Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, masalah berarti sesuatu yang harus
diselesaikan atau dipecahkan; persoalan. Masalah merupakan suatu keadaan yang
bersumber dari hubungan anatara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi
yang membingungkan. Umumnya masalah disadari ada saat seorang individu
merasakan bahwa keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan yang ia inginkan.
Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia, sosial berarti segala sesuatu
yang berkenaan dengan masyarakat. Sosial merupakan segala perilaku manusia
yang menggambarkan hubungan nonidividualis. Istilah tersebut sering
disandingkan dengan cabang-cabang kehidupan manusia dan mesyarakat
dimanapun.
Kemisinan adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan
dasar minimal untuk hidp layak ( BPS dan depsos,2002;3)
Kejahatan adalah petanyaan bagaimana kejahatan didunia ( tindakan, peristiwa,
atau keadaan yang membawa penderitaan, kehilangan, kemiskinan, dan
ketidakadilan).
Kejahatan adalah segala macam bentuk tindakan dan perbuatan yang
merugikan secara ekonomis dan psikologis yang melanggar hukum yang berlaku
dalam negara Indonesia serta norma-norma sosial dan agama.
Kriminalitas yang masih marak terjadi dikota-kota besar seakan sulit untuk
dibersihkan. Tak banyak para pelaku seolah tergiur dengan pendapatan yang
singkat walaupun terkadang dibutuhkan pertaruhan nyawa.
Penyalahgunaan napza adalah adalah bahan/ zat yang dapat mempengaruhi
kondisi kejiwaan/psikologi seseorang ( pikiran, perasaan, dan perilaku ) serta
dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk kedalam
napza adalah narkotika , psikotropika , dan zat adiktif lainnya.
Pernikahan usia muda adalah pernikahan yang dilakukan oleh sepasang laiki laki
dan perempuan remaja.

1
Remaja di Jawa Barat menikah pertama kali rata-rata pada saat berusia 17-
18 tahun. Rata-rata pernikah usia muda terjadi didaerah pantai utara, pantai
selatan dan dipegunungan. Badan pusat statistik menyebutkan 21,75% anak
perempuan diperkotaan menikan pada usia dibawah 16 tahun dan 49,79%
dikawan pedesaan. Undang-undang perkawinan no.1 tahun 1974 pasal 7 ayat 1.
B. Rumusan Masalah
1. pengetian masalah sosial
2. penyebab kemiskinan
3. Faktor kejahatan
4. Jenis jenis nafza
5. Dampak terjadinya pernikahan usia muda
C. Tujuan
1. untuk mengetahui pengerian masalah sosial
2. untuk mengetahui penyebab kemiskinan
3. untuk mengetahui faktor kejahatan
4. untuk mengetahui jenis jenis nafza
5. untuk mengetahui dampak terjadinya usia muda

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MASALAH SOSIAL


Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, masalah berarti sesuatu yang harus
diselesaikan atau dipecahkan; persoalan. Masalah merupakan suatu keadaan yang
bersumber dari hubungan anatara dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang
membingungkan. Umumnya masalah disadari ada saat seorang individu merasakan
bahwa keadaan yang ia hadapi tidak sesuai dengan yang ia inginkan.

Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia, sosial berarti segala sesuatu
yang berkenaan dengan masyarakat. Sosial merupakan segala perilaku manusia yang
menggambarkan hubungan nonidividualis. Istilah tersebut sering disandingkan dengan
cabang-cabang kehidupan manusia dan mesyarakat dimanapun. Pengertian sosial ini
merujuk pada hubungan-hubungan manusia dalam kemasyarakatan, hubungan antar
manusia, hubungan manusia dengan kelompok, serta hubungna manusia dengan
organisasi untuk mengembangkan dirinya.

Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa masalah sosial merupakan
suatu masalah atau persoalan yang harus diselesaikan yang berhubungan dengan nilai-
nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah sosial dipandang oleh
sejumlah orang dalam masyarakat sebagai suatu kondisi yang tidak diharapkan.
Masalah sosial berkaitan erat dengan hal-hal yang mengganggu kedamaian didalam
suatu kelompok masyarakat.

a. masalah kemiskinan
Kemiskina adalah sebuah kodisi yang berada dibawah garis nilai standar
kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non makanan , yang disebut garis
kemiskinan (poverty line) atau batas kemiskinan (poverty threshold). Garis
kemiskinan adalah sejumlah rupiah yang diperlukan oleh setiap individu untuk
dapat membayar kebutuhan makanan setara 2100 kilo kalori per orang perhari dan

3
kebutuhan non-makanan yang terdari dari perumahan pakaian, kesehatan,
pendidikan ,tarnsportasi, serta aneka barang jasa lainnya.
Kemiskinan pada umumnya didefinisikan dari segi pendapatan dalam bentuk
uang ditambah dengan keuntungan-keuntungan non-material yang diterima oleh
seseorang. Secara luan kemiskinan meliputi kekurangan atau tidak memiliki
pendidikan , keadaan kesehatan yang buruk, kekurangan trasportasi yang
dibutuhkan oleh masyarakat ( SMERU dalsm Suharto dkk,2004).
Beberapa tahun ke belakang, kemiskinan Indonesia dan penanggulanganya
telah menjadi prioritas pembanguna dan menajdi agenda pokok yang
mengerahkan berbagai sumber daya pembangunan. Selama itu pula, dinamika
kemiskinan dan penanggulangan diindonesia juga turut berkembang. sampai
dengan dengan Maret 2012 tingkat kemiskinan telah turun menjadi 11,96% (29,36
juta jiwa ). Sebelumya sampai dengan Maret 2011 , tingkat kemiskinan nasional
menurun hingga 12,49% dari 13,33% pada tahun 2010.
Kemiskina adalah masalah yang telah ada selama berabad-abad umat
manusia hidup. Bahkan sebelum adanya perabadan yang maju, kemiskinan suda
ada. Permasalahan kemiskinan saat ni menimpa hampir semua Negara , bahkan
Negara maju sekalipun memiliki masalah kemiskinan. Masyarakat miskin itu
sendiri adalah satu golongan masyarakat yang tidak mampu dalam memenuhi
kbebutuhan dasarnya, yakni sandang, pangan , makanan dan tempat tinggal.
Masyarakat miskin terjadi karena banyak factor sepeti poplulasi yang telalu padat,
kekeringan bahkan peperangan.
1. Penyebab Kemiskinan
Secara umum, penyebab kemiskinan dapat dibagi kedalam empat mazhab
(Spicker, 2002),yaitu:
a. kemiskinan cenderung diakibatkan oleh karakteristik orang miskin itu
sendiri. Karakteristik yang dimaksud seperti malas dan kurang sungguh-
sungguh dalam segala hal, termasuk dalam bekerja. Mereka juga sering
salah dalam memilih, termasuk memilih pekerjaan, memilih jalan hidup,
memilih tempat tinggal, memilih sekolah dan lainnya. Gagal, sebagian
orang miskin bukan karena tidak pernah memiliki kesempatan, namun ia
gagal menjalani dengan baik kesempatan tersebut.

4
. b. kemiskinan lebih disebabkan oleh faktor keturunan. Tingkat pendidikan
orang tua yang rendah telah membawa dia kedalam kemiskinan.
Akibatnya ia juga tidak mampu memberikan pendidikan yang layak
kepada anaknya, sehingga anaknya juga akan jatuh pada kemiskinan.
Demikian secara terus menerus dan turun temurun.
c. kemiskinan dapat disebabkan oleh kultur, kebiasaan, adat-istiadat,
atau akibat karakteristik perilaku lingkungan. Misalnya, kebiasaan yang
bekerja adalah kaum perempuan, kebiasaan yang enggan untuk bekerja
keras dan menerima apa adanya, keyakinan bahwa mengabdi kepada
para raja atau orang terhormat meski tidak diberi bayaran dan berakibat
pada kemiskinan. Terkadang orang seperti ini justru tidak merasa miskin
karena sudah terbiasa dan memang kulturnya yang membuat demikian.
d. kemiskinan timbul akibat dari ketidakseimbangan, perbedaan status
yang dibuat oleh adat istiadat, kebijakan, dan aturanlain menimbulkan
perbedaan hak untuk bekerja, sekolah dan lainnya hingga menimbulkan
kemiskinan di antara mereka yang statusnya rendah dan haknya terbatas.

b. malasalah kejahatan
Kejahatan adalah segala macam bentuk tindakan dan perbuatan yang merugikan
secara ekonomis dan psikologis yang melanggar hukum yang berlaku dalam negara
Indonesia serta norma-norma sosial dan agama.
Kriminalitas yang masih marak terjadi dikota-kota besar seakan sulit untuk dibersihkan.
Tak banyak para pelaku seolah tergiur dengan pendapatan yang singkat walaupun
terkadang dibutuhkan pertaruhan nyawa.
Ada berbagai seban terjadinya suatu tindak kejahatan. Sebagai kenyataan bahwa
manusia dalam pergaulan hidupnya sering terdapat penyimpangan terhadap norma-
norma terutama norma hukum. Didalam pergaulan manusia bersama, penyimpangan
hukum ini disebut sebagai kejahatan dan pelanggran. Dan kejahatan itu sendiri
merupakan masalah social yang berada ditengah tengah masyarakat, dimana si pelaku
dan korbanyya dalah anggota masyarakat.
Secara umum ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya sebuah

5
kejahatan. Pertama adalah factor yang berasal atau terdapat dalam diri si pelaku yang
maksudnya bahwa yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan sebuah kejahatan
itu timbul dari dalam diri si pelaku iru sendiri yang didasari oelh factor keturunan dan
kejiwaan ( penyakit jiwa). Faktor kedua adalah factor yang berasal atau terdapat diluar
diri pribadi si pelaku. Adapun fackor penyebab yang mendominasi terjadinya tindak
pidana pelecehan seksual yang dilakukan terhadap anak dibawah umur adalah :
1. faktor keinginan
2. faktor kesempatan
3. faktor lemahnya iman.

Faktor keinginan
Yang dimaksud dengan factor keinginan adalah suatu kemauan yang sangat kuat yang
mendorong si pelaku untuk melakukan sebuah kejahatan.

Faktor kesempatan
Adapun yang dimaksud dengan factor kesempatan disini adalah suatu keadaan
yang memungkinkan ( memberi peluang ) atau keadaan yang sangat mendukung untuk
terjadinya sebuah kejahatan. Factor kesempatan ini terdapat pada diri si korban seperti
- kurangnya perhatian orang tua terhadap anak-anak . hal ini disebabkan
orang tua sibuk bekerja.
- kurangnya pengetahuan si anak tentang seks, hal ini didasarkan kepda
budaya ketimuran yang menganggap bahwa pengetahuan seks bagi anak
merupakan perbuatan yang tabu.

Factor lemahmya iman


Faktor lemahnya iman disini adalah merupakan factor yang sangat mendasar yang
menyebabkan seseorang melakukan sebuah kejahatan.

6
c. masalah penyalahgunaan napza
Penyalahgunaan napza adalah adalah bahan/ zat yang dapat mempengaruhi
kondisi kejiwaan/psikologi seseorang ( pikiran, perasaan, dan perilaku ) serta dapat
menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk kedalam napza adalah
narkotika , psikotropika , dan zat adiktif lainnya. Penyalahgunaan napza adalah
penggunaan salah satu atau beberapa jenis napza secara berkala atau teratur diluar
indikasi medis, singga menimbulkan psikis dan gangguan fungsi social.
Ketergantungan adalah suatu keadaan dimana talah terjadi ketergantunga fisik dan
psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah napza yang makin bertambah ( toleransi)
apabila pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan. Oleh karna itu ia selalu berusaha
memeperoleh napza dengan cara apapun, agar dapat melakukan kegatan sehari-hari
secara normal.
1. Jenis jenis napza
a. narkotika
Menurut UU RI No 22/1997 , Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
b Psikotropika
Menurut UU RI No 5 /1997 , Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan pengaruh khas pada aktifitas mental dan
perilaku
c . Zat adiktif lainnya
Yang termasuk zat adiktif lainnya adalah bahan/ zat yang berpengaruh psikoaktif diluar
narkotika dan psikotropika

1. Pengaruh dan efek penggunaan napza


Massa remaja merupakan perkembangan anatra masa anak-anak dan
masa dewasa, perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja
akan membentuk perkembangan diri orang tersebut dimasa dewasa. Pada

7
masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba , mengikuti trend dan
gaya hidup serta bersenang-senang besar sekali.
Masalah menjadi gawat lagi bila penggunaan narkoba, pada remaja
tertular dan menularkan HIV/AIDS. Penyalahgunaan narkoba selain
merugikan kesehatan diri sendiri juga berdampak negatif terhadap
kehidupan ekonomi dan social seseorang. Bahaya yang timbul dari
penyalhgunaan narkoba :
- Radang paru,TBC paru, Kanker hati
- Hepatitis B
- Kerusakan otak
- Radang pankreas
- Radang syaraf
- Emosi tidak terkendali
- Kerusakan otak

2. Penyebab penyalahgunaan narkoba


Penyalahgunaan narkoba umumnya timbul pada kaum remaja
yang tinggal diperkotaan. Mereka biasanya mempunyai sifat
kosmopolit, relatif tidak cepat menikah karena harus menenpuh masa
belajar hingga jenjang universitas, bahkan hingga memperoleh
pekerjaan dianggap layak. Remaja sedang mencari identitas sikapnya
terhadap lingkungan dan sesamanya. Ciri remaja yang mempunyai
resiko lebih besar menggunakan napza :
Cenderung memberontak
Perilaku yang menyimpang
Kurang percaya diri
Murung, pemalu, pendiam
Putus sekolah

8
d. masalah pernikahan muda
Pernikahan usia muda adalah pernikahan yang dilakukan oleh sepasang
laiki laki dan perempuan remaja. Remaja di Jawa Barat menikah pertama kali
rata-rata pada saat berusia 17-18 tahun. Rata-rata pernikah usia muda terjadi
didaerah pantai utara, pantai selatan dan dipegunungan. Badan pusat statistik
menyebutkan 21,75% anak perempuan diperkotaan menikan pada usia dibawah
16 tahun dan 49,79% dikawan pedesaan. Undang-undang perkawinan no.1
tahun 1974 pasal 7 ayat 1. Alasan pernikahan usia muda :

Faktor social budaya


Ekonomi
Pendidikan
Agama

Dampak yang terjadi karena pernkuikahan usia muda


1. kesehatan perempuan
Kehamilan dini kurang terpenuhinya gizi dirinya sendiri, resiko
anemia dan meningkatnya angka kejadian depresi. Beresiko pada
kematian usia dini, meningakatkan angka kematian Ibu(AKI)
2. kualitas anak
Bayi berat lahir rendah (BBLR) sangat tinggi, adanya kebutuhan
nutrisi yang lebih banyak untuk kehamilannya dan kebutuhan
pertumbuhan ibu sendiri. Bayi yang dilahirkan dari ibu yang berusia
dibawah 18 tahun rata-rata lebih kecil dan bayi dengan BBR memeliki
kemungkinan 5x30x lebih tinggi meninggal
3. keharmonisan keluarga dan perceraian
Banyaknya pernikahan usia muda berbanding lurus dengan
tingginya angka perceraian. Ego remaja yang masih tinggi banyaknya
kasus perceraian merupakan dampak dari mudanya usia pasangan
bercerai ketika memutuskan untuk menikah. Perselingkuhan,
ketidakcocokan hubungan dengan orang tua maupun mertua. Psikologis

9
yang belum matang , sehingga cenderung labil dan emosional kurang
mampu untuk bersosialisasi dan adaptasi .
Upaya pencegahan terjadinya pernikahan usia muda
Bimbingan kepada remaja dan menjelaskan tentang sex education
Memberikan penyuluhan kepada orang tua
Bekerja sama dengan tokoh agama dan masyarakat

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah sosial merupakan persoalan yang dihadapi setiap individu selama
masa kehidupan, karena dalam kehidupan manusia membutuhkan interaksi sosial yang
baik. Masalah sosial membutuhkan pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah
sosial tersebut agar menciptakan lingkungan hidup yang damai dan mencegah
terjadinya perselisihan antar masyarakat.

Masalah sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu alam, biologis, budaya dan
sosial. Masalah sosial juga memiliki karakteristik khusus yang menjadikan masalah
tersebut menjadi masalah sosial.

Sebagai negara kepulauan dan memiliki beberapa kota besar, celah untuk
timbulnya masalah sosial di Indonesia sangat lah besar dikarenakan pertumbuhan
penduduk yang meningkat dan ekonomi yang menunduk membuat tingkat kesejahteraan
segelintir orang menurun, akibatnya tak sedikit diantara mereka menghalalkan segala
cara untuk memenuhi kebutuhan hidup masing-masing.

B. Saran
Untuk menghadapi masalah sosial dibutuhkan sikap yang bijaksana dan cermat
dalam meneliti sebuah masalah sosial itu. Tidak sedikit masalah sosial dikaitkan dengan
suasana hati seseorang, oleh karena itu kita harus berusaha menyikapi suatu masalah
sosial dengan baik. Tidak menghakimi seseorang yang tersangkut masalah sosial secara
langsung, karena Indonesia memiliki hukum yang baik untuk mengatasi hal-hal seperti
itu.

11
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_sosial
http://www.astalog.com/5858/pengertian-masalah-sosial.htm
https://id.wikipedia.org/wiki/Masalah_sosial
https://id.wikipedia.org/wiki/Masalah
http://www.anneahira.com/pengertian-sosial.htm
http://donaldtintin.blogspot.co.id/2015/03/klasifikasi-masalah-sosial.html
http://www.ilmupsikologi.com/2015/08/definisi-dan-klasifikasi-masalah-
sosial.html#ixzz3zShZMiX3

12

Anda mungkin juga menyukai