BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
II di lingkungan TNI-AD.
keluarganya yang berhak di jajaran Kodam VII/Wrb. Selain itu Rumkit Tk.II
dan Sulawasi selatan pada umumnya. Selain Rumah Sakit Pelamonia juga
tehnis.
Belanda pada tahun 1917 dan disebut Militaire Hospital. Pada waktu
27
28
diserahkan pada TNI-AD dan diubah namanya menjadi Rumah Sakit Tentara
Teritorium VII.
berubah nama menjadi Kodam XIV Hasanuddin, maka Rumah Sakit pun
berubah nama dari RST TT. VII menjadi Rumkit KDMSST kemudian menjadi
Rumah Sakit Kodam XIV/Hn Pelamonia. Dan kini dikenal dengan nama
Kesehatan Daerah Militer (Kesdam). Kesdam dan Rumah Sakit sesuai DSPP
Kep / 69 / XII / 2004 tanggal 24 Desember 2004 tentang Organisasi dan Tugas
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik responden
a. Umur
Tabel 4.1 :
Distribusi Frekuensi menurut Kelompok Umur
tertinggi terdapat pada umur >40 tahun yaitu sebanyak 10 orang (50
b. Jenis Kelamin
Tabel 4.2 :
Distribusi Frekuensi menurut jeinis kelamin
c. Agama
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi menurut agama Lansia di Panti Sosial Tresna
Werdha Kab. Gowa
2. Analisa Univariat
a. Pengetahuan
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi menurut pengetahuan
1 Baik 12 60
2 Kurang 8 40
Total 20 100
Sumber : Data Primer, 2016
b. Merokok
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi menurut merokok
c. Obesitas
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi menurut obesitas
memiliki tidak ada riwayat obesitas 6 orang (30%) dan yang memiliki
3. Analisa Bivariat
independen dan dependen, menggunakan uji statistic chi square dengan nilai
Tabel 4.7
Distribusi hubungan pengetahuan dengan penyakit Diabetes
Melitus
penyakit Diabetes Melitus p
Baik Kurang Total
N Pengetahuan
n % n % N %
o
1 Baik 7 35 5 25 12 60 0,001 0,05
2 Kurang 4 20 4 20 8 40
3 Total 100
Sumber : Data Primer, 2016
Berdasarkan table 4.7 di atas menunjukan bahwa responden yang
dan penyakit kurang resiko Diabetes Melitus sebanyak 5 orang (25%). Dan
orang (20%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-Square adalah
p = 0,001 dengan tingkat kemaknaan = 0,05 yang berarti p < 0,05 maka
33
Makassar.
Tabel 4.8
. Distribusi hubungan merokok dengan penyakit Diabetes
Melitus
Penyakit Diabetes Melitus p
Ya Tidak Total
No
Merokok
N % N % N %
1 Ada 8 40 6 30 14 70 0,010 0,05
riwayat
2 Tidak ada 2 10 4 20 6 30
3 Total 100
Sumber : data primer 2016
dan tidak ada penyakit Diabetes Melitus kurang sebanyak 6 orang (30%).
tidak ada riwayat Merokok dan tidak ada penyakit Diabetes Melitus
sebanyak 4 orang (20%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-
< 0,05 maka ha diterima dan ho ditolak, dengan demikian ada hubungan
Makassar.
Tabel 4.8 :
Distribusi hubungan obesitas dengan penyakit Diabetes Melitus
Penyakit Diabetes Melitus P
Ya Tidak Total
No Obesitas
N % N % N %
Dan responden yang tidak ada obesitas dan tidak beresiko penyakit
kemaknaan = 0,05 yang berarti p < 0,05 maka ha diterima dan ho ditolak,
C. Pembahasan
sebanyak 3 orang (15%). Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-
p < 0,05 maka ha diterima dan ho ditolak, dengan demikian ada hubungan
kumpulan inti sel dalam otak yang langsung berhubungn dengan bagian-
bagian lain dari otak dan kelenjar di bawah otak. Pola Makan Berlebihan
obesitas ada beerapa yang dilakukan adalah Tingkat aktifitas dan olahraga
2012):
36
= 0,05 yang berarti p < 0,05 maka ha diterima dan ho ditolak, dengan
Pengetahuan merupakan hasil tidak tahu menjadi tahu, ini terjadi setelah
tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan
penyakit tersebut.
dengan tingkat kemaknaan = 0,05 yang berarti p < 0,05 maka ha diterima
faktor intrinsik maupun dari dalam diri lanjut obesitas. Misanya gangguan
atau pusing.
maupun dari dalam diri lanjut obesitas. Misanya gangguan gaya berjalan,
organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut
manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara
perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang
dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar
luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus
BAB VI
PENUTUP.
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Untuk peneliti. Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan ilmu
asuhan keperawatan.
4. Untuk institusi pendidikan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat