KELOMPOK I
Universitas Udayana
Tahun Ajaran
2017/2018
RINGKASAN MATERI KULIAH IV
Membuat matriks faktor strategi internal (IFAS) dan matriks faktor strategi eksternal (EFAS)
tujuannya adalah melihat berapa posisi tiap faktor yang telah termasuk kedalam kekuatan,
kelemahan, peluang maupun ancaman setelah dilakukan pembobotan, peratingan dan penilaian
Pihak-pihak yang pernah terlibat dalam perumusan suatu strategi pasti mengetahui dan
mengakui bahwa melakukan suatu analisis internal sebagai bagian integral dari keseluruhan
upaya menciptakan profil organisasi bukan tugas yang mudah. Upaya tersebut bahkan
mengandung banyak tantangan yang harus dihadapi. Dikatakan demikian karena perumusan
strategi selalu diwarnai oleh berbagai hal, antara lain:
Para pakar menekankan bahwa salah satu instrumen analisis yang dapat digunakan adalah
analisis SWOT yang dengannya dapat diketahui secara jelas dan pasti faktor-faktor internal yang
menjadi kekuatan organisasi yang dapat mencakup saluran distribusi yang handal, posisi kas
organisasi, lokasi yang menguntungkan, keunggulan dalam menerapkan teknologi yang canggih
tetapi sekaligus tepat guna dan struktur atau tipe organisasi yang digunakan. Akan tetapi, tidak
kalah pentingnya untuk diketahui secara tepat adalah berbagai kelemahan yang mungkin terdapat
dalam diri organisasi tersebut.
Analisis SWOT yang dilakukan dengan tepat juga menunjukkan berbagai peluang yang
seharusnya dimanfaatkan, terutama dengan mengembangkan faktor-faktor pendukung dan
mengubah potensi yang dimiliki menjadi kekuatan efektif sehingga organisasi memiliki
keunggulan kompetitif yang dapat diandalkan. Kemampuan memanfaatkan peluang mempunyai
arti yang sangat penting bagi setiap organisasi, terutama dalam situasi persaingan yang tajam.
Bahkan dapat dikatakan bahwa ketidakmampuan memanfaatkan peluang pada dirinya akan
menimbulkan ancaman bagi organisasi karena pesaing akan mengambil manfaat dari kelemahan
lawannya.
Harus diakui bahwa analisis internal tidak selalu dapat dilakukan secara sistematis, karena
faktor-faktor yang telah disinggung sebelumnya. Meskipun demikian, analisis internal telah
diakui secara umum sebagai unsur kritikal dalam perumusan dan penentuan strategi. Artinya,
para perumus strategi jangan sampai terpukau oleh pendekatan yang sifatnya intuitif. Dengan
kata lain, meskipun faktor subyektifitas tidak dapat dihilangkan sama sekali, hendaknya akal
sehat, daya kognitif, obyektivitas dan instrumen yang ilmiah serta baku hendaknya lebih banyak
berperan (Siagian, 1998).
Dengan demikian, organisasi dapat menentukan secara tepat langkah-langkah strategis apa
yang akan diambil di masa yang akan datang. Hal-hal yang telah disebutkan di atas menunjukkan
betapa pentingnya penilaian kondisi internal organisasi secara mendalam dan sistematis yang
dilakukan dalam rangka perumusan dan penetapan strategi organisasi secara berhasil.
Pengalaman berbagai organisasi, terlepas dari layanan yang dihasilkan, proses organisasional
yang berjalan, besarnya organisasi, cakupan luasan organisasi, dan jenis teknologi yang
diterapkan, mendukung pendapat tersebut (Siagian, 1998).
Sumber daya perusahaan adalah alat yang digunakan perusahaan dalam mencapai tujuannya
(Amirullah, 2005). Sumber daya yang kompetitif bagi sebuah bisnis terdiri dari beberapa elemen
utama, meliputi:
a. Sumber daya modal atau uang berhubungan dengan sejumlah uang yang harus disediakan
untuk memperoleh faktor-faktor produksi seperti membeli bahan baku dan alat-alat yang
dibutuhkan, serta membiayai gaji tenaga kerja.
b. Sumber daya manusia berkerja sama melakukan proses kerja untuk mencapai tujuan
perusahaan.
c. Sumber daya material merupakan faktor produksi yang diperlukan dalam melaksanakan
aktivitas bisnis untuk diolah dan menghasilkan produk untuk dijual, terdiri dari bahan
mentah, setengah jadi (raw material) dan bahan jadi.
e. Sumber daya mesin merupakan satu elemen tambahan yang biasanya dihubungkan
dengan penggunaan teknologi dalam menciptakan efisiensi kerja.
Lingkungan internal merupakan suatu kondisi yang ada di dalam suatu perusahaan. Analisis
internal adalah proses perencanaan strategi menentukan letak kekuatan dan kelemahan suatu
perusahaan. Lingkungan internal menurut David (2004) merupakan kekuatan dan kelemahan
perusahaan pada area fungsional bisnis, termasuk manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen. Analisis
Lingkungan Internal merupakan suatu proses untuk menemukan aspek-aspek internal/variabel
internal perusahaan yang diperlukan dalam menghadapi lingkungan eksternalnya dan
mengevaluasinya apakah berada dalam posisi yang kuat atau lemah.
Dalam menganalisis lingkungan internal ada beberapa unsur yang dianalisis, yaitu
diantaranya:
Struktur organisasi perusahaan merupakan pola hubungan di dalam perusahaan atau bentuk
formal peraturan dan hubungan antar orang sehingga setiap pekerja dapat diarahkan dalam
mencapai tujuan dan misi perusahaan.
b. Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan adalah sekumpulan kepercayaan, harapan dan nilai yang dipahami serta
dilaksanakan oleh tiap-tiap anggota perusahaan dan akan membentuk perilaku orang-orang di
dalam perusahaan tersebut.
Sumber daya perusahaan adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan
guna mendukung perkembangan perusahaan, diantaranya sumberdaya manusia, sumberdaya
produksi, sumberdaya keuangan, pemasaran serta penelitian dan pengembangan.
Analisis dan diagnosis keuntungan strategi (internal) menunjukkan adanya penggunaan waktu
dari para penentu strategi untuk memeriksa dan mengidentifikasi faktor-faktor keuntungan
strategi perusahaan dalam rangka menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan sehingga
penentu strategi dapat memanfaatkan dan mengelolanya secara efektif dan efisien.
Terdapat beberapa cara untuk menganalisis lingkungan internal yaitu analisis PIMS ,
Analisis Rantai Nilai dan Analisis Fungsional.
a. Metode Analisis PIMS (Profit Impact of Market Strategy)
Analisis PIMS adalah analisis yang mengidentifikasikan faktor-faktor strategi
utama yang mempengaruhi 80% profitabilitas, Pertama kali diperkenalkan pada tahun
1960 sebagai proyek internal perusahaan. Karakteristik yang mencakup dalam analisis
ini adalah:
Biaya langsung per unit yang tinggi,
Pangsa pasar yang tinggi,
Intensitas investasi yang rendah,
Kualitas pasar yang tinggi,
Penggunaan kapasitas organisasi yang tinggi
Beberapa hal yang mempengaruhi kekuatan dan kelemahan perusahaan antara lain:
Intensitas investasi
Pangsa pasar
Pertumbuhan pasar
Daur kehudupan produk
Rasio biaya pemasaran dan besarnya penjualan
b. Metode Analisis Rantai Nilai
Metode yang disampaikan oleh Porter, merupakan suatu cara menguji sifat dan
luasnya sinergi organisasi di antara aktivitas internal korporasi. Menurut Porter, setiap
organisasi merupakan kumpulan aktivitas yang diciptakan untuk merancang,
menghasilkan, memasarkan, mengirimkan, dan mendukung produknya. Analisis rantai
nilai mengidentifikasi aktivitas, fungsi dan proses bisnis yang harus dilaksanakan
dalam merancang, memproduksi, memasarkan dan mengirimkan produk. Dalam
analisis rantai nilai, manajemen harus berusaha mengidentifikasi berbagai aktivitas
yang menambah nilai bahan baku menjadi barang jadi yang siap dipakai oleh
konsumen. Porter juga mengidentifikasi 5 (lima) aktivitas utama yang terjadi dalam
setiap organisasi bisnis yaitu :
Operasi organisasi,
Menyediakan logistic bahan baku,
Melayani pelanggan
Melakukan pemasaran dan penjualan
Analisis rantai nilai bertujuan untuk mengidentifikasi dimana keunggulan dan
kelemahan biaya rendah yang ada di sepanjang rantai nilai mulai dari bahan mentah
sampai aktivitas layanan konsumen.
1.7 Sintesis Faktor-Faktor Strategis Internal IFAS (Internal Factors Analysis Summary)
Identifikasi IFAS dilakukan dengan melihat kondisi internal perusahaan. Identifikasi
IFAS dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap organisasi dengan perangkat bernama
Organizational Capability Profile (OCP). Terdapat lima variabel yang dianalisis pada OCP yaitu:
Financial Capability
Profile Marketing Capability
Profile Operations Capability
Factors Personnel Capability
Factors General Management Capability
Kekuatan
Kelemahan
TOTAL 1
Cara untuk menentukan faktor strategi Internal dan membuat tabel IFAS adalah sebagai
berikut:
Susun dalam kolom pertama hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan organisasi.
Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (sangat penting)
sampai dengan 0,0 (tidak penting). (Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi
skor total 1,00).
Hitung rating dalam kolom ketiga untuk masing-masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 4 (sangat baik) sampai dengan 1 (sangat buruk), berdasarkan pengaruh
faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.
Kalikan bobot pada kolom kedua dengan rating dalam kolom ketiga, untuk memperoleh
faktor pembobotan dalam kolom keempat. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-
masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4
(outstanding) sampai dengan 1 (poor).
Jumlahkan skor pembobotan dalam kolom keempat untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Tujuannya adalah untuk
membandingkan perusahaan tersebut dengan perusahaan yang sejenis.
a) Kurangnya modal
Kendala PERTAMINA saat ini adalah kekurangannya modal dalam hal kegiatan eksplorasi dan
eksploitasi sumber daya alam, sehingga pihak manajemen membangun kerjasama dengan pihak
asing untuk melakukan tersebut.
KESIMPULAN
Dari analisis SFAS diatas diperoleh skor yang cukup tinggi yaitu sebesar 3,60, dari hasil
tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. PERTAMINA (Persero) telah merumuskan
strategi yang tepat selama perusahaan berdiri karena masih mampu menjadi pemimpin pasar.
Dari skor yang cukup tinggi tersebut maka PT. PERTAMINA (Persero) saat ini memiliki
kesempatan yang cukup baik untuk dapat mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki dalam
memanfaatkan peluang yang ada, mengatasi apa yang menjadi kelemahan internal, serta dapat
mengantisipasi ancaman-ancaman yang sedang atau yang akan dihadapinya untuk dapat lebih
kuat ditengah persaingan yang semakin ketat.
Analisis SWOT adalah analisis mengenai kondisi internal perusahaan (IFAS) dan eksternal
perusahaan (EFAS) yang selanjutnya akan dijadikan dasar dalam merancang suatu strategi
perusahaan untuk mengatasi kelemahan yang ada,menghadapi ancaman baik yang sedang
dihadapi maupun yang akan dihadapi, serta mempergunakan peluang yang ada dengan baik yang
dilakukan melalui pengoptimalan kekuatan yang telah dimiliki oleh PT. PERTAMINA (Persero)
dalam menghadapi persaingan.
Berdasarkan hasil pengolahan data pada matriks evaluasi internal dan matriks evaluasi
eksternal didapatkan besaran nilai dari masing-masing matriks tersebut, yang kemudian menjadi
masukan untuk analisa kuadran.
= 0,66
= 1,74 1,04
= 0,70
Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan atau dikenal dengan analisis kuadran yaitu
kerangka empat kuadran yang menunjukan empat pilihan strategi, dan strategi manakah yang
paling sesuai untuk dipilih oleh suatu organisasi atau perusahaan tertentu, dan dibawah ini adalah
gambar yang menunjukkan posisi PT. PERTAMINA (Persero) yang digambarkan dalam analisis
kuadran.
Dari matriks di atas dapat disimpulkan bahwa posisi PT. PERTAMINA (Persero) berada
diantara kekuatan internal dan keuntungan ekstenal yang besar yaitu kuadaran I (satu).
DAFTAR PUSTAKA
http://thesis.binus.ac.id (diakses pada tanggal 2 bulan 10 tahun 2017)
http://shinyoadie.mhs.narotama.ac.id (diakses pada tanggal 2 bulan 10 tahun 2017)
https://riyanfadillah61.wordpress.com (diakses pada tanggal 2 bulan 10 tahun 2017)
http://akuntansibisnis.wordpress.com/2010/06/16/analisis-intern/ (diakses pada tanggal 9 bulan
10 tahun 2017)
http://ndacinting.blogspot.com/2010/04/matriks-ifas-dan-efas.html (diakses pada tanggal 9 bulan
10 tahun 2017)
http://doktorrudy.wordpress.com/2010/10/21/tabel-efas-ifas/ (diakses pada tanggal 9 bulan 10
tahun 2017)