Anda di halaman 1dari 35

Bab III.

Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

3
KONDISI SAAT INI
(BENGKULU)

3.1 SEJARAH DAN KONDISI UMUM PROPINSI BENGKULU

Sejak zaman prasejarah Tanah Bengkulu sudah didiami oleh penduduk. Ini dapat
dibuktikan dengan adanya penemuan prasasti–prasasti yang merupakan
peninggalan sejarah dari beberapa kerajaan kecil yang terdapat di bagian Utara
Bengkulu dan bangunan megalithic bertipe budaya Dongson yang ditemukan di
bagian Selatan Bengkulu. Beberapa kerajaan kecil ini antara lain adalah
Kerajaan Selebar, Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Empat Petulai, dan Kerajaan
Indrapura.

Di antara kerajaan–kerajaan kecil itu, Kerajaan Selebar merupakan salah satu


kerajaan yang mulai membuka hubungan dagang dengan pihak luar negeri pada
tahun 1685, yakni dengan pihak perusahaan Inggris di wilayah kolonial Hindia
Timur. Dalam perjanjian, yang akhirnya menyebabkan keruntuhan Kerajaan
Selebar itu, disebutkan bahwa Raja Selebar harus memberikan hak kepada
pihak kolonial Inggris untuk membangun gudang penyimpan barang dagangan
yaitu lada, dan membangun benteng pertahanan yaitu Benteng York mulai dari
muara air Bangkahulu hingga Pelabuhan Banten yang merupakan tempat
pemasok lada Bengkulu, juga untuk melindungi diri dari monopoli kolonial
Belanda

Pemerintah kolonial Inggris ingin memanfaatkan posisi strategis Bengkulu untuk


mengendalikan jalur perdagangan lada melalui Selat Sunda. Karena itu butuh
gudang dan membangun benteng. Namun dalam kenyataannya keinginan

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3-1


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

kolonial Inggris itu tidak terwujud karena kapal–kapal dagang dari Eropa lebih
suka memilih Selat Malaka yang merupakan jalur langsung dari India ke Cina
Belanda kemudian menguasai Benteng Malborough hingga pendudukan
Sumatera oleh bala tentara Jepang. Ketika Jepang menyerah kepada Sekutu
dan Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Benteng Malborough digunakan
oleh TNI hingga tahun 1970. Setelah kemerdekaan, Bengkulu resmi berdiri
sebagai propinsi pada tahun 1968.

Propinsi Bengkulu yang pada mulanya terdiri dari 3 (tiga) kabupaten, pada saat
ini telah menjadi delapan kabupaten dan satu Kota Bengkulu. Kabupaten-
kabupaten tersebut adalah Kabupaten Bengkulu Utara yang ibu kotanya
Argamakmur, Kabupaten Rejang Lebong yang ibu kotanya Curup dan Kabupaten
Bengkulu Selatan yang ibukotanya Manna. Lima Kabupaten baru yang terbentuk
dalam kurun waktu 3 tahun terakhir adalah:
1) Kabupaten Mukomuko dengan ibu kotanya Mukomuko.
2) Kabupaten Kaur dengan ibu kotanya Bintuhan
3) Kabupaten Seluma dengan ibu kotanya Tais.
4) Kabupaten Kepahyang dengan ibu kotanya Kepahyang
5) Kabupaten Lebong dengan ibu kotanya Tubei

Dengan terbentuknya kabupaten baru diharapkan lebih bisa menpercepat


propinsi Bengkulu dalam mencapai berbagai ketertinggalannya dari propinsi lain.

3.2 KONDISI EKSISTING PROPINSI BENGKULU

A. Geografis

Secara geografi propinsi Bengkulu terletak di antara 2016’ – 3031’ Lintang Selatan
dan 101001’–103041’ Bujur Timur. Propinsi Bengkulu terletak di pantai barat
Sumatera, membujur dari Utara ke Selatan sepanjang Bukit Barisan yang
merupakan wilayah hutan lindung dan hutan suaka. Propinsi Bengkulu bagian
Utara berbatasan dengan Propinsi Sumatera Barat, bagian Selatan berbatasan
dengan Propinsi Lampung, bagian Timur berbatasan dengan Propinsi Jambi dan
Propinsi Sumatera Selatan, dan bagian Barat berbatasan dengan Samudera
Indonesia. Pembagian wilayah propinsi Bengkulu ditunjukan pada gambar 3.1.
Peta Pembagian Wilayah propinsi Bengkulu berikut ini.

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3-2


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Gambar 3.1. Peta Pembagian Wilayah Propinsi Bengkulu

Luas wilayah Propinsi Bengkulu kurang lebih 1.978.870 hektar atau 19.788,7
Sumatera Barat
km2, terletak pada posisi sepanjang Bukit Barisan yang membuat daerah dataran

tinggi bagian timurnya sangat subur. Tetapi bagian baratnya merupakan daratan

yang relatif rendah dan tampak bergelombang dan berbukit–bukit memanjang

dari utara ke selatan. Propinsi ini memiliki pantai yang sangat panjang dengan

garis pantai sepanjang kurang lebih 525 Km

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3-3


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

B. Topografis

Secara topografis Propinsi Bengkulu terletak pada dua kelompok daerah


ketinggian di atas permukaan laut yaitu: pertama, daerah dengan ketinggian dari
0-100 m di atas permukaan laut yang terdapat di bagian barat Propinsi Bengkulu
dan membentang sepanjang pesisir pantai dari utara ke selatan. Dan Kedua
adalah daerah dengan ketinggian 500–1.000m di atas permukaan laut yang
terletak di sebelah timur Propinsi Bengkulu yang berbatasan langsung dengan
Propinsi Sumatera Selatan dan Propinsi Jambi.

Tekstur tanah di Propinsi Bengkulu terdiri atas tekstur tanah halus seluas
1.201.529 ha, tekstur tanah yang agak halus seluas 39.319 ha, tekstur tanah
yang agak halus seluas 1.201.529 ha, tekstur tanah sedang seluas 469.247 ha,
dan tekstur tanah yang agak kasar seluas 268.755 ha.

C. Klimatologis

Secara klimatologis, Propinsi Bengkulu memiliki curah hujan tahunan yang cukup
tinggi, dengan rata–rata 287,08 mm. Curah hujan yang terendah terjadi pada
bulan Mei yaitu 197,3 mm. Sedangkan curah hujan yang tertinggi terjadi pada
bulan Januari dengan curah hujan rata–rata 346 mm, September dengan curah
hujan rata–rata 350 mm, Oktober dengan curah hujan rata–rata 434 mm, dan
bulan Desember dengan curah hujan rata–rata 344 mm.

Dari segi temperatur, Bengkulu memiliki suhu udara rata–rata maksimum antara
300C–330C dan suhu rata–rata minimum antara 220C–230C, sedangkan
kelembaban udara rata-rata 85,35%. Kelembaban terendah terjadi pada bulan
Juli yaitu 84,22%, dan kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Nopember yaitu
86,39%. Kecepatan angin bertiup terendah adalah 2 knots dan kecepatan
tertinggi adalah 4 knots.

D. Hidrologis

Dari aspek hidrologis, Bengkulu memiliki 120 sungai besar dan kecil dengan
hulunya terdapat sepanjang sisi bukit barisan dan berhilir ke barat yaitu
Samudera Indonesia dan sebagian juga berhilir ke sebelah timur. Sungai–sungai
Bengkulu dimanfaatkan untuk air bersih, pengairan, pembangkit tenaga listrik,
dan angkutan sungai.

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3-4


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Dari luas wilayah 1.978.870 ha atau 19.788,7 km2 itu tersedia cukup sumber
daya lahan yang digunakan untuk pemukiman, pembangunan sarana sosial
ekonomi, pertanian, perhubungan, perindustrian, pertambangan, pariwisata,
transmigrasi dan sebagainya. Sedangkan sumber daya hutan Bengkulu meliputi
hutan lindung seluas 730.623,88 ha yang terdiri atas taman, hutan lindung, hutan
wisata/suaka alam, kawasan lindung pantai dan lindung setempat.

E. Sumber Daya Mineral

Bengkulu juga mempunyai sumber daya mineral yang cukup dan beragam. Yakni
bahan galian golongan strategis yang terdiri atas: emas, batubara, bitumen cair,
dan belerang. Bahan galian golongan C antara lain adalah andesit, tanah liat,
pasir apung, granit, obsidian, kaolin, marmer, dan batu gamping.

Selain yang disebutkan di atas, Propinsi Bengkulu juga memiliki berbagai jenis
fauna dan flora. Di antara berbagai flora Bengkulu, ada yang merupakan barang
langka dan bernilai ekonomis yang tinggi, seperti: bunga Raflesia Arnoldi,
Anggrek Vanda Hookerania, Bunga Bangkai Amorpophalus Titanum, dan kayu
merbabu. Fauna yang dimiliki Bengkulu antara lain adalah: gajah, harimau,
siamang, buaya, tapir, kerbau liar, rusa dan penyu.

Potensi sumber daya fauna dan flora yang dimiliki Bengkulu sangat prospektif
untuk dikembangkan, baik untuk dijadikan sebagai daerah tujuan wisata maupun
untuk dijadikan untuk objek penelitian ilmiah. Pemerintah Daerah Bengkulu kini
sedang mengembangkan “Taman Hutan Raya Rajo Lelo” di Kota Bengkulu untuk
dijadikan sebagai objek wisata dan pendidikan dan Hutan Suaka Alam Kerinci
Seblat dan Taman Nasional Bukit Barisan untuk kepentingan penelitian ilmiah.
Keaneka ragaman hayati yang dimiliki oleh kedua hutan lindung ini akan menarik
banyak peneliti untuk melakukan penelitian disana.

3.3 KEPENDUDUKAN DAN PEREKONOMIAN

A. Penduduk dan Ketenagakerjaan

Berdasarkan Data Pokok Propinsi Bengkulu Tahun 2002, jumlah penduduk


Propinsi Bengkulu adalah 1.566.060 jiwa dengan tingkat pertumbuhan 2,98 %
(1999-2002). Tingkat kepadatan penduduk rata-rata adalah 79 jiwa/km 2. Data
jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin untuk setiap kabupaten dapat dilihat
pada Tabel 3.1.

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3-5


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Tabel 3.1 Luas Daerah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk


Propinsi Bengkulu Tahun 2003
LUAS JUMLAH
NO KABUPATEN/KOTA 2
(km ) PENDUDUK
1 Kab. Kaur 236.905 108.588
2 Kab. Bengkulu Selatan 118.610 125.845
3 Kab. Seluma 240.044 148.416
4 Kota Bengkulu 4.109,80 304.188
5 Kab. Bengkulu Utara 554.846 333.308
6 Kab. Muko-Muko 403.670 137.994
7 Kab. Rejang Lebong 192.924 215.897
8 Kab. Lebong 70.457 100.886
9 Kab. Kepahyang 147.599 125.612
Jumlah/Total 19.788,70 1.566.060
Sumber : Survey Pemilu dan Usulan Kabupaten Pemekaran, 2003

Dari Tabel 3.1. terlihat bahwa kabupaten yang paling luas wilayahnya adalah
kabupaten Muko-Muko dan yang paling sempit wilayahnya adalah kabupaten
Lebong. Jumlah penduduk yang paling banyak adalah kabupaten kabupaten
Bengkulu Utara dan yang paling sedikit adalah kabupaten kabupaten Lebong.
Tingkat pertumbuhan penduduk untuk semua kabupaten belum ada data yang
tersdia di BPS propinsi maupun Kabupaten karena masih baru.

Pertumbuhan penduduk Propinsi Bengkulu ditentukan oleh tiga faktor yaitu


pertumbuhan secara alamiah, transmigrasi, dan penduduk yang datang sendiri
atau swakarsa. Percepatan pertumbuhan saling berkorelasi dengan
pertumbuhan kesejahteraan masyarakat Bengkulu. Karena itu, pemerintah
melaksanakan program pemberdayaan keluarga berencana dan pengembangan
registrasi dan administrasi penduduk, pelayanan keluarga berencana, dan
mempromosikan ketahanan kesehatan reproduksi remaja. Ini semua menjadi
faktor-faktor yang akan dipertimbangkan dalam kebijakan dan strategi
pembangunan ekonomi dan kegiatan bisnis untuk menciptakan kesejahteraan
sosial ekonomi bagi penduduk Bengkulu.

Dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk, berarti juga terjadi peningkatan


tenaga kerja. Menurut Data Pokok Propinsi Bengkulu Tahun 2002, jumlah tenaga
kerja di Bengkulu berjumlah 1.308.160 orang. Dari 1.308.160 orang tenaga kerja
tersebut yang tergolong kepada angkatan kerja berjumlah 783.065 orang, Ini
berarti tingkat partisipasi angkatan kerja adalah sebesar 59,86 %.
B. Ekonomi

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3-6


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Secara makro pertumbuhan ekonomi Propinsi Bengkulu memperlihatkan


peningkatan yang positif dan signifikan dari tahun ke tahun. Bila dilihat dari
PDRB per kapita, yang digunakan sebgai indikator ekonomi makro untuk
mengukur tingkat kemakmuran suatu daerah tertentu, Propinsi Bengkulu pada
tahun 2001 misalnya mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar
9,73%, yakni peningkatan PDRB per kapita dari Rp.2.906.361,- pada tahun 2000
menjadi Rp. 3.219.616,- pada tahun 2001.

Pertumbuhan ekonomi makro Propinsi Bengkulu pada tahun 1999 dan 2000
masing-masing sebesar 2,88% dan 3,93 %. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang
positif dari tahun ke tahun ini menjadi mungkin karena terjaminnya kondisi
keamanan dan kepastian berusaha dan meningkatnya daya beli masyarakat.

Di antara berbagai sektor pertumbuhan yang menunjang perkembangan


ekonomi makro Propinsi Bengkulu atau PDRB Bengkulu adalah sektor pertanian
yang paling dominan, yaitu sebesar 40,89 %. Itu berarti untuk masa sekarang
dan masa yang akan datang pengembangan agrobisnis merupakan salah satu
peluang utama yang harus dimanfaatkan dengan baik.

Selain sektor pertanian, sektor-sektor lain yang juga cukup tinggi kontribusinya
bagi PDRB Bengkulu adalah, sektor perdagangan sebesar 17,48 %. Kemudian
disusul oleh sektor komunikasi sebesar 11,88 %. Jadi total kontribusi keempat
sektor tersebut bagi pertumbuhan ekonomi makro Propinsi Bengkulu adalah
84,10%. Sedangkan sisanya sebesar 15,90% merupakan kontribusi dari sektor-
sektor lain yaitu pertambangan, listrik dan air bersih, keuangan, bangunan dan
sektor industri dan sebagainya.

Sesuai dengan Data Pokok Propinsi Bengkulu Tahun 2002, untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam rangka otonomi daerah,
Pemerintah Propinsi Bengkulu telah menggariskan serangkaian program yang
dalam pelaksanaannya tentu dapat menciptakan peluang dan prospek bagi para
investor untuk melakukan investasi di Bengkulu. Program-program tersebut
meliputi antara lain: pengembangan agrobisnis dan agroindustri berbasis
keunggulan kompetitif, peningkatan dan pengembangan potensi kelautan dan

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3-7


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

perikanan, peningkatan kemampuan Iptek, pemberdayaan UKMK,


pengembangan ketenagakerjaan, pengentasan kemiskinan, peningkatan
efektifitas pengelolaan keuangan daerah, dan penguatan institusi pasar.

C. Sosial Kemasyarakatan

Dimensi sosial kemasyarakatan Propinsi Bengkulu pada hakikatnya merupakan


suatu potensi dan sumber daya sosial, yang perlu di-manage secara positif,
produktif dan berdaya guna. Realitas sosial masyarakat yang pluralistik bukanlah
suatu nasib buruk melainkan suatu berkah yang patut disyukuri dan
dikembangkan ke arah terwujudnya kesejahteraan sosial bagi masyarakat
Bengkulu sendiri.

Dalam suatu masyarakat yang majemuk, setiap kelompok sosial dapat


menyumbangkan sumber daya sosial kelompoknya bagi kepentingan bersama.
Karena itu setiap potensi sumber daya sosial masyarakat Bengkulu harus
diberdayakan melalui program-program pemberdayaan masyarakat Bengkulu
yang antara lain meliputi:
 Pengembangan lembaga sosial ekonomi masyarakat dengan cara
meningkatkan kemandirian dan membangkitkan prakarsa masyarakat
Bengkulu dalam menggerakkan usaha ekonomi masyarakat dan
keluarga. Dengan ini diharapkan masyarakat sendiri dapat menciptakan
ketahanan pangan (ketahanan ekonomi masyarakat).
 Pengembangan modal usaha bagi masyarakat miskin.
 Pemasyarakatan dan pendayagunaan teknologi tepat guna sekaligus juga
pemberdayaan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam dengan
meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
 Pengembangan Jaringan Sosial.
 Pemberdayaan kelembagaan kewaspadaan masyarakat.
 Pengembangan potensi kesejahteraan sosial.
 Meningkatkan kualitas manajemen dan profesionalisme pelayanan sosial.

3.4 KAWASAN ANDALAN DAN PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3-8


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Berdasarkan buku Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Bengkulu tahun


1999, wilayah Propinsi Bengkulu dibagi menjadi beberapa kawasan-
kawasan andalan yang akan dikembangkan sesuai dengan ketentuan
kawasan yang dikembangkan harus memenuhi kriteria teknis yang
ditetapkan:
1. Kawasan tersebut harus mampu mendukung pembangunan
yang berwawasan lingkungan
2. Kawasan tersebut satu dengan lainnya harus saling
mendukung dan saling menguntungkan
3. Kawasan yang dikembangkan harus mampu menjanjikan
kesejahteraan lahir batin bagi masyarakat.

Sesuai dengan kebijaksanaan spasial yang telah ditetapkan, Propinsi


Bengkulu dibagi menjadi 11 (sebelas) Satuan Wilayah Pembangunan (SWP)
dengan sub-sub wilayah pembangunan, kesebelas SWP tersebut dapat
dilihat pada Gambar 3.2 berikut.

Penjelasan dari masing-masing SWP adalah:


1) Satuan Wilayah Pembangunan I (SWP I)
SWP I adalah Kota Bengkulu yang merupakan pusat aktifitas semua
kegiatan pada skala propinsi, baik itu pemerintahan, perekonomian,
pendidikan dan lain-lain. SWP I ini mencakup 5 (lima) wilayah
Kecamatan yaitu :
a. Kecamatan Gading Cempaka
b. Kecamatan Teluk Segara
c. Kecamatan Muara Bangkahulu
d. SWP
Kecamatan
V Selebar
e. Kecamatan Sukaraja SWP X
Mukomuko
SWPIIadalah :
Dalam Wilayah Pembangunan I ini titik berat pengembangan
Muara Aman IIII
a.SWP
Pendidikan
IV tinggi
Ketahun SWP VII
b. Aneka Industri skala kecil, menengah dan besar
Argamakmur
c. Pemerintahan CURUP
d.SWP
Perdagangan lokal dan ekspor
VI Kepahiyang
e. Pariwisata BENGKULU
f. Jasa-jasa
SWP I
g. Perikanan
Talo
h. Peternakan unggas
SWP III
MANNA

Muara Sahung

Bintuhan
Tatrawil Propinsi Bengkulu 3-9

SWP XI SWP IX
Pulau Enggano
Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Gambar 3.2. Satuan Wilayah Pembangunan Prop. Bengkulu

2) Satuan Wilayah Pembangunan II (SWP II)


SWP II dengan pusat pengembangan kota Curup, dengan sub-sub
Wilayah Pembangunan (SSWP), yaitu :
a. Curup dengan pusat pengembangan Kota Curup
b. Kepahyang dengan pusat pengembangan Kota Kepahyang
c. Padang Ulak Tanding dengan pusat pengembangan Kota Padang
Ulak Tanding
d. Kota Padang dengan Pusat Pengembangan Kota Padang

Dalam Satuan Wilayah Pembangunan II titik berat pengembangan adalah


:
a. Pertanian tanaman pangan
b. Hortikultura
c. Perkebunan rakyat
d. Perikanan darat
e. Aneka industri dan agro industri
f. Pariwisata dan energi
g. Perdagangan pada skala kabupaten
h. Pendidikan kejuruan
3) Satuan Wilayah Pembangunan III (SWP III)

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 10


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

SWP III dengan pusat pengembangan Kota Manna, dengan Sub-sub


Wilayah Pembangunan (SSWP), yaitu :
a. Manna dengan pusat pengembangan Kota Manna
b. Pino dengan pusat pengembangan Kota Masat
c. Seginim dengan pusat pengembangan Kota Baru Seginim

SWP III dengan titik berat pengembangan mencakup :


a. Pertanian tanaman pangan
b. Perkebunan rakyat
c. Aneka industri dan agro industri
d. Perikanan laut
e. Perdagangan
f. Pariwisata
g. Energi
h. Pendidikan kejuruan.

4) Satuan Wilayah Pembangunan IV (SWP IV)


SWP IV dengan pusat pengembangan Kota Arga Makmur, dengan Sub-
sub Wilayah Pembangunan (SSWP), yaitu :
a. Arga Makmur pusat pengembangannya Kota Arga Makmur
b. Lais dengan pusat pengembangannya Kota Lais
c. Padang Jaya, pusat pengembangannya Kota Padang Jaya
d. Lubuk Durian, pusat pengembangannya Kota Lubuk Durian.

SWP IV dengan titik berat pengembangan mencakup:


a. Pertanian tanaman pangan
b. Perkebunan
c. Perikanan
d. Perdagangan
e. Aneka industri dan agro industri
f. Pendidikan Kejuruan
g. Pariwisata.

5) Satuan Wilayah Pembangunan V (SWP V)


SWP V dengan pusat pengembangan Kota Mukomuko, dengan Sub-sub
Wilayah Pembangunan (SSWP), yaitu :
a. Mukomuko Utara, pusat pengembangannya Kota Mukomuko
b. Mukomuko Selatan, pusat pengembangannya Kota Ipuh.
SWP V dengan titik berat pengembangan mencakup:
a. Pertanian tanaman pangan
b. Perkebunan
c. Perikanan
d. Peternakan
e. Aneka industri dan agro industri.

6) Satuan Wilayah Pembangunan VI (SWP VI)

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 11


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

SWP VI dengan pusat pengembangan Kota Ketahun, dengan Sub-sub


Wilayah Pembangunan (SSWP), yaitu:
a. Ketahun dengan pusat pengembangan Kota Ketahun
b. Putri Hijau dengan pusat pengembangan Kota Bani.

SWP VI dengan titik berat pengembangan mencakup:


a. Perkebunan
b. Peternakan
c. Pertambangan
d. Pariwisata
e. Industri dan agro industri.

7) Satuan Wilayah Pembangunan VII (SWP VII)


SWP VII dengan pusat pengembangan Kota Taba Penanjung, dengan
Sub-sub Wilayah Pembangunan (SSWP), yaitu:
a. Taba Penanjung pusat pengembangan Kota Taba Penanjung
b. Talang Empat, pusat pengembangannya Kota Kembang Seri
c. Pondok Kelapa pusat pengembangannya Kota Pekik Nyaring

SWP VII dengan titik berat pengembangan mencakup:


a. Pariwisata
b. Perkebunan
c. Buah-buahan
d. Peternakan
e. Pertambangan dan Energi.

8) Satuan Wilayah Pembangunan VIII (SWP VIII)


SWP VIII dengan pusat pengembangan Kota Tais, dengan Sub-sub
Wilayah Pembangunan (SSWP), yaitu:
a. Seluma dengan pusat pengembangan Kota Tais
b. Talo dengan pusat pengembangan Kota Masmambang.

SWP VIII dengan titik berat pengembangan mencakup:


a. Pertanian tanaman pangan
b. Perkebunan
c. Peternakan
d. Perikanan
e. Pertambangan dan energi
f. Pariwisata.
9) Satuan Wilayah Pembangunan IX (SWP IX)

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 12


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

SWP IX dengan pusat pengembangan Kota Bintuhan, dengan Sub-sub


Wilayah Pembangunan (SSWP), yaitu:
a. Kaur Tengah dengan pusat pengembangan Kota Tanjung Iman
b. Kaur Utara dengan pusat pengembangan Kota Tanjung Kemuning
c. Kaur Selatan dengan pusat pengembangan Kota Bintuhan

SWP IX dengan titik berat pengembangan mencakup:


a. Perkebunan
b. Buah-buahan
c. Perikanan Laut
d. Peternakan
e. Pariwisata
f. Pertambangan dan energi.

10) Satuan Wilayah Pembangunan X(SWP X)


SWP X dengan pusat pengembangan Kota Muara Aman, dengan Sub-
sub Wilayah Pembangunan (SSWP), yaitu :
a. Lebong Utara dengan pusat pengembangan Kota Muara Aman
b. Lebong Selatan dengan pusat pengembangan Kota Tes

SWP X dengan titik berat pengembangan mencakup:


a. Pertanian tanaman pangan
b. Perikanan darat
c. Perkebunan rakyat
d. Pertambangan dan energi
e. Pariwisata

11) Satuan Wilayah Pembangunan XI (SWP XI)


SWP XI dengan pusat pengembangan Kota Malakoni, di Kecamatan
Enggano, titik berat pengembangan mencakup:
a. Perikanan laut
b. Peternakan
c. Pariwisata
d. Industri kecil

Dengan melihat kriteria di atas dicoba ditentukan kawasan prioritas


pengembangan berdasarkan daya dukung lahannya. Dari hasil analisa
terdahulu, terdapat 4 kawasan prioritas pengembangan di Propinsi

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 13


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Bengkulu. Kawasan-kawasan prioritas tersebut disajikan secara visual pada


Gambar 3.3. dibawah ini :

Kawasan
Mukomuko Kepahiyang –
Taba Penanjung
Muara Aman

Kawasan
Argamakmur
Mukomuko
CURUP

BENGKULU

Tais

Kawasan Talo
Ketahun Pino
MANNA
Muara Sahung
Kawasan Bintuhan
Talo-Pino

Pulau Enggano

Gambar 3.3 Kawasan Prioritas Pengembangan propinsi Bengkulu

Penjelasan dari masing-masing kawasan tersebut dirinci secara rinci pada


paragraf berikut dibawah ini.

1) KAWASAN KETAHUN

Kawasan Ketahun merupakan kawasan yang terletak di Pantai Barat, secara


acministratif merupakan daerah Bengkulu Utara yang terletak pada bagian
tengah. Kawasan ini dilalui jaringan jalan regional menuju Propinsi Sumatera
Barat dan berjarak kurang lebih 100 Km dari Ibukota Propinsi ( Kota
Bengkulu). Kawasan ini dapat dikembangkan untuk kawasan pertanian,
perkebunan, dan pertambangan dan energi. Di kawasan ini juga sudah
banyak transmigrasi sebagai sumberdaya manusia.

2) KAWASAN MUKOMUKO

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 14


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Kawasan ini terletak di bagian paling utara dan merupakan pintu masuk
Propinsi Sumatera Barat. Kawasan ini berjarak kurang lebih 230 Km dari
Kotamadya Bengkulu dan dihubungkan dengan jaringan jalan regional
(poros jalan Pantai Barat Sumatera). Kawasan ini dapat dikembangkan
sebagai lahan pertanian, perkebunan, perhubungan darat dan laut, dan juga
sebagai lahan penempatan transmigrasi.

3) KAWASAN KEPAHYANG-TABA PENANJUNG

Kawasan ini merupakan kawasan strategis yang terletak di bagian timur Propinsi
Bengkulu dan berjarak kurang dari 40 Km dari Ibukota Propinsi Bengkulu ke arah
utara. Kawasan ini sulit dikembangkan karena faktor kemiringan lereng yang
besar sehingga hanya sebagian dapat dikembangkan.

4) KAWASAN TALO-PINO

Kawasan ini terletak di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan, berjarak 100


Km dari ibukota propinsi dan dapat dicapai melalui jalan poros pantai barat.
Secara administrasi, kawasan ini merupakan kesatuan dari dua wilayah
kecamatan (yaitu Kecamatan Talo dan Kecamatan Pino) dengan luas
wilayah sekitar kurang lebih 1.704 Km2.

Menurut rencana tata ruang wilayah sumatera dari 11 (sebelas) SWP yang
ada pada RTRW Propinsi Bengkulu tahun 1999 tersebut dikembangkan
menjadi pengembangan kota berdasarkan fungsi dari kotanya dapat dilihat
sebagai berikut :
1) Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
 Kota Bengkulu sebagai Pusat pelayanan primer
pemerintahan dan pelayanan sekunder pertanian, industri,
perkebunan, pariwisata dan perikanan.
 Kota Manna sebagai Pusat pelayanan sekunder
pemerintahan, pertanian, perkebunan perikanan dan industri.
 Kota Curup sebagai Pusat pelayanan sekunder
pemerintahan, pertanian, perkebunan perikanan dan industri.
2) Pusat Kegiatan Lokal (PKL)

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 15


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

a) Mukomuko sebagai pusat pelayanan sekunder yang


mendukung pusat kegiatan wilayah di propinsi Bengkulu.
b) Argamakmur sebagai pusat pelayanan sekunder yang
mendukung pusat kegiatan wilayah di propinsi Bengkulu.
c) Kepahiyang sebagai pusat pelayanan sekunder yang
mendukung pusat kegiatan wilayah di propinsi Bengkulu.
d) Tais sebagai pusat pelayanan sekunder yang mendukung
pusat kegiatan wilayah di propinsi Bengkulu.
e) Talo sebagai pusat pelayanan sekunder yang mendukung
pusat kegiatan wilayah di propinsi Bengkulu.
f) Pino sebagai pusat pelayanan sekunder yang mendukung
pusat kegiatan wilayah di propinsi Bengkulu.
g) Muara Sahung sebagai pusat pelayanan sekunder yang
mendukung pusat kegiatan wilayah di propinsi Bengkulu.
h) Bintuhan sebagai pusat pelayanan sekunder yang
mendukung pusat kegiatan wilayah di propinsi Bengkulu.
i) Muara Aman sebagai pusat pelayanan sekunder yang
mendukung pusat kegiatan wilayah di propinsi Bengkulu.

Secara visual PKW dan (PKL) dapat dilihat pada Gambar 3.4. berikut::

PKL
PKL

Mukomuko

PKL Muara Aman PKW

Argamakmur

CURUP
PKW PKL
Kepahiyang
BENGKULU
PKL
Tais
PKL Talo
PKL
Pino
PKL MANNA

Muara Sahung

PKW Bintuhan

PKL
Pulau Enggano

Gambar 3.4. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
propinsi Bengkulu

3. 5 KARAKTERISTIK UMUM WILAYAH KABUPATEN

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 16


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

3. 5.1. KARAKTERISTIK UMUM KABUPATEN BENGKULU UTARA

Bengkulu Utara dengan ibukotanya Argamakmur, terletak di antara garis 2015’-40


Lintang Selatan dan garis 11 032’-1020 Bujur Timur, dengan luas wilayah 554.846
km². Kabupaten Bengkulu Utara secara administrasi berbatasan dengan:
1. Sebelah utara dengan Kabupaten Muko-Muko.
2. Sebelah selatan dengan Kota Bengkulu.
3. Sebelah timur dengan Propinsi Jambi dan Kabupaten
Rejang Lebong.
4. Sebelah barat dengan Samudera Indonesia.

Dari data Kabupaten Bengkulu Utara, diketahui bahwa kondisi geografisnya


sebagian besar merupakan dataran dengan ketinggian di bawah 50 meter yang
terdapat di bagian barat membujur searah pantai dari Selatan ke Utara.
Sedangkan di bagian timur topografinya berbukit-bukit dengan ketinggian di
bawah 150 m, yang terdapat di bagian barat membujur searah pantai dari
Selatan.

Dari sisi hidrologis, Kabupaten Bengkulu Utara memiliki ± 17 sungai yang berhulu
di sisi timur bukit barisan dan mengalir ke Samudera Indonesia. Di antara sungai-
sungai yang ada terdapat beberapa sungai yang dapat dilayari oleh kapal
dengan bobot mati 25 ton.

Berdasarkan data pokok tahun 2002, jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu


Utara 333.308 jiwa. Selain terdiri dari penduduk asli yaitu suku Rejang, Melayu,
Pekal dan suku Lembak, juga terdiri dari penduduk pendatang yaitu para
transmigran yang berasal dari daerah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah,
Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali dan lain-lain.

Mata pencarian penduduk Kabupaten Bengkulu Utara dapat dibagi dalam 8


kelompok yaitu; petani, nelayan, peternak, pedagang, industri jasa,
pemerintah/ABRI, jasa bangunan dan jasa lainnya. Jumlah yang terbanyak
dalam kelompok ini adalah pada kelompok petani.

Kabupaten Bengkulu Utara berada pada ketinggian 0-180 m, beriklim tropis dan
berudara sejuk, sebagai akibat dari pengaruh angin musim dan perpaduan
antara angin laut dan angin darat. Jumlah curah hujan di Kabupaten Bengkulu
Utara pada setiap bulannya rata-rata 295,92 mm, dengan curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan Desember. Pembagian wilayah kabupaten Bengkulu Utara
ditunjukan pada Gambar 3.5. Peta Pembagian Wilayah Kabupaten Bengkulu
Utara berikut ini.

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 17


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Gambar 3.5. Peta Pembagian Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara

3.5.2. KARAKTERISTIK UMUM KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Secara geografis Kabupaten Bengkulu Selatan terletak di sisi pantai barat Pulau
Sumatera bagian selatan dan berhadapan langsung dengan Samudera
Indonesia dengan panjang garis pantai lebih kurang 250 km. Pada umumnya
tanahnya subur yang terbagi atas bagian pesisir pantai terdiri dataran rendah
dan rawa yang merupakan areal persawahan, sedangkan pada bagian yang
terletak di kaki Bukit Barisan sangat baik bagi perkembangan komoditi tanaman
perkebunan. Pada bagian ini terdapat pula hutan lebat dan hutan lindung.
Karena sebagian besar daerah ini berbatasan dengan pegunungan Bukit
Barisan, maka di daerah tersebut banyak terdapat sungai besar dan kecil yang
bermuara ke Samudera Indonesia.

Pembagian wilayah kabupaten Bengkulu Selatan ditunjukan pada Gambar 3.6.


Peta Pembagian Wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan berikut ini.

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 18


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Gambar 3.6. Peta Pembagian Wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan.

Bengkulu Selatan dengan ibukotanya Manna, terletak di antara garis 40 - 50


Lintang Selatan dan garis 102 - 1050 Bujur Timur, dengan luas wilayah 118.610
km². Secara administratif berbatasan dengan:
 Sebelah utara dengan Kabupaten Seluma
 Sebelah selatan dengan Kabupaten Kaur.
 Sebelah timur dengan Kabupaten Lahat (Propinsi Sumatera Selatan).
 Sebelah barat dengan Samudera Indonesia.

Jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan pada tahun 2003 berdasarkan


data survey untuk Pemilu berjumlah 125.845 jiwa, dengan tingkat kepadatan
penduduk adalah 72 jiwa per km2

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 19


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Mata pencaharian penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan dapat di bagi dalam 8


kelompok yaitu : Petani, Nelayan, Peternak, Pedagang, Industri, PNS/ABRI, Jasa
bangunan, dan Jasa lainnya.
Suhu rata–rata maksimum di Kabupaten Bengkulu Selatan antara 30–33 0 C dan
suhu rata–rata minimum antara 22–23 0 C, sedangkan kelembaban rata–rata
antara 80–88 %.

3.5.3. KARAKTERISTIK UMUM KABUPATEN KAUR

Kabupaten KAUR merupakan kabupaten yang baru berdiri di propinsi Bengkulu


yang merupakan pemekaran dari kabupaten Bengkulu Selatan. Secara hukum
ditetapkan melalui Undang-undang RI No. 3 Tahun 2003 Tanggal 25 Februari
2003 dengan Ibukota yang dijadikan sebagai pusat pemerintahan adalah
Bintuhan. Luas wilayah kabupaten KAUR seluas 236.905 Ha, yang terdiri dari 7
(tujuh) kecamatan yaitu (1) Kecamatan Kinal, (2). Kecamatan Tj. Kemuning, (3).
Kecamatan Kaur Utara, (4). Kecamatan Kaur Tengah, (5) Kecamatan Kaur
Selatan, (6). Kecamatan Maje dan (7) Kecamatan Nasal.

Secara administrasi, kabupaten KAUR berbatasan dengan :


Sebelah Utara dengan Kabupaten Bengkulu Selatan (Kec. Kedurang) dan
propinsi Sumatera Selatan (Lahat). Sebelah Selatan berbatasan dengan propinsi
Lampung. Sebelah Timur berbatasan dengan propinsi Sumatera Selatan (kab.
Ogan Kombring Ulu) dan sebelah Barat berbatasan langsung dengan Samudera
Hindia.

Jumlah penduduk kabupaten KAUR berdasarkan data sensus PEMILU 2003


sebanyak 108.588 jiwa. Mata pencaharian penduduk sebagian besar umumnya
adalah petani dan nelayan. Sebagian kecil Peternak, Pedagang, PNS/ABRI, Jasa
bangunan, dan Jasa lainnya.

Dalam pengembangan wilayahnya masih banyak mengalami hambatan karena


masih sangat minimnya sarana dan prasarana yang ada terutama sarana
transportasi. Hambatan lainnya adalah disamping jumlah penduduk yang sedikit,
juga masalah kwalitas sumber daya manusia yang masih rendah. Sebagian
besar dari jumlah penduduk hanya mengecap pendidikan di Bangku Sekolah
Dasar.

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 20


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Pembagian wilayah kabupaten Bengkulu Kaur ditunjukan pada Gambar 3.7. Peta
Pembagian Wilayah Kabupaten Kaur berikut ini.

Gambar 3.7. Peta Pembagian Wilayah Kabupaten Kaur.

3.5.4. KARAKTERISTIK UMUM KABUPATEN SELUMA

Kabupaten Seluma juga merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten


Bengkulu Selatan dan sama berdiri dengan kabupaten KAUR. Yang dijadikan
sebagai pusat pemerintahan dari kabupaten ini adalah TAIS. Luas wilayah yang
dimiliki seluas 240.044 Ha, dengan bentuk topografi wilayah berbukit-bukit dan
datar.

Jumlah penduduk berdasarkan data PEMILU 2003 adalah sebanyak 148.416


jiwa. Sebagian besar mata pencahrian penduduk adalah bertani.
Kabupaten Seluma memiliki potensi yang besar untuk daerah pertanian karena
tanahnya yang subur dan letaknya yang strategis. Sarana pendukung untuk
pengairan adalah bendungan Seluma dengan debit air yang cukup besar.
Potensi lain yang dimiliki kabupaten ini adalah pertambangan.

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 21


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Dari segi posisinya yang strategis dekat dengan Kota Bengkulu, kabupaten
Seluma bisa dijadikan sebagai daerah pendukung Kota Bengkulu terutama untuk
memenuhi hasil-hasil pertanian dan buah-buahan.

Pembagian wilayah kabupaten Seluma ditunjukan pada Gambar 3.8. Peta


Pembagian Wilayah Kabupaten Seluma berikut ini.

Gambar 3.8. Peta Pembagian Wilayah Kabupaten Seluma

3.5.5. KARAKTERISTIK UMUM KABUPATEN REJANG LEBONG

Kabupaten Rejang Lebong dengan ibukotanya Curup, terletak di bagian Timur


wilayah Propinsi Bengkulu. Letak wilayahnya 2045’-3045’ Lintang Selatan dan
garis 1010-1030 Bujur Timur, dengan luas wilayah ± 147.599 Km². Batas-batas
wilayah Kabupaten Rejang Lebong secara administrative adalah:
1. Sebelah Utara dengan Propinsi Sumatera Selatan dan kabupaten
Lebong.
2. Sebelah Selatan dengan kabupaten Kepahyang dan Propinsi
Sumatera Selatan
3. Sebelah timur dengan Propinsi Sumatera Selatan.
4. Sebelah barat dengan Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten
Lebong.

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 22


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Gambar 3.9. Peta Pembagian Wilayah Kabupaten Rejang Lebong

Jumlah penduduk Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2003 berdasarkan data
SURVEY PEMILU 2003 berjumlah 215.897 jiwa, dengan tingkat kepadatan
penduduk adalah 72 jiwa per km2.

Mata pencaharian penduduk Kabupaten Rejang Lebong sebagian besar adalah


bertani. Sebagian lainnya adalah peternak, pedagang, industri, jasa
pemerintah/ABRI jasa bangunan dan jasa lainnya.

Kabupaten Rejang Lebong berada pada ketinggian 500 m di atas permukaan


laut, beriklim sedang dengan jumlah curah hujan tertinggi pada bulan Desember
yaitu 270 mm. Jumlah hari hujan terbanyak pada bulan Januari 17 hari,
Nopember 20 hari dan Maret 22 hari, sedangkan jumlah hujan yang paling sedikit
pada bulan Agustus, September, Oktober. Suhu udara maksimum berkisar antara
31-330 C dan suhu udara minimum 16–19,50C.

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 23


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

3.5.6. KARAKTERISTIK UMUM KABUPATEN KEPAHYANG

Kabupaten Kepahyang merupakan kabupaten baru hasil pemekaran dari


kabupaten Rejang Lebong. Baru didirikan pada tahun 2003 berdasarkan usulan
panitia pemekaran wilayah Kabupaten Rejang Lebong. Luas wilayah seluas
70.457 Km2 dengan ibu kota Kepahyang. Batas administrasinya adalah : sebelah
Utara berbatasan dengan kabupaten Rejang Lebong, sebelah Selatan dengan
kabupaten Seluma dan propinsi Sumatera Selatan, sebelah Timur dengan
propinsi Sumatera Selatan dan sebelah Barat dengan kabupaten Bengkulu
Utara.

Jumlah penduduk kabupaten Kepahyang sebanyak 125.612 jiwa. Mata


pencahrian penduduk sebagian besar adalah petani. Profesi lain selain petani
adalah peternak, pedagang, PNS dan ABRI, tukang dan jasa.

Topografi wilayahnya yang berbukit-bukit menyulitkan untuk pengembangan


jaringan jalan darat. Akibatnya sarana dan prasarana jalan masih sangat kurang
sehingga dalam pengembangan wilayah sedikit mengalami hambatan.
Disamping itu kwalitas SDM yang masih relatif rendah juga menjadi kendala
utama untuk pengembangan wilayah.

3.5.7. KARAKTERISTIK UMUM KABUPATEN LEBONG

Kabupaten Lebong didirikan sama dengan kabupaten Kepahyang yaitu pada


tahun 2003 denga ibu kota Tubei. Luas wilayah seluas 192.924 Km 2 yang terdiri
dari 5 (lima) Kecamatan yaitu Kecamatan Rimbo Pegadang, Lebong Selatan,
Lebong Tengah, Lebong Atas dan Lebong Utara. Secara administrasi kabupaten
ini berbatasan dengan sebelah Utara dengan propinsi Sumatera Selatan dan
Jambi, sebelah Selatan dengan kabupaten Bengkulu Utara dan Rejang Lebong,
sebelah Timur dengan propinsi Sumatera Selatan dan Kabupaten Rejang
Lebong dan Sebelah Barat dengan kabupaten Bengkulu Utara.

Daerah ini merupakan daerah ketinggian dengan iklim sejuk sehingga sangat
cocok untuk sayur-sayuran dan buah-buahan. Karena kondisi alamnya yang
demikian, dari 100.886 jiwa penduduknya sebagian besar berprofesi sebagai
petani. Tetapi ada juga yang memilih jadi PNS/ABRI, pedagang, peternak dan
sektor jasa.

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 24


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Dalam pengembangan wilayah kabupaten Lebong untuk mengali segenap


potensinya masalah yang dihadapi adalah rendahnya kwalitas SDM dan
minimnya sarana transportasi terutama ke daerah-daerah pedesaan.

3.5.8. KARAKTERISTIK UMUM KOTA BENGKULU

Kota Bengkulu terletak di tepi Samudera Indonesia (Pantai Barat Pulau Sumatera
) di antara 102016‘ Bujur Timur dan 2048‘ Lintang Selatan dengan luas 144,52 Km
2
dan secara administratif dengan batas sebagai berikut :
 Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara.
 Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Selatan.
 Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bengkulu Utara.
 Sebelah barat berbatasan dengan Samudera Indonesia.

Wilayah Kota Bengkulu memiliki relief permukaan tanah yang bergelombang,


terdiri dari dataran pantai dan daerah berbukit–bukit dan di beberapa tempat
terdapat beberapa cekungan alur sungai kecil dengan beberapa relief–relief
kecil.

Secara keseluruhan wilayah ini merupakan punggung-punggung yang relatif


datar, membujur dari utara ke selatan dengan ketinggian 0–16 m dari permukaan
air laut, dengan tepi bagian timur banyak terdapat tanah–tanah rawa.

Pada tahun 2002 jumlah penduduk Kota Bengkulu 304.188 jiwa dengan
kepadatan penduduk 2.104 jiwa/km2, yang terdiri dari penduduk laki–laki 152.482
jiwa dan penduduk perempuan 151.706 jiwa dengan luas wilayah 144,52 Km 2

Berdasarkan data dari Kantor Bangdes Kota Bengkulu, mata pencaharian


penduduk Kota Bengkulu dapat di bagi dalam 10 kelompok yaitu petani sawah,
peladang tanah kering, perkebunan, nelayan, industri kecil, industri sedang,
peternakan, jasa/pedagang, pegawai negeri dan ABRI. Jumlah yang terbanyak
adalah jasa/pedagang kemudian pegawai negeri dan ABRI.

Fluktuasi temperatur di Kota Bengkulu rata-rata dapat dikatakan relatif kecil,


namun demikian antara temperatur minimum cukup menyolok perbedaannya
yaitu sekitar 100C. Menurut data tahun 1984–1989, suhu rata-rata antara 210C–
310C. Lama penyinaran matahari berkisar antara 40–80 %, sedangkan
kelembaban udara rata–rata berkisar antara 80–87 % dan tekanan udara antara
1.009,7–1.012,1 bar.

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 25


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Curah hujan di daerah Bengkulu termasuk type A, curah hujan yang tinggi jatuh
pada bulan Oktober–Januari dengan hujan rata–rata di atas 300 mm/bulan,
dengan jumlah hari hujan berkisar antara 210–266 hari pertahun.

Pembagian wilayah Kota Bengkulu ditunjukan pada Gambar 3.10. Peta


Pembagian Wilayah Kota Bengkulu berikut ini.

Gambar 3.10. Peta Pembagian Wilayah Kota Bengkulu

3.5.9. KAREKTERISTIK KABUPATEN MUKO - MUKO

Kabupaten Muko-Muko dengan ibukotanya Muko-Muko, dengan luas wilayah


403,670 km². Kabupaten Muko - Muko secara administrasi berbatasan dengan:
1. Sebelah utara dengan Kabupaten Kerinci dan Pesisir Selatan.
2. Sebelah selatan dengan Kabupaten Bengkulu Utara
3. Sebelah timur dengan Propinsi Jambi dan Kabupaten Bengkulu Utara.
4. Sebelah barat dengan Samudera Indonesia.

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 26


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Gambar 3.11. Peta Pembagian Wilayah Kabupaten Muko-Muko

Dari data Kabupaten Muko-Muko diketahui bahwa kondisi geografisnya sebagian


besar merupakan dataran dengan ketinggian di bawah 50 meter yang terdapat di
bagian barat membujur searah pantai dari Selatan ke Utara.

Berdasarkan data pokok tahun 2002, jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu


Utara 137.994 jiwa. Selain terdiri dari penduduk asli juga terdiri dari penduduk
pendatang yaitu para transmigran yang berasal dari daerah Jawa Barat, DKI
Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali dan lain-lain.

Mata pencarian penduduk dapat dibagi dalam 8 kelompok yaitu; petani, nelayan,
peternak, pedagang, industri jasa, pemerintah/ABRI, jasa bangunan dan jasa
lainnya. Jumlah yang terbanyak dalam kelompok ini adalah pada kelompok
petani.

Kabupaten Muko-Muko berada pada ketinggian 0-180 m, beriklim tropis dan


berudara sejuk, sebagai akibat dari pengaruh angin musim dan perpaduan
antara angin laut dan angin darat. Jumlah curah hujan di Kabupaten Bengkulu
Utara pada setiap bulannya rata-rata 295,92 mm, dengan curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan Desember.
3.6. PENYEDIAAN JARINGAN TRANSPORTASI

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 27


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

A. Infrastruktur
Tersedianya infrastruktur atau prasarana fisik yang memadai merupakan
salah satu prasyarat penting bagi kelancaran kegiatan investasi maupun
kegiatan bisnis di setiap daerah. Untuk Propinsi Bengkulu, telah tersedia
fasilitas prasarana fisik yang baik dan akan terus dibangun dan ditingkatkan
baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif, sehingga memacu kegiatan
para investor. Infrastruktur yang sudah disiapkan meliputi:
1) INFRASTRUKTUR DARAT

Propinsi Bengkulu mempunyai prasarana jalan darat yaitu Jalan Negara


sepanjang 721,40 km, yang menghubungkan seluruh ibu kota kabupaten
atau kota maupun kecamatan sampai ke masing- masing perbatasan
dengan Propinsi Lampung, Propinsi Sumatera Barat, Propinsi Sumatera
Selatan, dan Propinsi Jambi.

Panjang jalan Propinsi Bengkulu yang menghubungkan setiap kecamatan


adalah 1.174 km. Jalan ini merupakan jaringan antara kecamatan atau
kabupaten di Propinsi Bengkulu dan jaringan–jaringan di propinsi lainnya di
Pulau Sumatera. Selain prasarana jalan, juga tersedia prasarana
transportasi darat yang cukup baik dan masih dalam proses peningkatan.
Dalam rangka peningkatan prasarana tansportasi darat, ada gagasan untuk
membangun jalan kereta api (Trans Sumatera Railway), dari Bandar
Lampung ke Banda Aceh yang melewati seluruh propinsi di pesisir barat
Sumatra, termasuk Propinsi Bengkulu. Dengan adanya Trans Sumatera
Railway sebagai transportasi rakyat akan menggairahkan kegiatan ekonomi
Pulau Sumatera, termasuk Propinsi Bengkulu. Kegairahan kegiatan
ekonomi pada gilirannya akan menarik minat bagi para investor.

2) INFRASTRUKTUR LAUT

Propinsi Bengkulu mempunyai pelabuhan utama yaitu pelabuhan samudera


yang bernama Pulau Baai yang telah dilengkapi dengan prasarana fisik
seperti perlengkapan bongkar muat, fasilitas box pendingin, dan
tersedianya air bersih. Di samping pelabuhan samudera, ada juga tiga
pelabuhan pendukung lainnya yaitu, Pelabuhan Malakoni di Pulau
Enggano, Pelabuhan Linau di Kabupaten Bengkulu Selatan, dan
Pelabuhan Mukomuko di Kabupaten Bengkulu Utara.

3) INFRASTRUKTUR UDARA

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 28


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Propinsi Bengkulu mempunyai satu bandar udara (bandara), yaitu Bandar


Udara Fatmawati Soekarno yang terletak hanya ± 14 km dari Kota
Bengkulu. Bandar Udara Fatmawati Soekarno sedang dalam proses
peningkatan, sehingga nanti akan dapat didarati oleh pesawat berbadan
lebar sejenis Boeing 737-400. Proses peningkatan Bandar Udara
Fatmawati Soekarno akan membantu memperlancar dan mempermudah
para investor melakukan kegiatan investasi di Propinsi Bengkulu.

Dalam perkembangan selanjutnya, diharapkan Bandar Udara Fatmawati


Soekarno Bengkulu akan menjadi bandara transit dari Jakarta ke beberapa
propinsi lainnya di Pulau Sumatera, juga ke Kawasan Kerjasama Ekonomi
Sub Regional (KESR) IMS-GT, yaitu Singapura, Malaysia, dan Thailand.

B. Penyediaan Jaringan Jalan

Panjang jalan nasional dan propinsi di Propinsi Bengkulu masing-masing


adalah 750,45 km dan 2120,36 km. Kondisi jalan nasional saat ini 89,4 %
dalam kondisi mantap (baik dan sedang) dan 10,6 % dalam kondisi tidak
mantap (rusak ringan dan rusak berat). Sedangkan 75,81% jalan propinsi
berada dalam kondisi mantap dan 24,19 % dalam kondisi tidak mantap.
Rincian lengkap tentang penyediaan jaringan jalan nasional dan jalan
propinsi di Propinsi Bengkulu dan di masing-masing kabupaten
diperlihatkan pada Tabel 3.3.a – Tabel 3.3.e pada Lampiran 1.

C. Penyediaan Angkutan Umum dan Terminal

Arus kendaraan penumpang bus selama 4 tahun terakhir (1998 s/d 2001)
mencapai 181.146 unit kendaraan yang mengangkut penumpang mencapai
4.709.799 orang. Rata-rata setiap tahunnya jumlah arus kendaraan
mencapai 564.427 unit dan arus penumpang per tahun rata-rata 1.171.284
orang. Peningkatan arus penumpang rata-rata 16,9 % per tahun.
Gambaran arus kendaraan dan penumpang bus tahun 1998 sampai tahun
2001 dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Gambaran Arus Kendaraan dan Penumpang Bus di Propinsi


Bengkulu Tahun 1998 s.d 2001

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 29


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

NO TAHUN ARUS KENDARAAN/BUS ARUS PENUMPANG

1 1998 41.286 958.097

2 1999 45.407 993.033

3 2000 41.406 1.242.200

4 2001 53.047 1.516.469

JUMLAH 181.146 4.709.799


Sumber : O-D nasional Propinsi Bengkulu Tahun 2001

Saat ini terdapat beberapa perusahaan bus yang melayani pergerakan


penumpang dari Propinsi Bengkulu ke Propinsi tetangga seperti Propinsi
Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, dan DKI Jakarta. Untuk
lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.3 dan 3.4.

Tabel 3.3. Perusahaan Bus antar Propinsi yang Berdomisili dalam Kota Propinsi
Nama Perusahaan Alamat Trayek
Bengkulu-Jakarta-Bandung
PO. Putra Raflesia Jl. S. Parman
Solo-Jogya-Riau-Padang

PO. Bengkulu Indah Jl. Rawa Makmur Bengkulu-Jakarta-Solo

PO. Bengkulu Cepat Jl. S. Parman Bengkulu-Jakarta

PO. Sriwijaya Jl. Bangka Bengkulu–Lampung – Palembang

PO. SAN Travel Jl. MT. Haryono Bengkulu-Jakarta-Solo-Jogya

PO. CSH Jl. Suprapto Bengkulu-Lampung-Jakarta

PO. Ratu Agung Jl. Bangka Bengkulu – Jakarta – Jogya

Perum Damri Jl. Kapt. Tandean Bengkulu – Jakarta – Solo

PO. Sumber Mulya Jl. S. Parman Bengkulu-Jakarta-Bandung-Jogya

PO. Citra Raflesia Jl. Rawa Makmur Bengkulu-Semarang

Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Bengkulu, 2003

Tabel 3.4. Perusahaan Bus yang melayani Trayek ke Bengkulu dari Propinsi lain
Nama Perusahaan Alamat Trayek
PO. Palapa Jl. Merapi Padang – Bengkulu
PO. Mawar Selatan Jl. Bangka Medan – Bengkulu

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 30


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

PO. Indonesia Mulya Indah Jl. Sentiong Jambi – Bengkulu


PO. Serawai Indah Jl. Bali Lampung – Bengkulu
PO. Damri Tasik Jl. Bangka Bandung - Bengkulu
PO. Habeco Jl. Bali Padang – Bengkulu
PO. Terang Jl. Sentiong Padang – Bengkulu
PO. Kramat Jati Jl. Sutoyo Bandung - Bengkulu
PO. Marlin Jl. Ps. Minggu Palembang – Bengkulu
PO. Doa Bersama Jl. Bali Lampung – Bengkulu
PO. Lantra Jaya Jl. Air Sebakul Lahat – Bengkulu
P0. Sarana Sakti Jl. Panorama Pagar Alam – Bengkulu
PO. Painan Indah Jl. Bali Padang – Bengkulu
Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Bengkulu, 2003

Jumlah terminal yang melayani Propinsi Bengkulu hingga tahun 2001


berjumlah 9 buah. Data mengenai jumlah kendaraan yang menggunakan
terminal-terminal tersebut berikut data penumpangnya dapat dilihat pada
Tabel 3.5 pada berikut:.

Tabel 3.5. Data Operasional Rata-Rata Terminal Propinsi Bengkulu pertahun


Nama Kendaraan Penumpang
Terminal Tiba Brkt Jumlah Tiba Brkt Jumlah
Air Sebakul 7.814 8.256 16.070 164.364 159.782 324.146
Sp. Nangka 8.673 9.374 18.047 156.721 153.349 310.160
Pasar De 4.769 5.400 10.169 124.647 121.513 246.160
Kepahyang 4.364 4.735 9.099 109.578 186.640 296.218
Kota Medan 3.215 3.679 6.894 98.766 94.831 193.597
Argamakmur 3.105 2.413 4.518 71.542 68.712 140.254
Tais 1.152 1.325 2.477 1.249 1.076 2.325
Ketahun 946 1.012 1.958 894 679 1.573
Lbk. Pinang 743 981 1.724 1.053 983 2.036
Jumlah 33.781 37.175 70.956 728.814 787.655 1.516.469
Sumber : Dinas Perhubungan Propinsi Bengkulu, 2003

D. Penyediaan Jaringan Kereta Api

Untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Propinsi Bengkulu


pada khususnya dan kawasan Sumatera pada umumnya, telah disepakati
pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Bengkulu dengan
propinsi tetangga, yakni Sumatera Selatan dan Sumatera Barat nantinya
sebagai bagian dari TRANS SUMATERA RAILWAYS, yang dipandang
sebagai alternatif sistem transportasi yang mampu mengakomodasi
kebutuhan dan tuntutan arus perdagangan barang dan jasa di Propinsi
Bengkulu baik untuk ekspor ke luar negeri maupun dalam negeri.
Sebagai tahap awal pembangunan jaringan kereta api tersebut, telah
direncanakan pada tahun 2004 akan dilaksanakan feasibility study.
E. Penyediaan Angkutan Kereta Api (KA)
(Belum ada)

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 31


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

F. Penyediaan Angkutan Penyeberangan


a. Dermaga ASDP yang dimiliki Kabupaten Bengkulu Utara yaitu
dermaga Malakoni terdapat di desa Ketahun.
b. Dermaga penyeberangan di Kahyapu, Pulau Enggano Kabupaten
Bengkulu Utara.
c. Pada saat ini akan direncanakan pembangunan Dermaga
Penyeberangan Pulau Baai Tahap-II pada tahun anggaran 2004.
G. Jaringan Pelayaran
Jaringan pelayaran di Propinsi Bengkulu :
1. Pelayaran Luar Negeri ;
2. Pelayaran Dalam Negeri ;
3. Pelayaran Rakyat ;
4. Pelayaran Perintis ;
5. Kapal Negara/Tamu ;

H. Penyediaan Sarana dan Prasarana Angkutan Laut

Peyediaan sarana dan prasarana memiliki dampak terhadap arus


transportasi di pelabuhan Pulau Baai. Pada Tabel 3.6 diperlihatkan jumlah
kunjungan kapal dalam dan luar negeri di pelabuhan Pulau Baai dari tahun
2000-2003. Pada Tabel 3.7 menampilkan kegiatan penumpang naik dan
turun serta bongkar muat barang di pelabuhan tersebut dari tahun 1996-
2001. Demikian juga pada Tabel 3.8, Tabel 3.9, dan Tabel 3.10
memperlihatkan data perusahaan pelayaran, perusahaan bongkar muat
dan perusahaan EMKL/JPT yang menggunakan Pelabuhan Pulau Baai ini.

Tabel 3.6 Arus Kunjungan Kapal Dalam dan Luar Negeri di Pelabuhan
Pulau Baai Tahun 2000-2003

Tahun Kapal Dalam Negeri Kapal Luar Negeri


1998 317 96
1999 337 107
2000 395 106
2001 303 99
2002 393 89
2003 59 16
Sumber : PT. Pelindo II Cab. Bengkulu, 2003
Tabel 3.7. Kegiatan Di Pelabuhan Pulau Baai Tahun 1996-2002

Tahun Orang Barang (ton)

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 32


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Naik Turun Bongkar Muat


1996 2.997 2.812 266.350 32.409
1997 3.896 4.014 308.564 46.101
1998 5.546 5.166 261.483 73.426
1999 2.246 2.322 293.257 86.380
2001 2.897 2.011 308.879 113.288
2002 2.371 2.246 300.284 497.833
Sumber : PT. Pelindo II Cab. Bengkulu, 2003

Tabel 3.8 Data Perusahaan Pelayaran yang Beroperasi di Bengkulu

NAMA PERUSAHAAN STATUS ALAMAT PERUSAHAAN


PT. PELNI Cabang Jl. Siti Khadijah No. 10. Bengkulu
PT. TIRTA BERKAH LINES Cabang Jl. Martadinata No. 37 Kav. DPRD Bengkulu
PT. KUMAFA LAGUN MARINA Cabang Jl. Martadinata No. 37 Kav. DPRD Bengkulu
PT. PEJAKA Cabang Jl. Depati Payung Negara No. 31 Bengkulu
PT. SERUNTING SRIWIJAYA Cabang Jl. Teratai No. 9 Bengkulu
PT. GUNUNG SILEWI Cabang Perumahan Puri Lestari Blok. XIII Bengkulu
PT. HALUAN SEGARA LINES Cabang Jl. Martadinata No. 7A Bengkulu
PT. SEKOTONG MARINE Pusat Jl. Semangka No. 63 Bengkulu
PT. SINAR BAHTERA MAJU Cabang Jl. Hibrida I No. 8 Bengkulu
PT. ASDP Cabang Jl. Depati Payung Bengkulu
PT. PERTAMINA (Non Pelayaran) Perwakilan Jl. Yos Sudarso Pulau Baai Bengkulu
Sumber : PT. Pelindo II Cab. Bengkulu, 2003

Tabel 3.9. Perusahaan Bongkar Muat di Bengkulu


NAMA PERUSAHAAN STATUS ALAMAT PERUSAHAAN
PT. PELINDO Cabang Jl. Yos Sudarso Pulau Baai Bengkulu
PT. VARUNA TIRTA PRAKASYA Cabang Jl. Ir. Rustandi Sugianto P. Baai Bengkulu
PT. INTAN SAMUDERA JAYA Cabang Jl. Martadinata No. 37
PT. BERKAH PANTAI BARAT Cabang Jl. Depati Payung Bengkulu
PT. SARANA BANDAR NASIONAL Cabang Jl. Siti Khadijah No. 10 Bengkulu
PT. MITRA NIAGA SEJATI Cabang Jl. Semangka No. 63 Bengkulu
PT. BAHARI BARA TAMBANG Cabang Jl. Teratai No. 9 Bengkulu
PT. TONDEN CERIA Pusat Perumahan Puri Lestari Blok. XIII Bengkulu
Sumber : PT. Pelindo II Cab. Bengkulu, 2003

Tabel 3.10. Perusahaan EMKL/JPT di Bengkulu


NAMA PERUSAHAAN STATUS ALAMAT PERUSAHAAN
PT. VARUNA TIRTA PRAKASYA Cabang Jl. Ir. Rustandi Sugianto P. Baai Bengkulu
PT. BERKAH PANTAI BARAT Pusat Jl. Depati Payung Bengkulu
PT. SEKOTONG MULTI SARANA Pusat Jl.Semangka No. 63 Bengkulu
PT. SARANA BANDAR NASIONAL Cabang Jl. Siti Khadijah No. 10 Bengkulu.
PT. LINTAS NUSANTARA JAYA Pusat Jl. Teratai No. 9 Bengkulu
PT. ENGGANO ASRI JAYA Pusat Perumahan Puri Lestari Blok. XIII Bengkulu
Sumber : PT. Pelindo II Cab. Bengkulu, 2003

Sebagaimana pelabuhan lain, Pelabuhan Pulau Baai juga dilengkapi


berbagai fasilitas untuk menunjang operasional kepelabuhanan. Fasilitas-
fasilitas tersebut berupa dermaga, gudang, lapangan penumpukan, kolam
pelabuhan, alat bongkar muat, alat komunikasi, dan kapal
patroli/pandu/pilot.

I. Jaringan Penerbangan

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 33


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

Dari hasil data terakhir bulan Desember 2003 arus lalu lintas Bandar udara
Fatmawati Soekarno sangat meningkat, terlihat bahwa besarnya load factor
untuk penumpang yang datang sebesar 87,72%, sedangkan penumpang
yang berangkat sebesar 83,45%. Ini menunjukan jumlah penumpang yang
cukup banyak. Rute yang ada pada saat ini adalah sebagai berikut :
1) Bengkulu – Jakarta (PP) 1 kali sehari.
2) Bengkulu – Palembang 4 kali seminggu.
Sarana dan prasarana kebandarudaraan dan keselamatan penerbangan masih
perlu ditingkatkan. Sebagai gambaran pada Tabel 3.11. dan 3.12. disajikan
fasilitas dan aktivitas bandara:

Tabel 3.11. Fasilitas Landasan Bandara Fatmawati Soekarno


No. Nama Ukuran/ Kekuatan Jenis Kontruksi
Fasilitas Kapasitas
1 Runway 2,200 x 30 m PCN/CAN/91FCYU/71.000LBS Asphalt concrete
2 Taxiway 140 x 23 m PCN/CAN/91FCYU/71.000LBS Asphalt concrete
3 Apron 80 x 150 m PCN/CAN/91FCYU/71.000LBS Asphalt concrete
4 Turning Area 3.000 m² PCN/CAN/91FCYU/71.000LBS Asphalt concrete
5 Strip 610 x 3145 m - -
6 Shoulder L ; 1920 x 55m - Clay
R : 1920 x 40 m
7 Overrun 3.600 m² - Asphalt Penetrasi
Sumber : Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, 2003

Tabel 3. 12. Kegiatan di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu


Tahun Barang Pos Paket Orang
Bongkar Muat Bongkar Muat Datang Berangkat
1996 402.075 172.222 78.183 41.497 - -
1997 552.421 339.304 78.064 38.552 - -
1998 204.601 371.633 50.775 20.749 - -
1999 272.321 80.514 76.660 29.125 20.266 19.782
2000 271.289 86.156 65.080 26.059 20.438 18.641
2001 344.503 120.117 45.354 6.649 21.177 20.346
2002 n.a n.a n.a n.a n.a n.a
2003 n.a n.a n.a n.a n.a n.a
Sumber : Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, 2003

J. Penyediaan Angkutan Udara

Bandara di Propinsi Bengkulu yang melayani transportasi udara adalah


Bandara Fatmawati Soekarno, sedangkan moda transportasi udara yang saat
ini melayani angkutan regional Bengkulu–Jakarta dapat dilihat pada Tabel
3.15 berikut :

Tabel 3.13 Jadwal dan Frekuensi Penerbangan Bandara Fatmawati


No. Nama Perusahaan Jenis Frekuensi JADWAL
Pesawat Penerbangan PENERBANGAN

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 34


Bab III. Kondisi Propinsi Bengkulu Saat Ini

JKT –
BKL - JKT
BKL
1. PT. Merpati Nusantara F-100-B737- Tiap hari 08.00 wib 06.30
200 wib
2. PT. Sriwijaya Air F-100-B737- Tiap hari 20.00 wib 18.00
200 wib
3. PT. Bouraq Indonesia B 737-200 Tiap hari 09.30 wib 11.30
Airlines wib
Sumber : Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, 2003

Disamping perusahaan tersebut diatas, masih ada beberapa perusahaan lain


yang sudah dan akan menjajaki kemungkinan beroperasi di Bengkulu seperti
Perusahaan Penerbangan ASIA-AVIA, bekerjasama dengan PT. Bengkulu
Mandiri, Sriwijaya Air dan Adam Air

Tatrawil Propinsi Bengkulu 3 - 35

Anda mungkin juga menyukai