BAB II
Lanjut usia ( lansia ) merupakan bagian dari proses tumbuh kembang manusia.
Manusia tidak secara tiba tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi,
anak anak, dewasa, dan akhirnya menjadi tua. Lansia merupakan suatu
proses alami yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan
mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia
Lansia bukanlah suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu
Batasan lanjut usia yaitu umur yang dijadikan patokan sebagai lanjut
Teori penuaan secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu teori
2009)
1) Teori Biologi
kekurangan gizi.
kelainan autoimun.
Theory )
organ tubuh.
h) Teori stress
regenerasi.
fungsi.
11
k) Teori Program
2) Teori Psikososial
lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut
usia.
usia. Teori ini merupakan gabungan dari teori diatas. Pada teori
Relation Ship)
1) Sel
intraseluler.
hati.
2) Sistem pernafasan
dengan stress.
13
terhadap dingin.
3) Sistem pendengaran
meningkatnya kratin.
4) Sistem Penglihatan
sinar.
cahaya gelap.
14
skala.
5) Sistem kardiovaskuler
6) Sistem respirasi
berkurang.
epidermis.
vaskularisasi.
(Bandiyah, 2009).
2. Reumatoid Arthritis
a. Pengertian
berarti mucus, suatu cairan yang dianggap jahat mengalir dari otak kesendi
dan struktur lain tubuh sehingga menimbulkan rasa nyeri dan kata lain,
setiap kondisi yang disertai kondisi nyeri dan kaku pada sistem
menunjukan suatu kondisi nyeri dan kaku yang menyerang anggota gerak
kadang keluhan ini tersamarkan oleh keluhan yang tidak jelas, penyakit
penyerta yang tidak berhubungan dengan sistem otot dan persendian, serta
(Broto, 2007).
yang biasanya menyerang jari jari kaki, terutama ibu jari kaki ). Bisa
dapat dibedakan dalam dua kelompok besar, yaitu arthritis artikuler dan
atau ekstra artikuler yaitu gangguan arthritis yang disebabkan oleh proses
2006)
1) Arthritis artikuler
a) Osteoarthritis
dan hambatan gerak pada sendi sendi tangan dan sendi besar
17
b) Arthritis rematoid
c) Gout arthritis
biasanya menyerang jari jari kaki, terutama ibu jari jari kaki).
keluarga. Hanya saja pada pria sering timbul tanpa gejala awal
a) Bursitis
satu atau lebih kantong yang berisi cairan penutup dan pelindung
bagian bawah otot bahu, siku, sendi pinggul, tempurung lutut dan
18
b) Fibrositis
dan punggung bagian atas. Hal ini terjadi karena berbagai hal.
belakang akibat salah urat atau cedera ringan, serta adanya yang
dan otot kaku. Fibrositis sering dijumpai pada usia lanjut, terutama
wanita.
c) Sciatica
dan menonjol keluar dari sumsum tulang belakang atau ruas tulang
c. Patofisiologi
pada sendi sendi yang digerakan. Pada sendi synovial yang normal
dalam arah yang tepat. Sendi merupakan bagian tubuh yang sering
terbatas pada satu sendi sehingga kelainan multi sistem yang sistemik,
faktor yang berbeda dengan arthritis lainya. Berikut beberapa hal yang
1) Faktor usia
60 tahun.
21
2) Jenis kelamin
Wanita lebih sering terkena arthritis lutut dan sendi, dan pria lebih
pada pria dan wanita tetapi diatas 50 tahun ferekuensi arthritis lebih
banyak pada wanita dari pada pria hal ini adanya peran hormonal
3) Pekerjaan
sakit pinggang.
4) Infeksi
infeksi virus atau bakteri. Hal ini dapat mengakibatkan rasa sakit
2008).
1) Terapi farmakologis
kelompok :
lambat bekerjanya.
a) Pengobatan fisioterapi
b) Pengobatan pembedahan
2006).
c) Pengobatan psikoterapi
(Adnan, 2008).
25
e) Terapi diet
3. Konsep nyeri
1. Pengertian nyeri
(Tamsuri, 2006).
(Tamsuri, 2006).
2. Klasifikasi nyeri
akut dan kronis. Nyeri akut terjadi dalam waktu yang singkat dari 1
detik sampai kurang dari 6 bulan. Nyeri akut dibagi atas: Pertama
(Tamsuri, 2008).
Nyeri akut umumnya terjadi pada cedera, penyakit akut, atau pada
dapat menyebabkan klien merasa putus asa dan frustasi. Klien yang
CONTOH-CONTOH
LOKASI KARAKTERISTIK
PENYEBAB
yang terkena
kedalam segmen
medulla spinalis
sebagai neuron dari
tempat asal nyeri
dirasakan, persepsi
nyeripada daerah
yang tidak terkena.
Respon seseorang terhadap nyeri bervariasi, ada yang sakit dan ada
yang tidak merasakan respon tingkah laku terhadap nyeri yang dialami.
1) Respon fisik
oleh medula spinalis menuju batang otak dan talamus, sistem saraf
dengan respon tubuh terhadap stres. Pada nyeri skala ringan sampai
dan tidak dapat ditoleransi serta nyeri yang berasal dari organ
(Tamsuri, 2006).
30
2) Respon perilaku
sensasi, dan fase pasca nyeri. Fase antisipasi merupakan fase yang
berlari - lari. Pada fase pasca nyeri, individu biasa saja mengalami
menggigil.
3) Respon psikologis
terhadap nyeri yang terjadi atau arti nyeri bagi individu. Individu
nyeri mulai dirasakan? Apakah nyeri yang dirasa terjadi pada waktu
pengkajian.
Adapun skala intensitas nyeri menurut Potter & Perry (2005) adalah
sebagai berikut:
tertahankan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tdk ada nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat Nyeri sangat
hebat
Keterangan :
0 : Tidak nyeri
mengurangi nyerinya.
kesadaran.
Skala nyeri harus dirancang sehingga skala tersebut mudah digunakan dan
klien dapat membaca dan memahami skala, maka deskripsi nyeri akan
lebih akurat. Skala deskritif bermanfaat bukan saja dalam upaya mengkaji
Perawat dapat menggunakan setelah terapi atau saat gejala menjadi lebih
1) Kompres hangat
(c) Termos dan air panas dengan suhu sesuai suhu tubuh.
b) Cara kerja
dilakukan
35
(c) Isi kantung karet dengan air hangat dengan suhu sesuai suhu
tubuh.
(d) Tutup kantung karet yang telah diisi air hangat kemudian
dikeringkan
2006)
a. Konduksi
b. Konveksi
lain-lain.
c. Radiasi
kehilangan panas.
ke udara bila suhu udara lebih dingin dari kulit. Sekali suhu
d. Evaporasi
600 ml/hari.
sistem pernafasan.