Anda di halaman 1dari 32

KONSEP DAN REGULASI BIDANG

TENAGA KESEHATAN DALAM ERA


MEA

Oleh:
Dr. H. Abubakar Betan, S.Kep,Ns.,M.Kes
KETUA I DPW PROVINSI SUL-SEL
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
(INDONESIAN NATIONAL NURSES ASSOCIATION)
LATAR BELAKANG
Menyelenggarakan pembangunan kesehatan
melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan,
termasuk pelayanan keperawatan;
Peningkatan pelayanan keperawatan secara
bertanggung jawab, akuntabel, bermutu, aman,
dan terjangkau oleh perawat yang memiliki
kompetensi, kewenangan, etik, dan moral tinggi;
Perlu pengaturan keperawatan secara
komprehensif guna memberikan pelindungan dan
kepastian hukum kepada perawat dan
masyarakat.
ASAS PRAKTIK
KEPERAWATAN
perikemanusiaan;
nilai ilmiah;
etika dan
profesionalitas;
manfaat;
keadilan;
pelindungan; dan
kesehatan dan
keselamatan Klien.
1
ISSUE MEA
Kenapa Harus MEA
1. Pasar bebas, memperkuat anggota ASEAN harus
menjadikan pasar yang baik.
2. Membangun industri unggulan ASEAN untuk
merebut pasar dunia.
3. Membuktikan ke dunia bahwa ada kekuatan
ekonomi regional baru di kawasan ASIA
4. Meregulasi pasar barang dan pasar jasa yang
menguntungkan anggota ASEAN
5. Memperkuat anggota ASEAN thd serangan
Regional lain
6
Menurut data dari Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian
Kesehatan RI, jumlah tenaga kesehatan yang terdata
sampai tahun 2014 ini sebanyak 891.897 orang.
Namun persebarannya masih belum merata,
sebanyak 48.87% (435.877) tenaga kesehatan masih
terpusat di pulau Jawa dan Bali. Sedangkan di
wilayah timur Indonesia, seperti Papua hanya
menerima 2.06% dari total tenaga kesehatan
seluruhnya.
nursalam -2006
Dengan produksi tenaga kesehatan yang masih jauh
dari kata cukup dan tingginya kebutuhan terhadap
pelayanan kesehatan, maka Indonesia menjadi salah
satu negara yang ikut meratifikasi persetujuan
pembentukan WTO (World Trade Organization)
melalui UU nomor 7 tahun 1994 tentang Pengesahan
Agreement Establishing the World Trade
Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi
Perdagangan Dunia).

nursalam -2006
Salah satu wujud nyata dari pembentukan
WTO ini ialah diadakannya AFTA (ASEAN
Free Trade Area) yang mulai berjalan pada
tahun 2015. Dengan adanya AFTA ini
diharapkan dapat membantu kekurangan
tenaga kesehatan di Indonesia. Namun di sisi
lain, adanya AFTA ini dapat menjadi
ancaman bagi tenaga kesehatan Indonesia.

nursalam -2006
MEA merupakan wujud dari kesepakatan
negara-negara Asia Tenggara untuk
membentuk kawasan bebas perdagangan
dan basis produksi dalam rangka
meningkatkan daya saing ekonomi
masyarakat ASEAN yang lebih dinamis
dan kompetitif.

nursalam -2006
Sehingga, mau tidak mau masyarakat
Indonesia harus menyiapkan diri untuk
memasuki era MEA. Suatu era dimana
produk barang dan jasa dengan bebas
berlalu lalang di negara-negara lintas
ASEAN dengan tanpa hambatan tarif
maupun non tarif.

nursalam -2006
5 Domains of the ASEAN
Nursing Common
Core Competencies
1. Ethic and Legal Practice
2. Professional Nursing Practice
3. Leadeship & Management
4. Education & Research
5. Professional, Personal and
Quality Development
12
Yang sudah & harus dilakukan
Regulasi SDM Kesehatan kuat (UU Praktik
Kedokteran, UU Pendidikan Kedokteran, UU Tenaga
Kesehatan, UU Keperawatan)
Regulasi tentang Tenaga Kesehatan Asing yang
bekerja di Indonesia (Permenkes No. 67 tahun 2015)
Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia
Akreditasi RS yang sudah diakui internasional
Pendidikan kelas dunia

13
IMPLEMENTASI
ASEAN MRA on Nursing Services

Regulasi Domestik
UU No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
Registrasi perawat mendatang di Konsil
Keperawatan Indonesia
Mekanisme Lisensi dan Praktik Keperawatan
Kode etik
Standar Pelayanan Keperawatan
12 kompetensi kunci perawat
14
Apa Masalah Keperawatan
di Indonesia?

Undang-undang praktik keperawatan BARU SAJA


DIUNDANGKAN, diperlukan Juklak Juknis (Permen -)
Badan mandiri untuk sistem regulasi belum efektif
Sistem kredensialing belum baku (kompetensi
tidak disertai dengan kewenangan dan pengakuan)
Lembaga pemantau kualitas pendidikan belum
efektif

nursalam -2006
Keperawatan
Sbg profesi harus memberi pelayanan
/ asuhan professional kpd masyarakat

professional services / care

Praktik Keperawatan
dlm Sistem Pelayanan / Asuhan
Keperawatan
Keperawatan
Memiliki kewenangan bertanggung jawab atas
pelaksanaan Sistem Pemberian Pelayanan /
Asuhan Keperawatan kpd masyarakat
(Nursing Care Delivery Systems)

Bagian integral dari :


Pemberian Pelayanan Kesehatan
kpd Masyarakat
Pelayanan Profesi
(professional services)

Selalu berbasis kompetensi kompetensi


professional (professional competence).
Mencakup sikap, tingkah laku profesi, etika
profesi, pengetahuan ilmiah dan teknologi
professional, serta keterampilan professional;
dipertanggungjawabkan kpd masyarakat.
URGENSI UU
KEPERAWATAN
MENATA SISTEM KEPERAWATAN
DI INDONESIA
- Pengakuan
- Bentuk Praktik/ Asuhan
- Kualifikasi dan kompetansi
- Standarisasi
MENGAPA UU
KEPERAWATAN PENTING?
1. Memberikan kepastian dan jaminan hukum bagi
masyarakat yang akan memanfaatkan pelayanan
keperawatan

2. Memberikan kepastian dan jaminan hukum bagi tenaga


perawat yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pelayanan keperawatan

3. Meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan dan mutu


pelayanan keperawatan

4. Mempercepat keberhasilan upaya peningkatan derajat


kesehatan masyarakat
MENGAPA UU
KEPERAWATAN PENTING?
Hakekad setiap UU adalah mengatur perilaku
anggota masyarakat yang akan menjamin
berlangsungnya interaksi antar anggota
masyarakat secara harmonis dan lancar
Untuk warga profesi keperawatan, pengaturan
perilaku dalam bentuk UU Keperawatan, terutama
pada dua interaksi pokok
Interaksi antara sesama warga keperawatan
Interaksi antara warga keperawatan dengan pihak-pihak
lain diluar keperawatan

Anda mungkin juga menyukai