalysis) adalah ilmu dan seni untuk memecahkan cipherteks menjadi
plainteks tanpa mengetahui kunci yang digunakan. Pelakunya disebut kriptanalis.
Kriptologi adalah studi mengenai kriptografi dan kriptanalisis.
*Jenis – Jenis Kriptografi
1. Kriptografi Modern
Algoritma ini memiliki tingkat kesulitan yang kompleks (Prayudi, 2005), dan kekuatan
kriptografinya ada pada key atau kuncinya (Wirdasari, 2008). Algoritma ini menggunakan
pengolahan simbol biner karena berjalan mengikuti operasi komputer digital. Sehingga
membutuhkan dasar berupa pengetahuan terhadap matematika untuk menguasainya (Sadikin,
2012).
a. Kriptografi Kunci-Simetris
Kriptografi kunci-simetrik mengarah kepada metode enkripsi yang mana baik pengirim
maupun yang dikirim saling memiliki kunci yang sama(walaupun kebanyakan kunci yang
ada sedikit berbeda namun masih berhubungan dalam hal kemudahan perhitungan).
Berikut ini merupakan jenis enkripsi yang diketahui sampai tahun 1976.Secret-key
cryptography kadang disebut sebagai symmetric cryptography merupakan bentuk
kryptografi yang lebih tradisional, dimana sebuah kunci tunggal dapat digunakan untuk
mengenkrip dan mendekrip pesan. Secret-key cryptography tidak hanya berkaitan dengan
enkirpsi tetapi juga berkaitan dengan otentikasi. Salah satu teknik semacam ini disebut
message authentication codes. Data Encryption Standart (DES) dan Advanced Encryption
Standart (AES) adaalh salah satu desain sandi balok yang sudah didesain standar
kriptografi oleh pemerintah AS. Meskipun terdapat bantahan dari standar resminya, DES
masih cukup terkenal dan digunakan sebagai aplikasi yang sudah luas penggunaannya,
dari enkripsi ATM sampai privasi email dan akses keamanan. Banyak sandi balok lain
yang telah didesaindan diluncurkan ke publik dengan mempertimbangkan kualitas dalam
berbagai variasi.Tetapi banyak pula yang sudah terbongkar.

Sandi gelombang berlawanan dengan sandi balok, membuat material gelombang panjang
yang berubahubahyang dikombinasikan dengan kode tulisan bit demi bit atau karakter
demi karakter. Masalah utama yang dihadapi secret-key cryptosystems adalah membuat
pengirim dan penerima menyetujui kunci rahasia tanpa ada orang lain yang
mengetahuinya. Ini membutuhkan metode dimana dua pihak dapat berkomunikasi tanpa
takut akan disadap. Kelebihan secret-key cryptography dari public-key cryptography
adalah lebih cepat.Teknik yang paling umum dalam secret-key cryptography adalah block
ciphers, stream ciphers, dan message authentication codes.

Anda mungkin juga menyukai