Anda di halaman 1dari 9

UU Omnibuslaw Kesehatan bagi Perawat

Oleh :
Kelompok 5
Ahmad Rizki Nur Hanif (2310007)
Ananda Shenia Putri Altino (2310013)
Anya Marwa Zamzamil Firdaus (2310019)
Disa Mufidah Luthfiana (2310035)
Moch. Rifqi Dimas Firmansyah (2310063)
Muh. Daffa Maulana Yahya (2310065)
Muh. Wahyu Dwi Firmansyah (2310067)
Nurmazida (2310079)
Putri Natasya Arianto (2310083)
Riska Fitri Amelia (2310091)
Siska Ayu Setiwati (2310103)
Yoga Indra Waskita (2310113)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN HANG TUAH
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah dengan judul “Makalah UU Omnibuslaw Kesehatan bagi Perawat” ini dapat
tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dan pedoman
saat melaksanakan presentasi. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar
menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca.

Surabaya, 7 November 2023

Penyusun
Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

Isi
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
TINJAUAN TEORI.............................................................................................................................2
BAB III.................................................................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................5

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Omnibus Law kesehatan adalah suatu penetapan peraturan baru kesehatan yang
disahkan oleh DPRI dan Presiden RI RUU Kesehatan Omnibus Law bertujuan untuk
meningkatkan akses terhadap layanan Kesehatan, meningkatkan kualitas Kesehatan, dan
menurunkan biaya kesehatan di Indonesia. RUU Kesehatan menggabungkan 13 UU yang
berkaitan dengan kesehatan. Setidaknya ada 15 undang-undang terkait profesi dan kesehatan
yang digabungkan menjadi satu UU. RUU Kesehatan terdiri dari 478 pasal yang akan diubah,
dihapus, serta akan memasukkan peraturan baru. Untuk menjamin pelindungan terhadap
masyarakat sebagai penerima Pelayanan Keperawatan dan untuk menjamin pelindungan
terhadap Perawat sebagai pemberi pelayanan keperawatan, diperlukan pengaturan mengenai
keperawatan secara komprehensif yang diatur dalam undang-undang. Selain sebagai
kebutuhan hukum bagi perawat, pengaturan ini juga merupakan pelaksanaan dari mutual
recognition agreement mengenai pelayanan jasa Keperawatan di kawasan Asia Tenggara. Ini
memberikan peluang bagi perawat warga negara asing masuk ke Indonesia dan perawat
Indonesia bekerja di luar negeri untuk ikut serta memberikan pelayanan kesehatan melalui
Praktik Keperawatan. Ini dilakukan sebagai pemenuhan kebutuhan Perawat tingkat dunia,
sehingga sistem keperawatan Indonesia dapat dikenal oleh negara tujuan dan kondisi ini
sekaligus merupakan bagian dari pencitraan dan dapat mengangkat harkat martabat bangsa
Indonesia di bidang kesehatan. Atas dasar itu, maka dibentuk Undang-Undang tentang
Keperawatan untuk memberikan kepastian hukum dan pelindungan hukum serta untuk
meningkatkan, mengarahkan, dan menata berbagai perangkat hukum yang mengatur
penyelenggaraan Keperawatan dan Praktik Keperawatan yang bertanggung jawab, akuntabel,
bermutu, dan aman sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Undang-
Undang ini memuat pengaturan mengenai jenis perawat, pendidikan tinggi keperawatan,
registrasi, izin praktik, dan registrasi ulang, praktik keperawatan, hak dan kewajiban bagi
perawat dan klien, kelembagaan yang terkait dengan perawat (seperti organisasi profesi,
kolegium, dan konsil), pengembangan, pembinaan, dan pengawasan bagi perawat, serta
sanksi administratif.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang ditemukan antara lain :
1. Apa manfaat UU Omnibus Law Kesehatan bagi perawat?
2. Apa pro kontra dalam UU Omnibus Law bagi perawat?

1
3. Apa pandangan PPNI terhadap UU Omnibuslaw bagi perawat?
1.3. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui manfaat UU Omnibus Law Kesehatan bagi perawat.
2. Mengetahui pro kontra dalam UU Omnibus Law bagi perawat.
3. Mengetahui pandangan PPNI terhadap UU Omnibuslaw bagi perawat.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Manfaat UU Omnibus Law Kesehatan bagi Perawat


Menurut beberapa pihak, Omnibus Law UU Kesehatan disebut akan menghadirkan solusi
terhadap berbagai permasalahan di bidang Kesehatan. Seperti pelayanan kesehatan yang
masih didominasi pendekatan kuratif, ketersediaan dan distribusi Sumber Daya Kesehatan
(SDM), kesiapan menghadapi krisis kesehatan, aspek kemandirian farmasi dan Alat
Kesehatan. Undang-undang nomor 17 Tahun 2023 (Omnibuslaw Kesehatan) yang disahkan
baru-baru ini, memberikan semangat baru bagi para tenaga kesehatan, salah satunya perawat,
untuk melaksanakan tata kelola manajemen risiko dengan baik. Perawat sebagai tenaga
profesional pemberi asuhan pasien, juga merasa terlindungi dengan hadirnya Undang-undang
tersebut.
2.2 Pro kontra UU Kesehatan Omnibus Law bagi perawat
Menurut beberapa parlemen DPR, UU ini memberikan semangat baru bagi para tenaga
kesehatan, salah satunya perawat, untuk melaksanakan tata kelola manajemen risiko dengan
baik. Perawat sebagai tenaga profesional pemberi asuhan pasien, juga merasa terlindungi
dengan hadirnya Undang-undang tersebut. Sedangkan, kesejahteraan juga masih menjadi
permasalahan dalam tubuh profesi perawat. Hingga saat ini masih ada perawat yang hanya digaji
ratusan ribu tiap bulannya. Upaya PPNI saat ini untuk peningkatan kesejahteraan perawat, salah
satunya dengan membuat standarisasi gaji perawat. Dilansir dari wartaperawat.com, pemberian gaji 3
kali UMP merupakan kelayakan seorang perawat sesuai dengan profesionalnya, dikarenakan proses
menjadi perawat melewati berbagai persyaratan maupun ketentuan yang berlaku. Penetapan besaran
standar gaji tersebut setelah dilakukan penelitian dan kajian terlebih dahulu, termasuk
membandingkan dengan kelayakan upah yang diterima perawat di negara lain (IM,
2018). memberikan semangat baru bagi para tenaga kesehatan, salah satunya perawat, untuk
melaksanakan tata kelola manajemen risiko dengan baik. Perawat sebagai tenaga profesional pemberi
asuhan pasien, juga merasa terlindungi dengan hadirnya Undang-undang tersebut.

2.3 Pandangan PPNI terhadap UU Omnibuslaw bagi perawat


Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menilai Rancangan Undang-Undang
Kesehatan (RUU Kesehatan) atau Omnibus Law Kesehatan telah mendegradasi eksistensi
profesi perawat dan sistem kesehatan nasional. Omnibus Law Kesehatan juga dinilai tidak
bertujuan untuk membuat lebih baik profesi dan pelayanan kesehatan.
bahwa ketentuan terkait perawat, keperawatan, praktik keperawatan (termasuk praktik
mandiri), tugas dan wewenang perawat dan pengembangan kompetensi, pendidikan
perawat, hilang dan tidak dimuat dalam draf RUU Kesehatan tersebut. Menurut ketua PPNI,
“Ini akan menyebabkan perlindungan dan kepastian hukum perawat dan masyarakat
melemah,” ucapnya. Selain itu, RUU Kesehatan juga akan memudahkan perawat asing
masuk ke Indonesia, padahal masih banyak perawat-perawat Indonesia yang bisa mengisi
ruang pekerjaan tersebut. Kemudian, juga menyoroti semakin sentralistisnya sistem
kesehatan nasional apabila RUU Kesehatan disahkan. Sebab, dalam RUU itu akan
mengurangi peran masyarakat madani termasuk organisasi profesi yang kontra dengan
kebijakan pemerintah. “Potensi diskriminasi kebijakan turunan UU karena membedakan
tenaga medis dan tenaga kesehatan dalam dalam rumusan aspek-aspeknya. RUU ini juga

3
tidak mengatur tentang kesejahteraan tenaga kesehatan yang di Indonesia sangat lemah
dan rendah,” ujar Harif Ketua PPNI.

4
BAB III
Kesimpulan
???

Penutup
???

5
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bing.com/search?
pglt=41&q=manfaat+omnibus+law+bagi+perawat&cvid=7fa4843d84b944af80927348f616ae8f&gs_lc
rp=EgZjaHJvbWUyBggAEEUYOTIHCAEQ6wcYQDIGCAIQABhAMgYIAxAAGEAyBggEEAAYQDIGCAUQABh
AMgYIBhAAGEAyBggHEAAYQDIGCAgQABhA0gEJMTE3MjVqMGoxqAIAsAIA&FORM=ANNTA1&PC=U5
31

Tolak Omnibus Law RUU Kesehatan, PPNI: Mendegradasi Profesi Perawat (bisnis.com)

https://www.kompasiana.com/maftukhah/636c7e4d4addee081f642ba2/ruu-kesehatan-omnibus-
law-vs-uu-keperawatan?page=all#section1

https://www.bing.com/search?
q=bagaimana+peluang+kerja+perawat+dengan+adanya+uu+omnibus+law&qs=n&form=QBRE&sp=-
1&ghc=1&lq=0&pq=bagaimana+peluang+kerja+perawat+dengan+adanya+uu+omnibus+l&sc=2-
58&sk=&cvid=46E4730CDA3C41AC94EED633A46294DA&ghsh=0&ghacc=0&ghpl=

Anda mungkin juga menyukai