Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

DINAS KESEHATAN
UPTD.PUSKESMAS LOMPE NTODEA
KECAMATAN PARIGI BARAT
Alamat : jln. Magau Janggo Lr. Lompe Ntodea No. 01 Desa Baliara

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


POSBINDU PTM
A. Pendahuluan
Saat ini, Indonesia menghadapi tiga beban penyakit dalam pembangunan
kesehatan, yaitu disatu pihak masih banyaknya penyakit infeksi yang harus
ditangani, penyakit menular baru dan penyakit menular yang sudah lama hilang
muncul kembali, sementara itu penyakit tidak menular (PTM) semakin
meningkat.PTM merupakan penyakit yang seringkali tidak terdeteksi karena tidak
bergejala dan tidak ada keluhan. Biasanya ditemukan dalam tahap lanjut sehingga
sulit disembuhkan dan berakhir dengan kecacatan atau kematian dini. Keadaan ini
menimbulkan beban pembiayaan yang besar bagi penderita, keluarga dan
negara.PTM ini dapat dicegah melalui pengendalian faktor risiko, yaitu merokok,
kurang aktifitas fisik, diet yang tidak sehat, dan konsumsi alkohol. Peningkatan
kesadaran, dan kepedulian masyarakat terhadap faktor risiko PTM sangat penting
dalam pengendalian PTM. Untuk itu diperlukan pemberdayaan dan peran serta
masyarakat yang dikenal dengan pembinaan terpadu (Posbindu) PTM.
B. Latar belakang
Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama
sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, di
mana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang
(WHO, 2010). Peningkatan kematian akibat PTM di masa mendatang
diproyeksikan akan terus terjadi sebesar 15% ( 44 juta kematian) dengan rentang
waktu antara tahun 2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku
manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada negara-
negara berkembang.
Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan
tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium
lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada
dirinya.
Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 menunjukan bahwa 69,6% dari kasus
diabetes melitus dan 63,2% dari kasus hipertensi masih belum
terdiagnosis.Keadaan ini mengakibatkan penanganan menjadi sulit, terjadi
komplikasi bahkan berakibat kematian lebih dini.
Dalam kurun waktu tahun 1995 -2007, kematian akibat PTM mengalami
peningkatan dari 41,7% menjadi 59,5%. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013
menunjukkan prevalensi penyakit Stroke 12,1 per 1000, Penyakit Jantung Koroner
1,5%, Gagal Jantung 0,3%, Diabetes Melitus 6,9%, Gagal Ginjal 0,2%, Kanker 1,4
per 1000, Penyakit Paru Kronik Obstruktif 3,7% dan Cidera 8,2%.
Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah
pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan
fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor risiko
PTM dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi
dini, monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya. Kegiatan ini disebut
dengan Pos pembinaan terpadu (Posbindu) PTM.
Upaya pengembangan program Posbindu PTM sedang gencar dilakukan, dan
harapan ke depan Posbindu PTM dapat dijadikan kendaraan program
pengendalian penyakit tidak menular di masyarakat.
C. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan Umum :
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM berbasis peran
serta masyarakat secara terpadu, rutin dan periodic
Tujuan Khusus :
a. Terlaksananya deteksi dini faktor risiko PTM
b. Terlaksananya monitoring faktor risiko PTM
c. Terlaksananya tindak lanjut dini
D. Cara melaksanakan kegiatan
Untuk mencapai keberhasilan program Posbindu PTM perlu dikembangkan
strategi pelaksanaan kegiatan, yaitu :
a. Sosialisasi dan advokasi kepada pemerintah, pihak legislatif,pemerintah
daerah serta pemangku kepentingan.
b. Peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam pengendalian
faktor risiko PTM.
c. Peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam pengendalian
faktor risiko PTM .
d. Peningkatan kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam pengendalian
faktor risiko PTM .
e. Fasilitasi ketersediaan sarana dan prasarana .
f. Peningkatan jejaring kerja PTM dengan melibatkan lintas program,lintas
sektor terkait baik di Pusat maupun Provinsi, dan Kabupaten/ Kota dan
puskesmas.
g. Peningkatan peran pemerintah dan masyarakat dalam
perencanaan,pelaksanaan monitoring dan evaluasi.
h. Berbasis bukti ilmiah (evidence-based) dan sesuai kearifan lokal.
i. Pendekatan .integratif pada kelompok masyarakat khusus dan pada berbagai
tatanan seperti disekolah, tempat kerja, lingkungan
Cara pelaksanaan Posbindu PTM
1. Tahap layanan/Meja 1
Registrasi ,Pemberian nomor urut / kode yang sama serta pencatatan
ulang hasil pengisian Buku monitoring FR PTM ke Buku Pencatatan oleh
Petugas Pelaksana (Kader)Posbindu PTM
2. Tahap Layanan 2/Meja 2
Wawancara oleh Petugas Pelaksana Posbindu PTM
3. Tahap Layanan 3/Meja 3
Pengukuran TB,BB,IMT Lingkar perut,Analisa Lemak Tubuh
4. Tahap Layanan 4/Meja 4
Pemeriksaan Tekanan darah, Gula darah,Kolesterol total,Asam Urat
5. Tahap Layanan 5/Meja 5
Identifikasi faktor risiko PTM, Konseling/Edukasi,serta tindak lanjut
lainnya
E. Sasaran
1. Sasaran Utama
Sasaran utama merupakan sasaran penerima langsung manfaat
pelayanan yang diberikan, yaitu masyarakat sehat, masyarakat berisiko
dan masyarakat dengan PTM berusia mulai dari 15 tahun ke atas.
2. Sasaran Penunjang
Sasaran penunjang merupakan sasaran individu,
kelompok/organisasi/lembaga masyarakat dan profesi, lembaga
pendidikan dan lembaga pemerintah yang berperan memberi dukungan
baik dukungan kebijakan, teknologi dan ilmu pengetahuan, material
maupun dana, untuk terlaksananya Posbindu PTM dan
keberlanjutannya.Mereka antara lain adalah pimpinan daerah/ wilayah,
Perusahaan,Lembaga Pendidikan, Organisasi Profesi, dan Penyandang
Dana.
F. Skedul (Jadwal) pelaksanaan kegiatan

No Desa Nama Alamat Tgl. Pelaksanaan


Posbindu PTM

1 Lobu Mandiri Asoka Desa lobu Tiap tgl 6 minggu ke 1

2 Jono Kalora Mente Desa Jono Tiap tgl. 7 mggu ke 1

3 Air Panas Anggrek Desa Air panas Tiap tgl 8 mggu ke 2

4 Parigi Mpu Kelapa Desa parigi Mpu Tiap tgl 9 minggu ke 2

Desa Kayu Tiap tgl 10 minggu ke


5 Kayu Boko Melati
Boko 2
Tiap tgl 12 minggu ke
6 Baliara Mawar Desa Baliara
2

G. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Evaluasi dilakukan untuk melihat Hasil Kegiatan dan dampak baik positif
maupun negatif pelaksanaan Posbindu PTM berdasarkan indikator. Dari hasil
evaluasi tersebut bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran guna melakukan
perbaikan dan pengembangan Posbindu PTM berikutnya.
Melalui kegiatan surveilans faktor risiko PTM berbasis posbindu PTM,
dilakukan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap faktor risiko PTM
secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan
penyebaran informasi epidemiologi kepada peserta, penyelenggara program
maupun pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan posbindu PTM untuk
dilakukan intervensi dalam rangka pengembangan kegiatan, pencegahan dan
pengendalian factor risiko PTM.
H. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan Posbindu PTM dilakukan secara
manual dan/atau menggunakan sistem informasi manajemen PTM oleh Petugas
Pelaksana Posbindu PTM maupun oleh Petugas Puskesmas. Petugas Puskesmas
mengambil data hasil pencatatan posbindu PTM atau menerima hasil pencatatan
dari petugas pelaksana posbindu PTM. Hasil pencatatan ini dianalisis untuk
digunakan dalam pembinaan, sekaligus melaporkan ke instansi terkait secara
berjenjang.

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Lompe Ntodea Penanggung Jawab Program

Ni Made Muliani ,SKM Samsidar, S.Tr.Keb


NIP. 19801217 200701 2 006 NIP. 19780416 200312 2 011
*sumber buku PEDOMAN UMUM POS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK
MENULAR KEMENTRIAN KESEHATAN RI DITJEN PENGENDALIAN PENYAKIT DAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN DIREKTORAT PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK
MENULAR TAHUN 2014

TATA NILAI / PEDOMAN PERILAKU KERJA


PUSKESMAS NGLUWAR

1. Profesional

Semua karyawan wajib berperilaku professional :

Bekerja sesuai prosedur


Kompeten di bidangnya
Selalu berusaha meningkatkan kemampuan
Berusaha memberikan yang terbaik.
Membangun budaya selalu ingin maju

2. Jujur,Tulus dan Ikhlas

Niatkan kerja sebagai ibadah kepada Alloh SWT,sehingga kita dapat


bekerja secara jujur tulus dan ikhlas

Setiap perbuatan dan perkataannya harus dapat dipercaya .


Berusaha melaksanakan kegiatan dan pekerjaan dengan tulus dan
ikhlas .

3. Disiplin,konsisten dan bertanggungjawab.

Seluruh karyawan harus berusaha berperilaku disiplin,konsisten,dan

bertanggungjawab dengan cara sebagai berikut:

Menghormati,menghargai,patuh dan taat terhadap peraturan yang


berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis.
Sanggup menjalankan dan tidak mengelak menerima sanksi apabila
melanggar aturan,tugas dan wewenang yang diberikan.
Mempunyai ketetapan dalam menjalankan pekerjaan.
Selaras antara pikiran perkataan dan perbuatan.
Tidak melakukan penyalahgunaan wewenang jabatan,dan perbuatan
korupsi kolusi dan nepotisme
- Loyal dan memiliki dedikasi yang tinggi dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.

4. Selalu berusaha melakukan pembaharuan

Semua karyawan wajib membawa semangat selalu ingin menjadi


lebih baik

dengan cara :

Harus memelihara semangat inovasi


Bangun kesadaran diri untuk lebih cerdas dan kreatif dalam bekerja
Kembangkanlah terus potensi diri demi prestasi terbaik.

1.Berorientasi kepada pelanggan


Seluruh kegiatan yang dilaksanakan harus memprioritaskan kepuasan
dan pemenuhan kebutuhan pelanggan.
2.Memperhatikan dan tanggap terhadap setiap keluhan dan harapan
atau kebutuhan pelanggan
3.Berusaha memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi
pelanggan.
4.Memelihara komunikasi dan hubungan yang baik dengan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai