Anda di halaman 1dari 10

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang

merupakankombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam

tanah.Suhutanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan

derajadCelcius, derajad Fahrenheit, derajad Kelvin, dan lain-lain.Semua panas

tanahberasal dari dua sumber yaitu radiasi matahari juga awan dan konduksi

daribumi. Faktor eksternal (lingkungan) dan internal (tanah)

menyumbangperubahan-perubahan suhu tanah (Cahya 2009).

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas

hortikultura yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari.Hampir semua

masakan menggunakan bawang merah sebagai bumbu utama.Tidak hanya itu,

industri pengolahan makanan juga menggunakan bawang merah sebagai salah

satu bahan bakunya (Susilo & Diannazola, 2010).

Bawang merah(Allium ascalonicum L.) selain digunakan untuk bumbu

sayuran juga dibuat acar dan sering juga digunakan sebagai campuran obat-

obatan.Kandungan vitaminnya, terutama B dan C cukup tinggi.Tanaman ini

dibudidayakan di dataran rendah (10-250m dpl), berumur pendek serta sudah lama

dibudidayakan oleh masyarakat (Ashari, 2006).

Mulsa adalah bahan untuk menutup tanah sehingga kelembaban dan suhu

tanah sebagai media tanaman terjaga kestabilannya. Mulsa juga berfungsi

menekan pertumbuhan gulma sehingga tanaman akan tumbuh lebih baik.

Pemberian mulsa pada permukaan tanah saat musim hujan dapat mencegah erosi

permukaan tanah.Pada komoditas hortikultura mulsa dapat mencegah percikan air


2

hujan yang menyebabkan infeksi pada tempat percikan tersebut. Pemberian mulsa

pada musim kemarau akan menahan panas matahari pada permukaan tanah bagian

atas. Penekanan penguapan mengakibatkan suhu relatif rendah dan lembab pada

tanah yang diberi mulsa (Sudjianto dan Kristiani, 2009).

Penggunaan mulsa bertujuan untuk mencegah kehilangan air dari tanah

sehingga kehilangan air dapat dikurangi dengan memelihara temperature dan

kelembaban tanah. Aplikasi mulsa merupakan salah satu upaya menekan

pertumbuhan gulma, memodifikasi keseimbangan air, suhu dan kelembaban

tanah serta menciptakan kondisiyang sesuai bagi tanaman, sehingga tanaman

dapat tumbuh dan berkembang dengan baik (Mulyatri, 2003).

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari paper ini adalah untuk mengetahui Pemanfaatan

Mulsa Untuk Mengontrol Suhu Tanah Terhadap Pertumbuhan

Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

Kegunaan Penulisan

Adapun kegunaan dari paper ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

dapat memenuhi komponen penilaian di Laboratorium Agroklimatologi Program

Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara dan serta

sebagai bahan informasi bagi pihak yang mebutuhkan.


3

TNJAUAN PUSATAKA

Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae,

Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae,

Ordo: Asparagales, Famili: Liliaceae, Genus: Allium, Species: Allium

ascalonicum L. (Steenis dkk., 2005). .

Bawang merah merupakan terna rendah yang tumbuh tegak dengan tinggi

dapat mencapai 15-50 cm, membentuk rumpun dan termasuk tanaman

semusim.Perakarannya berupa akar serabut yang tidak panjang dan tidak terlalu

dalam tertanam dalam tanah (Wibowo, 2008).

Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

seperti cakram, tipis dan pendek sebagai tempat melekat perakaran dan mata

tunas.Dibagian atas discus terbentuk batang semu yang tersusun dari pelepah-

pelepah daun. Batang semu berada di dalam tanah akan berubah bentuk dan

fungsinya menjadi umbi lapis (Rukmana, 1995). .

Bentuk daun bawang merah bulat kecil dan memanjang seperti pipa, tetapi

ada juga yang membentuk setengah lingkaran pada penampang melintang

daun.Bagian ujung daun meruncing, sedang bagian bawahnya melebar dan

membengkak.Daun berwarna hijau (Rahayu dan Berlian, 1999).

Bawang merah memiliki umbi lapis yang bervariasi.Ada yang berbentuk

bulat, bundar seperti gasing terbalik sampai pipih.Ukuran umbi ada yang besar,

sedang dan kecil.Warna kulit umbi ada yang kuning, merah muda, hingga merah

tua ataupun merah keunguan.Baik biji maupun umbi lapis dapat dijadikan sebagai

bahan perbanyakan tanaman (Jaelani, 2007).


4

Dalam budidaya bawang merah dikenal berbagai varietas atau lazim

disebut dengan kultivar.Dari berbagai kultivar mempunyai keistimewaan

tersendiri, baik tinggi tanaman, umur panen, ketahanan terhadap penyakit tertentu,

produksi persatuan luas, dan kesesuaian tempat bercocoktanam.

Bunga bawang merah berbentuk tandan yang mengandung 50 200

kuntum bunga.Setelah tepung sari matang, tangkai bunga berhenti

memanjang.Bunga bawang merah adalah bunga sempurna yang terdiri dari 5 6

helai benang sari dan sebuah putik.Bunga berwarna putih dan bakal buah duduk di

atas membentuk bangun segitiga sehingga kelihatan seperti kubah (Samadi dan

Cahyono, 2005)..

Letak bakal biji dalam ruang bakal buah (ovarium) terbalik atau dikenal

dengan istilah anatropus.Oleh karenanya, bakal biji bawang merah dekat dengan

plasentanya.Biji bawang merah yang masih muda berwarna putih. Setelah tua, biji

akan berwarna hitam (Rahayu dan Berlian, 1999).

Syarat Tumbuh Bawang Merah (AlliumascalonicumL.)

1. Tanah

Berbagai tipe tanah dapat ditanami bawang merah, tetapi harus memenuhi

syarat antara lain gembur, kandungan humus tinggi, serta drainase (tata air) dan

aerasi (tata udara) baik. Tanah yang gembur dan subur akan mendorong

perkembangan umbi sehingga hasilnya besar-besar. Jenis tanah yang paling baik

adalah tanah lempung yang berpasir atau berdebu (Wibowo, 2008).

Kemasaman tanah (pH) yang paling sesuai untuk bawang merah adalah

agak masam sampai normal (6,0-6,8). Tanah ber-pH 5,5-7,0 masih dapat

digunakan untuk penanaman bawang merah. Tanah yang terlalu asam dengan pH
5

di bawah 5,5 banyak mengandung garam aluminium (Al). Garam ini bersifat

racun sehingga dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil.Di tanah yang terlalu

basa dengan pH lebih dari 7, garam mangan (Mn) tidak dapat diserap oleh

tanaman. Akibatnya umbi yang dihasilkan kecil dan produksi tanaman rendah

(Rahayu dan Berlian, 1999)

2. Iklim

Budidaya bawang merah pada daerah-daerah yang beriklim kering, dengan

suhu udara yang cukup tinggi dan penyinaran matahari yang penuh akan dapat

menyebabkan pertumbuhan tanaman yang optimal. Secara umum tanaman

bawang merah lebih cocok diusahakan secara agribisnis/komersial di daerah

dataran rendah pada akhir musim penghujan, atau pada saat musim kemarau,

dengan penyediaan air irigasi yang cukup untuk keperluan tanaman

(Deptan, 2003).

Tanaman ini membutuhkan penyinaran cahaya matahari yang maksimal

(minimal 70 % penyinaran), suhu udara 250 320 C, dan kelembaban nisbi 50

70 %.Suhu udara 250 320 C, dan kelembaban nisbi 50 70 %.Tanaman bawang

merah masih dapat membentuk umbi di daerah yang suhu udaranya rata rata 220

C tetapi hasil umbinya tidak sebaik di daerah yang suhu udara lebih panas

(Sumarni dan Hidayat, 2005).

Bawang merah dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi (0-

900 m dpl) dengan curah hujan 300-2500 mm/th. Namun, pertumbuhan tanaman

maupun umbi yang terbaik di ketinggian sampai 250 m dpl.Bawang merah masih

dapat tumbuh dan berumbi di ketinggian 800-900 m dpl, tetapi umbinya lebih

kecil dan warnanya juga kurang mengilap.Selain itu, umurnya lebih panjang
6

dibanding umur tanaman di dataran rendah karena suhu di dataran tinggi lebih

rendah (Rahayu dan Berlian, 1999).


7

PEMANFAATAN MULSA UNTUK MENGONTROL SUHU TANAH


TERHADAP BAWANG MERAH (Alliumascalunicum L.)

Pengertian Suhu Tanah.

Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang

merupakankombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam

tanah.Suhutanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan

derajadCelcius, derajad Fahrenheit, derajad Kelvin, dan lain-lain.Semua panas

tanahberasal dari dua sumber yaitu radiasi matahari juga awan dan konduksi

daribumi. Faktor eksternal (lingkungan) dan internal (tanah)

menyumbangperubahan-perubahan suhu tanah (Cahya 2009).

Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Tanah

Suhu dan kelembaban udara sangat erat hubungannya, karena jika

kelembaban udara berubah, maka suhu juga akan berubah. Ketika musim

penghujan suhu udara rendah, kelembaban tinggi, memungkinkan tumbuhnya

jamur pada kertas, atau kertas menjadi bergelombang karena naik turunnya suhu

udara (Soewandi 2005).

Temperatur (suhu) adalah salah satu sifat tanah yang sangat penting secara

langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga terhadap kelembapan,

aerasi, stuktur, aktifitas mikroba, dan enzimetik, dekomposisi serasah atau sisa

tanaman dan ketersidian hara-hara tanaman.Tenperatur tanah merupakan salah

satu faktor tumbuh tanaman yang penting sebagaimana halnya air, udara dan

unsur hara. Proses kehidupan bebijian, akar tanaman dan mikroba tanah secara

langsung dipengaruhi oleh temperatur tanah (Hanafiah 2005)


8

Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan

kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah.Suhu tanah

juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat Celcius, derajat

Fahrenheit, derajat Kelvin dan lain-lain.Tanah dapat dipandang sebagai campuran

antara partikel, mineral, dan organik dengan berbagai ukuran dan komposisi.Suhu

tanah dapat diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan termometer tanah

selubung logam.Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari

bumi.Intensitas panas tanah dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang

menentukan besar sudut datang, letak garis lintang utara dan selatan dan tinggi

dari permukaan laut. Sejumlah sifat tanah juga menentukan suhu tanah antara lain

intensitas warna tanah, komposisi, panasienis tanah, kemampuan dan kadar legas

tanah. Salah satu fungsi tanah yang terpenting adalah tempat tumbuhnya

tanaman.Akar tanaman dalam tanah menyerap kebutuhan utama tumbuhan yaitu

air, nutrisi, dan oksigen.Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan

makhluk hidup dan memungkinkan terjadinya pembakaran bahan bakar.Nitrogen

merupakan penyubur tanah.Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya

yang berasal dari ruang angkasa.Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tanah:

a).Faktor lingkungan: Radiasi matahari, radiasi dari awan, konduksi panas dari

atmosfer, kondensasi, penguapan, curah hujan, vegetasi; b).Faktor tanah:

keterhantaran dan difusivitas panas, aktifitas biologi, radiasi dari matahari,

struktur dan tekstur kelembapan, garam-garam terlarut(Nita nurtafita 2011).

Suhu tanah beraneka ragam dengan cara khas pada perhitungan harian dan

musiman. Fluktasi terbesar dipermukaan tanah dan akan berkurang dengan

bertambahnya kedalaman tanah. Kelembapan waktu musiman yang jelas terjadi,


9

karena suhu tanah musiman lambat bantuk fluktasi suhu pada peralihan suhu

diudara atau dibawah tanah yang lebih besar. Suhu total untuk semalam tanaman

mungkin terjadi pada tengah hari. Dibawah 6 inch atau 15 inchi terdapat variasi

harian pada suhu tanah (Sostrodarsono 2006).

Fase Pertumbuhan Bawang Merah

Tanaman bawang merah memiliki 2 fase tumbuh, yaitu fase vegetatif dan

fasegeneratif.Tanaman bawang merah mulai memasuki fase vegetatif setelahberumur

11 3 5 hari setelah tanam (HST), dan fase generatif terjadi pada saattanaman berumur

36 hari setelah tanam (HST).Pada fase generatif, ada yangdisebut fase pembentukan

umbi (36 5 0 hst)dan fase pematangan umbi (51 5 6hst).

Manfaat Penggunaan Mulsa Terhadap Bidang Pertanian

Penggunaan mulsa plastik dalam bidang petanian pertama kali pada tahun

1948 oleh Prof. Emery Myers dari Universitas Kentuckey yang tidak mampu

membangun rumahkaca.karena kesulitan biaya. Sebagai gantinya ia

menciptakanrumah plastik, yang hingga sekarang plastik telah banyakdigunakan

di bidang budidaya pertanian (Jensen, 1991).

Keuntungan penggunaan mulsa plastik dalam bidangpertardan, khususnya

tanaman hortikultura (saluran), karena dapat meningkatkan dan memperbaiki

kualitas hasil,memungknkan melakukan penanaman diluar musim (offseason)

serta dapat memperbaiki teknik budidaya.Mulsa adalah bahan penutup tanah di

sekitar tanaman,yang bertujuan untuk menciptakan kondisi yang lebih

menguntungkan untuk pertumbuan dan perkembangan tanaman serta peningkatan

hasil tanaman (Jensen, 1991). .

Penggunaan mulsa plastik ini bertujuan untuk : a)mengurangi evaporasi


10

dan run off , b) menjaga lengas tanah.c) menekan perturnbuhan gulma, d)

menurunkan kehilanganunsur hara, karena adanya pelindihan, e) memodifikasi

suhu tanah yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, f) mengurangi

serangan hama penyakit serta g) mencegah hasiltercampur dengan tanah, sehingga

produknya bersih dan dapat mengurangi tenaga kerja dalam pensortiran,

pengepakan daaprosesing (Sumiati, 1989).

Anda mungkin juga menyukai