Kelompok F6
I. Tujuan
1. Membedakan sikap, gerakan, dan waktu reaksi seekor katak terhadap berbagai
rangsang sebelum dan sesudah penyuntikan kurare
2. Menerangkan pengaruh kurare pada suatu bagian lengkung reflex
3. Menyimpulkan tempat kerja kurare pada sediaan otot-saraf
4. Mengetahui kerentanan hubungan otot-saraf terhadap kurare
Percobaan II:
Saraf Otot
Tegangan Kanan Kanan
Kiri (Bebas) Kiri (Bebas)
(Terikat) (Terikat)
Tidak ada Tidak ada
10 mV Ada respon Ada respon
respon respon
Tidak ada
20 mV Ada respon Ada respon Ada respon
respon
Tidak ada
30 mV Ada respon Ada respon Ada respon
respon
Percobaan III:
Percobaan II:
Pada saraf kaki kanan katak yang terikat baru berespon pada saat diberi
tegangan sebesar 20 mV. Sedangkan bila diberi rangsangan pada saraf kaki kii
yang bebas terus memberi respon. Pada otot kaki kanan yang terikat bila
dirangsang terus berespon sedangkan pada otot kiri bebas baru bersepon pada saat
diberi tegangan sebesar 40 mV.
Kurare menduduki reseptor asetilkolin sehingga asetil kolin yang berasal dari
akson tersebut tidak dapat merangsang kontraksi otot yang diberikan. Sementara
saraf ketika dirangsang dengan rangsang listrik memberikan hasil yang semakin
meningkat hal ini di karenakan ambang rangsang tiap serat otot berbeda ada yang
lebih kecil dan ada yang lebih besar. Dengan demikian, semakin tinggi tegangan
yang diberikan, maka semakin banyak serat otot yang ikut berkontraksi sehingga
bila diberi rangsangan, otot akan sangat cepat untuk berkontraksi secara kuat.
Percobaan III:
Sambungan saraf otot akan mengalami kerusakan apabila diberi larutan tubo-
kurarin karena pada saat tubo-kurarin masuk ke dalam otot, larutan ini menduduki
reseptor asetilkolin otot sehingga reseptor asetilkolinnya terganggu. otot yang
berada pada larutan tubo-kurarin yang dirangsang pada bagian saraf tidak akan
bereaksi namun bila langsung pada ototnya, akan bereaksi.
Pada percobaan ini juga digunakan larutan ringer sebagai salah satu larutan
untuk sediaan. Larutan ringer ini digunakan untuk pergantian cairan. Larutan ini
berfungsi untuk keadaan hipotensi agar tekanan darah dapat diperbaiki dan
mempertahankan tekanan darah agar tetap stabil sehingga tidak terjadi kematian.
Selain itu larutan ringer juga digunakan untuk nutrsi dan makanan.
VI. Kesimpulan
Larutan kurare yang disuntikan ke tubuh katak menyebar ke seluruh tubuh lalu
ke sistem pernapasan. Larutan kurare ini menduduki reseptor asetilkolin otot dan
sebagai kompetitif inhibitor sehingga asetilkolin dari saraf tidak dapat berikatan
dengan reseptornya. Akibatnya, otot tidak mampu lagi untuk berkontraksi.
Atropin adalah suatu larutan yang mempengaruhi susunan saraf dan
menyebabkan kejang terus menerus pada otot. Sehingga dengan pemberian
atropin inilah kontraksi otot mulai diaktifkan kembali sehingga kerja katak akan
menjadi lebih aktif dibandingkan pada saat diberi larutan kurare.