ARAH PROSES
Beberapa proses yang terjadi secara spontan:
a. Balok dari temperatur tinggi ke temperatur sekeliling.
U sistem turun, U sekeliling naik.
Sebaliknya tidak akan pernah terjadi secara spontan walau Hk I terpenuhi.
b. Tangki dilepas dari tekanan tinggi ke tekanan sekeliling ketika katup dibuka.
c. Benda dilepaskan akan jatuh ke bawah.
PE KE U naik U kesetimbangan
Seluruh proses di atas tidak dapat dibalikkan secara spontan walau Hk Termo I
dipenuhi. Pada ketiga kasus di atas dapat dibuat agar kerja dapat diperoleh selama
proses berlangsung. Perlu dianalisis:
Berapa maksimum kerja secara teoritik yang dapat diperoleh?
Faktor apa saja yang diperlukan agar kerja maksimum tercapai?
Hukum Termodinamika I tidak dapat:
1. Memperkirakan apakah suatu proses dapat terjadi atau tidak.
2. Menyatakan ke mana proses akan berlangsung.
2. PERNYATAAN KELVIN-PLANCK:
Tidak mungkin suatu sistem beroperasi dalam siklus
termodinamika dan memberikan sejumlah netto kerja
ke sekeliling sambil menerima energi panas dari satu
reservoir termal.
(Bila bukan siklus bisa: sistem torak dan silinder)
Secara analitik: Untuk satu reservoir: Wsiklus 0
(dan Qsiklus 0).
Hukum Termo 2 dapat digunakan untuk menentukan prestasi teoritik terbaik dari
sistem. Dengan membandingkannya terhadap prestasi sebenarnya, maka potensi
perbaikan dapat diidentifikasi dengan menentukan ketakterbalikan sistem.
PROSES TERBALIKKAN:
Suatu proses dimana sistem dan sekeliling dapat kembali ke
t.k. awal (suatu hipotesa).
Korolari 1: Efisiensi termal dari siklus daya tak terbalikkan selalu lebih
rendah dari efisiensi termal siklus daya terbalikkan bila keduanya
beroperasi dengan dua reservoir termal yang sama.
Korolari 2: Semua siklus daya terbalikkan antara dua reservoir termal yang
sama akan memberikan efisiensi termal yang sama.
Bukti Korolari 1:
R: siklus reversible, I: siklus irreversible
A: siklus ada 2: R dan I
B: Ganti arah energi di R (menjadi refrigerasi)
Semua sama kecuali arah QH, QC dan WR
C: Tinjau R + I dan Reservoir Panas
Bila ini harus jalan, W siklus < 0, atau: WI WR < 0
Bagi dengan QH: WI/QH WR/QH < 0
Atau: I < R .... terbukti
Bukti Korolari 2:
A: Siklus: 2 R: R1 dan R2
B: Balik arah-arah di R1
C: Tinjau sistem: R1 + R2 + Reservoir Panas
WR1 W siklus = 0 (terbalikkan)
R1 R2 WR2
Atau: WR2 WR1 = 0
Bagi dengan QH: WR2/QH WR1/QH = 0
Atau: R1 = R2 .... terbukti
Q Q
COP pompa panas: = W =
H H
siklus Q H QC
Bila W mendekati nol (menentang pernyataan Clausius), COP di atas mendekati
infiniti (tidak mungkin diperoleh, dibatasi).
Bukti Korolari 1:
A: Siklus: R dan I dengan Qc yang sama.
B: Balik arah-arah di R.
C: Tinjau sistem: R + I + Reservoir Dingin
W siklus < 0 (takterbalikkan)
Atau: WR WI < 0
Bagi dengan Qc: WR/Qc W1/Qc < 0.
Atau: R > I .... terbukti
Bukti Korolari 2: Silahkan coba sendiri. Begitu pula yang untuk Pompa Panas.
SKALA TEMPERATUR KELVIN
Korolari Carnot kedua menyatakan efisiensi semua siklus daya terbalikkan dengan
dua reservoir termal adalah sama tanpa melihat bahan dan lain-lain. Oleh karena
itu, efisiensi bergantung pada sifat reservoir termal, yaitu temperatur.
Untuk siklus yang berkerja pada dua reservoir termal bertemperatur: H dan C
maka: Qc
= ( C , H ) = 1
QH
Atau: QC T
= 1 ( C , H ) = ( C , H ) = C (dipilih)
QH siklus
terbalikkan
TH
Persamaan ini menyatakan skala temperatur termodinamika yang tidak tergantung
oleh bahan, yang disebut juga Skala Kelvin.
2 3
3
2
1 4
1 4
Kebalikkannya adalah:
Siklus Refrigerasi Carnot:
Proses Siklus Pendingin Carnot:
1-2: ekspansi isotermal
2-3: kompresi adiabatik
3-4: kompresi isotermal
4-1: ekspansi adiabatik
Luas dalam kurva: kerja yang diperlukan siklus
per massa.