Anda di halaman 1dari 7

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI AMBON


MATA KULIAH Elektronika Daya 1 NO.REG :
SEMESTER 3 TOPIK Penyearah Setengah
:
NO. JOBSHEET 2.1
Gelombang Satu Fasa Tak-
KELAS Mesin Listrik
Terkendali

I. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik penyearah setengah gelombang satu fasa
tak-terkendali.
2. Mahasiswa menjadi terbiasa menggunakan modul terkait untuk penyearah.
3. Mahasiswa dapat mengukur arus dan tegangan penyearah setengah gelombang satu
fasa tak-terkendali.
4. Mahasiswa dapat mempelajari pengaruh sudut trigger thyristor tegangan keluaran DC
penyearah setengah gelombang satu fasa tak-terkendali.
5. Mahasiswa dapat menguji karakteristik penyearah setengah gelombang satu fasa tak-
terkendali.

II. Alat dan bahan


1. PE-5340-3A Isolating Transformer X1
2. PE-5310-5B Fuse Set X1
3. PE-5310-5A Power Diode Set X1
4. PE-5310-3A R.M.S. Meter X1
5. PE-5310-3B Power Meter X1
6. PE-5310-2B Differential Amplifier X1
7. PE-5310-3C Resistor Load Unit X1
8. PE-5310-3E Inductive Load Unit X1
9. PE-5310-2C Current Transducer X1
10. Digital Storage Oscilloscope (DSO) X1
11. Kabel penghubung

III. Prosedur percobaan


1. Pasang modul PE-5310-5A, PE-5310-5B, PE-5310-3A, PE-5310-3B dan PE-5310-2B
pada Bingkai Percobaan. Tempatkan DSO, modul PE-5310-3C, dan PE-5340-3A pada
papan kerja. Selesaikan rangkaian pengawatan dari Gambar 2-1-4 menggunakan
kabel jack (curved lines) dan kabel penghubung.
2. Pengoperasian penyearah ini pada satu fasa 220V dan rangkaian beban resisitor
200Ω. Input (CH1) DSO terhubung ke Ch.A Differential Amplifier untuk mengukur
tegangan input penyearah, sedangkan input (CH2) terhubung ke Ch.C Differential
Amplifier untuk mengukur tegangan beban.

Gambar 2-1-4. Diagram percobaan penyearah setengah gelombang satu fasa tak-
terkendali dioda dengan beban tahanan murni.

3. Atur saklar Range selektor (SWC) dari Differential Amplifier Ch.C pada posisi 500V
(Vi/Vo = 500/10 = 50). Ukur tegangan input (CH1) dan tegangan beban (CH2) bentuk
gelombang penyearah setengah gelombang satu fasa dioda seperti Gambar 2-1-5.
Nilai tegangan aktual adalah sama untuk perkalian dengan ratio Vi/Vo, dimana Vm =
6,22V x 50 = 311 V.
4. Atur saklar selektor Range V (SW1) dan I (SW2) dari Power Meter masing-masing pada
posisi 300V dan 1A. Ukur dan catat output daya efektif PO(rms) = _________W.
5. Pada RMS Meter, atur saklar selektor AC+DC/AC (SW2) pada posisi AC + DC dan
RMS/AV (SW1) pada posisi RMS serta Range V/I (SW3) pada posisi 300V. Ukur
tegangan output rms VO(rms) = ________V. Atur saklar Range V/I (SW3) ke posisi 1A, ukur
arus output rms IO(rms) = ________A. Hitung PO(rms) = VO(rms) x IO(rms) = __________W.
Apakah nilai perhitungan mendekati nilai pengukuran pada Step 4 ?.

6. Pada RMS Meter, atur saklar selektor AC+DC/AC (SW2) pada posisi AC + DC dan
RMS/AV (SW1) pada posisi AV serta Range V/I (SW3) pada posisi 300V. Ukur rata-rata
tegangan output VO(av) = ________V. Atur saklar Range V/I (SW3) ke posisi 1A, ukur
rata-rata arus output IO(av) = ________A. Substitusi nilai pengukuran tersebut ke Pers. (2-
1-6), hitung PO(av) = VO(av) x IO(av) = __________W.

Gambar 2-1-5 Pengukuran bentuk gelombang tegangan input (CH1) dan tegangan
beban (CH2) dari penyearah setengah gelombang satu fasa dengan
beban tahanan murni.

7. Substitusi nilai perhitungan dan pengukuran dari Step 4 dan Step 6 kedalam Pers. (2-
1-9), hitung Pd = PO(rms) x PO(av) = __________W. Kemudian substitusi nilai perhitungan Pd
dan tahanan beban R kedalam Pers. (2-1-11), dan hitung 𝑉𝑟 (𝑟𝑚𝑠) = √𝑃𝑑 𝑥 𝑅 =
√𝑃𝑑 𝑥 200 = __________ V. Substitusi PO(rms) dan PO(av) kedalam Pers. (2-1-8), hitung
𝑃𝑜(𝑎𝑣)
ƞ𝑟 = 𝑃 = __________ %. Apakah nilai perhitungan mendekati 40,5 % ? ______.
𝑜(𝑟𝑚𝑠)

8. Atur saklar selektor AC+DC/AC (SW2) dan RMS/AV (SW1) dari RMS Meter masing-
masing pada posisi AC dan RMS. Atur saklar Range selektor V/I (SW3) pada posisi
300V. Ukur dan catat tegangan rms tripple penyearah. Atur saklar Range V/I (SW3) ke
posisi 1A, ukur rata-rata arus output Ir(rms) = ________ A. Apakah nilai pengukuran
mendekati ke nilai perhitungan pada Step 7 ? __________.
9. Substitusi nilai pengukuran pada Step 7 dan 9 kedalam Pers. (2-1-10), hitung 𝜆 =
𝑉𝑟(𝑟𝑚𝑠)
= __________ %, dan periksa jika nilai perhitungan mendekati 121 %. __________ .
𝑉0(𝑎𝑣)

10. Ubalah beban tahanan murni menjadi beban induktive dengan hubungan seri antara
resistor 200ῼ dengan induktor 200mH. Ukur tegangan input (CH1) dan tegangan
beban (CH2) bentuk gelombang penyearah seperti ditunjukkan Gambar 2-1-6.
(Dengan tetap posisi saklar Range selektor V (SWC) Differential Amplifier Ch.C sama
seperti Step 3).

Gambar 2-1-6 Pengukuran bentuk gelombang tegangan input (CH1) dan tegangan
beban (CH2) dari penyearah setengah gelombang satu fasa dengan
beban induktif.

11. Ubahlah sambungan rangkaian seperti ditunjukkan Gambar 2-1-7. Input (CH1) DSO
digunakan untuk mengukur bentuk gelombang tegangan input penyearah via Ch.A
Differential Amplifier, sedangkan input (CH2) untuk mengukur bentuk gelombang
arus beban via Ch.C Differential Amplifier dan Current Transducer. Atur saklar Range
selektor Differential Amplifier Ch.A pada posisi 500V (rasio Vi/Vo = 500/10 = 50) dan
atur saklar Range selektor Differential Amplifier Ch.C pada posisi 10V (rasio Vi/Vo =
10/10 = 1). Atur saklar Range selektor I Current Transducer pada posisi 5Ap (rasio
Ii/Vo = 5/10 = 0.5). Ukur bentuk gelombang seperti ditunjukkan Gambar 2-1-8. Nilai
arus aktual adalah sama untuk nilai tegangan pada CH2 dikalikan dengan ratio Ii/Vo =
0.5, karena itu arus puncak adalah 3 x 0.5 = 1.5 A.
Gambar 2-1-8 Pengukuran bentuk gelombang tegangan input (CH1) dan arus beban
(CH2) dari penyearah setengah gelombang satu fasa dengan beban
induktif.

12. Mengacu pada rangkaian Gambar 2-1-3, hubungkan paralel freewheelling diode (
gunakan dioda yang lain dari Power Diode Set) dengan beban induktif seperti
rangkaian pada Gambar 2-1-7. Ulangi Step 10 dan 11 untuk mengukur bentuk
gelombang tegangan dan arus penyearah setengah gelombang satu fasa dengan
beban induktif dan freewheelling diode seperti Gambar 2-1-9.

(a). Bentuk gelombang tegangan input (CH1) dan tegangan beban (CH2).
(b). Bentuk gelombang tegangan input (CH1) dan arus beban (CH2).

Gambar 2-1-8 Pengukuran bentuk gelombang tegangan input (CH1) dan arus beban
(CH2) dari penyearah setengah gelombang satu fasa dengan beban
induktif dan freewheelling diode.
Gambar 2-1-7. Diagram percobaan penyearah setengah gelombang satu fasa tak-
terkendali dioda dengan beban induktif.

Anda mungkin juga menyukai