Anda di halaman 1dari 11

KINCIR ANGIN

PROPOSAL

Oleh:

Kelompok 7B

ENERGI DAN LISTRIK PERTANIAN

PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2019
TURBIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SEDERHANA

PROPOSAL

OLEH :

KELOMPOK 7B

LUNGGUK SIREGAR (160308006)


EVNI ROMAITONA SIREGAR (160308021)
BORIS AGRIFA MANURUNG (160308038)
JULPAN HUTABARAT (160308067)

Proposal Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengajukan Judul Proyek di


Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Program Studi Keteknikan Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Diketahui Oleh :
Dosen Penanggungjawab

(Sulastri Panggabean, STP,M.Si)


NIP. 198504172017062001

LABORATORIUM ENERGI DAN ELEKTRIFIKASI


PROGRAM STUDI KETEKNIKAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal ini tepat pada waktunya.

Adapun Proposal ini berjudul

“TURBIN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SEDERHANA”

yang merupakan salah satu syarat untuk dapat mengikuti Praktikum di

Laboratorium Energi dan Listrik Pertanian Program Studi Keteknikan Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada dosen penanggung jawab

laboratorium Yaitu Ibu Sulastri Panggabean S.TP M,Si.

Penulis menyadari proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar

terciptanya proposal yang bermanfaat.

Medan, 04 Maret 2019

Penulis
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman modern ini, intesitas kebutuhan manusia terhadap keberadaan

energi listrik sangatlah tinggi. Mulai dari industri, penerangan, serta komunikasi

membutuhkan listrik. Kebutuhan listrik di Indonesia sendiri dipasok oleh PLN

(Perusahaan Listrik Negara) yang memiliki beberapa pembangkit listrik di

beberapa kota.

Generator akan menghasilkan listrik ketika ada energi yang memutar

turbinnya. Berdasarkan hukum kekekalan energi, maka energi yang digunakan

untuk memutar turbin inilah yang akan diubah menjadi energi listrik. Salah satu

cara yang lazim digunakan di banyak pembangkit listrik adalah dengan

menggunakan minyak bumi dan batu bara. Ketika minyak bumi & batu bara

dibakar, maka akan menghasilkan uap yang akan memutar turbin dari generator.

Ada beberapa cara lain yang bisa digunakan untuk memutar turbin. Namun

memutar turbin dengan cara menggunakan minyak bumi & batu bara, lebih lazim

digunakan.

Telah kita ketahui, bahwa minyak bumi & batu bara berasal dari fosil

makhluk hidup jutaan tahun yang lalu. Lamanya waktu yang diperlukan oleh fosil

untuk berubah menjadi minyak bumi & batu bara adalah alasan yang menjadikan

keduanya masuk kedalam golongan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.

Seiring tingginya tingkat penggunaan minyak bumi & batu bara yang tidak dapat

diperbaharui, maka persediaan cadangannya di perut bumi semakin menipis.

Terkait dengan menipisnya persediaan cadangan minyak bumi & batu

bara, diperlukan inovasi untuk menggunakan sumber energi yang dapat


diperbaharui. Salah satu inovasi yang muncul adalah menggunakan energi angin.

Angin yang merupakan udara bergerak akan memutar turbin generator untuk

menghasilkan listrik.

Oleh karena itu, maka dirasa perlu untuk meneliti lebih dalam mengenai

angin dan pemanfaatannya sebagai sumber tenaga (yang dapat diperbaharui) pada

pembangkit listrik.

B. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui hasil pembangkitan listrik menggunakan pembangkit listrik

tenaga angin sederhana.

TINJAUAN PUSTAKA
Turbin angin adalah kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan

tenaga listrik. Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi

kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan padi, keperluan irigasi, dll.

Turbin angin terdahulu banyak dibangun di Denmark, Belanda dan negara-negara

Eropa lainnya dan lebih dikenal dengan Windmill. Kini turbin angin lebih banyak

digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan listrik masyarakat, dengan

menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya alam yang

dapat diperbaharui yaitu angin.

Sudu adalah baling – baling pada turbin angin. Sudu pada turbin angin

sendiri biasanya dihubungkan dengan motor pada turbin angin. Sudu merupakan

salah satu bagian dari turbin angin yang memiliki fungsi menerima energi kinetik

dari angin dan merubahnya menjadi energi gerak (mekanik) putar pada poros

penggerak, angin yang menghembus menyebabkan turbin tersebut berputar. Pada

sebuah turbin angin, baling-baling rotor dapat berjumlah 3 atau lebih

(Halliday dkk, 2010).

Baling-baling yang digunakan berfungsi seperti sayap pesawat udara.

Ketika angin bertiup melalui baling-baling tersebut, maka akan timbul udara

bertekanan rendah di bagian bawah dari balingbaling, Tekanan udara yang rendah

akan menarik baling-baling bergerak ke area tersebut. Gaya yang ditimbulkan

dinamakan gaya angkat. Besarnya gaya angkat biasanya lebih kuat dari gaya tarik.

Kombinasi antara gaya angkat dan gaya tarik menyebabkan rotor berputar seperti

propeler dan memutar generator. Turbin angin bisa digunakan secara stand-alone,

atau bisa dihubungkan ke jaringan transmisi (Bagaskara, 2010)


Energi yang dimiliki oleh angin dapat diperoleh dari persamaan sebagai

berikut:

W = ½ ρAv³ (1)

Dimana:
W = Energi angin (Watt)

Ρ = Kerapatan udara (Kg/m3)

A = Area penangkapan angin (m2)

V = Kecepatan angin (m/s)

Persamaan di atas merupakan sebuah persamaan untuk kecepatan angin

pada urbin yang ideal, dimana dianggap energi angin dapat diekstrak seluruhnya

menjadi energi listrik. Namun kenyataannya tidak seperti itu. (Himran, 2006).

Daya adalah energi per satuan waktu. Daya angin berbanding lurus dengan

kerapatan udara, dan kubik kecepatan angin, seperti diungkapkan dengan

persamaan berikut: (Wiratama, 2014)

Daya Turbin P = T.ω (2)


𝑛
ω = 2 π 60

Dimana:
P = Daya (Watt)
T = Torsi (Nm)
ω = Kecepatan sudut (rad/s)
n = Putaran (rpm)

Menurut ilmu fisika klasik energi kenetik dari sebuah benda dengan massa

m dan kecepatan v adalah E= 0.5.m.v2, dengan asumsi bahwa kecepatan v tidak

mendekati kecepatan cahaya. Rumus tersebut diatas berlaku juga untuk


menghitung energi kinetik yang diakibatkan oleh gerakan angin. Sehingga biasa

dituliskan sebagai berikut: (Nursuhud 2008)

1
𝐸= ṁ𝑉 2 (3)
2

Dengan :
E = energi (joule)

ṁ = massa udara (kg)


v = kecepatan angin (m/s)
Bila suatu blok udara yang mempunyai penampang A (m2), dan bergerak

dengan kecepatan v m/s, maka jumlah massa yang melewati sesuatu tempat

adalah:

ṁ=ρAv (4)

Dengan
m = laju aliran massa (kg/s)
A = luas penampang melintang aliran (m2)
ρ = massa jenis angin (kg/m3)

BAHAN DAN METODE

1. Waktu dan Tempat Praktikum


Adapun praktikum ini dilakukan di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi
Program Studi Keteknikan Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera
Utara.
2. Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada saat pembuatan rangkaian Turbin
Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sederhana adalah dinamo listrik untuk sebagai
pengahasil tenaga listrik. Baling-baling berfungsi sebagai alat pemutar dinamo.
Voltmeter berfungsi sebagai pengukur kekuatan arus listrik. Obeng, tang dan
gergaji sebagai alat pendukung. Kalkulator sebagai alat bantu hitung. Kamera
sebagai alat dokumentasi.
Adapun bahan yang digunakan pada saat pembuatan rangkaian Turbin
Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sederhana adalah kabel berfungsi sebagai
penyalur arus. Lem, Triplek, Pipa pvc, Elbow dan lahar sebagai bahan pendukung.

RANCANGAN PRAKTIKUM

1. Rancangan Teknis
Pada pengujian alat ini kami mulai dari menyalakan kipas angin, kipas

angina dinyalakan untuk memutar kincir angin. Kemudian mengatur jarak antara

kipas angin sebagai sumber angin dengan kincir angin pada alat pembangkit.

Kincir angin menyerap angin dan mengalirkan pada dinamo, dinamo

mengkonversi energi kinetik menjadi energi listrik terus di alirkan pada lampu

LED 3 watt atau sebagai charger yang kami gunakan sebagai beban.

2. Rancangan Turbin Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sederhana

1 2

3
4

Keterangan :

1 : Baling-baling 4 : Kabel kutub negatif

2 : Dinamo 5: Rangka penahan baling-baling dan dinamo

3 : Kabel kutub positif

DAFTAR PUSTAKA
3. David Halliday, Robert Resnick, dan Jearl Walker, Fisika Dasar Edisi

Ketujuh Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2010, hlm.273-274.

4. Bagaskara, Surya. 2010. Analisia Pemanfaatan Turbin Angin

Sebagai Penghasil Energi Listrik Alternatif Di Pulau Panggang Kepulauan

Seribu. ITS. Surabaya.

5. Himran, Syukri, 2005. Energi Angin. CV Bintang Lamumpatue. Makassar.

6. Wiratama, I., Sayoga, A., Mara, Made., dan Catur, A. 2014. PENGARUH

VARIASI JUMLAH BLADE TERHADAP AERODINAMIK PERFORMAN

PADA RANCANGAN KINCIR ANGIN 300 Watt. UNRAM. NTB.

7. Nursuhud, Djati dan Astu Pudjanarsa., 2008. Mesin Konversi Energi.

Yogyakarta:Penerbit Andi.

Anda mungkin juga menyukai