Document
Document
Pada regio pedis terdiri atas Ossa tarsal, Ossa metatarsal,Ossa phalanges. Ossa tarsal tersusun atas ossa
berukuran kecil yang menyusunnya, yang berjumlah tujuh buah, yaitu : Os. Talus (terdiri atas :Os.Talus
Caput,Os.Talus Collum, Os.Talus Trochlear ), Os.Naviculare,Os.Cuneiformis(Medial, Intermedium,
lateral),Os.Cuboideum, Os. Calcaneus Os Talus bersendian dengan Os. Tibia, serta bersendian juga
dengan Os. Calcaneus yang merupakan tulang tumit. Pada bagiananterior, Os. Talus berhubungan
dengan Os. Naviculare , sedangkan Os. Calcaneus berhubungan dengan Os. Cuboideum . Os.
Cuneiform distal terhadap Os. Naviculare . Os. Cuneiform lateral bersendian dengan Os. Cuboideum.
Os.Metatarsalia bersendian dengan Os. Cuneiform dan Os. Cuboideum .secara garis besar, Os. Tarsal
dan os. Metatarsal dapat dibagi menjadi tiga kelompok. !elompok belakang adalah Os. Talus dan Os.
Calcaneus . kelompok tengah terdirir atas Os. Naviculare , Os. Cuneiform , Os. Cuboideum . kelompok
depan ditempai Os. Metatarsal.
Davey P., 2006. At a Glace Medicine. Alih bahasa oleh, Rahmalia A., Novianti C. Jakarta: Erlangga. 374-5
Pradana, Septian Yudo. 2012. Sensitifitas dan Spesitifitas Kriteria ACR 1987 Dan ACR/EULAR 2010 Pada
Penderita Artirits Reumatoid di RSUP Dr. Kariadi Semarang (SKRIPSI). UNDIP. Semarang.
Pradana, Septian Yudo. 2012. Sensitifitas dan Spesitifitas Kriteria ACR 1987 Dan ACR/EULAR 2010 Pada
Penderita Artirits Reumatoid di RSUP Dr. Kariadi Semarang (SKRIPSI). UNDIP. Semarang.
Ningsih, Nurna. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Jakarta:Salemba Medika.
Pemeriksaan LED
Laju endap darah (LED) (bahasa Inggris: Erythrocyte sedimentation rate (ESR)) adalah kecepatan sel - sel
darah merah mengendap di dalam tabung uji dengan satuan mm/jam. Uji LED umumnya dilakukan
menggunakan metode Westergren dan bertujuan untuk memantau keberadaan radang atau infeksi di
dalam tubuh. Dalam metode tersebut, sampel darah yang telah diberi antikoagulan diletakkan di dalam
tabung vertikal 200 mm dan kemudian didiamkan selama 1 jam untuk diamati seberapa jauh sel darah
merah jatuh menuju dasar tabung tersebut.
Faktor - faktor yang mempengaruhi hasil uji LED adalah kadar fibrinogen, rasio sel darah merah
dibandingkan dengan plasma darah, keadaan sel darah merah yang abnormal, dan beberapa faktor
teknis.Kadar fibrinogen dalam darah akan meningkat saat terjadi radang atau infeksi dan menyebabkan
sel - sel darah merah lebih mudah membentuk rouleaux atau menggumpal sehingga sel darah merah
lebih cepat mengendap. Laju endap darah cenderung dikaitkan dengan keberadaan radang atau infeksi,
namun dapat juga membantu pemantauan kelainan kekebalan tubuh, diabetes, tuberkulosis, anemia,
bahkan kanker.Laju endap darah juga mengalami peningkatan saat masa kehamilan atau seiring dengan
bertambahnya usia.
Ronald A. Sacher, Richard A. McPherson . 2002 . Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan
Laboratorium, Edisi 11 . Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC .