Anda di halaman 1dari 19

CERITA DI YOGYAKARTA; TAKKAN KULUPAKAN

Pada tanggal 12 Januari 2015, aku pergi study tour ke Yogyakarta


bersama teman dan guru-guruku. Malam hari, pukul 19.00. aku berangkat
ke stasiun Kiara Condong, ditemani keluargaku. Sesampai disana, aku
turun dari mobil, lalu mengambil barang bawaan. Dan menghampiri
teman-temanku. Pengumuman pun datang, tanda bahwa kereta sudah
hampir berangkat. Kami pun masuk, mengantri untuk masuk ke dalam
kereta. Kami sampai di Stasiun Lempuyangan jam 04.30 subuh. Dari
Stasiun Lempuyangan, kami berjalan menuju bus yang sudah disediakan.
Lalu setelah sampai, kami memasuki bus. Kemudian menuju rumah
makan PARADISE, untuk mandi dan sarapan. Lalu menuju masjid untuk
melaksanakan sholat subuh. Setelah itu, kami menuju Museum
Sasmitaloka Panglima Jenderal Sudirman, disana kami melihat barang-
barang peninggalan jaman dulu dan peninggalan para pahlawan.

Sejarah Singkat
Museum Panglima Besar Jenderal Sudirman terletak di Jalan Bintaran
Wetan 3, Yogyakarta. Pada masa kolonial Belanda, gedung ini
dipergunakan sebagai rumah dinas pejabat keuangan Puro Paku Alam
VII. Pada masa pendudukan Jepang, gedung ini dikosongkan dan
perabotnya disita. Setelah Indonesia merdeka digunakan sebagai
Markas Kompi 'Tukul' Batalion Letkol Soeharto. Sejak 18 Desember
1945 sampai 19 Desember 1948 difungsikan sebagai kediaman resmi
Jenderal Sudirman, setelah dilantik menjadi Panglima Besar Tentara
Keamanan Rakyat. Pada masa Perang Kemerdekaan menghadapi
Agresi Militer Belanda II, gedung ini digunakan sebagai
Markas Informatie voor Geheimen Brigade tentara Belanda. Setelah
pengakuan kedaulatan RI tanggal 27 Desember 1949 difungsikan
sebagai Markas Komando Militer Kota Yogyakarta. Selanjutnya

1
digunakan sebagai asrama Resimen Infanteri XIII dan Penderita Cacat.
Sejak 17 Juni 1968 sampai 30 Agustus 1982 difungsikan sebagai
Museum Angkatan Darat. Peresmian Museum Sasmitaloka Pangsar
Jenderal Sudirman dilakukan oleh Kasad Jenderal TNI Poniman pada
tanggal 31 Agustus 1982. Sudirman lahir pada Senin Pon 24 Januari
1916 di Dukuh Rembang, Bantarbarang, Purbalingga. Pendidikan
umum Hollandsch-Inlandsche School, Cilacap, tamat 1931.
Melanjutkan ke Taman Siswa dan MULO Wiworotomo, Cilacap, tamat
1934 dan HIK Muhammadiyah, Solo. Saat di MULO ini, Sudirman
dididik oleh Suwardjo Tirtosupono, lulusan Akademi Militer Breda
Belanda, yang tidak ingin dilantik sebagai Opsir KNIL, tetapi memilih
terjun ke pergerakan nasional. Pendidikan militer ditempuh di Pusat
Pendidikan Perwira PETA Jawa Boei Giyugun Kanbu Renseitai, Bogor,
sebagai Daidancho (Danyon). Kepemimpinan dan kepribadian
Sudirman teruji di Kepanduan Hizbul Wathon Muhammadiyah, Cilacap.
Sudirman disegani oleh masyarakat sehingga dipercaya memimpin
Kepanduan Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah, dan Priangan Timur.
Karier Sudirman semakin cemerlang, sehingga dipercaya menjadi Wakil
Majelis Pemuda Muhammadiyah, guru dan Kepala HIS.
Sudirman muda bertemu dengan Alfiah saat sekolah di MULO.
Keduanya sama-sama aktif di Organisasi Pemuda Muhammadiyah.
Tahun 1936 Sudirman menikah dengan Alfiah, putri R. Sastroatmodjo,
sosok pedagang yang disegani di daerah Plasen, Cilacap. Keluarga
Sudirman yang sederhana dan harmonis dikaruniai 4 putri dan 3
putra.Sebagai Komandan Divisi V/TKR Purwokerto, Kolonel Sudirman
terjun langsung memimpin anak buah ke gelanggang pertempuran
Ambarawa. Dengan taktik Mangkara Yuddha (Supit Urang), selama 4
hari 4 malam Kolonel Sudirman melawan tentara Sekutu yang
bersenjata lengkap dan modern. Sekutu berhasil dipukul mundur tanpa
sempat menyelamatkan mayat-mayat serdadunya. Palagan Ambarawa
merupakan pertempuran heroik yang dimenangkan bangsa Indonesia

2
setelah kemerdekaan.Agresi Militer Belanda II yang menyebabkan
Pemerintah RI menyerah dan ibukota Yogyakarta jatuh ke tangan
Belanda disikapi dengan perlawanan Perang Gerilya. Selama 7 bulan
perang gerilya dengan rute kurang lebih 1.009 kilometer ini secara
strategis merupakan kemenangan politis yang diakui PBB, bahwa RI
masih ada dan taktis membuktikan Jenderal Sudirman adalah
komandan lapangan, ahli strategi perang yang tangguh, disegani anak
buah dan lawan. Untuk melestarikan dan mewariskan nilai-nilai luhur
perjuangan, pengabdian dan jasa Jenderal Sudirman kepada bangsa
dan negara yang telah diangkat sebagai Pahlawan Nasional, maka
kediaman tersebut diabadikan sebagai Museum Sasmitaloka Panglima
Besar Jenderal Sudirman.

Setelah dari Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman,


kami pergi menuju Benteng Vredeburg. Disana ada barang barang para
pahlawan dan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan mereka. Kami
memasuki biorama 1 sampai biorama 4.

Sejarah Singkat
Benteng Vredeburg Yogyakarta berdiri terkait erat dengan lahirnya
Kasultanan Yogyakarta. Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 yang
berrhasil menyelesaikan perseteruan antara Susuhunan Pakubuwono III
dengan Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I kelak)

3
adalah merupakan hasil politik Belanda yang selalu ingin ikut campur
urusan dalam negeri raja-raja Jawa waktu itu.
Melihat kemajuan yang sangat pesat akan kraton yang didirikan
oleh Sultan Hamengku Buwono I, rasa kekhawatiran pihak Belanda mulai
muncul. Pihak Belanda mengusulkan kepada sultan agar diijinkan
membangun sebuah benteng di dekat kraton. Pembangunan tersebut
dengan dalih agar Belanda dapat menjaga keamanan kraton dan
sekitarnya. Akan tetapi dibalik dalih tersebut maksud Belanda yang
sesungguhnya adalah untuk memudahkan dalam mengontrol segala
perkembangan yang terjadi di dalam kraton. Letak benteng yang hanya
satu jarak tembak meriam dari kraton dan lokasinya yang menghadap ke
jalan utama menuju kraton menjadi indikasi bahwa fungsi benteng dapat
dimanfaatkan sebagai benteng strategi, intimidasi, penyerangan dan
blokade. Dapat dikatakan bahwa berdirinya benteng tersebut
dimaksudkan untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu Sultan
memalingkan muka memusuhi Belanda.
Besarnya kekuatan yang tersembunyi dibalik kontrak politik yang
dilahirkan dalam setiap perjanjian dengan pihak Belanda seakan-akan
menjadi kekuatan yang sulit dilawan oleh setiap pemimpin pribumi pada
masa kolonial Belanda. Dalam hal ini termasuk pula Sri Sultan Hamengku
Buwono I. Oleh karena itu permohonan izin Belanda untuk membangun
benteng dikabulkan.

4
Setelah berkunjung ke Benteng Vredeburg, kami pergi lagi ke
tempat pembuatan batik, kami membuat batik sendiri menggunakan
canting. Lalu, setelah membuat batik, kami menuju masjid untuk
melaksanakan sholat dzukur dan ashar (menjama). Tidak lupa
melaksanakan makan siang. Melihat keluar, ternyata hujan. Kami
langsung berlari menuju Taman Pintar. Saat masuk, ada aquarium yang
sangat besar, di dalamnya di penuhi oleh berbagai jenis ikan dan hewan
air lainnya. Aku melihat ikan arigator yang sangat besar. Ada juga
barang-barang yang berhubungan dengan sains. Disanalah, kami bisa

5
tahu tentang cara mempergunakan alat-alat sains yang belum kita
ketahui. Kami mendapatkan berbagai ilmu dari Taman Pintar.

Sepulang dari Taman Pintar, kami langsung menuju Hotel Puri


Tumenggung. Untuk check in. Sesampai di hotel, kami memasuki kamar
yang sudah di sediakan. Aku dan teman ku beristirahat, dan bersiap-siap
untuk mandi. Jam 5 sore, rencananya, kami akan pergi ke Taman
Pelangi. Ternyata, cuaca kurang bagus. Jadinya rencana ke Taman
Pelangi, DIBATALKAN. Langsung saja, kami pergi untuk makan malam di
rumah makan. Setelah makan malam, kami kembali ke hotel. Di hotel,
kami bersiap-siap untuk sholat maghrib dan isya. Kemudian, kami
kembali ke kamar, untuk beristirahat.

ESOK HARINYA Selasa, 13 Januari 2015


Jam 03.00 subuh, kami bangun untuk melaksanakan shalat
qiyamullail, membaca quran dan al-matsurat. Adzan subuh
berkumandan, kami langsung shalat berjamaah. Setelah itu, semuanya
kembali ke kamar masing-masing. Bersiap mandi untuk berjalan ke
tempat yang akan di tuju.

Jam setengah 08.00 pagi. Kami menaiki bus untuk pergi ke tempat
berikutnya. Pertama, kami pergi ke Pantai Indrayanti, Gunung Kidul. Tapi
sebelumnya, kami sarapan terlebih dahulu di hotel. Lalu langsung

6
memasuki bus. Karena perjalanan nya lama, sampai ada yang tertidur.
Lama kelamaan, setelah 2 jam perjalanan. Akhirnya sampai juga di
Pantai Indrayanti, Gunung Kidul.

Sejarah Singkat

Terletak di sebelah timur Pantai Sundak, pantai yang dibatasi bukit karang
ini merupakan salah satu pantai yang menyajikan pemandangan berbeda
dibandingkan pantai-pantai lain yang ada di Gunung Kidul. Tidak hanya
berhiaskan pasir putih, bukit karang, dan air biru jernih yang seolah
memanggil-manggil wisatawan untuk menceburkan diri ke dalamnya,
Pantai Indrayanti juga dilengkapi restoran dan cafe serta deretan
penginapan yang akan memanjakan wisatawan. Beragam menu mulai
dari hidangan laut hingga nasi goreng bisa di pesan di restoran yang
menghadap ke pantai ini. Pada malam hari, gazebo-gazebo yang ada di
bibir pantai akan terlihat cantik karena diterangi kerlip sinar lampu.
Menikmati makan malam di cafe ini ditemani desau angin dan alunan
debur ombak akan menjadi pengalaman romantis yang tak terlupa.

Penyebutan nama Pantai Indrayanti sebelumnya menuai banyak


kontraversi. Indrayanti bukanlah nama pantai, melainkan nama pemilik
cafe dan restoran. Berhubung nama Indrayanti yang terpampang di papan
nama cafe dan restoran pantai, akhirnya masyarakat menyebut pantai ini
dengan nama Pantai Indrayanti. Sedangkan pemerintah menamai pantai
ini dengan nama Pantai Pulang Syawal. Namun nama Indrayanti jauh
lebih populer dan lebih sering disebut daripada Pulang Syawal.
Keterlibatan pihak swasta dalam pengelolaan Pantai Indrayanti rupanya
turut membawa dampak positif. Berbeda dengan pantai-pantai lain yang
agak kotor, sepanjang garis pantai Indrayanti terlihat bersih dan bebas
dari sampah. Hal ini dikarenakan pengelola tak segan-segan
menjatuhkan denda untuk tiap sampah yang dibuang oleh wisatawan

7
secara sembarangan. Karena itu Indrayanti menjadi tempat yang nyaman
untuk dikunjungi.

Di gazebo yang ada di sisi timur pantai, kita bisa menikmati sepiring nasi
goreng dan es kelapa muda. Untuk menuju sisi timur pantai itu, kita bisa
menerobos semak dan perdu sembari memanjat karang pun menjadi
pilihan. Sesampainya di atas bukit pemandangan laut yang bebatasan
dengan Samudra Hindia terhampar. Beberapa burung terbang sambil
membawa ilalang untuk membangun sarang. Suara debur ombak dan
desau angin berpadu menciptakan orkestra yang indah dan
menenangkan. Beberapa pantai yang dipisahkan oleh bukit-bukit terlihat
berjajar, gazebo dan rumah panggung terlihat kecil, sedangkan orang-
orang laksana liliput. Saat senja menjelang, tempat ini akan menjadi spot
yang bagus untuk menyaksikan mentari yang kembali ke peraduannya.

Langsung saja, kami semua turun dari bus. Ketika keluar, wiyy, cuacanya
panas, anak laki-laki berlarian menuju pantai. Saat di pantai, semua turun
menunggu ombak datang. Seusai berenang di pantai, yang ikut berenang
pada ngantri untuk bersih-bersih. Lalu, kembali ke bus. Pergi ke tempat

8
makan, untuk makan siang dan sholat. Kemudian, lanjut lagi ke tempat
selanjutnya CANDI PRAMBANAN.

Tak sabar, melihat candi yang besar, tapi sayangnyaa, kita gak ke Candi
Borobudur.

Sejarah Singkat

Candi prambanan sering kali dipanggil dengan nama candi Roro


Jonggrang, candi ini merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia dan
sekaligus menjadi candi yang sekaligus menjadi candi yang terindah di
Asia Tenggara ini merupakan aset Indonesia yang tidak dapat dinilai
harganya. Candi prambanan dibangun pada abad ke-9 masehi yang
ditujukan untuk Trimurti yakni tiga dewa utama bagi agama Hindu, Brahma
sebagai dewa pencipta, Siwa sebagai dewa pemusnah dan Wishnu
sebagai dewa pemelihara.

Candi prambanan terletak di perbatasan antara Jawa tengah dan Daerah


Istimewa Yogyakarta, sehingga ada pula yang mengatakan bahwa letak
candi Prambanan di Jawa Tengah. Candi prambanan terletak sekitar 20
KM dari Yogyakarta yang masih masuk wilayah Sleman dan Klaten
(Yogyakarta).

Candi yang termasuk kedalam Situs warisan dunia ini menurut Prasasti
Siwagrha dibangun sekitar tahun 850 masehi dan dibangun oleh Rakai
Pikatan kemudian dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha
Sambu pada masa kerajaan Medang Mataram.

Candi Prambanan memiliki kaitan yang erat dengan kerajaan pengging,


pada masa itu diceritakan kisah Bandung Bondowoso yang hendak
menikahi Roro Jonggrang, namun ternyata Roro Jonggrang tidak

9
menyukai Bandung Bondowoso dan hendak menolak lamarannya dengan
cara yang halus. Candi Prambanan merupakan candi yang termasuk
kelompok candi yang dibangun oleh raja Dinasti Sanjaya abad ke IX
(sembilan). Pada candi ini ditemukan tulisan Pikatan yang menandakan
bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan dan kemudian diteruskan
oleh Rakai Balitung. Banyak cerita yang mengalir di masyarakat
mengenai candi ini, ada cerita yang mengatakan bahwa candi Prambanan
dibuat oleh satu orang yang memiliki nama Bandung Bandawasa namun
cerita ini sampai sekarang masih belum bisa dibuktikan kebenarannya.

10
Kami berfoto-foto disana. Setelah dari Candi Prambanan. Pergi lagi,
menuju Taman Pelangi.

Sesampai disana, aku dan semuanya masuk. Lalu menerima tiket


yang di berikan oleh penjaga di sana.

Info Singkat

Taman Pelangi Yogyakarta merupakan tempat wisata malam yang


terletak di Jalan Ring-Road Utara, dan berada di lokasi Monjali (Monumen
Jogja Kembali) Yogyakarta. Taman Pelangi memiliki lebih dari 20 jenis
permainan, 25 stand makan dan stand minum. Taman pelangi ini bisa
dinikmati dari pagi sampai malam, pagi sampai sore anda ditaman ini
anda akan dipuaskan dengan berbagai fasilitas permainnya yang menarik
dan malam hari anda akan terasa lengkap dan sempurna dengan
banyaknya lampion yang menyala memberikan kesan yang menarik untuk
menenangkan pikiran.

Sangat banyak wahana yang menyenangkan di sana. Ketika ku melihat,


anak laki-laki langsung bermain sepeda. Aku dan teman-temanku,
berjalan- jalan di tempat tersebut. Melihat-lihat wahana, semuanya seru.
Aku bingung, ingin menaiki wahana yang mana (?) sudah lah, aku
mengikuti teman-temanku yang lain. Ada yang bermain bom-bom car, ada

11
yang bermain trampolin. Dan aku, hanya melihat mereka saja. Tidak ikut
bermain, hehehe. Akhirnya pun, aku dan teman-temanku, merencanakan
untuk memasuki PURI HANTU INDONESIA. Awalnya pada takut, tapi
akhirnya8 orang ikut masuk ke rumah hantu tersebut, diikuti oleh 2 guru
laki-laki. Saat di dalam, bertemu dengan hantu, semuanya teriak karna
ketakutan. Lalu, perjalanan di dalam rumah hantu pun selesai. Aku dan
yang lainnya keluar dari tempat itu, dengan muka ketakutan, bergetar-
getar.

Berkumpulah semuanya, untuk melakukan absen. Karena takut


ada yang tertinggal. Kemudian kami berjalan menuju panggung yang ada
disana untuk berfoto bersama. Lalu kembali ke busHari sudah malam,
saatnya kami kembali ke hotel untuk istirahat dan sholat. Tidak lupa untuk
membereskan barang-barang, karna besoknya akan check out.

Kamis, 14 Januari 2015. Yogyakarta

Jam 03.00 subuh, kami semua bangun, untuk melaksanakan shalat


qiyamullail, membaca quran dan al-matsurat. Adzan subuh
berkumandan, marilah kita laksanakan shalat subuh berjamaah. Setelah
shalat, semua kembali ke kamar masing-masing. Dan bersiap-siap untuk
perjalanan selanjutnya. Hari ini kami akan check out, semua sibuk
membereskan barang bawaan nya. Lalu, aku dan temanku, mandi
bergantian, setelah mandi, aku dan teman-temanku makan bersama, di
hotel. Kemudian, semua berkumpul di lobby. Bersiap untuk check
out...semua barang pun di masukan ke dalam bus. Guru dan siswa pun
menyusul masuk ke dalam bus.

Saatnya melanjutkan perjalanan ke tempat berikutnyaSMPIT


ABU BAKAR. Disana, kami bisa mengetahui cara belajar para siswa yang
ada di SMPIT Abu Bakarbus pun akhirnya berangkat menuju SMP
tersebut. Perjalanan lumayan lama

12
Sesampai disana, semuanya turun dari bus dan mulai berjalan
menuju SMPIT Abu Bakar. Kami pun akhirnya menemui tempatnya.

Banyak kakak-kakak yang sedang beraktifitasKami, rombongan


dari SDIT Luqmanul Hakim pun masuk, berjalan menuju aula.Guru dan
Kepala Sekolah dari SMPIT Abu Bakar pun datang menghampiri. Beliau
memberitahukan informasi tentang tempat, fasilitas, cara belajar yang
berada di SMP tersebut. Kemudian bergantian, Kepala Sekolah mewakili

13
SDIT Luqmanul Hakim, bertukar informasi tentang keberadaan di sekolah
kami. Ada pun Ketua OSIS yang datang ke aula dari SMPIT Abu Bakar
memberitahukan tentang menjadi ketua osis, peraturan saat menjadi
ketua osis, dan lain sebagainya.

Pengunjungan ke SMP tersebut pun selesai, kami semua


berpamitan dan kembali ke bus untuk melanjutkan perjalanan ke tempat
berikut yang telah di rencanakan..bus pun berangkat menuju Museum
Angkatan Udara.

Sejarah Singkat

Pada tanggal 4 April 1969 diresmikan berdirinya Museum Pusat Angkatan


Udara Republik Indonesia oleh Menteri Panglima Angkatan Udara
Laksamana Udara Roesmin Nurjadin yang berlokasi di kawasan Markas
Komando Wilayah Udara V (Makowilu) Jalan Tanah Abang Bukit Jakarta
Pusat. Sebelumnya, bertepatan dengan Hari Bakti TNI AU tanggal 29 Juli
1968 di Lembaga Pendidikan Akademi Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia (AKABRI) Bagian Udara Yogyakarta yang saat ini bernama
Akademi Angkatan Udara (AAU) telah diresmikan berdirinya Museum
Pendidikan Karbol oleh Men/Pangau Laksdya Udara Roesmin Nurjadin.

Atas dasar pertimbangan tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Udara


mengeluarkan keputusan No. Kep/11/IV/1978 tanggal 17 April 1978 yang
menetapkan bahwa Museum Pusat AURI yang semula berkedudukan di
Jakarta dipindahkan ke Yogyakarta, diintegrasikan dengan Museum
Pendidikan/Museum Karbol menjadi Museum Pusat TNI AU Dirgantara
Mandala dengan memanfaatkan bekas gedung Link Trainer yang berada
di kawasan kesatrian AKABRI Bagian Udara. Operasi boyong
perpindahan benda-benda koleksi museum dari Museum Pusat AURI di
Jakarta ke Yogyakarta (AKABRI Bagian Udara) telah mulai sejak
Nopember 1977. Penyempurnaan selanjutnya setelah pengintegrasian

14
adalah keluarnya Keputusan Kasau Nomor: Skep/04/IV/1978 tanggal 17
April 1978, tentang pemberian nama Museum Pusat TNI AU Dirgantara
Mandala. Hal ini dilaksanakan bersamaan dengan peresmian Museum
Sekbang Pertama 1945 yang berlokasi di dekat Base Ops Lanud
Adisutjipto.

Koleksi-koleksi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala terus


berkembang terutama alutsista udara berupa pesawat terbang, sehingga
gedung museum di Kesatrian AKABRI Bagian Udara tidak dapat
menampung. Pimpinan TNI AU memutuskan untuk memindahkan lagi,
selanjutnya museum dipindahkan menempati gedung bekas pabrik gula
di Wonocatur Lanud Adistujipto. Sebagai tanda dimulainya
pembangunan/rehabilitasi gedung tersebut, maka pada tanggal 17
Desember 1982 Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi
menandatangani sebuah prasasti. Hal ini diperkuat dengan Surat
Perintah Kepala Staf TNI AU No. Sprin/05/IV/1984 tanggal 11 April 1984
tentang rehabilitasi gedung bekas pabrik gula tersebut untuk
dipersiapkan sebagai gedung permanen Museum Pusat TNI AU
Dirgantara Mandala, yang kemudian diresmikan pada tanggal 29 Juli
1984 oleh Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Sukardi, dengan luas area
museum seluruhnya + 8,2 Ha. Luas bangunan seluruhnya yang
digunakan 8.765 M2. Tempat ini yang hingga sekarang dipergunakan
sebagai museum dan telah dilakukan beberapa kali renovasi dalam
rangka penyempurnaan sehingga menjadi tempat yang layak sebagai
sebuah museum.

Sesuai perkembangan organisasi yang tertuang dalam Pokok-pokok


Organisasi dan Prosedur TNI AU yang dijabarkan dalam Keputusan
Kepala Staf TNI AU Nomor : Kep/4/IV/2004 tanggal 1 Maret 2004
tentang Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Dinas Perawatan
Personel Angkatan Udara, maka organisasi museum mengalami
perubahan. Dengan berlakunya keputusan kasau tersebut, maka

15
Monumen Perjuangan TNI AU dan Museum Amerta Dirgantara Mandala
menjadi bagian dari Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.

Disana, kita bisa melihat pesawat pesawat yang sudah tidak di


pakai, patung-patung pilot. Pakaian nya berbeda beda, ada pun pilot
perempuan. Pesawat yang disana juga, semua bagus, unik, ada yang
sudah patah juga. Senjata yang di pakai pilot juga di pajang di sana. Jadi,
kita bisa banyak mengetahui tentang pilot, senjatanya, dan pesawatnya
juga.

Setelah dari Museum Angkatan Udara, kami semua kembali ke


bus. Pergi menuju rumah makan, karena hari sudah siang. Lalu kami
pergi ke tempat pembuatan bakpia, disana semua sibuk membuat bakpia.
Berbagai macam rasa, semuanya enak. Lalu setelah dari tempat tersebut,

16
kami berjalan menuju toko yang di dalamnya ada berbagai macam
makanan khas Jogja. Terutama bakpia.

PERJALANAN SELESAI

Kemudian, kembali ke bus. Tempat terakhir yang akan di tuju adalah


malioboro. Disana, banyak sekali oleh-oleh yang berasal dari Yogyakarta.
Semua sibuk memilih oleh-oleh yang akan mereka bawa ke
Bandung HARI SUDAH SORE

Semua kembali ke bus, dan akan menuju Stasiun Tugu untuk kembali
pulang ke Bandung. Sesampai di Stasiun Tugu, kami makan malam dan
shalat... kereta pun datang, semua rombongan SDIT Luqmanul Hakim
mengantri untuk masuk ke dalam kereta. Lalu, duduk di tempat yang
sudah di sediakan.,.Jam 04.00 subuh, akhirnya sampai di Stasiun
Bandung, kami semua turun dan menemui keluarga masing-masing yang
menjemput kami.

BEGITULAH, PERJALANAN KAMI SELAMA DI JOGJA, BANYAK ILMU


YANG BISA KITA AMBIL.

BERSAMA GURU DAN TEMAN TEMAN KU YANG AKU SAYANGI, TAK


AKAN KU LUPAKAN.

THANKS FOR ALL ({})

17
STUDY TOUR YOGYAKARTA- 12/01/2015

Nama: Ayyesha Nawwaf Ash Shiddieq

Kelas: 6B

18
SDIT Luqmanul Hakim- Bandung
2015

19

Anda mungkin juga menyukai