Anda di halaman 1dari 6

PENGERTIAN EFAS

Analisis lingkungan eksternal organisasi (EFAS) adalah analisis yang


bertujuanmengetahui peluang dan ancaman perusahaan. Setelah manajer strategis meneliti
kondisieksternal dan lingkungan kerja, sertamengi dentifikasi faktor-faktor strategis bagi
perusahaan,manajer dapat merangkum analisisnya dalam bentuk Ringkasan Analisis Faktor-
FaktorStrategis Eksternal (EFAS).Analisis lingkungan eksternal organisasi (EFAS) adalah
Analisisyang bertujuan mengetahui peluang dan ancaman perusahaan. Lingkungan
eksternalperusahaan terdiri dari tiga perangkat faktor, yaitu lingkungan jauh, lingkungan
industri danlingkungan operasional. Proses yang dilakukan secara kontinyu untuk melakukan
analisislingkungan eksternal adalah dengan melakukan pemindaian (scanning),
pengawasan(monitoring), peramalan (forecasting), dan penilaian (assessing).

CARA MENGIDENTIFIKASI EFAS

Salah satu cara untuk mengidentifikasi EFAS adalah dengan menggunakan


perangkatanalisis EFAS yang lazim digunakan perusahaan bernama PESTEL/PESTLE.
PESTELmerupakan perangkat analisis dengan ruang lingkup Political, Economic,
Social,Technological, Enviromental, dan Legal. Berbagai kebijakan, baik dari pemerintah,
asosiasiindustri, market leader, masyarakat, atau pihak lain yang terkait dengan keberjalanan
perusahaan diuraikan dan diformulasikan ke dalam hasil analisis PESTEL.

Hasil keluaran dari analisis EFAS dapat digunakan sebagai faktor eksternal
yangmempengaruhi bisnis. Dalam analisis SWOT, EFAS yang berdampak positif terhadap
bisnisdapat digolongkan sebagai opportunities dan EFAS yang berdampak negatif dapat
digolongkan sebagai threats.

KEKUATAN FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL

Analisa Faktor Strategis Eksternal/EFAS (External Strategic Factor Summary) yang


paling menonjol yaitu adanya Peraturan Pemerintah Nomor 103 tentang Perubahan Status
Pegadaian dari Perjan menjadi Perum. Perubahan status ini telah mem berikan nafas lega
terhadap pegadaian sehingga pegadaian yang awalnya tidak leluasa mengambil kebijakan
kredit, kepegawaian, gaji, investasi, dan lain-lain. Sebagai Perjan status karyawan adalah PNS,
meskipun gaji dan kesejahteraan tidak dibayar dari APBN. Rekruitmen, jabatan, karir dan
pensiun masih sangat kaku di undang-undang Kepegawaian, pendek kata fokus sosial dan
lapisan bawah, PNS dengan reward yang sama dan kental dengan Priyayi. Dengan adanya
perubahan menjadi Perusaha an Umum (Perum) Pegadaian menjadi lebih fokus pada orientasi
bisnis berbasis kompetensi/kapabilitas, profesional (kepuasan pelanggan/profit. Dengan
demikian adanya Peraturan Pemerintah Nomor 103 tahun 2000 tersebut menempatkan bobot
0,15 dengan peringkat ke-4.

Peluang dengan bobot 0,10 dtempati oleh penghargaan yang diperoleh perum Pegadaian.
Perum pegadaian telah mendapatkan beberapa penghargaan diantaranya :

1. Tahun 2002, Perum Pegadaian menerima penghargaan se bagai perusahaan jasa


pembiayaan terbaik untuk BUMN dengan asset Rp. 1-10 triliun berdasarkan data yang
dihim pun oleh Majalah Investor.
2. Perum Pegadaian menerima penghargaan Juara I Annual Report Award tahun 2002
yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance untuk
kategori Perusahaan Non-Listing pada Bursa Efek Jakarta.
3. Dalam bulan Oktober 2003 Perum Pegadaian mendapat penghargaan dari Kementerian
Negara BUMN berupa BUMN & CEO Award dengan meraih predikat 20 BUMN
Terbaik dari 186 BUMN yang ada di Indonesia.
4. Tahun 2004, Perum Pegadaian menerima penghargaan se bagai perusahaan jasa
pembiayaan terbaik untuk BUMN dengan asset Rp. 1-10 triliun berdasarkan data yang
di himpun oleh Majalah Investor.
5. Business Review bekerja-sama dengan Kementerian Negara BUMN memberikan
penghargaan kepada Perum Pegadaian sebagai BUMN Terbaik I 2005, BUMN Terbaik
I 2005 Kategori Jasa Keuangan, CEO BUMN Terbaik I 2005 atas nama Drs. Deddy
Kusdedi, MM sebagai CEO Perum Pegadaian.
6. Business Review bekerja-sama dengan Kementerian Negara BUMN dalam BUMN
Award 2006 memberikan penghargaan kepada Perum Pegadaian sebagai BUMN
Terbaik Sektor Bank dan Keuangan, BUMN Terbaik I Kategori Pemasaran, dan CEO
BUMN Terfavorit atas nama Drs. Deddy Kusdedi, MM sebagai CEO Perum Pegadaian.
7. Perum Pegadaian menerima penghargaan Juara I Annual Report Award tahun buku
2005 yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance
untuk kategori Perusahaan Listed pada Bursa Efek Jakarta.
8. Perum Pegadaian menerima Anugerah Business Review Kategori CEO Terbaik III
Selanjutnya dengan adanya jumlah masyarakat kecil dan menengah yang relatif masih
banyak memperikan kesempatan perum pegadaian dalam memperoleh nasabah, karena sasaran
atau target dari Perum Pegadaian adalah masyarakat menengah kecil dan menengah. Dalam hal
ini jumlah masyarakat kecil dan menengah menempati peringkat ke-3 dan bobot 0,10 sejajar
dengan banyaknya jumlah penghargaan yang diperoleh.
Peluang dengan bobot 0,05 yaitu sejalan dengan tekad pemerintah yang terus
mengembangkan perekonomian Indonesia, maka kemajuan Perum Pegadaian secara tidak
langsung dapat mengikuti perkembangan perekonomian di Indonesia. Karena dengan adanya
perkembangan perekonomian Indonesia Perum Pegadaian juga merasakannya.

KELEMAHAN FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL

Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat
usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Salah satu faktor utama yang
menjadi ancaman yaitu munculnya pesaing baru. Hal ini sangatlah mempengaruhi
perkembangan dan kemajuan Perum Pegadaian, karena apabila muncul pesaing-pesaing baru
maka ruang kemajuan Perum Pegadaian menjadi lebih sempit dan sulit berkembang. Dengan
demikian munculnya pesaing baru memiliki bobot 0,15 dan berada pada peringkat ke-4.

Selanjutnya bobot 0,10 dan peringkat ke 3 di tempati oleh empat faktor, diantaranya adalah

 Adanya reputasi sebagai warisan Pemerintahan Belanda

Reputasi sebagai peninggalan VOC relatif mempengaruhi perkembangan Pegadaian, karena


memang dahulu Pegadaian merupakan warisan pemerintah Belanda, Perjan Pegadaian
memiliki budaya feodal yang kental. Pegawai adalah kaum priyayi yang terhormat, dan
memandang sebagai orang yang membutuh kan mereka. Maka tidak mengherankan saat itu
jarang terdengar sapaan ra mah dari petugas loket. Sehingga kenyamanan dan privasi nasabah
menjadi berkurang atau bahkan tidak ada.

 Adanya pergeseran gaya hidup

Pergeseran hidup di masyarakat juga relatif mempengaruhi perkembangan pegadaian. Apabila


gaya hidup masyarakat semakin berkembang dan pegadaian tidak dalam mengimbanginya,
maka hal tersebut merupakan malapetaka bagi Pegadaian.

 Jaminan keamanan

Jaminan keamanan sangat rendah juga merupakan ancaman bagi Pegadaian, karena keamanan
yang rendah akan mempengaruhi tingkat keyamanan nasabah maupun karyawan.

 Situasi politik
Situasi politik juga tidak ketinggalan. Situasi politik di Indonesia tidak terkendali maka akan
berpangaruh kepada perkembangan dan stabilitas Pegadaian, kare na misi pegadaian adalah
ikut membantu program pemerintah dalam upaya me ningkatkan kesejahteraan masyarakat
golongan menengah kebawah, melalui ke giatan utama berupa penyaluran kredit gadai dan
melakukan usaha lain yang menguntungkan.

LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYUSUN TABEL EFAS

Langkah – Langkah Menyusun Matriks Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

a. Masukan faktor-faktor peluang dan ancaman pada Tabel EFAS, kolom 1. Susun 5
sampai dengan 10 faktor dari peluang dan ancaman (Freddy Rangkuti, 2001 : 22)
b. Berikan bobot masing-masing faktor strategis pada kolom 2, dengan skala 1,0 (sangat
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Semua bobot tersebut jumlahnya tidak
melebihi dari skor total = 1,00 (Diklat Spama, 2000 : 13). Faktor-faktor itu diberi bobot
didasarkan pada dapat memberikan dampak pada faktor strategis.
c. Berikan rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan skala mulai dari 4
(sangat kuat) sampai dengan 1 (lemah), berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap
kodisi bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk
kategori peluang) diberi nilai dari 1 sampai dengan 4 dengan membandingkan dengan
rata-rata pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya, jika
ancaman besar sekali (dibanding dengan rata-rata pesaing sejenis) nilainya adalah 1,
sedangkan jika nilai ancaman kecil/di bawah rata-rata pesaing-pesaingnya nilainya 4
d. Kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom
4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya
bervariasi mulai dari 4,0 (menonjol) sampai dengan 1,0 (lemah).
e. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotan
bagi kawasan pariwisata yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana
kawasan pariwisata bereaksi terhadap faktor-faktor strategis eksternalnya. Skor total
ini dapat digunakan untuk membandingkan kawasan pariwisata ini dengan objek wisata
lainnya dalam kelompok wisata yang sama.
Model Analisis Faktor Strategis Eksternal (EFAS)
No Faktor-Faktor Strategis Bobot Nilai Bobot x Nilai
Peluang :
(Jumlah
(faktor-faktor yang perkalian
menjadi peluang) (Professional (Professional bobot dengan
Judgement) Judgement) nilai pada
setiap faktor
dari peluang)

(Jumlah bobot
(Jumlah bobot (Jumlah nilai
Jumlah X nilai
peluang) peluang)
peluang)
Ancaman :
(Jumlah
(faktor-faktor yang perkalian
menjadi ancaman) (Professional (Professional bobot dengan
Judgement) Judgement) nilai pada
setiap faktor
dari ancaman)

(Jumlah bobot
(Jumlah bobot (Jumlah nilai
Jumlah X nilai
ancaman) ancaman)
ancaman)

Faktor Strategis Enternal Bobot Peringkat Skor Keterangan


Peluang
1. Peraturan Pemerintah No. 103 Tahun 2000 0,15 4 0,75  Kebijakan
tentang perubahan status menjadi Perum perekonomian
2. Banyaknya pernghargaan yang diperoleh
Perum Pegadaian 0,10 3 0,30  Keunggulan bersaing
3. Jumlah manyarakat kecil dan menengah  Kemudahan untuk
yang relatif banyak 0,10 3 0,30 perusahaan
4. Sejalan dengan tekad pemerintah yang terus  Dukungan dari
mengembangkan perekonomian Indonesia 0,05 1 0,05 pemerintah
5. Masyarakat cenderung meminati prosedur
pinjaman yang sederhana dan mudah.  Kemudahan bagi
Sub Total 0,05 1 0,05 konsumen

1,45
Ancaman
1. Munculnya pesaing baru 0,15 4 0,75  Tingkat persaingan
2. Adanya reputasi sebagai peninggalan VOC 0,10 3 0,30  Budaya warisan
3. Adanya pergeseran gaya hidup
4. Jaminan Keamanan 0,10 3 0,30  Tingkat kemajuan
5. Situasi Politik 0,10 3 0,30  Jaminan keselamatan
Sub Total 0,10 3 0,30  Stabilitas keamanan
1,95
Total 1,00 3,40

Anda mungkin juga menyukai