Anda di halaman 1dari 4

Bab XI.

Arah Pengembangan Jaringan Penyeberangan

11
ARAH PENGEMBANGAN
JARINGAN PENYEBRANGAN

11.1. LINGKUP ANALISIS

Konsep dari angkutan penyebrangan adalah angkutan penyebrangan merupakan

bagian dari system transportasi darat yang menghubungkan antara dua daratan yang

terintegrasi dengan moda transportasi jalan lainnya. Keterpaduan antara system

transportasi darat dengan pelabuhan penyebrangan harus efesien dan efektif.

Sehingga pelabuhan penyebrangan sebagai simpul transportasi darat harus mampu

mengakomodasi kebutuhan perjalanan orang dan barang dengan kualitas dan

kapasitas yang seimbang dengan jaringan jalan yang dilayaninya. Keintegrasian sitem

multi moda transportasi yang efesien dan efektif akan mencipatkan system transportasi

yang handal.

Begitu juga dengan pengembangan system transportasi di propinsi Bengkulu,

pelabuhan penyebrandan harus terintegrasi dengan baik dengan moda transportasi

darat. Akses jalan darat yang menuju pelabuhan penyeberangan di Pulau Bai dan

Enggano harus baik dan ditingkatkan terus. Dengan demikian r pergerakan orang dan

barang bisa berjalan dengan lancar.

Walaupun pergerakan orang dan barang dari dan ke Pulau Enggano masih relatif

rendah, system transportasi penyeberangan ini perlu terus ditingkatkan. Karena pulau

Enggao merupakan pulau yang banyak mengandung kekayaan alam berupa flora dan

Tatrawil Propinsi Bengkulu 11 - 1


Bab XI.Arah Pengembangan Jaringan Penyeberangan

fauna yang sangat potensi untuk dikembangkan. Selain itu pulau ini juga memiliki

potensi untuk pariwisata bahari, memancing, berburu dan lain-lain.

Ankutang penyeberangan lain yang juga perlu dikembangkan di propinsi Bengkulu

adalah angkutan penyeberangan ke Pulau Tikus. Karena pulau ini mengandung

potensi yang sangat besar untuk menjadi daerah wisata.

11.2. ANALISIS KONDISI SAAT INI

Pulau Enggano terletak di samudera Hindia pada posisi 102o05-102o25 BT dan 5o17-

5o31LS dengan bentuk relative memanjang menurut arah Barat Laut Tenggara

dengan panjang terbesar 36 Km dan lebar terbesar sekitar 18 Km dengan luas daratan

sekitar 400,60 Km2. Disekitar pulau Enggano terdapat pulau-pulau kecil yaitu Pulau

Dua, Pulau Merbau, dan Pulau Bangkai.

Pengembangan angkutan penyeberangan ke pulau ini telah menjadi bagian dari

komitmen pemerintah daerah Propinsi Bengkulu. Pembangunan kapal Ro-Ro telah

dilaksanakan dan mulai operasi pada tahun 2001. Begitu juga dengan pembangunan

dermaga kapal penyeberangan Pulau Baai Kahyapu juga telah selesai. Disamping

kedua dermaga penyeberangan tersebut diatas, di propinsi Bengkulu juga terdapat

lokasi yang potensial untuk pembangunan dermaga penyeberangan yaitu di

Kabupaten Bengkulu Utara dan kabupaten Kaur - Linau . Pembangunan jalan darat

menuju ke Pelabuhan Kahyapu terus dilakukan dan diupayakan oleh pemerintah

daerah propinsi Bengkulu. Bahkan tahun ini beberapa ruas jalan yang menuju

dermaga penyeberangan Kahyapu telah selesai dibangun. Namun beberapa ruas jalan

yang mengakses ke jalan utama menuju Kahyapu perlu di tingkatkan dan

dikembangkan.

Tatrawil Propinsi Bengkulu 11 - 2


Bab XI.Arah Pengembangan Jaringan Penyeberangan

Saat ini fasilitas penyeberangan yang dimiliki propinsi Bengkulu selain dermaga

penyeberangan pulau Baai adalah dermaga Kahyapu dan dermaga penyeberangan di

Bengkulu Utara. Fasilitas yang dimiliki oleh kedua dermaga angkutan penyeberangan

tersebut pada saat ini adalah:

1) Dermaga Kahyapu

Jalan Penghubung : 335 m


Lapangan parkir : 3.476 m2
Gedung Operasional : 336 m2
Pagar BRC : 552 m2
Tiang Listrik : 15 buah
Rumah Genset : 1 buah
Pos jaga : 1 buah
Trestle : 506 m2
Morring Dolphin : 3 bh
Catwalk : 72 m
Dudukan trestle : 1bh
Beaching Plate : 100,38 m2
Sumur bor : 1 bh

2) Dermaga Ketahun Bengkulu Utara

Fasilitas yang dimiliki :


Dermaga Kayu : 400 m2
Gedung Terminal/Ruang Tunggu : 125 m2
Lapangan Parkir : 420 m2
SSB : 1 unit

Melihat sarana dan prasarana yang ada pada angkutan penyeberangan saat ini perlu
ditingkatkan secara bertahap untuk masa-masa yang akan datang. Sehingga tercapai
suatu kondisi yang ideal untuk angkutan penyeberangan.

Tatrawil Propinsi Bengkulu 11 - 3


Bab XI.Arah Pengembangan Jaringan Penyeberangan

11.3. REKOMENDASI PENGEMBANGAN SISTEM

Melihat dari ketersediaan sarana dan prasarana yang ada dan dibandingkan dengan
banyaknya penyeberangan yang dilakukan dari Kahyapu (Pulau Enggano) ke dermaga
Pulau Baai maka rekomendasi pengembangan sistem untuk angkutan penyeberangan
kedepan adalah :
Mengoptimalkan semua sarana dan prasarana yang ada. Sehingga kerugian
akibat jumlah penyeberangan yang rendah terutama dalam biaya
pengoperasian bisa dikurangi bahkan diatasi.
Untuk meningkatkan jumlah penyeberangan ankutan barang dan orang akses
ke pelabuhan harus ditingkatkan. Pengembangan dan perawatan jalan darat
yang menuju pelabuhan Kahyapu di Pulau Enggano merupakan suatu
keharusan disamping membangun jalan darat yang baru yang bisa mengakses
ke jalan-jalan yang menuju dermaga penyeberangan.
Rute penyeberangan dari Kahyapu (Enggano) Pulau Baai (Bengkulu) perlu
dipertahankan bahkan ditingkatkan, disamping itu perlu di upayakan rute
penyeberangan baru yaitu: Kahyapu (Enggano) Bengkulu Utara, Kahyapu
(Enggano) Linau (Bintuhan).
Peremajaan armada penyeberangan juga harus dilakukan untuk kelancaran
dan keselamatan.
Optimalisasi operasi pelabuhan terus diupayakan dan ditingkatkan demi
keberlangsungan ankutan penyeberangan.
Peningkatan sarana di pelabuhan Kahyapu seperti Rambu Suar, Pe nerangan,
Informasi dan air bersi.

Tatrawil Propinsi Bengkulu 11 - 4

Anda mungkin juga menyukai