BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
gula (glukosa) yang dikonsumsi tubuh tidak dapat diproses secara sempurna.
2012 adalah 371 juta jiwa, tahun 2013 meningkat menjadi 382 juta jiwa dan
diperkirakan pada tahun 2035 Diabetes Melitus akan meningkat menjadi 592
juta jiwa.
Melitus pun akan semakin maju, sehingga mau tidak mau persoalan komplikasi
1
2
yang masih Luput dari perhatian. Konsekuensi dari diabetik yang terlanjur
Kaki diabetik merupakan komplikasi yang serius dan mahal dari Diabetes
Melitus (R.A,Nabyl, 2012). Kaki diabetik adalah kelainan tungkai kaki bawah
sadari hal tersebut disebabkan karena tingginya kadar glukosa dalam darah. Hal
tersebut sesuai yang dimakud kan oleh Regina (2012) menyatakan bahwa kadar
gula darah yang tinggi dalam waktu lama dapat menyebabkan aliran darah
kaki tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sehingga kulit menjadi lemah
mudah luka, dan sukar sembuh jika terjadi luka. Sedangkan kerusakan saraf
lebih berkurang, sehingga pasien tidak sadar saat kakinya terluka (Regina,
2012).
ke-7 dunia yaitu sebesar 7,6 juta jiwa, prastica, 2013 (Utami,T,D,2014).
Sulawesi selatan tahun 2008, Diabetes Melitus terasuk dalam urutan keempat
3
penyakit tidak menular (PTM) terbanyak yaitu sebesar 6,65% dan urutan
penyakit Diabetes Melitus pada tahun 2011 yaitu 5700 kasus, Pada tshun 2012
angka kejadian kasus Diabetes Melitus meningkat menjadi 7000 kasus. Dinkes
Makassar jumlah penderita diabetes melitius tahun 2014 sebanyak 271 kasus,
pada tahun 2015 jumlah kasus diabetes mellitus sebanyak 234 kasus dan pada
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat ilmiah
yang berhubungan dengan risiko kejadian kaki diabetik bagi pembaca atau
peneliti berikutnya.
2. Institusi
Diabetes Melitus.