Anda di halaman 1dari 4

Nama: NIM:

I Gusti Agung Ayu Narita Savitri 1502305010

Review Jurnal Psikologi

Penulis/Peneliti Yessica Dewi


Tahun 2013
Judul Persepsi dan Perilaku Makan Buah dan Sayuran Pada Anak Obesitas dan
Orang Tua
Nama Jurnal Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya

Volume & Volume No 2, No.1 Tahun 2013


Halaman
Diakses Tanggal 14 September 2017
Website http://download.portalgaruda.org/article.php?article=119267&val=5455
Sitasi Dewi, Yessica. 2013. Persepsi dan Perilaku Makan Buah dan Sayuran
Pada Anak Obesitas dan Orang Tua. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya vol No. 2, No.1 tahun 2013.

Latar Belakang Buah dan sayuran merupakan makanan rendah kalori, kaya serat,
vitamin dan mineral, dan baik untuk kesehatan. Namun tingkat
konsumsinya di Indonesia masih tergolong rendah. Rendahnya tingkat
konsumsi ini dapat menyebabkan obesitas pada anak.
Dimana penyebab dari obesitas antara lain adalah, karena gaya hidup
tidak sehat, genetic, pengaruh lingkungan. Pengaruh lingkungan
menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terutama orang tua
( Cooke, et all. 2003). Secara langsung ataupun tidak langsung
pemilihan pola makan orang tua akan diadaptasi oleh anak.
Rendahnya konsumsi buah dan sayu dipengaruhi oleh faktor kolektif
dan individual ( Raine, 2005) dan untuk memperoleh perilaku makan,
dilihat dahulu persepsi anak terhadap buah dan sayuran setelah itu
baru dapa diprediksi perilaku makan buah dan sayuran pada anak.
Persepsi merupakan suatu proses kognitif untuk memberikan
interpretasi terhadap orang lain, objek, atau dunia sosialnya
(Brancombe & Byrne, 2008)Dalam penelitian ini berfokus untuk
menggambarkan (1) persepsi dan (2) perilaku makan buah dan
sayuran pada anak dan orang tua yang memiliki status ekonomi
menengah keatas berdasarkan faktor kolektif dan individual.
Landasan Teori Perilaku makan sehat merupakan perilaku mengonsusmsi beberapa
variasi kelompok makanan yang direkomendasikan yaitu karbohidrat,
buah, dan sayur, protein dan lemak, berlaku secara universal (Ogden,
2010). Namun sebagian besar individu hanya mengonsumsi kelompok
makanan tertentu dan melewatkan buah dan sayur, selain itu angka
konsusmsi buah dan sayu di Indonesia sendiri masih di bawah standar
yang ditetapkan WHO dan FAO.

Buah dan sayuran merupakan makanan rendah kalori yang terdiri


dari 80% dan kaya serat berguna untuk menjaga kesehatan ( Walker,
2005), dimana asupan vitamin, mineral, nutrisi dari buah dan sayur ini
sangatlah dibutuhkan anak pada masa pertumbuhan. Dalam jangka
panjang, sedikit mengonsumsi buah dan sayur dapat meningkatakna
resiko terserang berbagai penyakit salah satunya dalah obesitas
terutama pada anak- anak.

Obesitas merupakan kelebihan berat badan individu, dengan skala


30 menggunakan alat ukur Indeks masa tubuh ( Body Mass Index )
( Ogden, 2010). Meningkatanya angka obesitas dapat memberikan
dampak psikososial sehingga nantinya kesejahteraan dan kualitas
hidup anak obesitas lebih rendah dibandingkan dengan anak berberat
badan normal ( Wrschburger, 2005)

Variabel (1) Persepsi terhadap buah dan sayuran pada anak obesitas dan
orang tua
(2) Perilaku makan buah dan sayuran pada anak obesitas dan
orang tua
Metode Metode deskriptif kuantitatif , sampel dipilih dengan snowball
sampling dan incidental sampling .
Subyek Sampel yang diambil adalah 31 pasangan anak obesitas 6-12 tahun
dan orang tua dengan status ekonomi menengah keatas.
Instrumen Instrumen yang digunakan yakni angket terbuka dan tertutup untuk
masing masing variable. Angket persepsi berdasarkan Raine (2005)
dan O Brien (2009) dan angket perilaku makan berdasarkan portion
guide dan Walker (2005)
Metode Analisis Analisa data dilakukan menggunakan bantuan Microsoft Excel dengan
cara melakukan uji analisis butir menggunakan poin biserial dengan
sarat rpb0.3 dan uji reliabilitas Kuder Rischardson 20/21 dengan
sarat 0.5. selanjutnya dilakukan distribusi frekuensi menggunakan
SPSS 16.0 for windows.
Hasil Terdapat 2 faktor yang mempengaruhi perilaku, yaitu faktor kolektif
dan individual. Faktor kolektif menejelaskan pengaruh lingkungan
terhadap pemilihan makanan sehat. Sebagian besar anak memilki
faktor kolektif rendah (48,4 %), hal ini berarti tidak banyak kontribusi
faktor kolektif saat baseline dilakukan. Namun berbeda dengan anak
faktor kolektif yang berkontrbusi tinggi. Ini berarti banyak faktor
kolektif yang muncul selama baseline dilakukan. Dimana baik anak
maupun orang tua memiliki persepsi postif terhadap dorongan orang
tua dan frekuensi makan bersama. Sedangkan pada akses dan
ketersediaan terdapat perbedaan, dimaan anak berpersepsi negative
sedangkan orang tua positif. Ini diarenakan anak menglami kesulitan
mengakses lokasi- lokasi buah dan sayur d rumah.

Faktor individual merupakan situasi dalam diri individu yang


memepengaruhi penentuan makanan sehat. Pada anak faktor
individual banyak muncul ( 61,3%)begitu juga pada orang tua(83,9) .
Faktor individual meliputi preferensi, pengetahuan nutrisi, dan
persepsi makanan sehat. Persepsi positif anak cenderung pada buah
dengan rasa manis dan sayur dengan penampilan menarik dan
bergantung pada cara masak. Anak juga memiliki pemahaman positif
menegnai asupan nutrisi dan pemilihan terhadap buah dan sayur
begitu juga orang tua. Hanya saja sedikit berbeda pada alasan
pemilihan buah dan sayur, orang tua cenderung memilih berdasarkan
status kesehatannya. Pemilihan makanan antara anak dan orang tua
juga cenderung sama, hal ini karena anak memodeling perilaku orang
tuanya.

Perilaku anak anak menyukain daging ( 58,1%), berarti persepsi


anak terhadap daging positif. Walau dalam keseharian anak memakan
sayur dan buah namun masih di bawah standar konsumsi yang
dianjurkan. Sedangkan orang tua memilki tingkat kesenangan
terhadap sayuran yang tinggi ( 54,8%). Namun tingkat konsumsinya
juga belum memenuhi standar WHO. Sehingga secara keseluruhan
terdapat kesamaan pola perilaku makan buah dan sayur anatara anak
dan orang tua.

Kesimpulan dan Terdapat perbedaan persepsi antara anak obesitas dan orang tua,
Saran terhadapa faktor kolektif yaitu persepsi positif pada orang tua tetapi
negaitf pada anak. Sedangkan persepsi positif yang sama pada faktor
individual. Mengenai perilaku terdapat kesamaan yaitu masik
kurangnya konsumsi buah dan sayur. Persepsi anak positif terhadap
buah dan sayur tetapi perilaku makan dibawah standar. Saran berupa
penggunaan alternative jawaban tipe likert, dan penambahan jumlah
sampel.

Saran untuk oran tua anak obesitas meliputi pembuatan program diet
dan peningkatan kreativitas dalam mengolah makanan. Selain itu
diharapkan pula peran serta sekolah dan kantin sekolah dalam
program yang mendukung peningkatan konsumsi buah dan sayur.

Opini
Jurnal ini membahas dengan baik pokok bahasan yang tersedia. Bahasa yang digunakan
mudah dimengerti dan jurnalpun mengambil bahasan yang ringan namun menarik dan
penting untuk diketahui. Dari segi sistematika cukup baik karena disediakan tabel tabel
sehingga proses pembacaan data menjadi lebih mudah. Teori pada pendahuluanpun cukup
memadai untuk menunjang pembaca mengenai pokok bahasan sebelum memasuki metode
dan hasil.

Namun masih ada beberapa data yang tidak disajikan dalam bentuk tabel sehingga sulit untuk
diperhatikan. Kategori dalam pemilihan sampel menengah keataspun tidak dijelaskan
standarnya secara rinci pada jurnal. Kajian teori pada pendahuluan ditulis tanpa sub bab
sehingga terkesan kurang sistematis. Pada beberapa bab terdapat beberapa pengulangan
bahasan yang sama, dimana sebenarnya dapat ditulis sekali saja.
Jurnal ini cukup baik untuk membantu memahami persepsi dan perilaku makan buah dan
sayuran anak obesitas dan orang tua.

Saran bagi penulis, mungkin nantinya bisa menambahkan sub materi pada pendahuluan agar
mudah dibaca, criteria sampel juga dapat diperjelas. Serta dapat diperhatikan beberapa
penulisan agar terkesan lebih efisien.

Anda mungkin juga menyukai