Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anggun Nurlatifah

NPM : 260110160161
Shift :D

Resume Jurnal Pembuatan Salep Anti Jerawat dari Ekstrak Rimpang


Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

Sediaan salep merupakan bentuk sediaan yang memiliki konsistensi yang


cocok untuk terapi penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri seperti jerawat.
Basis salep yang digunakan di sini adalah PEG karena dapat melepas zat aktif
dengan baik dan cocok untuk kulit berjerawat karena tidak mengandung minyak.
Salah satu khasiat temulawak adalah dapat menyembuhkan jerawat. Kandungan
dari temulawak adalah pati, kurkuminoid, dan minyak atsiri. Kandungan kurkumin
pada temulawak dapat berfungsi sebagai antibakteri.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan salep anti jerawat dari
ekstrka rimpang temulawak. Formula dari pembuatan salep ini adalah ekstrak
rimpang temulawak 7,6%, PEG-4000 36,89%, PEG-400 55,33%, Nipagin 0,18%
dan oleum citri secukupnya. Ekstrak temulawak dibuat dengan metode maserasi
yaitu menggunakan etanol 95%. Salep dibuat dengan melarutkan nipagin dengan
PEG-400 kemudian dilebur dengan PEG-4000 dan campuran PEG-400 dengan
nipagin di atas penangas air, aduk sampai dingin. Ditambahkan ekstrak rimpang ke
dalam campuran tersebut lalu diaduk sampai homogen, setelah itu ditambahkan
oleum citri sedikit demi sedikit.
Dilakukan pengujian salep meliputi uji organoleptis, uji homogenitas,
pengukuran pH, uji daya sebar, uji kemampuan proteksi, uji daya serap air, uji daya
lekat, dan uji pengukuran partikel. Hasil uji organoleptic, bentuk salep setengah
padat, terdapat bau khas rimpang temulawak, dan warnanya kuning kecoklatan.
Hasil uji homogenitas bagian atas, tengah dan bawah homogen. Dari segi
homogenitas salep ini baik karena salep yang homogeny maka obat dapat
terdispersi secara merata. Hasil uji pH didapat pH salep 5. Hasil ini memenuhi
persyaratan pH sediaan topical yaitu 4,5-6,5. Kesesuian pH kulit dengan pH sediaan
topical dapat memengaruhi penerimaan kulit terhadap sediaan. Uji daya sebar salep
didapat 5,3 cm. persyaratan daya sebar untuk sediaaan topical adalah 5-7 cm. maka
berdasarkan hasil uji daya sebar dapat dikatakan salep memenuhi syarat. Hasil uji
kemampuan proteksi didapat kurang dari 1 menit. Berdasarkan hasil uji dapat
dikatakan basis salep yang digunkan memenuhi syarat uji saya proteksi. Hasil uji
daya serap didapat 160%. Basis yang digunakan merupaka basis yang larut air
sehingga daya serap air sediaan baik. Hasil uji daya lekat didapat 23 detik. syarat
waktu daya lekat salep adalah tidak kurang dari 4 detik. Berdasarkan hasil uji maka
salep memenuhi syarat uji daya lekat. Hasil uji ukuran partikel, salep pembanding
memiliki ukuran partikel yang lebih kecil dibanding salep ekstrak rimpang
temulawak. Sehingga efek dari salep ekstrak temulawak ini hanya di permukaan
kulit saja.
Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak rimpang temulawak dapat dibuat
menjadi sediaan salep yang memenuhi syarat pengujian sediaan salep.

Sumber:
Ulaen, Selfie P.J., Yos Banne, Ririn A. Suatan. 2012. Pembuatan Salep Anti
Jerawat dari Ekstrak Rimpang Temulawak. Jurnal Ilmiah Farmasi Volume
3 (2): 45-49.

Anda mungkin juga menyukai