LO 1 LO 2
Desain adalah perubahan dari konsep-konsep dan ide-ide menjadi mesin yang memiliki
manfaat. Sebuah mesin adalah penggabungan dari mekanisme-mekanisme dan komponen-komponen
lainnya yang mengubah, mengirimkan, atau menggunakan energi, beban, atau gerakan untuk sebuah
tujuan ang spesifik.
Sebuah mesin meliputi beberapa elemen-elemen mesin berbeda yang di desain dengan tepat
dan diatur untuk bekerja bersama sebagai satu kesatuan.
elemen Mesin adalah Bagian-bagian suatu konstruksi yang mempunyai bentuk serta fungsi
tersendiri, seperti baut-mur, pene , pasak, poros, kopling, sabuk-pulli, rantai- sprocket, roda gigi dan
sebagainya..
Sebuah elemen mesin dapat berfungsi sebagai sebuah penyalur beban normal, sebuah
penyalur torsi, sebuah penyerap energi, atau sebuah segel. Beberapa contoh penyalur beban yaitu
rolling element bearing, hydrodynamic bearing, dan rubbing bearing. Beberapa contoh penyalur torsi
yaitu gear, tangkai, rantai, dan belt. Brake dan damper adalah contoh penyerab energi.
Sistem mekanis adalah kumpulan elemen mesin yang saling Bersinergi. Saling Bersinergi
karena sebagai desain itu mewakili sebuah ide atau konsep yang lebih besar dari jumlah bagiannya
masing-masing. Misalnya, jam mekanis, meski hanya kumpulan roda gigi, pegas, dan Cams, juga
mewakili realisasi fisik alat pengukur waktu. Perancangan sistem mekanis memerlukan fleksibilitas
dan kreativitas yang cukup untuk mendapatkan solusi yang baik. Kreativitas tampaknya dibantu oleh
keakraban dengan desain yang berhasil, dan sistem mekanis seringkali merupakan kumpulan
komponen yang dirancang dengan baik dari sejumlah kelas terbukti yang terbukti. Merancang sistem
mekanis adalah jenis masalah yang berbeda daripada memilih komponen. Seringkali, tuntutan sistem
membuat jelas persyaratan fungsional suatu komponen. Namun, merancang sistem mekanis yang
besar, berpotensi terdiri dari ribuan atau bahkan jutaan mesin.
Menentukan sistem mekanis hanyalah awal dari proses sintesis desain. Elemen elemen mesin tertentu
harus dipilih, kemungkinan mengarah ke iterasi desain lebih lanjut. Merancang elemen mesin yang
tepat biasanya melibatkan langkah-langkah berikut :
1. Memilih tipe elemen mesin yang cocok berdasarkan pertimbangan dari fungsinya.
2. Memperkirakan ukuran dari elemen mesin yang munkin akan memuaskan.
3. Mengevaluasi performansi elemen-elemen mesin terhadap kebutuhan atau batasan rancangan.
4. Mengubah desain dan dimensi sampai performansi mendekati titik optimum yang dianggap
paling penting.
Pertanyaan utama dalam merancang elemen mesin apapun adalah apakah rancangan tersebut akan
gagal saat digunakan. Kegagalan (failure) tidak hanya berarti rusaknya sebuah elemen mesin. Sebuah
elemen mesin dikatakan gagal jika:
Beban
Beban adalah gaya luar yang bekerja pada suatu struktur. Untuk menentukan secara pasti besarnya
beban yang bekerja pada suatu struktur selama umur layannya adalah salah satu pekerjaan yang cukup
sulit. Selain itu menentukan besarnya beban hanya merupakan suatu estimasi saja. Walapun beban yang
bekerja dapat diketahui secara pasti pada suatu lokasi dari struktur, namun distribusi beban dari elemen
ke elemen, dalam suatu struktur umumnya memerlukan asumsi dan pendekatan. Besarnya beban yang
bekerja pada suatu struktur diatur oleh peraturan pembebanan yang berlaku, sedangkan masalah
kombinasi dari beban-beban yang bekerja telah diatur dalam SNI 03-1729-2002 dengan pasal 6.2.2
yang akan dibahas kemudian. Beban memiliki beberapa jenis yaitu:
a. Beban Mati: berat dari semua bagian suatu gedung atau bangunan yang bersifat tetap selama
masa layan struktur termasuk unsur-unsur tambahan, finishing, mesin-mesin serta peralatan tetap
yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari gedung atau bangunan tersebut. Contoh: berat
struktur, pipa-pipa, saluran listrik, AC, lampu-lampu, penutup lantai dan juga plafon.
b. Beban Hidup: beban gravitasi yang bekerja pada struktur dalam masa layannya dan timbul akibat
penggunaan suatu gedung. Contoh: berat manusia, perabotan yang dapat dipindah-pindah,
kendaraan, dan barang-barang lainnya.
c. Beban Angin: beban yang bekerja pada struktur akibat tekanan-tekanan dari gerakan angin.
d. Beban Gempa: semua beban statik ekivalen yang bekerja pada struktur akibat adanya pergerakan
tanah oleh gempa bumi, baik pergerakan arah vertikal maupu horizontal.
Regangan
Regangan merupakan perpindahan perpanjang yang dihasilkan secara solid seperti hasil stress.
Untuk merancang elemen mesin, tidak hanya desain harus memadai jika mempertimbangkan tegangan
relative terhadap kekuatan, tetapi juga harus dipastikan bahwa pemindahan dan atau deformasi tidak
berlebihan dan berada dalam batasan desain. Tergantung pada aplikasi, deformasi ini mungkin sangat
terlihat atau hampir tidak terlihat. Secara matematis,
Regangan (strain), = l / l atau l = .l
Utama regangan:
Tegangan
Tegangan adalah hasil bagi antara gaya tarik (P) yang dialami kawat dengan luas penampang (A).
Stress dikembangkan pada elemen mesin karena beban dan desain mesin yang diterapkan melibatkan
memastikan bahwa elemen dapat mempertahankan tekanan yang diinduksi tanpa menghasilkan. Bila
beberapa sistem kekuatan atau beban eksternal bekerja pada tubuh, kekuatan internal (sama dan
berlawanan) dipasang di berbagai bagian tubuh, yang menahan kekuatan eksternal. Kekuatan internal
per satuan luas di bagian tubuh ini dikenal sebagai unit stress atau hanya tegangan, Tegangan
dilambangkan dengan huruf Yunani (). Berikut rumus dari tegangan ():
Tegangan, = P/A
Tegangan tarik (tensile stress) adalah tegangan yang timbul akibat gaya tarik. Regangan tarik (tensile
strain) adalah rasio kenaikan panjang dengan panjang asli.
Tensile strain, t = l / l
Dimana P = gaya tarik (N)
Tegangan tekan (compressive stress) adalah tegangan yang timbul akibat gaya tekan atau desak.
Regangan tekan (compressive strain) adalah rasio penuruan panjang terhadap panjang asli.
Tensile strain, c = l / l
Contoh Soal:
Tali nilon berdiameter 2 mm ditarik dengan gaya 100 N. Tentukan tegangan tali!
Diketahui:
Gaya tarik (P) = 100 N
Diameter tali (d) = 2 mm = 0,002 m
Jari-jari tali (r) = 1 mm = 0,001 m
Ditanya: tegangan tali
Jawab:
Luas penampang tali (A) = r2
A = (3.14) (0.001 m)2
A = 3.14 x 10-6 m2
()
Tegangan tali () = ()
100
= 3.14 106 2
Jawab:
Luas penampang (A) = x d2
4
A = 0.7854 d2
Gaya tarik (P) = t x A
50 x 103 = 75 x 0.7854 d2
d2 = 850
d = 29.13 mm
d 30 mm
Diagram Tegangan-Regangan
1. Proportional Limit
Titik O sampai titik A dinamakan daerah proportional limit. Di area ini regangan yang terbentuk
proporsional dengan tegangan yang bekerja. Tegangan ini yang membentuk kurva tegangan
ragngan mulai terdeviasi dari garis lurus.
2. Elastic Limit
Titik A sampai B dinamakan daerah elastic limit. Di area ini material akan kembali ke bentuk
semula ketika tegangan dihilangkan. Tegangan yang bekerja pada material tanpa menyebabkan
deformasi permanen.
3. Yield Point
Jika material terus tegangan sampai di atas titik B, keadaan plastis akan tercapai, dan pada saat
beban dihilangkan material tidak akan bisa kembali ke bentuk semula. Diatas titik B, regangan yang
terjadi akan bertambah dengan cepat, sedangkan pertambahan tegangannya kecil sampai tercapai
titik C, dan terjadi penurunan kecil tegangan pada titik D, segera setelah proses peluluhan tersebut
berhenti. Sehingga ada dua titik luluh, yaitu titik C (titik luluh atas) dan titik D (titik luluh bawah).
Tegangan yang bekerja pada titik luluh tersebut dinamakan tegangan luluh (yield stress).
4. Ultimate Stress
Titik E diberi nama titik ultimate stress, yaitu dimana titik tegangan maksimum terjadi, yang
didefinisikan sebagai beban terbesar dibagi dengan luas area mula-mula dari bahan.
5. Breaking Stress
Setelah specimen mencapai titik ultimate akan menjadi proses necking, yaitu dimana pengecilan
luas penampang area. Tegangan kemudian terus berkurang sampai specimen patah pada titik F.
6. Percentage Reduction in Area
Pada tahap perbedaan antara luas penampang asli dan luas penampang melintang di leher.
Perbedaan tersebut dinyatakan sebagai persentase luas penampang asli.
Percentage reduction in area = x 100
SAMBUNGAN LAS
Pengelasan adalah suatu proses penyambungan bahan logam yang menghasilkan peleburan
bahan dengan memanasinya hingga suhu yang tepat dengan atau tanpa pemberian tekanan dan dengan
atau tanpa pemakaian bahan pengisi. Meskipun pengetahuan tentang las sudah ada sejak beberapa
ribu tahun silam, namun pemakaian las dalam bdidang konstruksi dapat terbilang masih baru. Las
memiliki kerugian, yaitu dapat mengurangi tahanan lelah bahan (fatigue strength) disbanding paku
keling. Penyambungan dengan las memberikan beberapa keuntungan, yaitu:
Harga konstruksi menggunakan las lebih murah disbanding dengan pemakaian baut atau
keling
Terdapat beberapa jenis elemen struktur yang tidak memungkinkan menggunakan baut atau
keling, tidak seperti sambungan las
Struktur yang disambung akan lebih kaku
Komponen dapat tersambung secara kontinu
Mudah untuk membuat perubahan desain
Tingkat kebisingan lebih rendah
Jenis-jenis sambungan
Jenis-jenis las
1. Las tumpul (groove welds)
Dipakai untuk menyambungan batang-batang sebidang
LO 3 LO 4
Poros, pasak, tap, dan bantalan ( Fungsi, Puli dan Ban ( Fungsi, macam,penerapan,
macam, penerapan, pemilihan, analisis pemilihan, analisis gaya-gaya, menghitung
gaya-gaya, menghitung ukuran) ukuran
Poros
Poros adalah salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Di dalam sebuah mesin, poros
berfungsi untuk meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Poros memiliki penampang
melintang dan tidak perlu diputar. Alat ini bisa berbentuk stasioner dan berfungsi untuk menopang
anggota yang berputar, seperti poros pendek yang mendukung roda mobil nondrive.
Poros memiliki beberapa macam untuk meneruskan daya diklasifikasikan menurut pembebanannya:
1. Poros Transmisi
Pada poros ini mendapat beban punter murni atau punter dan lentur. Daya yang ditransmisikan akan
melalui kopling, roda gigi, puli sabuk atau sproket rantai, dll.
2. Spindel
Spindel adalah poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin perkakas, dimana
beban utamanya berupa puntiran. Spindle membutuhkan deformasinya yang harus kecil dan bentuk
serta ukurannya harus teliti.
3. Gandar
Gandar adalah poros seperti yang dipasang di antara roda-roda kereta barang, yang dimana tidak
terdapat beban punter, bahkan kadang-kadang tidak boleh berputar.
a. Simpan poros sesingkat mungkin, dengan bantalan yang dekat dengan beban yang diaplikasikan.
Hal tersebut bisa mengurangi lendutan dan momen lentur dan meningkatkan kecepatan kritis.
b. Tempatkan penguat stress yang perlu jauh dari area poros yang sangat tertekan jika
memungkinkan. JIka tidak memungkinkan, gunakan radius yang bagus dan permukaan yang
bagus. Pertimbangkan proses penguatan permukaan lokal.
c. Gunakan baja murah untuk poros kritis defleksi, karena semua baja pada dasarnya memiliki
modulus elastisitas yang sama.
d. Bila berat sangat penting, perhatikan poros berongga. Misalnya, poros baling-baling pada mobil
roda belakang terbuat dari tabung untuk mendapatkan rasio tingkat kekakuan rendah yang
dibutuhkan untuk menjaga kecepatan kritis di atas jangkauan operasi.
Hal yang penting dalam merencanakan sebuah poros, hal tersebut sebagai berikut:
1. Kekuatan Poros
2. Kekakuan poros
3. Putaran kritis
4. Korosi
5. Bahan poros
Beban pada poros terbagi 3 beban:
Pada beban ini, gandar yang berada di kereta tambang dan kereta rel tidak dibebani dengan
puntiran, tetapi mendapatkan beban lentur saja. Berikut rumus dari poros dengan beban lentur
murni dan diagram aliran untuk merencakan poros dengan beban lentur murni.
10.2
= [ 1 ]1/3
Dimana = diameter
= tegangan lentur
1 = momen lentur
a. Bahan pasak yang digunakan lebih lemah daripada bahan poros yang harus ditahan oleh pasak
b. Gaya tangensial yang bekerja:
=
2
Dimana T = torsi (N mm)
= gaya tangensial (N)
= diameter poros (mm)
c. Tegangan geser yang timbul:
=
Dimana = gaya geser
= luas bidang geser yang tergantung pada jenis pasak
= = .
L = panjang (mm)
Tap
Tap atau disebut privot merupakan bagian dari poros yang menumpu atau yang berhubungan langsung
dengan roda, dimana sumbu putaran roda atau poros yang berputar pada bantalan lubang roda. Sebagai
contoh roda berputar terhadap pivot, pivot berputar terhadap bantalan dan ada juga hubungan perputaran
roda pada privot yang menggunakan perantara/bantalan. Tap atau privot terbuat dari kuingan atau
perunggu. Di dalam tap atau privot ada radius atau alur/celah pembebas, yang dimana setiap ada
perbedaan diameter pada suatu poros, dari diameter yang besar ke keci atau sebaliknya harus diberi
radius, yang mungkin radius biasa atau jenis under cut (celah pembebas).
Bantalan
Bantalan merupakan elemen mesin yang menumpu pada poros yang berbeban, sehingga putaran atau
geraakan bolak-baliknya bisa berlangsung dengan halus, aman dan juga tahan lama. Bantalan harus
cukup kuat dan kokoh agar memungkinkan poros lainnya bekerja dengan baik.
Pada bantalan luncur dan bantalan gelinding terdapat perbedaan diantara keduanya seperti bantalan
luncur mampu untuk beban yang berat dan konstruksi yang sederhana, tetapi bantalan gelinding mampu
untuk beban yang lebih kecil dan konstruksi yang lebih rumit dan sulit dalam pembuatannya. Selain itu
pembuatan dan pemasangan pada bantalan luncur lebih mudah daripada bantalan gelinding. Gesekan
pada bantalan luncur terjadi sangat besar daripada bantalan gelinding yang dimana gesekannya sangat
kecil dan masih banyak lagi.
Bahan yang digunakan untuk bantalan luncur adalah babbit metal, bronzes, cast iron, silver dan juga
non-metallic bearings. Untuk memenuhi bahan yang akan digunakan untuk bantalan luncur, bahan
tersebut harus memiliki kekuatan yang baik untuk menahan beban dan kelelahan, mampu menyesuaikan
dengan lenturan poros yang kecil, bersifat anti las, sangat tahan karat, tahan aus, bisa
menghilangkan/menyerap kotoran, harganya yang murah dan juga tidak terlalu terpengaruh dengan
kenaikan temperatur. Hal terpenting dalam mendesain suatu bantalan luncur:
a. Kekuatan bantalan: =
W: beban bantalan (kg), w: beban per satuan panjang (kg/mm), : panjang bantalan (mm)
b. Pemilihan L/d
c. Tekanan bantalan: =
p: beban rata-rata (kg/mm2), W: beban bantalan (kg), : panjang bantalan (mm), d: diameter poros
(mm)
d. Harga tekanan dan kecepatan (pv): 1000 60 x ()
e. Tebal minimum selaput minyak: + 3
Bantalan gelinding memiliki beberapa jenis yaitu bantalan bola radial alur dalam baris tungal, bantalan
bola radial magneto, bantalan bola kontak sudut baris tunggal, bantalan bola mapan sendiri baris ganda,
bantalan rol silinder baris tunggal, bantalan rol kerucut baris tunggal dan masih banyak lagi. Bahan
yang digunakn untuk bantalan gelinding harus memiliki ketahanan khusus terhadap kejutan, tahan
panas dan tahan karat, tahan aus dan tidak mudah patah, dll.
Contoh Soal:
Sepasang roda dari gerbong rel kereta api membawa beban 50 kN pada setiap kotak poros, pada
jarak 100 mm dari bagian luar landasan roda. Panjang antar roda 1.4 m. tentukan diameter poros
antara roda, jika tegangannya tidak melebihi 100 MPa.
Diketahui: W = 50 kN = 50 x 103 N
L = 100 mm
x = 1.4 m
= 100 MPa = 100 N/mm2
Jawab:
M=WxL
= 5 x 106 N/mm
= 3
32
5 x 106 = 100 3
32
5 106
3 = 9.82
= 79.8
80 mm
Pasar persegi panjang dipasang pada poros dengan diameter 50 mm, tegangan geser yang
diijinkan tidak melebihi 4200 N/cm2 dan crushing stress tidak melebihi 7000 N/cm2. Carilah
panjang pasak yang paling aman.
Diketahui: d = 50 mm = 5 cm
= 4200 N/cm2
= 7000 N/cm2
b = 16 mm = 1.6 cm dan t = 10 mm = 1 cm
T = L x b x x 2
= 16 x x 3
. 2
L= 8.
. 52
= 8. 1,6
= 6.14 cm
T = L x x x = x x 3
2 2 16
. . 2
L= 4 . .
4200 (52 )
=
4 1 7000
= 11.8 cm
L 12 cm
Rencanakan sebuah bantalan ujung dari perunggu untuk putaran 200 (rpm) dan beban 1500 (kg).
Bahan poros adalah baja agak keras dengan tegangan lentur yang diizinkan = 4 (kg/mm3).
Dengan mengambil = 0.006, tentukan juga daya yang terpakai.
Diketahui: = 1500 kg, N = 200 rpm, fc = 1, W = 1500 kg
Jawab:
Bahan bantalan:perunggu
= 0.7 2 (kg/mm3)
( ) = 0.2 (kg.m/mm2.s)
1500 200
1000 60 x 0.2
= 78.5 mm
80 mm
Sebuah bantalan tipe single row angular contact ball bearing No.310 digunakan pada kompresor
aksial. Bantalan menerima beban radial 2500 N dan beban aksial 1500 N. Jika diasumsikan bban
light shock load, hitung umur pakai bantalan tersebut
Jawab:
Bantalan No. 310: = 40500 N, C = 53000 N, diameter lubang 50 mm
1500
= 2500 = 0.6 e
= ( )k x 106
53000
= ( 3750 )3 x 106
= 2.823 x 106 putaran
Puli merupakan salah satu dari berbagai macam transmisi. Puli dalam bahasa Inggris yaitu PULLEY.
Puli berbentuk seperti roda. Pada penggunaannya puli selalu berpasangan dan dihubungkan dengan
sabuk (BELT).
Fungsi Puli
Jenis Puli
Flat Pulleys
V Pulleys
Round Pulleys
Triming Pulleys
3 Kelompok Belt
1. Light drives (penggerak ringan). Ini digunakan untuk mentransmisikan daya yang lebih kecil
pada kecepatan belt sampai 10 m/s seperti pada mesin pertanian dan mesin perkakas ukuran
kecil.
2. Medium drives (penggerak sedang). Ini digunakan untuk mentransmisikan daya yang
berukuran sedang pada kecepatan belt 10 m/s sampai 22 m/s seperti pada mesin perkakas.
3. Heavy drives (penggerak besar). Ini digunakan untuk mentransmisikan daya yang berukuran
besar pada kecepatan belt di atas 22 m/s seperti pada mesin kompresor dan generator.
Celah (clearance) harus diberikan pada bagian bawah alur seperti ditunjukkan pada Gambar 1
(b), agar mencegah goresan pada bagian bawah yang bisa menjadikan penipisan karena aus.
Contoh Soal
Dua buah V-belt sejajar pada pulley beralur berukuran sama. Sudut alur adalah 30o. Penampang
setiap belt adalah 750 mm2 dan = 0,12. Density material belt 1,2 Mg/m3 dan tegangan
maksimum yang aman dalam material adalah 7 MPa. Hitung daya yang dapat ditransmisikan
antara pulley berdiameter 300 mm berputar pada 1500 rpm. Tentukan juga putaran poros yang
mana daya ditransmisikan adalah maksimum.
Refrensi
Hamrock, B. J. (2014). Load, Stress, and Strain. In S. R. Schmid, B. J. Hamrock, & O. B. Jacobson,
Fundamentals of Machine Elements, Third Edition (p. 41). Boca Raton: CRC Press.
Khurmi, R. S. (2005). Simple Stresses in Machine Parts. In R. S. Khurmi, & J. K. Gupta, Machine
Design (p. 88). New Delhi: Eurasia Publishing House (PVT.) LTD.
Setiawan, Agus (2008). Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD (Berdasarkan SNI 03-1729-
2002)